Keterampilan komunikasi tidak hanya berupa keterampilan mengungkapkan isi hati dan
pikiran, tetapi juga keterampilan mendengarkan. Kedua keterampilan komunikasi
(mengungkapkan dan mendengarkan) merupakan faktor penentu efektifnya suatu
komunikasi.
Komponen
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa
berlangsung dengan baik. Harold D. Lasswell melalui tulisannya bertajuk The Structure
and Function of Comunication in Society (1948)
1. Komunikator
2. Pesan
3. channel (saluran/media komunikasi)
4. Komunikan
5. feedback
1. Komunikator
Keberhasilan komunikasi diterima komunikan, bagaimana respon yang dihasilkan
sangat ditentukan oleh kemampuan komunikator dalam menyampaikan pesan
pesan informatif
menyajikan berbagai data/informasi yang didukung dengan fakta dan data yang valid,
sehingga relatif mudah diterima oleh komunikan yang memiliki pemahaman tentang
fakta/data tersebut
pesan koersif biasanya lugas, tegas, dan disertai sanksi jika tidak diikuti. Contoh
Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dibuat untuk mencegah
penyebaran virus COVID-19 di Indonesia.
2. Media komunikasi (channel)
media komunikasi yang digunakan untuk mentransmisikan pesan dari komunikator
kepada komunikan agar efisien
komunikasi personal
1. Noise fisik yang mengganggu transmisi pesan, misal tulisan yang terlalu kecil,
suara bising yang menganggu, kualitas audio/visual yang buruk dan sebagainya.
2. Noise fisiologis yang disebabkan kekurangan kondisi fisik misal gangguan
pendengaran, penglihatan.
3. Noise psikologis adalah hambatan pada sender atau receiver dalam aspek
psikologis yang dialami-nya pada saat memberikan atau menerima pesan, sebagai
contoh kondisi mood kurang baik cenderung mempengaruhi pesan yang
disampaikan
4. Noise semantik adalah sender atau receiver dalam mengemukakan atau
menerima terjadi gap budaya dalam hal artikulasi pemaknaan pesan. Sebagai
contoh kata "cokot" dalam bahasa Jawa, berbeda makna dalam bahasa Sunda.
.
Tugas Gangguan
https://www.youtube.com/watch?v=O10udJvUYhg
Konseli yang telah mengikuti konseling diharapkan dapat mandiri, dengan ciri-
ciri pokok sebagai berikut.
1. Mengenal diri sendiri dan lingkungan.
2. Menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis.
3. Mengambil keputusan untuk dan oleh diri sendiri.
4. Mengarahkan diri sesuai dengan keputusan itu.
5. Mewujudkan diri secara optimal sesuai dengan potensi, minat, dan
kemampuankemampuan yang dimiliki.
Fungsi Konseling
1. Fungsi Pencegahan
2. Fungsi Pemecahan
3. Fungsi Perbaikan
4. Fungsi Pengembangan
Konseli yang telah mengikuti konseling diharapkan dapat mandiri, dengan ciri-
ciri pokok sebagai berikut.
1. Mengenal diri sendiri dan lingkungan.
2. Menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis.
3. Mengambil keputusan untuk dan oleh diri sendiri.
4. Mengarahkan diri sesuai dengan keputusan itu.
5. Mewujudkan diri secara optimal sesuai dengan potensi, minat, dan
kemampuankemampuan yang dimiliki.
ThankyOU