Anda di halaman 1dari 3

RAWAT GABUNG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

Ditetapkan
Direktur Rumah Sakit Mandalika
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Oxy Tjahjo Wahyuni, Sp.EM
NIP.19710113 2001122 001
Memberikan pelayanan kepada bayi baru lahir dimana bayi ditempatkan
PENGERTIAN
beserta ibunya dalam satu ruangan .
1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian bagi ibu dan bayi.
2. Memenuhi hak ibu dan bayi untuk selalu berada disamping ibu
TUJUAN setiap saat.
3. Menstimulasi supaya bayi memperoleh kolostrum dan ASI.
4. Memperoleh stimulasi mental dini untuk tumbuh kembang.

Berdasarkan SK Direktur No.870/003/RSMAN-2/VI/2021 tentang


KEBIJAKAN
Pedoman Pelayanan di Rumah Sakit Mandalika Provinsi NTB
INDIKASI
KONTRAINDIKASI
PROSEDUR A. Persyaratan dalam rawat gabung terdiri dari:
1. Kondisi bayi
- Semua bayi
- Kecuali bayi beresiko dan mempunyai kelainan yang tidak
memungkinkan untuk menyusu pada ibu.
2. Ibu
- Dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.
3. Ruang rawat gabung
a. Untuk bayi
1. Bayi ditempatkan dalam box tersendiri dengan tempat tidur
ibu.
2. Bila tidak terdapat tempat tidur, bayi diletakkan di tempat
tidur disamping ibu (bedding in).
3. Agar mengurangi bahaya bayi jatuh, sebaiknya diberi
penghalang.
4. Tersedianya pakaian bayi.
b. Untuk ibu
1. Tempat tidur diusahakan rendah agar memudahkan ibu
naik/turun (bila disediakan ada tangga injakan untuk naik
ketempat tidur).
2. Tersedianya perlengkapan perawatan nifas.
c. Ruangan
1. Ruangan cukup hangat, sirkulasi udara cukup, suhu
minimal 28ºC.
RAWAT GABUNG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

2. Ruangan unit/bayi yang masih memerlukan pengamatan


khusus harus dekat dengan ruang petugas (di RS/RB).
d. Sarana
1. Lemari pakaian (ibu dan bayi).
2. Tempat mandi bayi dan perlengkapannya.
3. Tempat cuci tangan ibu (air mengalir).
4. Kamar mandi tersendiri bagi ibu.
5. Tersedianya poster, brosur, leaflet, buku-buku, model
tentang manajemen laktasi

B. Pelaksanaan rawat gabung ibu dan bayi


1. Bayi dipindahkan dari ruang perinatologi keruang perawatan
(Ruang Nifas)
2. Awali dengan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada kamar
bersalin jika tidak memungkinkan dilakukan di ruang nifas.
3. Tempatkan ibu dan bayi dalam satu ruangan sedemikian rupa
sehingga ibu dapat melihat dan menjangkau bayi.Bayi dapat
diletakkan ditempat tidur bersama ibunya (bedding in) atau
dalam boxs disamping tempat tidur ibu.
4. Berikan asuhan pada bayi baru lahir yang meliputi :
1. Pencegahan hipotermi.
2. Pemeriksaan klinis bayi.
3. Perawatan umum (merawat tali pusat, mengganti popok,
memandikan bayi, menjaga hygiene bayi).
4. Deteksi dini bayi baru lahir.
5. Ajarkan pada ibu mengenai tanda-tanda bayi ingin menyusu.
6. Berikan asuhan pada ibu nifas meliputi :
1. Breast Care, termasuk memerah dan menyimpan ASI.
2. Pendampingan menyusui, termasuk perlekatan dan posisi
menyusui yang benar, mengenali tanda bayi ingin menyusu,
dan tanda bayi telah puas dalam menyusu.
3. bantu ibu bila ditemukan penyulit dalam menyusui
(kelainan puting, pembengkakan mamae, engorgement, dll).
7. Berikan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE)
Informasi yang diberikan sebagai berikut:
a. Nutrisi ibu menyusui.
b. Pengetahuan tentang menyusui secara eksklusif.
c. Kerugian bila bayi tidak mendapatkan ASI
d. Manajemen laktasi yang benar, termasuk kendala-kendala
dalam menyusui bayi.
e. Mengenali tanda-tanda bahaya pada ibu dan bayi.
f. Perawatan payudara.
g. Cara memerah, menyimpan dan memberikan ASI dengan
sendok.
8. Berikan imunisasi Hepatitis B pada bayi.
RAWAT GABUNG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

9. Jika bayi sakit atau perlu pengawasan yang intensif,


pindahkan bayi keruang khusus.
10. Lakukan pencatatan perkembangan bayi rawat gabung
11. Anjurkan agar bayi yang dipulangkan melakukan kunjungan
ulang.

C. Monitoring dan evaluasi


Indikator-indikator yang digunakan dalam penilaian program
atau kegiatan berhasil atau antara lain:
1. Semua ibu dan bayi mendapat perawatan gabung.
2. Tidak ada susu formula di rawat gabung
3. Menyusui secara eksklusif 100%

UNIT TERKAIT Instalasi rawat gabung

Anda mungkin juga menyukai