Anda di halaman 1dari 11

INISIASI MENYUSUI DINI (IMD)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

RSUD
REDA BOLO
Tanggal terbit Ditetapkan oleh:
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Reda Bolo

dr. THERESIA CITRA MILA MESA


Pembina Utama Muda
NIP. 19880915022003
PENGERTIAN IMD atau permulaan menyusi dini adalah sesegera mungkin meletakkan
bayi di dada ibunya, kontak kulit (skin to skin contact) setelah lahir
setidaknya selama 1 (satu) jam atau lebih sampai bayi menyusu sendiri.
TUJUAN 1. Menurunkan risiko hipotermia (kedinginan)
2. Ibu dan bayi merasa lebih senang sehingga pernafasan dan frekuensi
jantung lebih stabil
3. Merangsang produksi cukup ASI untuk tahapan minum berikutnya
4. Memanfaatkan kemampuan menghisap bayi yang sangat kuat pada 1
jam pertama
5. Merangsang kolostrum agar segera keluar
6. Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Reda Bolo Nomor ……………………. Tentang
Inisiasi Menyusui Dini
PROSEDUR Persiapan Alat:
1. Selimut bayi
2. Topi bayi

Persiapan Ibu dan Bayi:


1. Verifikasi identitas ibu dan bayi
2. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
3. Jaga privasi ibu dan bayi
4. Beri posisi ibu supine dan bayi tengkurap

Yang harus diperhatikan:


1. Dalam proses melahirkan, sangat disarankan agar ibu tidak
mengkonsumsi atau mengurangi obat kimiawi yang dikhawatirkan akan
terbawa ASI ke bayinya saat melakukan IMD

Pelaksanaan:
1. Salam therapeutik pada klien
2. Lakukan kebersihan tangan
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RSUD
REDA BOLO
3. Keringkan bayi kecuali kedu telapak dan jari tangan
4. Tengkurapkan bayi melekat dikulit dada dan perut ibu
5. Selimutkan ibu dan bayi dan pakaikan topi bayi
6. Biarkan bayi mencari sendiri puting susu ibu tanpa perlu memaksa
atau mengarahkannya
7. Jelaskan pada ibu untuk mengenali perilaku bayinya dan
mengamati apa yang dilakukan bayinya
8. Biarkan bayi tetap dalam posisinya sampai proses menyusu
pertama usai
9. Setelah selesai IMD kenakan pakaian bayi dan lakukan rawat
gabung
10. Rapikan ibu dan alat
11. Lakukan kebersihan tangan
12. Dokumentasikan hasil tindakan
Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Gawat Darurat
RAWAT GABUNG IBU DAN BAYI (ROOMING IN)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/3

RSUD
REDA BOLO
Tanggal terbit Ditetapkan oleh:
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Reda Bolo

dr. THERESIA CITRA MILA MESA


Pembina Utama Muda
NIP. 19880915022003
PENGERTIAN Memberikan pelayanan kepada bayi baru lahir dimana bayi ditempatkan
beserta ibunya dalam satu ruangan
TUJUAN 1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi
2. Memenuhi hak ibu dan bayi untuk selalu berada disamping ibu setiap
saat
3. Menstimulasi supaya bayi memperoleh kolostrum dan ASI
4. Memperoleh stimulasi mental dini untuk tumbuh kembang anak
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Reda Bolo Nomor ……………………. Tentang
Rawat Gabung Ibu dan Bayi
PROSEDUR A. Persyaratan dalam rawat gabung terdiri dari:
1. Kondisi bayi
- Semua bayi
- Kecuali bayi beresiko dan mempunyai kelainan yang tidak
memungkinkan untuk menyusu pada ibu
2. Ibu
- Dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
3. Ruang rawat gabung
a. Untuk bayi
1) Bayi ditempatkan dalam box tersendiri dengan tempat tidur
ibu
2) Bila tidak terdapat tempat tidur, bayi diletakkan di tempat
tidur disamping ibu (bedding in)
3) Agar mengurangi bahaya bayi jatuh, sebaiknya diberi
penghalang
4) Tersedianya penghalang bayi
b. Untuk ibu
1) Tempat tidur diusahakan rendah agar memudahkan ibu
naik/turun (bila disediakan ada tangga injakan untuk naik
ketempat tidur)
2) Tersedianya perlengkapan perawatan nifas
c. Ruangan
1) Cukup hangat, sirkulasi udara cukup, suhu minimal 28℃

No. Dokumen No. Revisi Halaman


2/3

RSUD
REDA BOLO
2) Ruangan unit/bayi yang masih memerlukan
pengamatan khusus harus dekat dengan ruang petugas
d. Sarana
1) Lemari pakaian ibu dan bayi
2) Tempat mandi bayi dan perlengkapannya
3) Tempat cuci tangan
4) Kamar mandi tersendiri bagi ibu

B. Pelaksanaan rawat gabung ibu dan bayi


1. Bayi dipindahkan dari ruang perawatan
2. Awali dengan IMD pada kamar bersalin jika tidak memungkinkan
dilakukan di ruang perawatan
3. Tempatkan ibu dan bayi dalam satu ruangan sedemikian rupa
sehingga ibu dapat melihat dan menjangkau bayi. Bayi dapat
diletakkan ditempat tidur bersama ibunya (bedding in) atau dalam
box disamping tempat tidur ibunya.
4. Berikan asuhan pada bayi baru lahir yang meliputi:
a. Pencegahan hipotermia
b. Pemeriksaan klinis bayi
c. Perawatan umum (merawat tali pusat, mengganti popok,
memandikan bayi, menjaga hygiene bayi)
d. Deteksi dini bayi baru lahir
5. Ajarkan pada ibu tanda-tanda bayi ingin menyusu
6. Berikan asuhan pada ibu nifas meliputi:
a. Breast Care, termasuk memerah dan menyimpan ASI
b. Pendampingan menyusui. Termasuk perlekatan, dan posisi
menyusui yang benar, mengenali tanda-tanda bayi ingin
menyusui dan tanda bayti telah puas dalam menyusu
c. Bantu ibu bila ditemukan penyulit dalam
menyusui(kelainan puting, pembengkakan mamae,
engorgement, dll)
7. Berikan komunikasi informasi dan edukasi (KIE)
Informasi yang diberikan sebagai berikut:
a. Nutrisi ibu menyusui
b. Pengetahuan tentang menyusui secara eksklusif
c. Kerugian bila bayi tidak mendapatkan ASI
d. Manajemen laktasi yang benar, termasuk kendala-kendala
dalam menyusui bayi
e. Mengenali tanda-tanda bahaya pada ibu dan bayi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


3/3

RSUD
REDA BOLO
f. Perawatan payudara
g. Cara memerah, menyimpan dan memberikan ASI
8. Berikan imunisasi Hepatitis B pada bayi
9. Jika bayi sakit atau perlu pengawasan yang intensif, pindahkan
bayi keruang khusus
10. Lakukan pencatatan perkembangan bayi rawat gabung
11. Anjurkan agar bayi yang dipulangkan melakukan kunjungan ulang

C. Monitoring dan Evaluasi


Indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian program atau
kegiatan berhasil atau antara lain:
1. Semua ibu dan bayi mendapat perawatan gabung
2. Tidak ada susu formula dirawat gabung
3. Menyusui secara eksklusif

Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Inap


PEMASANGAN LABEL BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
(B3)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

RSUD
REDA BOLO
Tanggal terbit Ditetapkan oleh:
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Reda Bolo

dr. THERESIA CITRA MILA MESA


Pembina Utama Muda
NIP. 19880915022003
PENGERTIAN Proses penandaan atau pemberian label yang dilekatkan atau dibubuhkan
pada kemasan langsung dari suatu Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang
memuat klasifikasi dan jenis B3
TUJUAN Label B3 merupakan uraian singkat yang menunjukkan antara lain
klasifikasi dan jenis B3 yang berfungsi untuk memberikan informasi tentang
produsen B3, identitas B3 serta kuantitas B3
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Reda Bolo Nomor ……………………. Tentang
pemasangan label Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
PROSEDUR 1. Bentuk, warna dan ukuran
Label B3 berbentuk persegi panjang dengan ukuran disesuaikan dengan
kemasan yang digunakan, dengan warna dasar putih serta garis tepi
berwarna hitam
2. Pengisian Label
Label diisi dengan huruf cetak yang jelas terbaca dan mencantumkan
informasi sebagai berikut:
a. Nama B3, komposisi
b. Simbol B3 (disesuaikan dengan klasifikasi dan karakteristik B3)
c. Klasifikasi B3 (contoh: sangat mudah menyala, mudah meledak,
berbahaya terhadap lingkungan, infeksius)
d. Tanggal kemasan
e. Identitas pemasok (contoh: NS poli, NS Ranap, OK)
3. Pemasangan label B3
Label B3 dipasang pada kemasan dan harus terlihat dengan jelas. Label
ini juga harus dipasang pada wadah yang akan dimasukkan kedalam
kemasan yang lebih besar.
Label B3
LIMBAH INFEKSIUS

RUANGAN :
JUMLAH :
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RSUD
REDA BOLO
Unit Terkait Seluruh Unit Terkait
PENGUNAAN OKSIGEN NASAL PADA BAYI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

RSUD
REDA BOLO
Tanggal terbit Ditetapkan oleh:
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Reda Bolo

dr. THERESIA CITRA MILA MESA


Pembina Utama Muda
NIP. 19880915022003
PENGERTIAN Memberikan oksigen melalui hidung bayi
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memenuhi kebutuhan
oksigen dalam tubuh bayi
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Reda Bolo Nomor ……………………. Tentang
penggunaan oksigen nasal pada bayi
PROSEDUR A. Persiapan Alat:
1. Tabung oksigen besar atau kecil
2. Flowmeter
3. Regulator
4. Tabung humidifier
5. Aquabides steril
6. Selang nasal

B. Persiapan pasien
1. Lihat kondisi pasien
2. Atur posisi pasien
3. Orang tua pasien diberitahu maksud dan tujuan pemberian oksigen pada
bayinya
4. Orangtua pasien diberi penjelasan mengenai fungsi obat masing-masing
5. Siapkan surat persetujuan tindakan. Keluarga mendatangani surat
persetujuan tindakan

C. Pelaksanaan
1. Pastikan identitas pasien
2. Petugas mencuci tangan sebelum melakukan tindakan sesuai SPO
3. Cek tabung oksigen dan flow meter
4. Pasang regulator
5. Isi tabung humidifier dengan aquades steril sampai tanda batas
6. Stel oksigen sesuai kebutuhan
7. Cek apakah oksigen mengalir dalam selang dengan mendekatkan ujung
kanule pada punggung tangan
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RSUD
REDA BOLO
8. Pasang kanule pada hidung bayi
9. Tali pengikat kanule diselipkan ke telinga
10. Alat-alat dirapikan, lalu cuci tangan
11. Observasi respon bayi setelah pemberian oksigen
12. Mendokumentasikan semua yang dilakukan
Unit Terkait 1. Ruang NICU
2. Ruang VK

PEMULANGAN JENAZAH BAYI


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2

RSUD
REDA BOLO
Tanggal terbit Ditetapkan oleh:
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Reda Bolo

dr. THERESIA CITRA MILA MESA


Pembina Utama Muda
NIP. 19880915022003
PENGERTIAN Proses pemulangan jenazah bayi yang telah dinyatakan meninggal oleh
dokter
TUJUAN 1. Menyerahkan jenazah bayi dan memastikan ke ibunya dan keluarga
bahwa jenazah bayi dalam keadaan baik
2. Memastikan semua perlengkapan bayi selama perawatan sudah diterima
kembali oleh ibu dan keluarga
3. Memastikan jenazah bayi yang diterima adalah benar bayi mereka
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Reda Bolo Nomor ……………………. Tentang
pemulangan jenazah bayi
PROSEDUR 1. Pastikan kembali instruksi dokter di dalam rekam medik pasien yang
menyatakan bayi meninggal
2. Jelaskan ke ibu dan keluarga tentang keadaan bayi yang sudah
dinyatakan meninggal oleh dokter (kalau ibu bayi masih berada diruang
perawatan, petugas perinatologi/NICU wajib menyampaikan keadaan
bayi ke ibunya dan kepada petugas ruang perawatan dimana ibu bayi
dirawat)
3. Jelaskan ke keluarga jika karena kondisi kesehatan ibu atau karena
alasan tertentu informasi meninggalnya bayi harus dirahasiakan, maka
keluarga harus mendatangani berita acara pelepasan informasi, dan
bertanggung jawab untuk pelepasan informasi selanjutnya
4. Pastikan yang dapat menjemput jenazah bayi adalah benar-benar orang
tua kandung dari bayi atau keluarga yang namanya tercantum dalam
general consent
5. Pastikan jenazah bayi dalam keadaan baik saat mau diserahkan kepada
ibu dan keluarga
6. Pastikan administrasi biaya perawatan bayi sudah beres (untuk pasien
JKN, SEP sudah dibuka dan untuk pasien umum, kwitansi pembayaran
dengan cap terlampir)
7. Pastikan semua barang yang dipakai bayi selama perawatan sudah
diserahkan kembali kepada ibu dan keluarga
8. Gunting gelang identitas yang di pakai bayi didepan ibu dan keluarga
untuk memastikan bahwa jenazah bayi yang dibawa pulang adalah benar
bayi mereka

No. Dokumen No. Revisi Halaman


2/2

RSUD
REDA BOLO
9. Isi fromulir serah terima jenazah bayi dan minta ibu/keluarga
untuk menandatangani
10. Jelaskan pada ibu dan keluarga, bahwa jenazah bayi akan diantar
menggunakan ambulance RS (jika keluarga meminta untuk pulang
menggunakan kendaraan pribadi, minta keluarga untuk membuat
surat pernyataan)
11. Rapikan jenazah bayi dan serahkan kepada ibu dan keluarga
Unit Terkait 1. Ruang VK
2. Ruang Perawatan Nifas
3. Ruang Perinatologi/NICU

Anda mungkin juga menyukai