Anda di halaman 1dari 10

BBL DAN BALITA

BERDASARKAN EVIDENCE
BASED
Disusun Oleh:
 
Isnaida Andini (2001032031)
A. Pengertian Baby Friendly
Baby friendly atau Baby Friendly Initiative (inisiasi
sayang bayi) adalah suatu prakarsa internasional yang
didirikan oleh WHO/ UNICEF pada tahun 1991 untuk
mempromosikan, melindungi dan mendukung inisiasi dan
kelanjutan menyusui. Program ini mendorong rumah
sakit dan fasilitas bersalin yang menawarkan tingkat
optimal perawatan untuk bayi.Sebuah fasilitas Baby
Friendly HospitalMaternity (BFHM) berfokus pada
kebutuhan bayi dan memberdayakan ibu untuk
memberikan bayi mereka awal kehidupan yang baik.
B. Memulai Pemberian Asi Dini
dan Ekslusif
ASI adalah suatu emulasi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan
garam organic yang di sekresi oleh kedua kelenjar payudara ibu dan
merupakan makanan terbaik untuk bayi. Selain memenuhi segala
kebutuhan makanan bayi baik gizi, imunologi, atau lainnya
pemberian ASI memberi kesempatan bagi ibu mencurahkan cinta
kasih serta perlindungan kepada anaknya. Fungsi ini tidak mungkin
dapat dialihkan kepada ayah/suami dan merupakan suatu kelebihan
kaum wanita. Asi Ekslusif diberikan sejak umur 0 hari sampai 6
bulan.
Inisiasi menyusu dini (Early initiation) adalah permulaan kegiatan
menyusu dalam satu jam pertama setelah bayi lahir. Inisiasi dini
juga bisa diartikan sebagai cara bayi menyusu satu jam pertama
setelah lahir dengan usaha sendiri dengan kata lain menyusu bukan
disusui. Cara bayi melakukan inisiasi menyusu dini ini dinamakan
The Breast Crawl atau merangkak mencari payudara.
Protokol evidence base yang baru telah diperbaharui oleh WHO dan
UNICEF tentang asuhan bayi baru lahir untuk satu jam pertama menyatakan
bahwa:
Bayi harus mendapatkan kontak kulit dengan kulit dengan ibunya segera
setelah lahir selama paling sedikit satu jam
Bayi harus dibiarkan untuk melakukan inisiasi menyusu dan ibu dapat
mengenali bahwa bainya siap untuk menyusu serta member bantuan jika
diperlukan
Menunda semua prosedur lainnya yang harus dilakukan kepada bayi baru
lahir hingga inisiasi menyusu selesai dilakukan, prosedur tersebut, seperti:
memandikan, menimbang, pemberian vitamin K, Obat tetes mata, dan lain-
lain.
Prinsip menyusu/pemberian ASI adalah dimulai sedini mungkin
dan secara ekslusif. Segera setelah bayi lahir, setelah tali pusat
terpotong, letakkan bayi tengkurap di dada ibu dengan kulit bayi
melekat pada kulit ibu. Biarkan kontak kulit ke kulit ini menetap
selama setidaknya 1 jam bahkan lebih sampai bayi dapat menyusu
sendiri. Apabila ruang bersalin dingin, bayi diberi topi dan diselimuti.
Ayah atau keluarga dapat memberi dukungan dan membantu ibu
selama proses bayi menyusu dini. Ibu diberi dukungan untuk
mengenali saat bayi siap untuk menyusu, menolong bayi bila
diperlukan
Sejarah 10 Langkah Menuju Keberhasilan
Menyusui
Pada tahun 1989, UNICEF bersama WHO memperkenalkan Sepuluh
Langkah Keberhasilan Menyusui dengan mengeluarkan sebuah Pernyataan
Bersama mengenai “Perlindungan, Promosi, dan Dukungan Menyusui: Peran
Khusus Fasilitas Pelayanan Kesehatan Ibu”.
10 Langkah Menuju Keberhasilan
Menyusui
1. Sarana pelayanan kesehatan mempunyai kebijakan tentang penerapan 10
langkah menuju keberhasilan menyusui dan melarang promosi PASI
(Pengganti Air Susu Ibu)
2. Sarana pelayanan kesehatan melakukan pelatihan bagi petugas dalam hal
pengetahuan dan keterampilan untuk menerapkan kebijakan tersebut
3. Menyiapkan ibu hamil untuk mengetahui manfaat ASI dan langkah
keberhasilan menyusui. Memberikan konseling apabila ibu penderita infeksi
HIV positif
4. Melakukan kontak dan membantu ibu mulai menyusui bayinya dalam 30
menit setelah melahirkan, yang dilakukan di ruang bersalin. Apabila ibu
mendapat operasi caesar, bayi disusui setelah 30 menit ibu sadar
5. Membantu ibu melakukan cara menyusui yang benar dan cara
mempertahankan menyusui meski ibu dipisah dari bayi atas indikasi
medis.
6. Tidak memberikan makanan atau minuman apapun selain ASI
kepada bayi baru lahir
7. Melaksanakan rawat gabung ibu dan bayi
8. Melaksanakan pemberian ASI sesering dan semau bayi
9. Tidak memberikan dot atau kempeng kepada bayi yang diberi ASI
10. Menindaklanjuti ibu-bayi setelah pulang dari sarana pelayanan
kesehatan. Mengupayakan terbentuknya KP-ASI dan rujuk ibu
kepada kelompok tersebut ketika pulang dari rumah sakit/rumah
bersalin/sarana pelayanan kesehatan.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai