Anda di halaman 1dari 11

Evidence based pada asuhan

neonates, bayi, balita dan anak


prasekolah

MUNIZAR, S.ST.,M.Si
1. Baby Friendly
Baby friendly atau baby
friendly intiviate (inisasi
sayang bayi) adalah suatu
prakarsa internasional yang
didirikan oleh
WHO/UNICEF pada ahun
1991 untuk
mempromosikan,
melindungi, dan
mendukung inisiasi dan
kelanjutan menyusui.
Pelaksanaan Baby
Friendly dapat dilakukan
sebagai berikut:
1. Memulai memberian ASI secara dini dan
eksklusif
2. Melakukan pemotongan tali pusat.
3. Melakukan bounding attachment
4. Regulasi suhu tubuh bayi baru lahir
dengan kontak kulit ke kulit.
5. Melakukan perawatan tali pusat
2. Memulai memberian ASI secara
dini dan eksklusif

Pemberian ASI dimulai segera


setelah bayi lahir maksimal
setengah jam pertama setelah
persalinan
3. Melakukan pemotongan
tali pusat

Pemotongan tali pusat


dilakukan dengan adanya
penundaan selama 3 menit.
4. Melakukan Bounding Attachment
Merupakan suatu ikatan yang terjadi antara
orang tua dan bayi baru lahir yang meliputi
pemberian kasih sayang, pencurahan perhatian
dan saling tarik menarik. Keberhasilan dalam
Bounding attachment dipengaruhi oleh:
 Sentuhan
 Kontak mata
 Bau badan
 Suara
 Irama kehidupan
5. Regulasi suhu tubuh bayi baru lahir
dengan kontak kulit ke kulit

 Sentuhan
 Kontak mata
 Bau badan
 Suara
 Irama kehidupan
6. Melakukan perawatan tali pusat

1. Membiarkan tali pusat kering sendiri


2. Metode kasa kering
3. Metode kasa alkohol 70%
4. Metode antiseptik dan kasa kering (Asrina,
dkk, 2010)
Dalam rangka mencapai program Baby
Friendly Inisiative, semua provider rumah
sakit dan fasilitas bersalin akan:

1. Memiliki kebijakan tertulis tentang menyusui


secara rutin dan dikomunikasikan kepada semua
staf tenaga kesehatan.
2. Melatih semua staf tenaga kesehatan dalam
keterampilan yang diperlukan untuk
melaksanakan kebijakan ini.
3. Memberi tahu semua ibu hamil tentang manfaat
dan penatalaksanaan menyusui
4. Membantu ibu untuk memulai menyusui dalam
waktu setengah jam kelahiran.

9
Lanjutan..
1. Tampilkan pada ibu bagaimana cara menyusui
dan cara mempertahankan menyusui jika
mereka harus dipisahkan dari bayi mereka.
2. Berikan ASI pada bayi baru lahir, kecuali jika
ada indikasi medis.
3. Praktek rooming-in agar memungkinkan ibu
dan bayi tetap bersama-sama
4. Mendorong menyusui on demand
5. Tidak memberikan dot kepada bayi menyusui
6. Mendorong pembentukan kelompok
pendukung menyusui dan menganjurkan ibu
menghubungi mereka setelah pulang dari
rumah sakit atau klinik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai