Anda di halaman 1dari 15

PANDUAN RAWAT GABUNG IBU

DAN BAYI
RS. ROYAL PRIMA MEDAN

RS. ROYAL PRIMA MEDAN


Jln. Ayahanda No. 68 A Medan 20118
Tlp. 061–88813182 – 88813183 (Hunting) Fax. 061-80013181
Website : www.royalprima.com Email : contact@royalprima.com
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
hanya atas kehendak-Nya Panduan Royal Prima Medan ini dapat selesai.

Panduan Rawat Gabung Ibu Dan Bayi Royal Prima Medan ini akan
digunakan dalam menjalankan tugas bagi dokter dan perawat yang ada di RS.
Royal Prima Medan. Diharapkan dengan adanya panduan ini dapat digunakan
sebagai acuan dalam melaksanakan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.
Penyusun mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan
semua pihak dalam menyelesaikan Panduan RS. Royal Prima Medan ini.

Kami menyadari banyak terdapat kekurangan dalam panduan ini.


Kekurangan ini secara berkesinambungan akan terus diperbaiki sesuai dengan
tuntutan dalam pengembangan dan kebutuhan rumah sakit.

Medan, Januari 2016

Direktur

dr. Deli Theo, Sp.PK, MARS


DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I Defenisi.....................................................................................1

BAB II Ruang Lingkup..........................................................................2

BAB III Tata Laksana.............................................................................7

BAB IV Dokumentasi.............................................................................11
BAB I
DEFINISI
Rawat Gabung adalah pelayanan yang diberikan kepada bayi baru
lahir, ditempatkan bersaam ibunya dalam satu ruangan

Rawat gabung dimaksudkan agar bayi mudah diamati dan dijaga


serta dijangkau oleh ibunya setiap saaat, sehingga memungkinkan pemberian
ASI kepada bayi sesuai dengan kebutuhanya.

Rawat gabung adalah membiarkan ibu dan bayinya bersama terus


menerus. Pada rawat gabung / rooming-in bayi diletakkan di box bayi yang
berada di dekat ranjang ibu sehingga mudah terjangkau. Ada satu istilah lain,
bedding-in, yaitu bayi dan ibu berada bersama-sama di ranjang ibu.

Panduan Rawat Gabung Ibu Dan Bayi RSRP 1


                                                 BAB II
RUANG LINGKUP

A. PERSYARATAN RAWAT GABUNG


Persyaratan dalam rawat gabung terdiri dari :

1) Kondisi Bayi
1) Semua bayi
2) Kecuali bayi beresiko dan mempunyai kelainan yang tidak
memungkinkan untuk menyusu pada ibu.
2) Ibu
Ibu dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.

3) Ruangan Rawat Gabung


A. Untuk Bayi
1. Bayi ditempatkan dalam box tersendiri dekat dengan tempat
tidur ibu.
2. Bila tidak terdapat tempat tidur bayi, diletakkan di tempat
tidur samping ibu (bedding - in).
3. Agar mengurangi bahaya bayi jatuh, sebaiknya diberi
penghalang (side guard)
4. Tersedianya pakaian bayi.
B. Untuk Ibu
1. Tempat tidur ibu, diusahakan rendah agar memudahkan ibu
naik/turun.
(Bila perlu ada tangga injakan naik ke tempat tidur).

2. Tersedianya perlengkapan perawatan nifas.


C. Ruangan
1. Ruangan cukup hangat, sirkulasi udara cukup, suhu minimal
28°C.
2. Ruangan unit ibu/bayi yang masih memerlukan pengamatan
khusus harus dekat dengan ruang petugas (di rumah sakit).

Panduan Rawat Gabung Ibu Dan Bayi RSRP 2


D. Sarana
 Lemari pakaian (ibu dan bayi).
 Tempat mandi bayi dan perlengkapannya.
 Tempat cuci tangan ibu (air mengalir).
 Kamar mandi tersendiri bagi ibu.
 Sarana penghubung (bel/intercom)
 Tersedia poster, leaflet, buku-buku, model tentang manajemen
laktasi.
B. KRITERIA RAWAT GABUNG
1) Ibu dan Bayi dalam Keadaan Sehat
1. Lahir spontan, baik presentasi kepala maupun bokong.
2. Bila lahir dengan tindakan, maka rawat gabung dilakukan setelah bayi
cukup sehat, refleks mengisap baik, tidak ada tanda infeksi dan
sebagainya.
3. Bayi yang lahir dengan sectio cesarea dengan anestesia umum, rawat
gabung dilakukan segera setelah ibu dan bayi sadar penuh (bayi tidak
ngantuk), misalnya 4-6 jam setelah operasi selesai. Bayi tetap
disusukan meskipun mungkin ibu masih mendapat infus.
4. Bayi tidak asfiksia setelah lima menit pertama (nilai Apgar minimal
7).
5. Umur kehamilan 37 minggu atau lebih.
6. Berat lahir 2000-2500 gram atau lebih.
7. Tidak terdapat tanda-tanda infeksi intrapartum.
2) Ibu dan Bayi dalam Kondisi Tidak Sehat
1. Bayi yang sangat prematur.
2. Bayi berat lahir kurang dari 2000-2500 gram.
3. Bayi dengan sepsis.
4. Bayi dengan gangguan napas.
5. Bayi dengan cacat bawaan berat, misalnya : hidrosefalus, meningokel,
anensefali, atresia ani, abio/palato/galactoschizis, omfalokel, dan
sebagainya).
6. Ibu dengan infeksi berat, misalnya KP terbuka, sepsis, dan

Panduan Rawat Gabung Ibu Dan Bayi RSRP 3


sebagainya.
7. Kriteria-kriteria masih ditentukan juga oleh beberapa aspek
pertimbangan klinis, misalnya bayi dengan berat badan 2000-2500
gram meskipun keadaan lain-lainnya dalam batas normal, perawatan
gabungnya harus dengan pengawasan yang sangat ketat.
C. PERAN DALAM MENCIPTAKAN RAWAT GABUNG
 Peran Institusi
1) Pimpinan mengeluarkan kebijakan yang mendukung pelaksanaan
rawat gabung.
2) Mensosialisasikan kebijakan pada unsur terkait.
3) Menyiapkan sarana dan prasarana yang mendukung.
4) Menyiapkan SDM yang terampil.
5) Melakukan monitoring dan evaluasi.
6) Memberikan Reward dan Punishment secara internal.
 Peran Tenaga Kesehatan
1) Melaksanakan kebijakan dan tata tertib rawat gabung.
2) Melaksanakan perawatan ibu dan anak.
3) Merencanakan, melaksanakan dan menilai kegiatan-kegiatan KIE
(Komunikasi, Informasi dan Edukasi) kepada ibu dan keluarganya.
4) Memotivasi ibu melakukan perawatan payudara, cara menyusui,
perawatan bayi, dan perawatan nifas.
5) Mengatasi masalah laktasi.
6) Memantau keadaan ibu dan bayi terutama dapat mengidentifikasi
kelainan yang timbul.
7) Melakukan pencatatan pelayanan yang diberikan.
 Peran Ibu
1) Mempraktekkan hal-hal yang diajarkan petugas kesehatan,
misalnya : merawat payudara, kebersihan diri, menyusui dan
merawat bayi.
2) Mengamati kelainan yang terjadi pada bayi atau dirinya dan
melaporkan kepada petugas

Panduan Rawat Gabung Ibu Dan Bayi RSRP 4


 Peran Suami dan Keluarga
1) Memberikan dukungan pada ibu.
2) Membantu merawat ibu dan bayi.
3) Membantu persiapan alat kebutuhan ibu dan bayi.
4) Mengambil keputusan yang mendukung.

Panduan Rawat Gabung Ibu Dan Bayi RSRP 5


BAB III
TATA LAKSANA

1. PRAKTEK RAWAT GABUNG


1)Cara Memandikan Bayi
 Siapkan alat-alat.
 Cuci tangan sebelum dan sesudah memandikan bayi.
 Bayi diletakkan telentang di atas tempat tidur / meja dengan alas
perlak dan handuk.
 Muka dan telinga dibersihkan dengan kain (waslap) basah
kemudian dikeringkan dengan handuk.
 Seluruh tubuh bayi disabun dengan menggunakan waslap yang
telah diolesi sabun (leher, dada, perut, lipatan ketiak, kedua
tangan / lengan, kedua kaki / tungkai, bagian belakang bayi).
 Bayi dibersihkan dengan menggunakan kain lap (waslap) basah
dalam ember mandi bayi.
 Bayi diangkat dan dikeringkan dengan handuk.
 Tali pusat ditutup dengan kain kasa yang telah direndam dalam
alkohol 70%.
 Dada, perut dan punggung diolesi minyak telon, tempat lipatan
seperti pangkal paha, ketiak dan leher diberi bedak supaya tidak
mudah lecet, dan diberi pakaian.
2)Cara Menyusui
1) Cuci tangan sebelum dan sesudah menyusui.
2) Ibu duduk atau berbaring santai.
3) Payudara dipijat / massage supaya lemas.
4) Tekan areola antara ibu jari dan telunjuk sehingga keluar beberapa
tetes ASI. Oleskan ASI tersebut pada putting susu dan areola
sekitarnya sebelum menyusui.
5) Bayi diletakkan di pangkuan bila ibu duduk, dan di sebelah ibu
bila ibu tiduran.
6) Ibu harus memegang payudara dengan posisi ibu jari di atas dan

Panduan Rawat Gabung Ibu Dan Bayi RSRP 6


keempat jari lainnya di bagian bawah payudara.
7) Sebagian besar areola payudara harus berada di dalam mulut bayi.
8) Setiap payudara harus disusui sampai kosong, kurang lebih 10-15
menit.
9) Bayi menyusu pada dua payudara bergantian, setelah payudara
pertama terasa kosong.
10) Bila akan melepaskan mulut bayi dari putting susu, masukkan jari
kelingking antara mulut bayi dan payudara.
11) Sesudah selesai menyusui, oleskan ASI pada putting susu dan
areola sekitarnya serta biarkan kering oleh udara.
12) Bayi digendong di bahu ibu atau dipangku tengkurap agar dapat
bersendawa.
13) Periksa keadaan payudara, mungkin ada perlukaan / pecah-pecah
atau terbendung.
14) Bayi menyusu setiap kali membutuhkan, sebagian dengan posisi
berubah-ubah.
15) Pakailah bahan penyerap ASI di balik kutang, di luar waktu
menyusui.
3)Cara Merawat Tali Pusat
 Siapkan alat-alat.
 Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat tali pusat.
 Tali pusat dibersihkan dengan kain kasa yang dibasahi alkohol
70%.
 Setelah bersih, tali pusat dikompres alkohol / povidon iodine 10%
(betadine) lalu dibungkus dengan kain kasa steril kering.
 Setelah tali pusat terlepas / puput, pusar tetap dikompres dengan
alkohol / povidon iodine 10% sampai kering.
4) LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN RAWAT GABUNG
Untuk melaksanakan rawat gabung ibu dan bayi yang perlu
dipersiapkan adalah institusi pelayanan, ibu hamil, suami, dan atau keluarga,
petugas, sarana dan prasarana pelayanan.

Panduan Rawat Gabung Ibu Dan Bayi RSRP 7


1. Institusi Pelayanan
1) Perlu adanya kebijkan yang tertulis dari Rumah Sakit yang merupakan
komitmen dari unsur terkait untuk menunjang keberhasilan
pelaksanaan rawat gabung ibu dan bayi.
2) Rawat gabung ibu dan bayi merupakan salah satu kegiatan/program
untuk mendukung keberhasilan menyusui pada program sayang ibu
dan sayang bayi.
3) Program sayang ibu dan sayang bayi dengan memberikan hak ibu
antara lain : medapat pelayanan yang sesuai standar, dekat dengan
bayinya, bisa mencurahkan kasih sayang sesuai keinginan.
4) Hak bayi, antara lain : mendapatkan gizi terbaik untuk tumbuh dan
kembang. Gizi terbaik bagi bayi adalah Air Susu Ibu (ASI) yang tidak
dapat tergantikan oleh apapun, dan juga dapat setiap saat mendapatkan
ASI sesuai kebutuhan, mendapat kasih sayang dan selalu dekat dengan
ibunya.
2. Ibu Hamil, Suami dan atau Keluarga
a. Salah satu faktor keberhasilan menyusui adalah kesiapan calon ibu
dan dukungan dari keluarga. Sehingga sejak awal ibu hamil sudah
memahami pengertian rawat gabung.
b. Suami dan keluarga perlu juga mendapatkan informasi tentang rawat
gabung ibu dan bayi sejak masa kehamilan pada waktu pelayanan
Antenatal Care (ANC).
c. Informasi dapat diperoleh melalui sosialisasi tentang rawat gabung
ibu dan bayi minimal 2 kali pertama pada ANC (trisemester 1 dan 2),
dimulai secara kelompok, dilanjutkan dengan konseling kepada ibu,
suami dan keluarga.
3. Petugas
Kesiapan petugas dalam melaksanakan rawat gabung ibu dan bayi
adalah sebagai berikut :

1) Memahami pentingnya rawat gabung untuk kesejahteraan ibu dan bayi.


2) Mampu menilai persyaratan ibu dan bayi untuk dilakukan rawat gabung.
3) Terampil dalam memberikan asuhan rawat gabung untuk kesejahteraan

Panduan Rawat Gabung Ibu Dan Bayi RSRP 8


ibu dan bayi.
4) Terampil melakukan asuhan pada ibu dan bayi yang lahir dengan
tindakan.
5) Mampu menolong ibu dalam memposisikan bayi dan perlekatan yang
baik.
6) Mampu menolong ibu dalam mengatasi kendala yang timbul dalam
menyusui bayinya, misalnya : puting ibu lecet, payudara bengkak, dll.
7) Mampu menolong ibu memerah ASI, bila atas indikasi medis bayi harus
berpisah dari ibunya.
8) Memahami dan mampu melaksanakan laktasi yang benar.
9) Pelatihan petugas untuk menghindari hambatan dalam pelaksanaan rawat
gabung.
4. Sarana dan Prasarana Pelayanan Rawat Gabung
Untuk melaksanakan rawat gabung perlu adanya saran dan prasarana
yang mendukung, antara lain :

1) Ruang klinik kebidanan (ANC) dilengkapi dengan ruang konsultasi


dan pojok laktasi.
2) Kamar bersalin : ruang nifas dengan rawat gabung dengan ruang
penyuluhan dan bimbingan.
3) Ruang perinatologi, dilengkapi dengan ruang istirahat bagi ibu
yang bayinya dirawat.
4) Sarana dan prasarana yang tersedia harus memenuhi persyaratan
rawat gabung.
5. PELAKSANAAN RAWAT GABUNG IBU DAN BAYI
a. Pelaksanaan rawat gabung hendaknya disiapkan semenjak
perawatan kehamilan (ANC).
b. Diawali dengan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada masa persalinan
di kamar bersalin.
c. Dilanjutkan rawat gabung di ruang perawatan, antara lain :
1. Menyusui On Cue (melihat tanda-tanda bayi ingin menyusui).
2. Menyusui eksklusif.
3. Asuhan bayi baru lahir, antara lain :

Panduan Rawat Gabung Ibu Dan Bayi RSRP 9


 Mencegah hypotermi.
Pemeriksaan klinis bayi.
Perawatan umum (merawat tali pusat, mengganti popok,
memandikan bayi, menjaga hygiene bayi).
Deteksi dini bayi baru lahir.
4. Asuhan ibu nifas, antara lain :
 Puerperium.
 Breast care, termasuk memerah dan menyimpan ASI.
 Perdampingan menyusui, termasuk perlekatan dan posisi
menyusui yang benar, mengenali tanda bayi ingin menyusu,
dan tanda bayi telah puas dalam menyusu.
 Mengenali hambatan nifas.
 Asuhan ibu nifas pasca tindakan.
 Membantu ibu bila ditemukan penyulit dalam menyusui
(kelainan puting, pembengkakan mamae, engorgement,
dll).
 Senam nifas.
5. Komunikasi Informasi Edukasi (KIE)
Keberhasilan dalam melaksanakan rawat gabung ibu dan bayi,
untuk mendukung keberhasilan menyusui, calon ibu perlu
mendapatkan informasi tentang :

a. Nutrisi ibu menyusui.


b. Pengetahuan tentang menyusui secara eksklusif.
c. Kerugian bila bayi tidak mendapatkan ASI.
d. Manajemen laktasi yang benar, termasuk kendala dalam
menyusui bayi.
e. Mengenali tanda-tanda bahaya pada ibu dan bayi.
f. Perawatan payudara, cara memerah, menyimpan dan
memberikan ASI dengan sendok.
g. KB terutama Metode Amenorrhoe Laktasi (MAL).

Panduan Rawat Gabung Ibu Dan Bayi RSRP 10


BAB IV
DOKUMENTASI

Pencatatan merupakan bukti dari kualitas pelayanan / asuhan yang


diberikan kepada ibu dan bayi, hal-hal yang perlu ditulis/direkam pada pencatatan
dan pelaporan rawat gabung adalah :

1. Cakupan Rawat Gabung


a. Jumlah rawat gabung
1.Rawat gabung penuh
2.Rawat gabung parsial
b. Inisiasi menyusu dini
c. Menyusui On Cue
Pendokumentasian rawat gabung menggunakan formulir :

1. Formulir Follow Up Bayi


2. Informasi dan Persetujuan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan Rawat
Gabung
3. Formulir Rawat Gabung dan ASI Eksklusif
2. Jumlah Persalinan
A. Persalinan normal.
B. Persalinan dengan tindakan.
3. Jumlah Ibu dan Bayi yang Bermasalah dalam Menyusui
4. Jumlah Rujukan (dirujuk atau menerima rujukan).
Pencatatan dan pelaporan menggunakan sistem dan format yang telah
ada, misalnya : mencatat asuhan yang diberikan oleh petugas kesehatan untuk
ibu dan bayi yaitu pada rekam medis dan RL 1 hal 2.

Alur pelaporan mengikuti sistem yang telah ada, misalnya : di


rumah sakit dari ruangan di koordinir oleh bagian pencatatan dan pelaporan
RS. Pencatatan dan pelaporan ini penting dilaksanakan, sebab catatan ini
merupakan data yang dapat dianalisis dan dapat digunakan sebagai bahan
informasi.

Panduan Rawat Gabung Ibu Dan Bayi RSRP 11


DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran


Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3495).
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktek kedokteran
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan LembaranNegara
Nomor 4431).
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999
tentang standar pelayanan rumah sakit.
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 512/Menkes/Per/IV/2007 tentang
ijin praktek dan pelaksanaan praktik kedokteran.
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005
tentang organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan RI.
6. KeputusanMenteri Kesehatan Nomor 237/Menkes/SK/IV/2007 tentang
pemasaran Pengganti Air Susu Ibu.
7. KeputusanMenteri Kesehatan Nomor 450/Menkes/SK/IV/2004 tentang
pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara ekslusif pada bayi di Indonesia.

Panduan Rawat Gabung Ibu Dan Bayi RSRP 12

Anda mungkin juga menyukai