Anda di halaman 1dari 3

SPO RAWAT GABUNG IBU DAN BAYI SEHAT

No. Dokumen No. No.


Revisi Halaman

1/2
Tanggal Terbit:
Ditetapkan
Direktur RSUD Hanau
09/02/2023
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Revisi :
OPERASIONAL
dr. ATET KURNIADI, Sp. KFR
NIP. 19770626 200604 1 018
Memberikan pelayanan kepada bayi baru lahir dimana bayi
PENGERTIAN
ditempatkan beserta ibunya dalam satu ruangan.
1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi.
2. Memenuhi hak ibu dan bayi untuk selalu berada di samping ibu
TUJUAN setiap saat.
3. Menstimulasi supaya bayi memperoleh kolostrum dan ASI.
4. Memperoleh stimulasi mental dini untuk tumbuh kembang anak
KEBIJAKAN Pelayanan 24 jam yang dilaksanakan secara efektif dan efisien.
A. Persyaratan dalam rawat gabung terdiri dari:
1. Kondisi bayi
 Semua bayi
 Kecuali bayi beresiko dan mempunyai kelainan yang tidak
PROSEDUR
memungkinkan untuk menyusu pada ibu.
2. Ibu
Dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.
3. Ruang rawat gabung
a. Untuk bayi
 Bayi ditempatkan dalam box tersendiri dengan tempat
tidur ibu.
 Bila tidak terdapat tempat tidur, bayi diletakkan di
tempat tidur disamping ibu (bedding in).
 Agar mengurangi bahaya bayi jatuh, sebaiknya diberi
penghalang.
b. Untuk ibu
 Tempat tidur diusahakan rendah agar memudahkan ibu
naik/turun (bila disediakan ada tangga injakan untuk
naik ketempat tidur).
 Tersedianya perlengkapan perawatan nifas.
c. Ruangan
 Ruangan cukup hangat, sirkulasi udara cukup, suhu
minimal 28ºC.
SPO RAWAT GABUNG IBU DAN BAYI SEHAT

No. Dokumen No. No.


Revisi Halaman

1/2
 Ruangan unit/bayi yang masih memerlukan
pengamatan khusus harus dekat dengan ruang petugas
(di RS/RB).
d. Sarana
 Tempat mandi bayi dan perlengkapannya.
 Tempat cuci tangan ibu (air mengalir).
 Kamar mandi tersendiri bagi ibu.
 Tersedianya poster, brosur, leaflet, buku-buku, model
tentang manajemen laktasi.

B. Pelaksanaan rawat gabung ibu dan bayi


1. Bayi dipindahkan dari ruang perinatologi keruang perawatan
nifas.
2. Awali dengan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada kamar bersalin
jika tidak memungkinkan dilakukan di ruang nifas.
3. Tempatkan ibu dan bayi dalam satu ruangan sedemikian rupa
sehingga ibu dapat melihat dan menjangkau bayi. Bayi dapat
diletakkan ditempat tidur bersama ibunya (bedding in) atau
dalam boks disamping tempat tidur ibu.
4. Berikan asuhan pada bayi baru lahir yang meliputi :
a. Pencegahan hipotermi.
b. Pemeriksaan klinis bayi.
c. Perawatan umum (merawat tali pusat, mengganti popok,
memandikan bayi, menjaga hygiene bayi).
d. Deteksi dini bayi baru lahir.
5. Ajarkan pada ibu mengenai tanda-tanda bayi ingin menyusu.
6. Berikan asuhan pada ibu nifas meliputi :
a. Breast Care, termasuk memerah dan menyimpan ASI.
b. Pendampingan menyusui, termasuk perlekatan dan posisi
menyusui yang benar, mengenali tanda bayi ingin menyusu,
dan tanda bayi telah puas dalam menyusu.
c. Bantu ibu bila ditemukan penyulit dalam menyusui
(kelainan puting, pembengkakan mamae, engorgement, dll).
7. Berikan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) Informasi yang
diberikan sebagai berikut:
a. Nutrisi ibu menyusui.
b. Pengetahuan tentang menyusui secara eksklusif.
c. Kerugian bila bayi tidak mendapatkan ASI.
d. Manajemen laktasi yang benar, termasuk kendala-kendala
SPO RAWAT GABUNG IBU DAN BAYI SEHAT

No. Dokumen No. No.


Revisi Halaman

1/2
dalam menyusui bayi.
e. Mengenali tanda-tanda bahaya pada ibu dan bayi.
f. Perawatan payudara.
g. Cara memerah, menyimpan dan memberikan ASI dengan
sendok.
8. Berikan imunisasi Hepatitis B pada bayi.
9. Jika bayi sakit atau perlu pengawasan yang intensif, pindahkan
bayi keruang khusus.
10. Lakukan pencatatan perkembangan bayi rawat gabung
11. Anjurkan agar bayi yang dipulangkan melakukan kunjungan
ulang.
UNIT 1. Ruang Perinatologi
TERKAIT 2. Ruang Kebidanan

Anda mungkin juga menyukai