Anda di halaman 1dari 13

Langkah-Langkah Insiasi
Menyusu Dini (IMD)”
 
(Kelompok 3)
Annisa Ikrammullah (214210365)
Fina Aini Fitri (214210377)
Mauliya Putri (214210393)
Oktaviani Nanda Safitri (214210405)
Silvi Fitria Pratiwi(214210419)
 
PENGERTIAN INSIASI
MENYUSU DINI (IMD)
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses awal dimana bayi mencoba
menyusu sendiri, dengan cara bayi diletakkan di dada ibunya dan mencari puting
sendiri untuk disusui. Sesuai dengan rekomendasi WHO, IMD merupakan inisiasi
pemberian ASI yang dilakukan dalam waktu 1 jam setelah melahirkan. Proses
kontak ini harus dilakukan dari kulit ibu ke kulit bayi secara langsung, jika kontak
ini terhalang oleh kain atau dilakukan kurang dari 1 jam, maka IMD dianggap
belum sempurna (Kemenkes, 2018)
Semakin lama ASI diberikan, semakin besar risiko kematian. Penundaan pemberian
dalam waktu 2-23 jam meningkatkan risiko kematian 1.3 kali lipat, sedangakan
penundaan 1 hari atau lebih dapat meningkatkan risiko kematian lebih dari 2 kali
lipat (UNICEF, 2018). Di Indonesia sendiri pada tahun 2018, secara nasional
persentase bayi baru lahir yang mendapat IMD yaitu sebesar 71,17%, yang mana
telah melampaui target Renstra pada tahun 2018 (Kemenkes, 2018)
1. Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi
2. Mempertahankan suhu bayi tetap hangat
3. Merangsang kontraksi otot rahim sehingga mengurangi risiko perdarahan sesudah
melahirkan

TUJUAN INSIASI MENYUSU DINI (IMD)


MANFAAT INSIASI MENYUSU DINI (IMD)
1. Membuat Ibu dan bayi jadi lebih rileks
Menurut penelitian dari Journal of Perinatal Education, tubuh Ibu akan mengeluarkan hormon
endorfin setelah melahirkan. Endorfin adalah hormon yang diproduksi otak saat manusia
merasa bahagia. Hormon ini juga berfungsi untuk meredakan stres dan memberikan sensasi
rileks
Hormon endorfin Ibu juga akan disalurkan ke bayi lewat ASI. Alhasil, keduanya jadi lebih
merasa rileks dan bahagia akan kehadiran satu sama lain. Inisiasi menyusui dini yang
langsung dilakukan juga dapat membuat si kecil merasa lebih tenang dan nyaman saat baru
pertama kali lahir ke dunia karena mendapat sentuhan lembut dari Ibu
2. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi
Memulai inisiasi menyusui dini artinya Ibu akan memberikan tetesan ASI pertama kali
langsung untuk si kecil. Dalam dunia medis, cairan ASI pertama yang kental berwarna
kekuningan disebut kolostrum. Kolostrum ini memiliki banyak manfaat penting untuk jangka
panjang
Menurut WHO, seperti dikutip dari Medical News Today, ASI pertama ibu mengandung
antibodi yang tinggi untuk membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi setelah lahir.
Kolostrum yang didapat dari inisiasi menyusui dini juga berguna untuk bantu melawan infeksi
dan mencegah risiko bayi terkena sakit kuning setelah lahir
3. Mengatur suhu tubuh dan detak jantung bayi
Skin to skin saat inisiasi menyusui dini, menurut UNICEF juga dapat membantu mengatur
suhu tubuh bayi baru lahir. Secara tidak langsung, paparan dari suhu kulit Ibu yang normal
dapat membantu menstabilkan pola detak jantung dan pernapasan si kecil. Alhasil, bayi
akan merasa nyaman, hangat, dan tidak menangis terlalu lama saat didekap Ibu sewaktu
menyusui
4. Melancarkan proses menyusui eksklusif
Masih dikutip dari Medical News Today, Ketua International Lactation Consultant
Association, Rebecca Mannel, mengatakan inisiasi menyusui dini dapat mendukung dan
melancarkan proses menyusui ASI eksklusif ke depannya
Manfaat ini ada hubungannya dengan interaksi antarkulit langsung antara ibu dan bayi.
Selama proses IMD, bayi dapat mulai menghafal fitur wajah Anda, sembari mencocokkan
suara Anda dengan wajah tersebut sebagai ibunya. Si kecil juga mulai mengandalkan indra
penciumannya untuk mengarahkan dirinya menemukan puting dari aroma kulit Ibu. Bayi
baru lahir juga memiliki indra perasa yang sangat sensitif terhadap rasa ASI
1. Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat. Kulit ibu akan menyesuaikan suhunya dengan kebutuhan bayi.
Kehangatan saat menyusu menurunkan risiko kematian karena hypothermia (kedinginan)
2. Ibu dan bayi merasa lebih tenang, sehingga membantu pernafasan dan detak jantung bayi lebih stabil. Dengan
demikian, bayi akan lebih jarang rewel sehingga mengurangi pemakaian energi
3. Bayi memperoleh bakteri tak berbahaya (bakteri baik) yang ada antinya di ASI ibu. Bakteri baik ini akan membuat
koloni di usus dan kulit bayi untuk menyaingi bakteri yang lebih ganas dari lingkungan
4. Bayi mendapatkan kolostrum (ASI pertama), cairan berharga yang kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) dan zat
penting lainnya yang penting untuk pertumbuhan usus. Usus bayi ketika dilahirkan masih sangat muda, tidak siap
untuk mengolah asupan makanan
5. Antibodi dalam ASI penting demi ketahanan terhadap infeksi, sehingga menjamin kelangsungan hidup sang bayi

MANFAAT KONTAK KULIT BAYI KE


KULIT IBU
6. Bayi memperoleh ASI (makanan awal) yang tidak mengganggu pertumbuhan, fungsi usus, dan alergi. Makanan lain selain ASI
mengandung protein yang bukan protein manusia (misalnya susu hewan), yang tidak dapat dicerna dengan baik oleh usus bayi
7. Bayi yang diberikan mulai menyusu dini akan lebih berhasil menyusu ASI eksklusif dan mempertahankan menyusu setelah 6 bulan
8. Sentuhan, kuluman/emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu akan merangsang keluarnyaoksitosin yang penting karena:
9. Menyebabkan rahim berkontraksi membantu mengeluarkan plasenta dan mengurangi perdarahan ibu
10. Merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan mencintai bayi, lebih kuat menahan sakit/nyeri (karena
hormon meningkatkan ambang nyeri), dan timbul rasa sukacita/bahagia
11. Merangsang pengaliran ASI dari payudara, sehingga ASI matang (yang berwarna putih) dapat lebih cepat keluar
.

MANFAAT KONTAK KULIT BAYI KE KULIT IBU


CARA –CARA MELAKUKAN INSIASI MENYUSU DINI (IMD)

1. Dilakukan Segera Setelah Bayi Lahir

Cara sukses melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) yakni dengan segera atau maksimal 1 jam setelah bayi lahir. Bayi umumnya
bergerak secara aktif di perut selama kehamilan. Tidak ada sehelai kain pun yang memisahkan antara kulit si kecil dengan ibu
Bayi yang baru lahir bahkan bisa mencium aroma ibunya sendiri dan dapat membuka mulut mencari puting susu. Ketika ini terjadi,
biarkan lidah si kecil menjilati kulit badan ibunya sesaat setelah dilahirkan. Kemudian sekitar 40 menit, biarkan bayi bergerak ke bagian
dada untuk mencari puting susu payudara. Nantinya, ia akan belajar menyusui dan mengisap ASI dengan mandiri. Diutamakan untuk
melakukan IMD ini maksimal hingga 1 jam lamanya
2. Hindari Mengeringkan Tubuh Bayi
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menilai tubuh bayi baru lahir tak perlu dikeringkan dengan sepenuhnya.
Biarkan sisa cairan ketuban menyelimuti tubuhnya sebagai penahan panas pada kulit bayi. Segera setelah
bayi lahir, letakkan ia di tubuh ibunya untuk mencari puting payudara
Diketahui, cairan ketuban yang menempel di tubuh bayi memiliki aroma yang sama dengan puting payudara.
Upaya ini akan lebih baik apabila bayi ditengkurapkan di atas perut ibu dan kepala menghadap ke arah
payudara
3. Biarkan Bayi Bergerak Sendiri

Proses inisiasi menyusui dini akan dilanjutkan dengan bayi bergerak menuju arah payudara ibunya. Stimulasi
ini akan membantu perut bayi berkontraksi secara alami. Meskipun kemampuan bayi terbatas, ia bisa
melihat areola atau puting payudara ibu. Tak jarang juga, sebagian bayi mungkin akan membentur-
benturkan kepalanya ke dada ibu
Ini adalah proses yang wajar dan merupakan stimulasi yang menyerupai pijatan pada payudara ibu. Bayi akan
mencapai puting payudara dengan mengandalkan indera penciuman dan dipandu oleh bau pada
tangannya. Si Kecil akan mengangkat kepala, mulai mengulum puting, dan mulai menyusu. Hal tersebut
mungkin dapat tercapai antara 27-71 menit
4. Fase Menyusui Pertama Terjadi Singkat
Karena ini merupakan IMD, tentu saja bayi akan menyusui dengan waktu yang singkat. Sekitar 15 menit atau
lebih singkat, bayi akan menyelesaikan momen menyusui pertama kalinya. Selama 2-2,5 jam berikutnya,
rata-rata tidak ada keinginan bayi untuk menyusui kembali
Bayi akan kembali belajar mengkoordinasi gerakan mengisap, menelan susu, dan bernapas di fase menyusui
selanjutnya. Setelahnya, bayi akan lebih cerdas untuk menyusui langsung setelah melakukan proses dari
inisiasi menyusui dini
5. Dilanjutkan Perawatan Lain

Setelah proses inisiasi menyusui dini selesai, bayi baru lahir perlu melakukan perawatan kesehatan lain secara
lengkap. Ini meliputi pemeriksaan berat badan, antropometri, penyuntikkan vitamin K1 serta perawatan
kesehatan mata
Sebaiknya untuk menunda memandikan bayi baru lahir agar ia bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Pastikan agar bayi tetap berada di jangkauan ibu agar proses menyusui berlangsung dengan lancar tanpa
kendala
TAHAP-TAHAP atau LANGKAH-LANGKAH INSIASI MENYUSU DINI (IMD)
1. Dalam proses melahirkan, ibu disarankan untuk mengurangi/tidak menggunakan obat kimiawi. Jika ibu menggunakan obat
kimiawi terlalu banyak, dikhawatirkan akan terbawa ASI ke bayi yang nantinya akan menyusu dalam proses inisiasi
menyusu dini
2. Para petugas kesehatan yang membantu Ibu menjalani proses melahirkan, akan melakukan kegiatan penanganan kelahiran
seperti biasanya. Begitu pula jika ibu harus menjalani operasi caesar
3. Setelah lahir, bayi secepatnya dikeringkan seperlunya tanpa menghilangkan vernix (kulit putih). Vernix (kulit putih)
menyamankan kulit bayi
4. Bayi kemudian ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Untuk mencegah bayi
kedinginan, kepala bayi dapat dipakaikan topi. Kemudian, jika perlu, bayi dan ibu diselimuti
5. Bayi yang ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dibiarkan untuk mencari sendiri puting susu ibunya (bayi tidak
dipaksakan ke puting susu). Pada dasarnya, bayi memiliki naluri yang kuat untuk mencari puting susu ibunya
6. Saat bayi dibiarkan untuk mencari puting susu ibunya, Ibu perlu didukung dan dibantu untuk mengenali perilaku bayi
sebelum menyusu. Posisi ibu yang berbaring mungkin tidak dapat mengamati dengan jelas apa yang dilakukan oleh bayi
7. Bayi dibiarkan tetap dalam posisi kulitnya bersentuhan dengan kulit ibu sampai proses menyusu pertama selesai
8. Setelah selesai menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap, diberi vitamin K dan tetes mata
9. Ibu dan bayi tetap bersama dan dirawat-gabung. Rawat-gabung memungkinkan ibu menyusui bayinya kapan saja si bayi
menginginkannya, karena kegiatan menyusu tidak boleh dijadwal. Rawat-gabung juga akan meningkatkan ikatan batin
antara ibu dengan bayinya, bayi jadi jarang menangis karena selalu merasa dekat dengan ibu, dan selain itu dapat
memudahkan ibu untuk beristirahat dan menyusui
 
 
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai