Gastroenteritis Akut
Disusun Oleh :
dr. Riza Safira Noviana
Pembimbing :
dr. Lalu Ahmad Syarif, MPH
Pendahuluan
Diare yang berlangsung dalam waktu kurang dari 14 hari
yang mana ditandai dengan peningkatan volume, frekuensi,
Gastroenteritis dan kandungan air pada feses yang paling sering menjadi
Akut penyebabnya adalah infeksi yaitu berupa virus, bakteri dan
parasit .
World Health
Terdapat 1,87 juta orang meninggal akibat
Organization (WHO )
gastroenteritis di seluruh duni
tahun 2003
Barr, w. and smith, a. (2017). [online] Available at: http://Acute Diarrhea in Adults WENDY BARR, MD, MPH, MSCE, and
ANDREW SMITH, MD Lawrence Family Medicine Residency, Lawrence, Massachusetts [Accessed 5 Mar. 2017].
02.
Tinjauan
Pustaka
Definisi Etiologi
How, C. (2010). Acute gastroenteritis: from guidelines to real life. Clinical and Experimental Gastroenterology,
p.97.
Manifestasi Klinis
01 02
MUAL MUNTAH
03 04 05
DIARE NYERI ABDOMEN TANDA DEHIDRASI
-Membran mukosa kering
-Penurunan turgor kulit
-Perubahan status mental
Bresee, J., Bulens, S., Beard, R., Dauphin, L., Slutsker, L., Bopp, C., Eberhard, M., Hall, A., Vinje, J., Monroe, S.
and Glass, R. (2012). The Etiology of Severe 50 Acute Gastroenteritis Among Adults Visiting Emergency
Departments in the United States. Journal of Infectious Diseases, 205(9), pp.1374-1381.
Diagnosis
Pemeriksaan
Anamnesis Penunjang
Darah:
-Onset, durasi, tingkat keparahan, - Darah perifer lengkap
karakteristik feses dan frekuensi - Serum elektrolit: Na+ , K+ , Cl-
diare harus dicatat - Analisa gas darah apabila
-Makanan dan riwayat perjalanan didapatkan tanda-tanda gangguan
keseimbangan asam basa
(pernafasan Kusmaull)
Pemeriksaan Fisik - Immunoassay
Feses:
-Menilai derajat Dehidrasi - Feses lengkap (mikroskopis:
-Pemeriksaan Abdomen peningkatan jumiah lekosit di feses
pada inflamatory diarrhea; parasit:
-Pemeriksaan rektal amoeba bentuk tropozoit, hypha pada
jamur)
- Biakan dan resistensi feses (colok
dubur)
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II
eidsi V. Jakarta: Interna Publishing; 2009
Tatalaksana
Terapi Rehidrasi :
-Jenis Cairan : Ringer Laktat, NaCl Isotonik
-Jumlah Cairan : Kehilangan cairan dari badan
dapat dihitung dengan memakai Metode
Daldiyono berdasarkan keadaan klinis dengan
skor. Rehidrasi cairan dapat diberikan dalam 1-2
jam untuk mencapai kondisi rehidrasi.
-Jalur Pemberian Cairan : Rute pemberian
cairan pada orang dewasa terbatas pada oral dan
intravena. Untuk pemberian per oral diberikan
larutan oralit yang komposisinya berkisar antara
29g glukosa, 3,5g NaCl, 2,5g Na bikarbonat dan
1,5g KCI setiap liternya. Cairan per oral juga
digunakan untuk memperlahankan hidrasi setelah
rehidrasi inisial
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II eidsi
V. Jakarta: Interna Publishing; 2009
Terapi Simtomatik Terapi Antibiotik
Pemberian terapi simtomatik haruslah berhati-hati dan Antibiotik diindikasikan pada pasien dengan gejala dan
setelah benar-benar dipertimbangkan karena lebih banyak tanda diare infeksi, seperti demam, feses berdarah,
kerugian daripada keuntungannya. Hal yang harus sangat leukosit pada feses, mengurangi ekskresi dan
diperhatikan pada pemberian antiemetik, karena kontaminasi lingkungan, persisten atau penyelamatan
Metoklopropamid misalnya dapat memberikan kejang jiwa pada diare infeksi, diare pada pelancong dan
pada anak dan remaja akibat rangsangan ekstrapiramidal. pasien immunocompromised
Pada diare akut yang ringan kecuali rehidrasi peroral, bila
tak ada kontraindikasi dapat dipertimbangkan pemberian
Bismuth subsalisilat maupun loperamid dalam waktu
singkat. Pada diare yang berat obat-obat tersebut dapat
dipertimbang dalam waktu pemberian yang singkat
dikombinasi dengan pemberian obat antimicrobial.
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II eidsi
V. Jakarta: Interna Publishing; 2009
Komplikasi Prognosis
Dengan penggantian cairan yang adekuat,
perawatan yang mendukung, dan terapi
● Syok hipovolemik antimikrobial jika diindikasikan, prognosis diare
● Hipokalemia dan asidosis metabolic infeksius sangat baik dengan morbiditas dan
mortalitas minimal. Seperti kebanyakan penyakit,
● Haemolityc Uremic Syndrome
morbiditas dan mortalitas terutama pada anak-
(HUS) anak dan pada lanjut usia. Di Amerika Serikat,
● Guillain – Barre, suatu mortalitas berhubungan dengan diare infeksius <
polineuropati demielinisasi akut 1,0%. Pengecualiannya pada infeksi EHEC
dengan mortalitas 1,2% yang berhubungan dengan
sindrom uremik hemolitik
MCH 29 pg 27-31
Edukasi :
- Memberikan informasi tentang penyakit dan gejala perburukan pasien
pada pasien dan keluarganya secara lengkap.
- Memberikan edukasi tentang obat yang diminum kepada pasien dan
keluarga pasien.
- Mengedukasi keluarga pasien untuk menjaga higienitas pasien dan
lingkungan rumah.
- Mengedukasi keluarga pasien untuk menjaga asupan nutrisi yang
bergizi baik dan seimbang .
Tanggal Follow Up
S : Diare masih cair, muntah (+)
11 November 2023 pukul 5.30 AM
O : Keadaan umum tampak sakit sedang, RR=24x/menit, T=36,5°C,
SpO2=96%, HR=121x/menit
Status Generalis
Kepala : normocephal
Mata : CA (-/-), SI (-/-), mata cekung (-) Mulut: mukosa bibir lembab, sianosis (-
) Leher: pembesaran KGB (-), deviasi trakea (-)
Abdomen: supel, bising usus (+) 13 x/menit, nyeri tekan (-), timpani, asites (-),
hepatosplenomegali (-)
Status Generalis
Kepala : normocephal
Mata : CA (-/-), SI (-/-), mata cekung (-) Mulut: mukosa bibir lembab, sianosis (-
) Leher: pembesaran KGB (-), deviasi trakea (-)
Abdomen: supel, bising usus (+) 13 x/menit, nyeri tekan (-), timpani, asites (-),
hepatosplenomegali (-)