PADA
RSUD dr. T.C. HILLERS MAUMERE
DEFINISI
C. Peralatan Minimal
Jika dilakukan rooming in (bedding-in, bayi satu tempat tidur dengan ibu), akan
mengurangi pemberian boks bayi. Pada bedding-in, bimbingan posisi menyusui dengan
posisi tidur ibu sebaiknya dilakukan sejak di rumah sakit. Yang masih mengenal kan botol
untuk memberikan minum bayi (walau isinya ASI perah) akan mempersulit bayi
melekatkan mulutnya pada payudara ibu.
D. Menurunkan Infeksi
Adanya kontak kulit dengan kulit antara bayi dan ibu memungkinkan bayi terpapar pada
bakteri-bakteri normal pada kulit ibu, yang dapat melindungi bayi terhadap kuman-kuman
berbahaya. Kolostrum (ASI berwarna bening yang keluar di awal kelahiran dan jumlahnya
sangat sedikit) mengandung banyak antibodi, yang segera didapat bayi, juga melindungi
bayi terhadap penyakit. Dahulu, pelayanan kesehatan sering mendorong bayi ke kamar bayi
bila jam besuk tiba. Kekhawatiran bayi tertular penyakit dari pengunjung merupakan alasan
utama. Ibu yang sakit flu cukup memakai masker saja. Menyusui dikala ibu sakit
memberikan paparan antibodi yang dihasilkan pada ibu yang sakit. Antibodi terhadap
penyakit tertentu tidak akan terjadi saat ibu sehat. Juga penekanan kualitas kolostrum yang
sangat baik.
E. Keuntungan Untuk Bayi
Bayi yang dirawat gabung akan lebih jarang menangis, lebih mudah ditenangkan, tidak
sulit tidur. Mereka minum lebih banyak dan berat badan yang lebih cepat naik. Ikterus lebih
jarang terjadi. Bayi juga lebih hangat karena berada dalam kontak terus menerus dengan
kulit ibunya.
3.2 Ruangan unit ibu/bayi yang masih memerlukan pengamatan khusus harus dekat
dengan ruang petugas (di Rumah Sakit)
4. Sarana
B. Cara Menyusui
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah menyusui
2. Ibu duduk atau berbaring santai
3. Payudara dipijat / massage supaya lemas
4. Tekan areola antara ibu jari dan telunjuk sehingga keluar beberapa tetes ASI. Oleskan
ASI tersebut pada putting susu dan areola sekitarnya sebelum menyusui
5. Bayi diletakkan di pangkuan bila ibu duduk, dan disebelah ibu bila tiduran
6. Ibu harus memegang payudara dengan posisi ibu jari di atas dan keempat jari lainnya di
bagian bawah payudara
7. Sebagian besar areola payudara harus berada di dalam mulut bayi
8. Setiap payudara harus disusui sampai kosong, kurang lebih 10-15 menit
9. Bayi menyusu pada dua payudara bergantian, setelah payudara pertama terasa kosong
10. Bila akan melepaskan mulut bayi dari putting susu, masukkan jari kelingking antara
mulut bayi dan payudara
11. Sesudah selesai menyusui, oleskan ASI pada putting susu dan areola sekitarnya serta
biarkan kering oleh udara
12. Bayi digendong di bahu ibu atau dipangku tengkurap agar dapat bersendawa
13. Periksa keadaan payudara, mungkin ada perlukaan / pecah-pecah atau terbendung
14. Bayi menyusu setiap kali membutuhkan, sebagian dengan posisi berubah-ubah
15. Pakailah bahan penyerap ASI di balik kutang, diluar waktu menyusui.
Pencatatan merupakan bukti dari kualitas pelayanan/asuhan yang diberikan kepada ibu dan
bayi, hal-hal yang perlu ditulis/direkam pada pencatatan dan pelaporan rawat gabung adalah :