GASTROENTERITIS
1. Pengertian Gastroenteritis (GE) adalah peradangan mukosa lambung dan usus halus yang
ditandai dengan diare dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu 24 jam.
Apabila diare > 30 hari disebut kronis. WHO (World Health Organization)
mendefinisikan diare akut sebagai diare yang biasanya berlangsung selama 3
– 7 hari tetapi dapat pula berlangsung sampai 14 hari.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penatalaksanaan
kasus Gastroenteritis
3. Kebijakan
2/12
dari usus besar). Bila diare disertai demam maka diduga erat
terjadi infeksi.
Bila terjadinya diare didahului oleh makan atau minum dari
sumber yang kurang higienenya, GE dapat disebabkan oleh
infeksi. Riwayat bepergian ke daerah dengan wabah diare,
riwayat intoleransi laktosa (terutama pada bayi), konsumsi
makanan iritatif, minum jamu, diet cola, atau makan obat-
obatan seperti laksatif, magnesium hidroklorida, magnesium
sitrat, obat jantung quinidine, obat gout (kolkisin), diuretika
(furosemid, tiazid), toksin (arsenik, organofosfat), insektisida,
kafein, metil xantine, agen endokrin (preparat pengantian
tiroid), misoprostol, mesalamin, antikolinesterase dan obat-
obat diet perlu diketahui.
Selain itu, kondisi imunokompromais (HIV/AIDS) dan demam
tifoid perlu diidentifikasi.
Pada pasien anak ditanyakan secara jelas gejala diare:
a) Perjalanan penyakit diare yaitu lamanya diare
berlangsung, kapan diare muncul (saat neonatus, bayi,
atau anak-anak) untuk mengetahui, apakah termasuk diare
kongenital atau didapat, frekuensi BAB, konsistensi dari
feses, ada tidaknya darah dalam tinja
b) Mencari faktor-faktor risiko penyebab diare
c) Gejala penyerta: sakit perut, kembung, banyak gas, gagal
tumbuh.
d) Riwayat bepergian, tinggal di tempat penitipan anak
merupakan risiko untukdiare infeksi.
2) Faktor Risiko
a) Higiene pribadi dan sanitasi lingkungan yang kurang.
b) Riwayat intoleransi laktosa, riwayat alergi obat.
c) Infeksi HIV atau infeksi menular seksual.
c. Hasil Pemeriksaan Fisik dan penunjang sederhana (Objective)
1) Pemeriksaan Fisik
a) Pada pemeriksaan fisik perlu diperiksa: berat badan, suhu
tubuh, frekuensi denyut jantung dan pernapasan serta
tekanan darah.
b) Mencari tanda-tanda utama dehidrasi: kesadaran, rasa
haus, dan turgor kulit abdomen dan tanda-tanda tambahan
lainnya: ubun-ubun besar cekung atau tidak, mata: cekung
atau tidak, ada atau tidaknya air mata, bibir, mukosa mulut
dan lidah kering atau basah.
c) Pernapasan yang cepat indikasi adanya asidosis
metabolik.
3/12
d) Bising usus yang lemah atau tidak ada bila terdapat
hipokalemia.
e) Pemeriksaan ekstremitas perlu karena perfusi dan
capillary refill dapat menentukan derajat dehidrasi yang
terjadi.
6. Bagan Alir -
7. Hal-hal yang perlu -
diperhatikan
8. Unit terkait 1. UGD
2. Poli Umum
3. Rawat Inap
9. Dokumen terkait 1. Form Assessment Rawat Jalan
2. SOP Rujukan
10. Rekaman historis Tanggal mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
perubahan diberlakukan
4/12