ABSTRAK
Latar belakang : Perawatan payudara pada masa kehamilan adalah salah satu bagian penting yang
harus diperhatikan sebagai persiapan untuk menyusui nantinya. Payudara perlu dipersiapkan sejak
masa kehamilan sehingga bila bayi lahir dapat segera berfungsi dengan baik. Cakupan pemberian ASI
Eksklusif di Indonesia cenderung menurun, salah satunya di sebabkan oleh kegagalan untuk memulai
proses menyusui.
Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perawatan payudara masa
kehamilan dan pemberian ASI Eksklusif di RSU Bethesda GMIM Tomohon.
Metode : Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik bersifat studi retrospektif. Jumlah sampel 79
orang dan ditentukan secara purposive sampling Instrument penelitian yang digunakan adalah
kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi square.
Hasil penelitian : uji statistik menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara perawatan
payudara pada masa kehamilan dengan pemberian ASI Eksklusif.
PENDAHULUAN
Perawatan payudara pada masa
kehamilan adalah salah satu bagian sebelum dipegang, periksa dulu bentuk
penting yang harus diperhatikan sebagai puting susu, cubit areola di sisi puting susu
persiapan untuk menyusui nantinya. dengan ibu jari dan telunjuk,dengan
Payudara perlu dipersiapkan sejak masa perlahan puting susu dan areola ditarik.
kehamilan sehingga bila bayi lahir dapat Bila puting susu mudah ditarik,berarti
segera berfungsi dengan baik pada saat lentur. Tertarik sedikit berarti kurang
diperlukan. Perawatan payudara juga lentur, masuk ke dalam berarti puting susu
sangat membantu keberhasilan dalam terbenam (3)
pemberian ASI dini, yang mempengaruhi Menyusui merupakan awal yang
pemberian ASI Eksklusif (1). Pemeriksaan baik dalam kehidupan seorang anak, oleh
payudara bertujuan untuk mengetahui karena menyusui tidak hanya memenuhi
lebih dini adanya kelainan, sehingga kebutuhan nutrisi, gizi dan antibody
diharapkan dapat dikoreksi sebelum pelindung terhadap berbagai infeksi, tetapi
persalinan. Pemeriksaan payudara anak juga mendapatkan sentuhan, kata-
dilaksanakan pada kunjungan pertama ibu kata, tatapan kasih sayang dan kehangatan
dimulai dari inspeksi kemudian palpasi (2) yang merupakan hal penting untuk
Pemeriksaan puting susu dilakukan untuk stimulasi dini terhadap tumbuh kembang
menunjang keberhasilan menyusui, maka anak. ASI Eksklusif adalah pemberian ASI
pada saat kehamilan puting susu ibu perlu saja, termasuk kolostrum tanpa tambahan
diperiksa kelenturannya dengan cara : makanan atau minuman lain sejak bayi
Volume 4 Nomor 2. Juli – Desember 2016 77
JIDAN
Jurnal Ilmiah Bidan ISSN : 2339-1731
lahir, dengan kata lain pemberian susu susu kepada bayi. 10) Mendorong
formula, air matang, air gula, dan madu pembentukan kelompok pendukung
untuk bayi baru lahir tidak dibenarkan menyusui dan merujuk ibu kepada
karena asi adalah makanan bayi yang kelompok tersebut setelah keluar dari
paling penting, terutama pada bulan-bulan sarana pelayanan (4)
pertama kehidupan bayi, menyusui Jumlah bayi di Indonesia yang
eksklusif diberikan segera setelah bayi mendapatkan ASI Eksklusif cenderung
lahir sampai usia 6 bulan (3). menurun karena semakin banyaknya bayi
Pada Tahun 1989, WHO dan dibawah usia 6 bulan yang diberi susu
UNICEF menerbitkan suatu pernyataan formula. Menurut Survei Demografi
gabungan setebal 32 halaman bertajuk Kesehatan Indonesia (SDKI), cakupan
protecting, promoting and supporting pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6
breastfeeding – the Special Role of the bulan pada tahun 2002 adalah 40 %, tahun
Maternity services (Melindungi, 2007 turun menjadi 32% dan pada tahun
Meningkatkan dan mendukung Praktik 2010 turun lagi menjadi 27,2 %.
Menyusui – Peran Khusus Layanan Di Propinsi Sulut, cakupan
Maternitas). Dokumen ini berisi Sepuluh pemberian ASI Eksklusif pada tahun 2011
Langkah Sukses Menyusui, yang bertujuan hanya 26,3 %, dan untuk Kota Tomohon
untuk meningkatkan jumlah bayi yang 60,9 % (3) Cakupan ini masih rendah,
disusui sejak lahir dan lama waktu bayi mengingat target cakupan yang harus
disusui. Kini terdapat puluhan ribu rumah dicapai adalah 80 %. Data di Poliklinik
sakit di seluruh dunia yang telah KIA/KB RSU Bethesda GMIM Tomohon,
menerapkan sepuluh langkah menuju dari 359 ibu yang memiliki bayi 0-12
sukses menyusui, yang berisi : 1) bulan, ada 90 ibu (25,1%) yang tidak
Membuat kebijakan tertulis tentang memberikan ASI secara Eksklusif. Artinya
menyusui dan dikomunikasikan kepada capaian cakupan pemberian ASI Eksklusif
semua staf pelayanan kesehatan. 2) hanya 74,9%. Hal yang berkaitan dengan
Melatih semua staf pelayanan dalam rendahnya cakupan pemberian ASI
ketrampilan menerapkan kebijakan Eksklusif, salah satunya adalah proses
menyusui tersebut. 3) Menginformasikan untuk mulai menyusui.
kepada semua ibu hamil tentang manfaat Berdasarkan infromasi melalui
manajemen menyusui. 4) Membantu ibu wawancara pada 10 ibu, ditemukan hanya
cara menyusui dini dalam 60 menit 3 orang ibu yang memberikan ASI
pertama persalinan. 5) Membantu ibu cara Eksklusif, 7 orang ibu lainnya tidak
menyusui dan mempertahankan menyusui memberikan ASI Eksklusif dengan alasan
meskipun ibu dipisah dari bayinya. 6) pekerjaan, produksi ASI yang sedikit
Memberikan ASI saja kepada bayi baru sehingga tidak mencukupi kebutuhan bayi,
lahir kecuali ada indikasi medis. 7) dan masalah puting payudara yang tidak
Menerapkan rawat gabung ibu dengan terbentuk karena tidak melakukan
bayinya sepanjang waktu (24jam ). 8) perawatan payudara pada masa kehamilan.
Menganjurkan menyusui sesuai Tujuan penelitian ini adalah untuk
permintaan bayi. 9) Tidak memberi botol mengetahui hubungan perawatan
payudara pada masa kehamilan dengan ibu, dan sampel berjumlah 79 orang, yang
keberhasilan pemberian ASI Eksklusif. dihitung berdasarkan
N
rumus : n (5)
METODE 1 N (d 2 )
Penelitian ini adalah deskriptif Instrument yang digunakan adalah
analitik dengan pendekatan studi kuesioner, yang berisi pertanyaan-
retrospectif. Variabel yang diteliti adalah pertanyaan yang berhubungan dengan
Variabel bebas (Independent Variable) pelaksanaan perawatan payudara dan
yaitu perawatan payudara pada masa pemberian ASI Eksklusif. Analisis data
kehamilan. Variabel terikat (Dependent dengan menggunakan uji chi-square.
Variable) yaitu keberhasilan pemberian
ASI eksklusif. Panelitin dilaksanakan di HASIL
Poliklinik KIA/KB RSU Bethesda GMIM Gambaran umum responden
Tomohon dengan populasi semua ibu Gambaran umum responden dapat dilihat
yang memiliki anak usia 6-12 bulan, dan pada table di bawah ini :
berkunjung ke poliklinik KIA/KB RSU
Bethesda GMIM Tomohon berjumlah 359
No. Variable f %
(n=79)
1 Umur :
< 20 Tahun 1 1,2
20 – 35 Tahun 57 72,2
>35 Tahun 21 26,6
2. Pendidikan :
SD 6 7,59
SMP 9 11,40
SMA 47 59,50
Perguruan Tinggi 17 21,51
3. Perawatan Payudara :
Dilakukan 2 x / hari 44 56,00
Tidak dilakukan 2 x / hari 35 44,00
4. Pemberian ASI :
Diberikan 41 52,00
Tidak diberikan 38 48,00
umur > 35 tahun. Umur responden < 20
Dari data dalam tabel 1 tahun berjumlah 1 orang (1,2%), umur 20
menunjukkan umur responden bervariasi – 35 tahun berjumlah 57orang (72,2%),
Dari data yang diperoleh, umur responden dan umur > 35 tahun berjumlah 21 orang,
bervariasi antara umur < 20 tahun sampai
Eksklusif. Mereka juga lebih terfokus pada 44 ibu yang melakukan perawatan
faktor sosial dan budaya yang ada di payudara pada masa kehamilan, 41
lingkungan tempat tinggalnya. Sedangkan diantaranya berhasil memberikan ASI
ibu yang memiliki pendidikan tinggi akan Eksklusif bagi bayinya.
memiliki pengetahuan yang luas serta Hasil uji statistik menunujukkan
kemampuan untuk memahami dan terdapat hubungan yang bermakna antara
mengaplikasikan setiap informasi yang perawatan payudara pada masa kehamilan
diterima baik secara lisan maupun tulisan. dengan pemberian ASI Eksklusif di RSU
Umumnya mereka lebih terbuka dan lebih Bethesda GMIM Tomohon . Perawatan
berani memasuki wilayah pekerjaan lain payudara yang dilakukan pada masa
dengan memberdayakan segala potensi dan kehamilan, di samping untuk mengoreksi
kemampuan dirinya secara maksimal, kelainan yang berkaitan fisik ibu, dalam
sehingga tuntutan pekerjaan yang tinggi hal ini keadaan payudara ibu, membuat
mengakibatkan ibu tidak dapat payudara ibu kuat dan tidak mudah lecet,
memberikan ASI Eksklusif. yang dapat mengganggu proses menyusui,
Kegagalan pemberian ASI Eksklusif juga merupakan saat tepat untuk
juga dapat disebabkan karena kurangnya melakukan konseling berkaitan dengan
pengetahuan dan keterampilan ibu dalam faktor – faktor lain yang berhubungan
hal pemberian ASI Eksklusif, produksi dengan pemberian ASI Eksklusif, yang
ASI yang kurang, ibu yang bekerja, ibu saat ini tidak diteliti yaitu gizi ibu hamil
yang hamil lagi padahal masih menyusui, dan menyusui, kesiapan mental dan
faktor sosial budaya (tradisi) juga turut psikologis ibu dalam menghadapi proses
berpengaruh terhadap pemberian ASI menyusui, juga dukungan suami dan
Eksklusif, pelayanan petugas kesehatan keluarga.
yang belum sepenuhnya mendukung Hal ini dapat dilihat dari 44
program pemberian ASI Eksklusif, serta responden yang melakukan perawatan
gencarnya promosi susu formula. Dapat payudara pada masa kehamilan, 41 orang
juga disebabkan oleh kelainan pada ibu bisa memberikan ASI Eksklusif,
berupa puting ibu lecet, luka atau payudara sedangkan 35 responden yang tidak
yang bengkak karena bendungan ASI melakukan perawatan payudara, semuanya
sampai terjadi mastitis. Selain itu rendah tidak memberikan ASI Eksklusif.
pemberian ASI ekklusif juga disebabkan Rendahnya pemberian ASI eksklusif pada
oleh efektifnya konselling yang diberikan bayi usia 0 – 6 bulan juga disebabkan oleh
pada ibu (8). Perawatan payudara yang pengetahuan ibu tentang pentingnya
dilakukan secara teratur sejak usia pemberian ASI eksklusif juga informasi
kehamilan diatas 34 minggu akan dari tenaga kesehatan yang belum
menghasilkan payudara yang terawat baik maksimal (9)
dan membantu proses menyusui pada bayi Jadi, perawatan payudara pada masa
baru lahir. Sesuai teori yang ada, isapan kehamilan perlu dilakukan untuk
pertama bayi pada payudara akan mempersiapkan fisik, mental dan
memberikan rangsangan terhadap produksi psikologis ibu pada saat menghadapi dan
ASI. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa
DAFTAR PUSTAKA