Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PEKUNCEN
Jl. Raya Ajibarang-Tegal Km 5 Banjaranyar Kode Pos 53164
Telp. (0281) 6439592 email : puskesmas_pekuncen@yahoo.co.id
LAPORAN
a. Dasar : Surat Undangan No : 3818
b. Tujuan Rapat : Laporan Kegiatan PMBA (Pemberian Makanan Bayi Anak)
c. Tanggal : Rabu, 23 Oktober 2019
d. Waktu : 09.00 s.d 12.00
e. Tempat : Desa Banjaranyar RT 2 Rw 2
d.. Hasil Rapat :
1. Pembukaan
2. Sambutan Kepala Desa Banjaranyar
3. Pengisian Materi
a. Konsep PMBA untuk Pencegahan Stunting
b. Pelatihan PMBA
4. Penutup
Jalannnya Acara :
1. Pembukaan dengan membaca basmallah bersama
2. Sambutan Kepala Desa Banjaranyar Bp. Robi
Kegiatan yang dilaksanakan pada 2 hari kedepan akan didukung penuh oleh pemdes banjaranyar.
Diharapkan agar ibu balita, ibu kader yang mengikuti pelatihan PMBA dapat memahami isi
materi dan mempraktekannya dalam merawat anak-anak.
Dengan status desa banjaranyar yang sebagai lokus stunting maka saya mengajak masyarakat
untuk selalu mengedepan kan pemberian gizi yang berkualitas untuk anak-anaknya.
Sehingga kasus stunting di desa banjaranyar data berkurang atau bahkan tidak ada lagi.
Pentingnya dukungan keluarga seperti ayah dalam tumbuh kembang balita sangat diperlukan.
Pola asuh yang terbentuk dilingkungan keluarga sangatlah berdampang terhadap perkembangan
dan pertumbuhan anak-anak.
Semoga kegiatan serupa dapat menyeluruh ditiap-tiap posyandu agar ilmu dapat menyeluruh.
3. Pengisian materi
a. Konsep PMBA Untuk Pencegahan Stunting :
Oleh : Ibnu Zaky, S. Gz,. M.Si (dosen Universitas Jendral Soedirman )
c. Konsep PMBA untuk Pencegahan Stunting
stunting aslinya bhs inggris “stunting” adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di
bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.
Stunting berdasarkan tinggi badan menurut umurnya nilai z-scorenya kurang dari -2SD bila
dibandingkan dengan standar baku WHO-MGRS tahun 2005. (Kemenkes, 2010). Kekurangan gizi terjadi
sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru
nampak setelah bayi berusia 2 tahun.
Dampak Stunting
Penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang yang
merugikan seperti terhambatnya tumbuh kembang anak. Stunting mempengaruhi perkembangan otak
sehingga tingkat kecerdasan anak tidak maksimal. Hal ini berisiko menurunkan produktivitas pada saat
dewasa. Stunting juga menjadikan anak lebih rentan terhadap penyakit. Anak stunting berisiko lebih
tinggi menderita penyakit kronis di masa dewasanya. Bahkan, stunting dan berbagai bentuk masalah gizi
diperkirakan berkontribusi pada hilangnya 2-3% Produk Domestik Bruto (PDB) setiap tahunnya (World
Bank 2014)
Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi
Protein Hewani
• Memiliki asam amino lebih lengkap
• Mutu Protein hampir 100% (telur)  kandungan zat-zat gizi tersebut lebih banyak dan mudah
diserap tubuh
• pangan hewani mengandung tinggi kolesterol (kecuali ikan) dan lemak. Lemak dari daging dan
unggas lebih banyak mengandung lemak jenuh
• 2-4 porsi (jika telur 1 porsi = 1 butir (55g), daging ayam tanpa kulit 1 porsi = 1 ptg sedang (40g))
Protein Nabati
• Mengandung lemak tidak jenuh lebih banyak
• Mengandung isoflavon  menurunkan kolesterol
• Kualitas protein dan mineral yang dikandung pangan protein nabati lebih rendah dibanding
pangan protein hewani
• 2-4 porsi sehari ( jika tempe = tempe ukuran sedang (50g))
Manfaat lauk pauk
• Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan, mengganti sel rusak
• Sumber energi
• Meningkatkan daya tahan tubuh

Dampak kurang konsumsi sumber protein : Anemia, Gizi Buruk, Penyakit Hati, Lemah Letih
b. Pelatihan PMBA (Pemberian Makanan Bayi Anak)
Oleh : Hesti Permata Sari, S.Gz.,M.Gizi (dosen Universitas Jendral Soedirman )
Standar Emas Pemberian Makan Pada Bayi
 Inisiasi Menyusui Dini & rawat gabung
 Bayi diberikan ASIX selama 6 bulan pertama
 Mulai 6 bulan, diberikan MPASI yang berkualitas
 ASI diteruskan sampai 2 tahun atau lebih, sesuai keinginan ibu, bayi & ayah
Manfaat ASI (anak)
Sumber zat gizi dan energi yang lengkap
•Perlindungan optimal terhadap berbagai penyakit
•Mengandung zat immunitas
•Meningkatkan kecerdasan
•Meningkatkan perkembangan emosi, kepribadian dan PD
Kolostrum
•ASI yang pertama kali keluar, hari 1 –5, berwarna kekuningan
•Mengandung faktor imunitas/ kekebalan tubuh yang sangat baik
– Antibodi : melapisi membran mukosa pada saluran pencernaan
– Leukosit /sel darah putih : membunuh bakteri dan virus
– Protein (3x ASI matur, mencegah hipoglikemi pada bayi)
– Vit K mencegah pendarahan
– Vit A untuk fungsi penglihatan
– Laksatif/pencahar mengeluarkan meconium
TANDA ASI CUKUP
- Bayi tampak puas setelah menyusu, dapat tidur nyenyak, dan lepas dari payudara ibu sendiri
- Penurunan BB faali setelah lahir < 7% BB wkt lahir
- Berat lahir akan kembali ke awal maksimal dalam 14 hari
- BAK min 6 kali dalam 24 jam
- Berat badan bertambah sesuai grafik KMS
MP-ASI
Makanan atau minuman selain ASI yang diberikan pada bayi
MP-ASI pelengkap dimana ASI tidak lagi cukup untuk memenuhi semua kebutuhan gizi bayi
- PersiapanMembuatMPASI Home-Made
- •Kebersihan
- –Cuci tangan sebelum menyiapkan MPASI.
- •Bahan bakuyang segar/beku.
- •Lakukan metode masak yang baik.
- –Pengukusan lebih baik dari perebusan,
- –Penyaringan lebih baik dari pada blender,
- –Pemanasan dengan microwave merupakan metode yang paling baik karena resiko kehilangan
- Nutrisi lebih kecil.
- •Hindari madu, guladangaram!
- –Terutama untuk madu, karena madu mengandung sejenis mikroba
- –Clostridium Botulisme yang dapat berdampak racun bagi tubuh bayi.
- •Haluskan makanan.
- –Berbentuk Puree, dapat dilakukan baik pada sayuran maupun buah-buahan
- 3. Penutup

Pekuncen, 23 Oktober 2019


PPTK BOK

Catur Sulistiyorini, A.Md.Keb


NIP.19880215 200903 2 002
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PEKUNCEN
Jl. Raya Ajibarang-Tegal Km 5 Banjaranyar Kode Pos 53164
Telp. (0281) 6439592 email : puskesmas_pekuncen@yahoo.co.id
LAPORAN
a. Dasar : Surat Undangan No : 3818
b. Tujuan Rapat : Laporan Kegiatan PMBA (Pemberian Makanan Bayi Anak)
c. Tanggal : Kamis 24 Oktober 2019
d. Waktu : 09.00 s.d 12.00
e. Tempat : Desa Banjaranyar RT 2 Rw 2
d.. Hasil Rapat :
1. Pembukaan
2. Pengisian Materi
a. Konsep PMBA untuk Pencegahan Stunting
b. Pelatihan PMBA
3. Penutup
Jalannnya Acara :
1. Pembukaan dengan membaca basmallah bersama
2. Sambutan Kepala Desa Banjaranyar Bp. Robi
Kegiatan yang dilaksanakan pada 2 hari kedepan akan didukung penuh oleh pemdes banjaranyar.
Diharapkan agar ibu balita, ibu kader yang mengikuti pelatihan PMBA dapat memahami isi
materi dan mempraktekannya dalam merawat anak-anak.
Dengan status desa banjaranyar yang sebagai lokus stunting maka saya mengajak masyarakat
untuk selalu mengedepan kan pemberian gizi yang berkualitas untuk anak-anaknya.
Sehingga kasus stunting di desa banjaranyar data berkurang atau bahkan tidak ada lagi.
Pentingnya dukungan keluarga seperti ayah dalam tumbuh kembang balita sangat diperlukan.
Pola asuh yang terbentuk dilingkungan keluarga sangatlah berdampang terhadap perkembangan
dan pertumbuhan anak-anak.
Semoga kegiatan serupa dapat menyeluruh ditiap-tiap posyandu agar ilmu dapat menyeluruh.
3. Pengisian materi
c. Konsep PMBA Untuk Pencegahan Stunting :
Oleh : Ibnu Zaky, S. Gz,. M.Si (dosen Universitas Jendral Soedirman )
c. Konsep PMBA untuk Pencegahan Stunting
stunting aslinya bhs inggris “stunting” adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di
bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.
Stunting berdasarkan tinggi badan menurut umurnya nilai z-scorenya kurang dari -2SD bila
dibandingkan dengan standar baku WHO-MGRS tahun 2005. (Kemenkes, 2010). Kekurangan gizi terjadi
sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru
nampak setelah bayi berusia 2 tahun.
Dampak Stunting
Penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang yang
merugikan seperti terhambatnya tumbuh kembang anak. Stunting mempengaruhi perkembangan otak
sehingga tingkat kecerdasan anak tidak maksimal. Hal ini berisiko menurunkan produktivitas pada saat
dewasa. Stunting juga menjadikan anak lebih rentan terhadap penyakit. Anak stunting berisiko lebih
tinggi menderita penyakit kronis di masa dewasanya. Bahkan, stunting dan berbagai bentuk masalah gizi
diperkirakan berkontribusi pada hilangnya 2-3% Produk Domestik Bruto (PDB) setiap tahunnya (World
Bank 2014)
Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi
Protein Hewani
• Memiliki asam amino lebih lengkap
• Mutu Protein hampir 100% (telur)  kandungan zat-zat gizi tersebut lebih banyak dan mudah
diserap tubuh
• pangan hewani mengandung tinggi kolesterol (kecuali ikan) dan lemak. Lemak dari daging dan
unggas lebih banyak mengandung lemak jenuh
• 2-4 porsi (jika telur 1 porsi = 1 butir (55g), daging ayam tanpa kulit 1 porsi = 1 ptg sedang (40g))
Protein Nabati
• Mengandung lemak tidak jenuh lebih banyak
• Mengandung isoflavon  menurunkan kolesterol
• Kualitas protein dan mineral yang dikandung pangan protein nabati lebih rendah dibanding
pangan protein hewani
• 2-4 porsi sehari ( jika tempe = tempe ukuran sedang (50g))
Manfaat lauk pauk
• Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan, mengganti sel rusak
• Sumber energi
• Meningkatkan daya tahan tubuh
Dampak kurang konsumsi sumber protein : Anemia, Gizi Buruk, Penyakit Hati, Lemah Letih
d. Pelatihan PMBA (Pemberian Makanan Bayi Anak)
Oleh : Hesti Permata Sari, S.Gz.,M.Gizi (dosen Universitas Jendral Soedirman )
Standar Emas Pemberian Makan Pada Bayi
 Inisiasi Menyusui Dini & rawat gabung
 Bayi diberikan ASIX selama 6 bulan pertama
 Mulai 6 bulan, diberikan MPASI yang berkualitas
 ASI diteruskan sampai 2 tahun atau lebih, sesuai keinginan ibu, bayi & ayah
Manfaat ASI (anak)
Sumber zat gizi dan energi yang lengkap
•Perlindungan optimal terhadap berbagai penyakit
•Mengandung zat immunitas
•Meningkatkan kecerdasan
•Meningkatkan perkembangan emosi, kepribadian dan PD
Kolostrum
•ASI yang pertama kali keluar, hari 1 –5, berwarna kekuningan
•Mengandung faktor imunitas/ kekebalan tubuh yang sangat baik
– Antibodi : melapisi membran mukosa pada saluran pencernaan
– Leukosit /sel darah putih : membunuh bakteri dan virus
– Protein (3x ASI matur, mencegah hipoglikemi pada bayi)
– Vit K mencegah pendarahan
– Vit A untuk fungsi penglihatan
– Laksatif/pencahar mengeluarkan meconium
TANDA ASI CUKUP
- Bayi tampak puas setelah menyusu, dapat tidur nyenyak, dan lepas dari payudara ibu sendiri
- Penurunan BB faali setelah lahir < 7% BB wkt lahir
- Berat lahir akan kembali ke awal maksimal dalam 14 hari
- BAK min 6 kali dalam 24 jam
- Berat badan bertambah sesuai grafik KMS
MP-ASI
•Makanan atau minuman selain ASI yang diberikan pada bayi
•MP-ASI pelengkap dimana ASI tidak lagi cukup untuk memenuhi semua kebutuhan gizi bayi
PersiapanMembuatMPASI Home-Made
•Kebersihan
–Cuci tangan sebelum menyiapkan MPASI.
•Bahan bakuyang segar/beku.
•Lakukan metode masak yang baik.
–Pengukusan lebih baik dari perebusan,
–Penyaringan lebih baik dari pada blender,
–Pemanasan dengan microwave merupakan metode yang paling baik karena resiko kehilangan
Nutrisi lebih kecil.
•Hindari madu, guladangaram!
–Terutama untuk madu, karena madu mengandung sejenis mikroba
–Clostridium Botulisme yang dapat berdampak racun bagi tubuh bayi.
•Haluskan makanan.
–Berbentuk Puree, dapat dilakukan baik pada sayuran maupun buah-buahan
3. Penutup

Pekuncen, 24 Oktober 2019


PPTK BOK

Catur Sulistiyorini, A.Md.Keb


NIP.19880215 200903 2 002
DOKUMENTASI KEGIATAN PELATIHAN PMBA DESA BANJARANYAR
DOKUMENTASI KEGIATAN PELATIHAN PMBA DESA BANJARANYAR

Anda mungkin juga menyukai