Anda di halaman 1dari 70

PRETEST/

POSTTEST 28 September 2022

NEUROLOGI I
1

Seorang perempuan berusia 65 tahun datang ke UGD diantar keluarganya dengan keluhan tiba-tiba
lemah separuh badan sebelah kanan. Keluarga mengatakan pasien tidak dapat berbicara dengan lancar.
Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus sejak 7 tahun yang lalu dan rutin berobat. Dari
pemeriksaan fisik, didapatkan kesadaran compos mentis, GCS 456, tekanan darah 160/100 mmHG, nadi
98x/menit, RR 19x/menit, suhu 36,8 C, pasien tidak dapat berbicara dengan lancar dan tidak dapat
mengulang, tetapi dapat memahami pembicaraan. Dari pemeriksaan neurologis, didapatkan rangsangan
meningeal (-), hemiparese dextra, parese N VII kanan sentral. Apa yang menyebabkan gangguan
berbicara pada pasien?

A. Kerusakan plica vocalis

B. Gangguan di area Wernicke dan Broca

C. Gangguan di area Wernicke

D. Gangguan di area Broca

E. Gangguan di Cerebellum
Seorang perempuan berusia 65 tahun datang ke UGD diantar keluarganya dengan keluhan tibatiba lemah separuh
badan sebelah kanan. Keluarga mengatakan pasien tidak dapat berbicara dengan lancar. Pasien memiliki riwayat
hipertensi dan diabetes melitus sejak 7 tahun yang lalu dan rutin berobat. Dari pemeriksaan fisik, didapatkan
kesadaran compos mentis, GCS 456, tekanan darah 160/100 mmHG, nadi 98x/menit, RR 19x/menit, suhu 36,8
C, pasien tidak dapat berbicara dengan lancar dan tidak dapat mengulang, tetapi dapat memahami pembicaraan.
Dari pemeriksaan neurologis, didapatkan rangsangan meningeal (-), hemiparese dextra, parese N VII kanan
sentral. Apa yang menyebabkan gangguan berbicara pada pasien?

A. Kerusakan plica vocalis

B. Gangguan di area Wernicke dan Broca

C. Gangguan di area Wernicke

D. Gangguan di area Broca

E. Gangguan di Cerebellum
Jawaban lainnya…
A. Kerusakan plica vocalis → tidak tepat, karena pasien masih bisa
mengeluarkan suara
B. Gangguan di area Wernicke dan Broca → tidak tepat, karena pasien
masih dapat memahami pembicaraan
C. Gangguan di area Wernicke → tidak tepat, karena pasien masih dapat
memahami pembicaraan
E. Gangguan di Cerebellum → tidak tepat, gangguan di cerebellum
biasanya terkait dengan gangguan keseimbangan
2

Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang dengan keluhan mulut mencong ke sebelah kanan.
Selain itu, alis dan pipi sebelah kanan turun. Pasien mengatakan bahwa keluhan tersebut terjadi
secara tiba-tiba. Riwayat trauma, DM, dan hipertensi disangkal. Pasien mengatakan sering tidur
dengan kipas angin yang langsung mengarah ke wajahnya. Dari pemeriksaan fisik, didapatkan
tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 88x/menit, suhu 36,6 C, RR 20x/menit, pemeriksaan kekuatan
motorik ekstremitas dalam batas normal. Tatalakana farmakologi lini utama yang tepat adalah...

A. Asiklovir 5 x 800 mg selama 7 hari

B. Prednison 1 mg/kgBB/hari PO, tappering off

C. Fisioterapi

D. Paracetamol 3 x 500 mg

E. Carbamazepine 2 x 200 mg
Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang dengan keluhan mulut mencong ke sebelah kanan.
Selain itu, alis dan pipi sebelah kanan turun. Pasien mengatakan bahwa keluhan tersebut terjadi
secara tiba-tiba. Riwayat trauma, DM, dan hipertensi disangkal. Pasien mengatakan sering tidur
dengan kipas angin yang langsung mengarah ke wajahnya. Dari pemeriksaan fisik, didapatkan
tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 88x/menit, suhu 36,6 C, RR 20x/menit, pemeriksaan kekuatan
motorik ekstremitas dalam batas normal. Tatalakana farmakologi lini utama yang tepat adalah...

A. Asiklovir 5 x 800 mg selama 7 hari

B. Prednison 1 mg/kgBB/hari PO, tappering off

C. Fisioterapi

D. Paracetamol 3 x 500 mg

E. Carbamazepine 2 x 200 mg
Jawaban lainnya…
A. Asiklovir 5 x 800 mg selama 7 hari → bukan terapi utama, dosis yang
tepat: 5 x 400 mg selama 10 hari apabila tidak dicurigai zoster, apabila
dicurigai penyebabnya zoster : 5 x 800 mg selama 10 hari
B. Fisioterapi → terapi non-farmakologis
C. Paracetamol 3 x 500 mg → antipiretik , NSAID, bukan terapi yang tepat
untuk Bells palsy
D. Carbamazepine 2 x 200 mg → terapi trigeminal neuralgia
3

Seorang anak berusia 6 tahun datang dibawa orang tuanya dengan keluhan pandangan sering
kosong dan bengong sejak 1 tahun yang lalu. Keluhan tersebut dapat berulang hingga 10x sehari
selama beberapa detik, timbulnya mendadak kemudian normal kembali. Terkadang keluhan
disertai dengan mulut yang tampak mengecap-ngecap. Hal tersebut menurut gurunya membuat
prestasi anak di sekolah menurun. Riwayat trauma disangkal. Dari pemeriksaan fisik, didapatkan
nadi 92x/menit, RR 22x/menit, suhu 37 C. Pemeriksaan neurologis dalam batas normal.
Diagnosis pada pasien ini adalah...

A. Epilepsi parsial sederhana

B. Epilepsi umum absans

C. Epilepsi parsial kompleks

D. Kejang demam sederhana

E. Epilepsi umum tonik


Seorang anak berusia 6 tahun datang dibawa orang tuanya dengan keluhan pandangan sering
kosong dan bengong sejak 1 tahun yang lalu. Keluhan tersebut dapat berulang hingga 10x sehari
selama beberapa detik, timbulnya mendadak kemudian normal kembali. Terkadang keluhan disertai
dengan mulut yang tampak mengecap-ngecap. Hal tersebut menurut gurunya membuat prestasi
anak di sekolah menurun. Riwayat trauma disangkal. Dari pemeriksaan fisik, didapatkan nadi
92x/menit, RR 19x/menit, suhu 37 C. Pemeriksaan neurologis dalam batas normal. Diagnosis pada
pasien ini adalah...

A. Epilepsi parsial sederhana

B. Epilepsi umum absans

C. Epilepsi parsial kompleks

D. Kejang demam sederhana

E. Epilepsi umum tonik


EPILEPSI
OBAT ANTI EPILEPSI
Jawaban lainnya…
A. Epilepsi parsial sederhana → satu sisi, kesadaran tidak terganggu
C. Epilepsi parsial kompleks → satu sisi, kesadaran terganggu
D. Kejang demam sederhana → dialami anak di bawah 5 tahun, provokasi
demam (+)
E. Epilepsi umum tonik → tonus otot meningkat, tubuh jadi kaku
4

Seorang perempuan berusia 20 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala sebelah kiri
sejak 2 bulan sebelum periksa ke Puskesmas. Nyeri kepala dirasakan berdenyut dan
terus menerus. Pasien mengatakan bahwa melihat bintik-bintik hitam sebelum nyeri
kepala. Nyeri kepala disertai dengan mual muntah. Nyeri kepala semakin memberat saat
melakukan aktivitas. Tekanan darah 120/80, denyut nadi 72x/menit, frekuensi napas
20x/menit, suhu 36,7 derajat celcius, pemeriksaan fisik dan neurologis dalam batas
normal. Terapi abortif spesifik yang yang dapat diberikan pada pasien adalah…

A. Ergotamine

B. Ibuprofen

C. Fenitoin

D. Paracetamol
Seorang perempuan berusia 20 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala sebelah kiri sejak 2
bulan sebelum periksa ke Puskesmas. Nyeri kepala dirasakan berdenyut dan terus menerus.
Pasien mengatakan bahwa melihat bintik-bintik hitam sebelum nyeri kepala. Nyeri kepala
disertai dengan mual muntah. Nyeri kepala semakin memberat saat melakukan aktivitas.
Tekanan darah 120/80, denyut nadi 72x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 36,7 derajat
celcius, pemeriksaan fisik dan neurologis dalam batas normal. Terapi abortif spesifik yang
tepat pada pasien adalah…

A. Ergotamine

B. Diazepam

C. Fenitoin

D. Betahistine

E. Carbamazepine
5

Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke UGD setelah dipukul dan dibacok di daerah
punggung oleh sekumpulan preman saat berjalan kaki. Pasien mengeluh lengan dan kaki
kiri susah digerakkan. Selain itu, pasien merasa kebas dan kesemutan mulai dari tangan
kanan hingga ke kaki kanan. Dari pemeriksaan fisik, didapatkan TD 110/80mmHg, nadi
90x/m, RR 22x/m dan suhu 36,5 C. Dari pemeriksaan neurologis didapatkan hemiplegi
sinistra, hipoestesia (+). Diagnosis pada pasien ini adalah...

A. Anterior cord syndrome

B. Complete spinal transection

C. Posterior cord syndrome

D. Central cord syndrome

E. Brown sequard syndrome


Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke UGD setelah dipukul dan dibacok di daerah punggung
oleh sekumpulan preman saat berjalan kaki. Pasien mengeluh lengan dan kaki kiri susah
digerakkan. Selain itu, pasien merasa kebas dan kesemutan mulai dari tangan kanan hingga ke kaki
kanan. Dari pemeriksaan fisik, didapatkan TD 110/80mmHg, nadi 90x/m, RR 22x/m dan suhu 36,5
C. Dari pemeriksaan neurologis didapatkan hemiplegi sinistra, hipoestesia (+). Diagnosis pada
pasien ini adalah...

A. Anterior cord syndrome

B. Complete spinal transection

C. Posterior cord syndrome

D. Central cord syndrome

E. Brown sequard syndrome


6

Seorang laki-laki berusia 44 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan lemah pada tangan
dan kaki mendadak saat bangun tidur. Keluhan disertai pelo. Riwayat hipertensi dan DM
sejak 10 tahun yang lalu. Dari pemeriksaan fisik, didapatkan tekanan darah 160/110
mmHg, nadi 88x/menit irregular, RR: 24x/menit. Pada pemeriksaan EKG didapatkan
gambaran seperti dibawah. CT scan dalam batas normal. Diagnosa pasien ini adalah...

A. Stroke infark trombosis

B. Stroke infark emboli

C. Perdarahan subarachnoid

D. TIA

E. PRIND
Seorang laki-laki berusia 44 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan lemah pada tangan
dan kaki mendadak saat bangun tidur. Keluhan disertai pelo. Riwayat hipertensi dan DM
sejak 10 tahun yang lalu. Dari pemeriksaan fisik, didapatkan tekanan darah160/110
mmHg, nadi 88x/menit irregular, RR: 24x/menit. Pada pemeriksaan EKG didapatkan
gambaran seperti dibawah. CT scan dalam batas normal. Diagnosa pasien ini adalah...

A. Stroke infark trombosis

B. Stroke infark emboli

C. Perdarahan subarachnoid

D. TIA

E. Perdarahan epidural
KLASIFIKASI STROKE
STROKE ISKEMIK
Berdasarkan taraf
perkembangannya :
(Transient ischemic attack)

(Reversible ischemic
neurological deficit)
(Prolonged reversible
ischemic neurological
deficit)

Hafalkan dengan:
TRAP 137
(TIA < 1 hari, RIND < 3 hari,
PRIND < 7 hari)
STROKE ISKEMIK
STROKE HEMORAGIK
Thunderclap headache (nyeri kepala hebat)
Meningeal sign (+)
CT scan lesi stellate
Gold standard : pungsi lumbal ketemu darah
7

An. Raiden, usia 20 bulan, BB: 10 kg, dilarikan ke UGD RS setempat karena kejang
kelojotan selama2 menit saat di rumah. Pada saat sampai RS sudah tidak kejang.
Keluhan kejang merupakan pertama kalinya dan ibu pasien mengatakan bahwa sejak
2 hari lalu pasien mengalami demam dengan suhu yang semakin meningkat disertai
batuk pilek. Tatalaksana yang tepat apabila pasien kembali kejang adalah ...

A. Diazepam rektal

B. Diazepam IV

C. Midazolam IV

D. Fenitoin IV

E. Fenobarbital IV
7

An. Raiden, usia 20 bulan, BB: 10 kg, dilarikan ke UGD RS setempat karena kejang
kelojotan selama2 menit saat di rumah. Pada saat sampai RS sudah tidak kejang.
Keluhan kejang merupakan pertama kalinya dan ibu pasien mengatakan bahwa sejak
2 hari lalu pasien mengalami demam dengan suhu yang semakin meningkat disertai
batuk pilek. Tatalaksana yang tepat apabila pasien kembali kejang adalah ...

A. Diazepam rektal

B. Diazepam IV

C. Midazolam IV

D. Fenitoin IV

E. Fenobarbital IV
Yang tidak termasuk kejang
demam:
 Anak yang pernah mengalami
kejang tanpa demam,
kemudian kejang demam
kembali
 umur kurang dari 6 bulan atau
lebih dari 5 tahun  pikirkan
kemungkinan lain misalnya
infeksi SSP, atau epilepsi
yang kebetulan terjadi
bersama demam.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
KEMUNGKINAN Kemungkinan
BERULANGNYA
KEJANG DEMAM Terjadi Epilepsi
8

Tn. Eko, 29 tahun, datang ke UGD dengan keluhan nyeri pada wajah sebelah kiri dan seperti
tertusuk-tusuk sejak 5 hari SMRS. Pasien mengatakan bahwa nyeri terutama pada saat
pasien ingin mengunyah makanan dan membuka mulut. Pasien mengatakan bahwa keluhan
terjadi secara tiba-tiba. Dari pemeriksaan neurologis didapati wajah simetris, saat
pemeriksaan nervus kranial, pasien merasakan nyeri hebat saat dokter hanya meraba wajah
pasien dengan kapas pada daerah dahi dan pipi kiri. Tatalaksana utama kasus diatas adalah...

A. Ketorolac

B. Ibuprofen

C. Diazepam

D. Ethoxusimide

E. Carbamazepin
8

Tn. Eko, 29 tahun, datang ke UGD dengan keluhan nyeri pada wajah sebelah kiri dan seperti
tertusuk-tusuk sejak 5 hari SMRS. Pasien mengatakan bahwa nyeri terutama pada saat
pasien ingin mengunyah makanan dan membuka mulut. Pasien mengatakan bahwa keluhan
terjadi secara tiba-tiba. Dari pemeriksaan neurologis didapati wajah simetris, saat
pemeriksaan nervus kranial, pasien merasakan nyeri hebat saat dokter hanya meraba wajah
pasien dengan kapas pada daerah dahi dan pipi kiri. Tatalaksana utama kasus diatas adalah...

A. Ketorolac

B. Ibuprofen

C. Diazepam

D. Ethoxusimide

E. Carbamazepin
TRIGEMINAL
NEURALGIA/TIC
DOULOUREUX
TRIGEMINAL NEURALGIA
A. Recurrent paroxysms of unilateral facial pain in the distribution(s)
of one or more divisions of the trigeminal nerve, with no radiation
beyond,1 and fulfilling criteria B and C
B. Pain has all of the following characteristics:
 1. lasting from a fraction of a second to two minutes
 2. severe intensity
 3. electric shock-like, shooting, stabbing or sharp in quality

C. Precipitated by innocuous stimuli within the affected trigeminal


distribution
D. Not better accounted for by another ICHD-3 diagnosis
KLASIFIKASI
TRIGEMINAL NEURALGIA
Classical Sekunder
• Disebabkan oleh • Ada penyebab
kompresi sekunder seperti
neurovaskular multipel
sklerosis, space
occupying lesion,
post herpetic,
post trauma dll
TATALAKSANA
TRIGEMINAL NEURALGIA
9

Tn. King, 55 tahun, dibawa ke IGD oleh keluarganya dengan keluhan kelemahan sisi tubuh
sebelah kanan mendadak sejak 1 jam yang lalu. Keluhan dirasakan tiba-tiba oleh pasien
saat sedang bekerja. Bagian tubuh sebelah kanan lebih sedikit bergerak dibandingkan tubuh
sebelah kiri. Kelemahan dirasakan lebih berat pada bagian tubuh atas dibanding bawah.
Pasien sulit untuk berbicara, tetapi mengerti isi pembicaraan orang lain. Kesadaran pasien
kompos mentis, TD 160/90 mmHg, HR 95x/menit. Diagnosis pada pasien ini...

A. Stroke Hemoragik e.c pecahnya arteri serebri anterior

B. Stroke Hemoragik e.c pecahnya arteri serebri media

C. Stroke Iskemik e.c sumbatan arteri serebri anterior

D. Stroke Iskemik e.c sumbatan arteri serebri media

E. Stroke Iskemik e.c sumbatan arteri serebri posterior


9

Tn. King, 55 tahun, dibawa ke IGD oleh keluarganya dengan keluhan kelemahan sisi tubuh
sebelah kanan mendadak sejak 1 jam yang lalu. Keluhan dirasakan tiba-tiba oleh pasien
saat sedang bekerja. Bagian tubuh sebelah kanan lebih sedikit bergerak dibandingkan tubuh
sebelah kiri. Kelemahan dirasakan lebih berat pada bagian tubuh atas dibanding bawah.
Pasien sulit untuk berbicara, tetapi mengerti isi pembicaraan orang lain. Kesadaran pasien
kompos mentis, TD 160/90 mmHg, HR 95x/menit. Diagnosis pada pasien ini...

A. Stroke Hemoragik e.c pecahnya arteri serebri anterior

B. Stroke Hemoragik e.c pecahnya arteri serebri media

C. Stroke Iskemik e.c sumbatan arteri serebri anterior

D. Stroke Iskemik e.c sumbatan arteri serebri media

E. Stroke Iskemik e.c sumbatan arteri serebri posterior


10
Tn. Joses, 28 tahun, dibawa ke UGD oleh temannya setelah mengalami kecelakaan dengan posisi jatuh
terduduk saat berkuda di lapangan. Kejadian terjadi sekitar 1 jam SMRS. Pasien mengeluhkan nyeri
hebat pada bagian punggung bawah. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum tampak sakit
sedang, kesadaran compos mentis, TD 120/80 mmHg, HR 70x/menit RR 16x/menit, suhu afebris. Pada
pemeriksaan neurologis umum, ditemukan paraparesis, kekuatan motorik ektremitas bawah
2222/2222, perinanal anestesia (+), refleks patella hiperrefleks dengan parestesia di bawah umbilicus
dan terdapat jejas hematoma pada lumbalinferior. Belum dilakukan pemeriksaan penunjang apapun
pada pasien. Apa diagnosis pasien yang tepat?

A. Anterior cord syndrome

B. Sindrom kauda equina

C. Brown Sequard cord syndrome

D. Sindrom konus medularis

E. Guillian Barre syndrome


10

Tn. Joses, 28 tahun, dibawa ke UGD oleh temannya setelah mengalami kecelakaan dengan posisi jatuh
terduduk saat berkuda di lapangan. Kejadian terjadi sekitar 1 jam SMRS. Pasien mengeluhkan nyeri
hebat pada bagian punggung bawah. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum tampak sakit
sedang, kesadaran compos mentis, TD 120/80 mmHg, HR 70x/menit RR 16x/menit, suhu afebris. Pada
pemeriksaan neurologis umum, ditemukan paraparesis, kekuatan motorik ektremitas bawah 2222/2222,
perinanal anestesia (+), refleks patella hiperrefleks dengan parestesia di bawah umbilicus dan terdapat
jejas hematoma pada lumbalinferior. Belum dilakukan pemeriksaan penunjang apapun pada pasien. Apa
diagnosis pasien yang tepat?

A. Anterior cord syndrome

B. Sindrom kauda equina

C. Brown Sequard cord syndrome

D. Sindrom konus medularis

E. Guillian Barre syndrome


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai