Anda di halaman 1dari 6

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

INISIASI MENYUSUI DINI (IMD)

NO. DOKUMEN
002/KIA- NO. REVISI HALAMAN
PUSKESMAS KABER/ANAK/2013 00 1 dari 5
PAGAK
DITETAPKAN
TANGGAL TERBIT
PETUNJUK
PELAKSANAAN 01 JANUARI 2013 Dr. SITI HARYANTI
KEPALA PUSKESMAS PAGAK

PENGERTIAN Proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, di mana


bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tidak
disodorkan ke puting susu)

TUJUAN Memberikan kehangatan pada bayi baru lahir

KEBIJAKAN Inisiasi menyusui dini wajib dilakukan pada bayi baru lahir
cukup bulan dan bugar. Pada BBLR, IMD dilakukan sesuai
dengan instruksi dokter

PETUGAS Bidan, Dokter Umum, Dokter Spesialis Anak

PROSEDUR Kriteria bayi yang harus dilakukan inisiasi


PELAKSANAAN menyusui dini
1. Bayi cukup bulan
2. Berat lahir >2500 gram
3. Klinis baik (menangis kuat, tonus otot baik, dan tidak
sianosis) dan tidak membutuhkan resusitasi
4. Ibu tidak menderita HIV atau hepatitis B dan C
5. Tidak terdapat kelainan kongenital mayor (penyakit
jantung bawaan, celah bibir dan langit-langit, atresia
traktus gastrointestinalis, dll.)

Tahap-tahap dalam Inisiasi Menyusui Dini


1. Pada saat bayi akan lahir sebaiknya suhu ruangan
diatur agar tidak terlalu dingin (jika memungkinkan,
pendingin ruangan sebaiknya dimatikan saat bayi akan
lahir).
2. Setelah lahir, bayi secepatnya dikeringkan seperlunya
tanpa menghilangkan vernix.
3. Bayi kemudian ditengkurapkan di dada atau perut ibu,
dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Untuk
mencegah bayi kedinginan, kepala bayi dapat
dipakaikan topi. Kemudian bayi dan ibu diselimuti.
4. Bayi yang ditengkurapkan di dada atau perut ibu,
dibiarkan untuk mencari sendiri puting susu ibunya
(bayi tidak dipaksakan ke puting susu). Pada dasarnya,
bayi memiliki naluri yang kuat untuk mencari puting
susu ibunya.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
INISIASI MENYUSUI DINI (IMD)
NO. DOKUMEN
002/KIA- NO. REVISI HALAMAN
KABER/ANAK/2013 00 2 dari 5
PUSKESMAS
PAGAK
PROSEDUR 5. Saat bayi dibiarkan untuk mencari puting susu ibunya,
PELAKSANAAN Ibu perlu didukung dan dibantu untuk mengenali
perilaku bayi sebelum menyusu. Posisi ibu yang
berbaring mungkin tidak dapat mengamati dengan
jelas apa yang dilakukan oleh bayi.
6. Bati dibiarkan tetap dalam posisi kulitnya bersentuhan
dengan kulit ibu sampai proses menyusu pertama
selesai.
7. Setelah selesai menyusu awal, bayi baru dipisahkan
untuk ditimbang, diukur, dicap, diberi vitamin K dan
tetes mata.
8. Ibu dan bayi tetap bersama sampai dipindahkan ke
ruangan rawat-gabung.

Inisiasi Menyusu Dini Pada Persalinan Spontan


1. Bayi lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama
kepala, keuali tangannya; tanpa menghilangkan
vernix. Mulut dan hidung bayi dibersihkan, tali pusat
diikat.
2. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, bayi di
tengkurapkan di dada-perut ibu dengan kulit bayi
melekat pada kulit ibu dan mata bayi setinggi puting
susu. Keduanya diselimuti. Bayi dapat diberi topi.
3. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi.
Biarkan bayi mencari puting sendiri.
4. Ibu didukung dan dibantu mengenali perilaku bayi
sebelum menyusu.
5. Biarkan kulit kedua bayi bersentuhan dengan kulit ibu
selama paing tidak satu jam; bila menyusu awal terjadi
sebelum 1 jam, tetap biarkan kulit ibu-bayi
bersentuhan sampai setidaknya 1 jam.
6. Bila dalam 1 jam menyusu awal belum terjadi, batu ibu
dengan mendekatkan bayi ke puting tapi jangan
memasukkan puting ke mulut bayi. Beri waktu kulit
melekat pada kulit 30 menit atau 1 jam lagi.
7. Setelah setidaknya melekat kulit ibu dan kulit bayi
setidaknya 1 jam atau selesai menyusu awal, bayi baru
dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap, diberi vit K.
8. Ibu dan bayi tidak boleh dipisahkan sampai
dipindahkan ke ruang rawat gabung.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
INISIASI MENYUSUI DINI (IMD)
NO. DOKUMEN
002/KIA- NO. REVISI HALAMAN
KABER/ANAK/2013 00 3 dari 5
PUSKESMAS
PAGAK
PROSEDUR Inisiasi Menyusu Dini Pada Persalinan
PELAKSANAAN Vakum/Forceps
1. Bayi lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama
kepala, kecuali tangannya; tanpa menghilangkan
vernix. Mulut dan hidung bayi dibersihkan, tali pusat
diikat.
2. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, bayi
ditengkurapkan di dada-perut ibu dengan kulit bayi
melekat pada kulit ibu dan mata bayi setinggi puting
susu. Keduanya diselimuti. Bayi dapat diberi topi.
3. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi.
Bairkan bay mencari puting sendiri.
4. Ibu didukung dan dibantu mengenali perilaku bayi
sebelum menyusu.
5. Biarkan kulit kedua bayi bersentuhan dengan kulit ibu
selama paling tidak satu jam; bila menyusu awal
terjadi sebelum 1 jam, tetap biarkan kulit ibu-bayi
bersentuhan sampai setidaknya 1 jam.
6. Bila dalam 1 jam menyusu awal belum terjadi, bantu
ibu dengan mendekatkan bayi ke puting tapi jangan
memasukkan puting ke mulut bayi. Beri waktu kulit
melekat pada kulit 30 menit atau 1 jam lagi.
7. Setelah setidaknya melekat kulit ibu dan kulit bayi
setidaknya 1 jam atau selesai menyusu awal, bayi baru
dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap, diberi vit K.
8. Bayi kemudian diobservasi dulu di ruang bayi selama
4-6 jam tanpa diberikan tambahan minuman lain (susu
formula/larutan dekstrosa). Jika klinis baik (aktif,
menangis kuat, tidak merintih, tidak sesak, tdak
sianosis), bayi diantarkan untuk rawat gabung dengan
ibu.

Inisiasi Menyusu Dini Pada Persalinan Dengan


Operasi Caesar
1. Setalah lahir, bayi diletakkan di meja resusitasi untuk
dinilai, dikeringkan secepatnya terutama kepala tanpa
menghilangkan vernix; kecuali tangannya. Mulut dan
hidung bayi dibersihkan, tali pusat diikat.
2. Jika bayi tak butuh resusitasi; bayi dibedong, dibawa ke
ibu. Diperlihatkan kelaminnya pada ibu kemudian
mencium ibu.
3. Tengkurapkan bayi didada ibu dengan kulit bayi
melekat pada kulit ibu. Kaki bayi agak sedikit
serong/melintang menghindari sayatan operasi. Bayi
dan ibu diselimuti. Bayi diberi topi.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
INISIASI MENYUSUI DINI (IMD)
NO. DOKUMEN
002/KIA- NO. REVISI HALAMAN
KABER/ANAK/2013 00 4 dari 5
PUSKESMAS
PAGAK
PROSEDUR 4. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi
PELAKSANAAN mendekati puting. Biarkan bayi mencari puting sendiri.
5. Biarkan kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu paling
tidak selama satu jam, bila menyusu awal selesai
sebelum 1 jam; tetap kontak kulit ibu-bayi selama
setidaknya 1 jam atau sampai operasi selesai dan ibu
dibersihkan. Proses inisiasi menyusui dini dapat
dilanjutkan di ruang pulih.
6. Bila bayi menunjukkan kesiapan untuk minum, bantu
ibu dengan mendekatkan bayi ke puting tapi tidak
memasukkan puting ke mulut bayi. Bila dalam 1 jam
belum bisa menemukan puting ibu, beri tambahan
waktu melekat pada dada ibu, 30 menit atau 1 jam
lagi. Tindakan ini dapat dilakukan di ruang pulih.
7. Setelah setidaknya melekat kulit ibu dan kulit bayi
setidaknya 1 jam atau selesai menyusu awal, bayi baru
dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap, diberi vit K.
8. Bayi kemudian diobservasi dulu di ruang bayi selama
4-6 jam tana diberikan tambahan minuman lain (susu
formula/larutan dekstrosa). Jika klinis baik (aktif,
menangis kuat, tidak merintih, tidak sesak, tidak
sianosis), bayi diantarkan untuk rawat gabung dengan
ibu.

Inisiasi Menyusu Dini Pada Gemeli


1. Tindakan yang dilakukan sama seperti inisiasi
menyusui dini pada persalinan spontan, dengan
bantuan, dan operasi caesar.
2. Bayi pertama yang lahir, dilakukan langkah-langkah
untuk inisiasi menyusui dini terlebih dahulu.
3. Saat bayi kedua akan lahir, maka bayi pertama
diberikan kepada ayah bayi untuk dipeluk dengan kulit
melekat pada kulit ayah seperti pada perawatan
metode kanguru atau dipindaahkan terlebih dahulu ke
meja resusitasi.
4. Bayi kedua lahir, segera dikeringkan secepatnya
terutama kepala, kecuali tangannya; tanpa
menghilangkan vernix. Mulut dan hidung bayi
dibersihkan, tali pusat diikat.
5. Bila bayi kedua tidak memerlukan resusitasi, bayi
kedua ditengkurapkan di dada-perut ibu dengan kulit
bayi melekat pada kulit ibu. Letakkan kembali bayi
pertama didada ibu berdampingan dengan bayi kedua.
Ibu dan kedua bayinya diselimuti. Bayi-bayi disarankan
untuk diberi topi.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
INISIASI MENYUSUI DINI (IMD)
NO. DOKUMEN
002/KIA- NO. REVISI HALAMAN
KABER/ANAK/2013 00 5 dari 5
PUSKESMAS
PAGAK
PROSEDUR 6. Biarkan kulit kedua bayi bersentuhan dengan kulit ibu
PELAKSANAAN selama paling tidak satu jam; bila menyusu awal
terjadi sebelum 1 jam, tetap biarkan kulit ibu-bayi
bersentuhan sampai setidaknya 1 jam.
7. Bila dalam 1 jam menyusu awal belum terjadi, bantu
ibu dengan mendekatkan bayi ke puting tapi jangan
memasukkan puting ke mulut bayi. Beri waktu 30
menit atau 1 jam lagi kulit melekat pada kulit.
8. Setelah setidaknya melekat kulit ibu dan kulit bayi
setidaknya 1 jam atau selesai menyusu awal, bayi baru
dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap, diveri vit K.
9. Bayi-bayi dengan persalinan spontan tetap dirawat
bersama ibu sampai dipindahkan ke ruang rawat
gabung.
10. Bayi-bayi dengan persalinan dibantu/operasi caesar
diobservasi dulu di ruang bayi selama 4-6 jam tanpa
diberikan tambahan minuman lain (susu
formula/larutan dekstrosa). Jika klinis baik (aktif,
menangis kuat, tidak merintih, tidak sesak, tidak
sianosis), bayi diantarkan untuk rawat gabung dengan
ibu.

Anda mungkin juga menyukai