Anda di halaman 1dari 6

1.

Tanggal : 10/6/2022

Identitas :

Nama ibu : Ny.S

Nama bayi : By.Ny.s

Usia ibu : 19 tahun

Alamat : Batu Putih

Pekerjaan : IRT

Pendidikan terakhir: SMA

Latar Belakang :

Inisiasi Menyusui Dini (IMD) merupakan proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, di
mana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tidak disodorkan ke puting susu).
Inisiasi Menyusu Dini akan sangat membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI eksklusif
(ASI saja) dan lama menyusui. Dengan demikian, bayi akan terpenuhi kebutuhannya hingga usia
2 tahun, dan mencegah anak kurang gizi. Setiap bayi yang baru dilahirkan mestinya harus
dilakukan IMD. Dimanapun dilakukan persalinan disetiap pelayanan kesehatan selalu
mengutamakan IMD. Begitupun pada puskesmas taliwang di ruang kamar bersalin, telah
dilakukan persalinan oleh serorang ibu P1A0H1 usia 19 tahun dimana melahirkan Bayi laki-laki
pada tanggal 10 juni 2022 pukul 02.00 dengan Berat Badan Lahir: 2700 gram dan Panjang Badan
lahir : 49cm,lingkar kepala 32cm, bayi lahir spotan tanpa penyulit apapun,bayi lahir sehat,dengan
APGAR scor :7, tidak sesak,tidak sianosis/kebiruan, detak jantung normal,nadi normal,dan
kondisi fisik normal tanpa ada kekurangan sehingga pada saat lahir bayi dapat langsung
dilakukan IMD. Pentingnya untuk memberikan informasi mengenai Inisiasi Menyusui Dini
(IMD) dan ASI eksklusif pada ibu untuk mencegah adanya gangguan status gizi pada bayi.

Gambaran Pelaksanaan :

Serorang pasien P1A0H1 usia 19 tahun diantar suaminya datang ke puskesmas taliwang pukul
01.30 karena ingin melahirkan, kemudian diarahkan untuk ke ruang kamar bersalin, kemudian
dilakukan registrasi terlebih dahulu dan diengkapi data-data pasien,kemudian di lakukan
anamnesis mengenai keluhan pasien,riwayat penyakit dahulu,keluarga,sosial ,riwayat persalinan
sebelumnya,kemudian pasien di bawa ke ruang tindakan, dan dilakukan pemriksaan Tanda vital:
TD :120/80mmHg, HR:80x/mnt,RR: 20x/mnt,suhu :36,7c. Setelah itu dilakukan observasi
pembukaan oleh bidan, setelah diketahui bukan berapa, selanjutnya obervasi hingga bukaan
lengkap, kemudian setelah bukaan lengkap dan bayi siap dilahirkandengan tanda-tanda seperti :
pembukaan lengkap (vulva terbuka), perineum menonjol, tekanan anus, langsung dilakukan
pimpinan persalinan,kemudian setelah bayi lahir,langsung diletakkan di perut ibu dan dilakukan
Inisiasi Menyusui Dini ( IMD).

Tahap-tahap dalam Inisiasi Menyusu Dini, sebagai berikut :

1. Setelah lahir, bayi secepatnya dikeringkan seperlunya tanpa menghilangkan vernix (kulit
putih). Vernix (kulit putih) menyamankan kulit bayi.
2. Bayi kemudian ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dengan kulit bayi melekat pada
kulit ibu. Untuk mencegah bayi kedinginan, kepala bayi dapat dipakaikan topi.
Kemudian, jika perlu, bayi dan ibu diselimuti.
3. Bayi yang ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dibiarkan untuk mencari sendiri puting
susu ibunya (bayi tidak dipaksakan ke puting susu). Pada dasarnya, bayi memiliki naluri
yang kuat untuk mencari puting susu ibunya.
4. Saat bayi dibiarkan untuk mencari puting susu ibunya, Ibu perlu didukung dan dibantu
untuk mengenali perilaku bayi sebelum menyusu. Posisi ibu yang berbaring mungkin
tidak dapat mengamati dengan jelas apa yang dilakukan oleh bayi.
5. Bayi dibiarkan tetap dalam posisi kulitnya bersentuhan dengan kulit ibu sampai proses
menyusu pertama selesai.
6. Setelah selesai menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap,
diberi vitamin K dan tetes mata.
7. Ibu dan bayi tetap bersama dan dirawat-gabung. Rawat-gabung memungkinkan ibu
menyusui bayinya kapan saja si bayi menginginkannya, karena kegiatan menyusu tidak
boleh dijadwal. Rawat-gabung juga akan meningkatkan ikatan batin antara ibu dengan
bayinya, bayi jadi jarang menangis karena selalu merasa dekat dengan ibu, dan selain itu
dapat memudahkan ibu untuk beristirahat dan menyusui.
KIE mengenai Manfaat Kontak Kulit Bayi ke Kulit Ibu dan IMD :

1. Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat. Kulit ibu akan menyesuaikan suhunya
dengan kebutuhan bayi. Kehangatan saat menyusu menurunkan risiko kematian
karena hypothermia (kedinginan).
2. Ibu dan bayi merasa lebih tenang, sehingga membantu pernafasan dan detak jantung bayi
lebih stabil. Dengan demikian, bayi akan lebih jarang rewel sehingga mengurangi
pemakaian energi.
3. Bayi memperoleh bakteri tak berbahaya (bakteri baik) yang ada antinya di ASI ibu.
Bakteri baik ini akan membuat koloni di usus dan kulit bayi untuk menyaingi bakteri
yang lebih ganas dari lingkungan.
4. Bayi mendapatkan kolostrum (ASI pertama), cairan berharga yang kaya akan antibodi
(zat kekebalan tubuh) dan zat penting lainnya yang penting untuk pertumbuhan usus.
Usus bayi ketika dilahirkan masih sangat muda, tidak siap untuk mengolah asupan
makanan.
5. Antibodi dalam ASI penting demi ketahanan terhadap infeksi, sehingga menjamin
kelangsungan hidup sang bayi.
6. Bayi memperoleh ASI (makanan awal) yang tidak mengganggu pertumbuhan, fungsi
usus, dan alergi. Makanan lain selain ASI mengandung protein yang bukan protein
manusia (misalnya susu hewan), yang tidak dapat dicerna dengan baik oleh usus bayi.
7. Bayi yang diberikan mulai menyusu dini akan lebih berhasil menyusu ASI eksklusif dan
mempertahankan menyusu setelah 6 bulan.
2. Tanggal : 7/5/2022

Identitas :

Nama ibu : Ny.N

Nama bayi : By.Ny.N

Usia ibu : 31 tahun

Alamat : Arab Kenangan

Pekerjaan : IRT

Pendidikan terakhir: SMA

Latar Belakang :

Inisiasi Menyusui Dini ( IMD) merupakan proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, di
mana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tidak disodorkan ke puting susu).
Inisiasi Menyusu Dini akan sangat membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI eksklusif
(ASI saja) dan lama menyusui. Dengan demikian, bayi akan terpenuhi kebutuhannya hingga usia
2 tahun, dan mencegah anak kurang gizi. Setiap bayi yang baru dilahirkan mestinya harus
dilakukan IMD. Dimanapun dilakukan persalinan disetiap pelayanan kesehatan selalu
mengutamakan IMD. Begitupun pada puskesmas taliwang di ruang kamar bersalin, telah
dilakukan persalinan oleh serorang ibu P2A0H2 usia 31 tahun dimana melahirkan Bayi laki-laki
pada tanggal 7 mei 2022 pukul 07.15 dengan Berat Badan Lahir: 3200 gram dan Panjang Badan
lahir : 48cm,lingkar kepala 33cm, bayi lahir spotan tanpa penyulit apapun,bayi lahir sehat,dengan
APGAR scor :7, tidak sesak,tidak sianosis/kebiruan, detak jantung normal,nadi normal,dan
kondisi fisik normal tanpa ada kekurangan sehingga pada saat lahir bayi dapat langsung
dilakukan IMD. Pentingnya untuk memberikan informasi mengenai Inisiasi Menyusui Dini
(IMD) dan ASI eksklusif pada ibu untuk mencegah adanya gangguan status gizi pada bayi.

Gambaran Pelaksanaan :

Serorang pasien P2A0H2 usia 31 tahu diantar suaminya datang ke puskesmas taliwang pukul
06.15 karena ingin melahirkan, kemudian diarahkan untuk ke ruang kamar bersalin, kemudian
dilakukan registrasi terlebih dahulu dan diengkapi data-data pasien,kemudian di lakukan
anamnesis mengenai keluhan pasien,riwayat penyakit dahulu,keluarga,sosial ,riwayat persalinan
sebelumnya,kemudian pasien di bawa ke ruang tindakan, dan dilakukan pemriksaan Tanda vital:
TD :130/80mmHg, HR:90x/mnt,RR: 20x/mnt,suhu :36,5c. Setelah itu dilakukan observasi
pembukaan oleh bidan, setelah diketahui bukan berapa, selanjutnya obervasi hingga bukaan
lengkap, kemudian setelah bukaan lengkap dan bayi siap dilahirkandengan tanda-tanda seperti :
pembukaan lengkap (vulva terbuka), perineum menonjol, tekanan anus, langsung dilakukan
pimpinan persalinan,kemudian setelah bayi lahir,langsung diletakkan di perut ibu dan dilakukan
Inisiasi Menyusui Dini ( IMD).

Tahap-tahap dalam Inisiasi Menyusu Dini, sebagai berikut :

8. Setelah lahir, bayi secepatnya dikeringkan seperlunya tanpa menghilangkan vernix (kulit
putih). Vernix (kulit putih) menyamankan kulit bayi.
9. Bayi kemudian ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dengan kulit bayi melekat pada
kulit ibu. Untuk mencegah bayi kedinginan, kepala bayi dapat dipakaikan topi.
Kemudian, jika perlu, bayi dan ibu diselimuti.
10. Bayi yang ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dibiarkan untuk mencari sendiri puting
susu ibunya (bayi tidak dipaksakan ke puting susu). Pada dasarnya, bayi memiliki naluri
yang kuat untuk mencari puting susu ibunya.
11. Saat bayi dibiarkan untuk mencari puting susu ibunya, Ibu perlu didukung dan dibantu
untuk mengenali perilaku bayi sebelum menyusu. Posisi ibu yang berbaring mungkin
tidak dapat mengamati dengan jelas apa yang dilakukan oleh bayi.
12. Bayi dibiarkan tetap dalam posisi kulitnya bersentuhan dengan kulit ibu sampai proses
menyusu pertama selesai.
13. Setelah selesai menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap,
diberi vitamin K dan tetes mata.
14. Ibu dan bayi tetap bersama dan dirawat-gabung. Rawat-gabung memungkinkan ibu
menyusui bayinya kapan saja si bayi menginginkannya, karena kegiatan menyusu tidak
boleh dijadwal. Rawat-gabung juga akan meningkatkan ikatan batin antara ibu dengan
bayinya, bayi jadi jarang menangis karena selalu merasa dekat dengan ibu, dan selain itu
dapat memudahkan ibu untuk beristirahat dan menyusui.
KIE mengenai Manfaat Kontak Kulit Bayi ke Kulit Ibu dan IMD :

8. Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat. Kulit ibu akan menyesuaikan suhunya
dengan kebutuhan bayi. Kehangatan saat menyusu menurunkan risiko kematian
karena hypothermia (kedinginan).
9. Ibu dan bayi merasa lebih tenang, sehingga membantu pernafasan dan detak jantung bayi
lebih stabil. Dengan demikian, bayi akan lebih jarang rewel sehingga mengurangi
pemakaian energi.
10. Bayi memperoleh bakteri tak berbahaya (bakteri baik) yang ada antinya di ASI ibu.
Bakteri baik ini akan membuat koloni di usus dan kulit bayi untuk menyaingi bakteri
yang lebih ganas dari lingkungan.
11. Bayi mendapatkan kolostrum (ASI pertama), cairan berharga yang kaya akan antibodi
(zat kekebalan tubuh) dan zat penting lainnya yang penting untuk pertumbuhan usus.
Usus bayi ketika dilahirkan masih sangat muda, tidak siap untuk mengolah asupan
makanan.
12. Antibodi dalam ASI penting demi ketahanan terhadap infeksi, sehingga menjamin
kelangsungan hidup sang bayi.
13. Bayi memperoleh ASI (makanan awal) yang tidak mengganggu pertumbuhan, fungsi
usus, dan alergi. Makanan lain selain ASI mengandung protein yang bukan protein
manusia (misalnya susu hewan), yang tidak dapat dicerna dengan baik oleh usus bayi.
14. Bayi yang diberikan mulai menyusu dini akan lebih berhasil menyusu ASI eksklusif dan
mempertahankan menyusu setelah 6 bulan.

Anda mungkin juga menyukai