Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PRAKTIKUM

DIETETIK PENYAKIT INFEKSI

GASTROENTERITIS AKUT

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3. GEA

JIHAN RIZKY SALEH (P07131017015)

AFRIANTY KOHUNUSSA (P07131017003)

SUMARNI KAU (P07131017032)

RAMLA SOULISSA (P07131017022)

TINGKAT II A

POLTEKKES KEMENKES MALUKU

JURUSAN GIZI

2019
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM DIETETIK PENYAKIT INFEKSI

Disusun oleh

KELOMPOK 3. GEA

POLTEKKES KEMENKES MALUKU JURUSAN GIZI

1. JIHAN RIZKY SALEH (P07131017015)


2. AFRIANTY KOHUNUSSA (P07131017003)
3. SUMARNI KAU (P07131017032)
4. RAMLA SOULISSA (P07131017022)

Ambon, 8 Juli 2019

Menyetujui

Pembimbing Praktikum 1 Pembimbing Praktikum 2


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha kuasa karena kasih dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini. dalam sisi bentuk maupun isi nya
yang sederhana dengan judul “penyakit infeksi GEA”.

Kami menyadari bawah laporan ini masi jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan laporan ini, terima kasih.

Ambon, 08 July 2019

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBARAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
2. TUJUAN
a. TUJUAN UMUM
b. TUJUAN KHUSUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil
a. Assesment (Antropometri, Biokimia, Fisik Klinis, Dietary)
b. Diagnosis Gizi
c. Intervensi
d. Monitoring dan Evaluasi
2. Pembahasan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

A. Menu
B. Resep
C. Hasil perhitungan CD menu
D. PAGT
E. Dokumentasi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Menu

Lampiran 2. Resep

Lampiran 3. Hasil perhitungan CD menu

Lampiran 4. PAGT

Lampiran 5. Dokumentasi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Nutritonal Care Process (NCP) adalah suatu metode pemecahan masalah
berdasarkan problem, yang penekannya pada sistematika proses yang dilakukan. NCP
dibuat agar para ahli mampu berfikir kritis dan membuat keputusan yang tepat terkait
dengan masalah gizi pada pasien untuk menyediakan pelayanan gizi yang aman,
efektif dan berkualitas. tahapan NCP terdiri dari 4 proses yaitu assesment, Diagnosis,
Intervensi, Monitoring dan evaluation.
Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan karena masuknya bibit
penyakit. Penyakit ini menular dari satu orang ke orang lain. Penyebab utama infeksi
diantaranya adalah bakteri dan jasad hidup (organism). Kuman-kuman ini menyebar
dengan berbagai cara dan vector.
Gastroenteritis Akut atau Diare merupakan salah satu gangguan sistem
pencernaan yang banyak dialami. dimana gangguan pencernaan ini akan membuat
perut terasa mulas dan feses penderita menjadi encer. gangguan ini terjadi karena
selaput dinding usus besar si penderita mengalami iritasi. ada beberapa hal yang
menyebabkan seseorang menderita diare, dimana salah satunya yaitu karena penderita
mengkonsumsi makanan yang tidak higenis atau mengandung kuman, sehingga
dengan begitu gerakan peristaltik usus menjadi tidak terkendali serta dalam usus besar
tidak terjadi penyerapan air. jika feses penderita bercampur dengan nanah atau darah,
maka gejala tersebut menunjukan bahwa si penderita desentri yang mana gangguan
itu disebabkan karena adanya infeksi bakteri shigella pada dinding usus besar orang
yang menderitanya. makanan yang baik dikonsumsi pada pasien diare yaitu makanan
berkuah dan konsumsi cairan yang tepat.
Diet adalah sebuah metode yang mengatur asupan makanan dan minuman
yang masuk ke dalam tubuh–guna mencapai atau menjaga berat badan yang
terkontrol. Perlu diketahui, pengertian diet bagi setiap orang berbeda-beda karena
setiap orang memiliki tujuan masing-masing dalam melakukan diet.
B. Tujuan
a. Tujuan umum
Untuk mengetahui terapi diet dan asuhan gizi pada penderita penyakit GEA
atau diare
b. Tujuan Khusus
1. Mampu merencakan terapi diet pada penderita penyakit GEA atau
diare
2. Mampu menyiapkan menu sehari pada penderita penyakit GEA atau
diare
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Diare
1. Pengertian Diare
Diare adalah adalah kondisi di mana terjadi frekuensi defekasi yang abnormal
(lebih dari 3 kali per hari) serta perubahan dalam isi (lebih dari 200 gram per hari)
dan konsistensi (feses cair). Pada definisi ini jelas menyebutkan frekuensi diare
terjadi lebih dari 3 kali dalam sehari. (Smeltzer,2002).
Diare juga merupakan keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada
bayi dan lebih dari 3 kali pada anak dengan konsistensi feses encer dapat
berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja
(WHO,1980).
Definisi diare yang diberikan oleh Depkes RI (2003) adalah penyakit yang
ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi feses melembek sampai
mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar (BAB) lebih banyak dari
biasanya (lazimnya 3 kali atau lebih dalam sehari).
Diare merupakan keadaan dimana seseorang menderita mencret-mencret,
tinjanya encer,dapat bercampur darah dan lendir kadang disertai muntah-muntah.
Sehingga diare dapat menyebabkan cairan tubuh terkuras keluar melalui tinja. Bila
penderita diare banyak sekali kehilangan cairan tubuh maka hal ini dapat
menyebabkan kematian terutama pada bayi dan anak-anak usia di bawah lima
tahun (Ummuauliya. 2008).

2. Penyebab Diare
Penyebab diare bisa bermacam-macam. beberapa diantara penyebab diare adalah
keracunan makanan, infeksi kuman dan stres
pwnywbab diare pada orang dewasa dan anak-anak biasanya adalah :
a. infeksi bakteri bisa menyebabkan keracunan makanan
b. radang usus buntu
c. Alergi makanan juga bisa menjadi penyebab diare
d. kerusakan lapisan usus akibat radioterapi
e. masalah psikologi
f. makanan yang mengandung pemanis buatan
g. infeksi virus
h. parasir giardia intestinalis
3. Gejala Diare
Gejala diare bisa berbeda-beda. salah satu gejala diare adalah mengeluarkan
feses yang sangat encer. Namun, tidak semua penderita diare menunjukkan gejala
ini, berikut ini adalah tanda-tanda atau gejala diare yang dialami :
a. air kencing kental dan berwarna kuning, frekuensi berkemih kurang dari 4 kali
per hari disertai demam, mata cekung dan kulit kering
b. diare tetap bertahan diatas 2 minggu
c. kram
d. sakit perut
e. kembung
f. mual
g. demam
4. Klasifikasi Diare
Klasifikasi diare ada beberapa macam. Berdasarkan waktu, diare dibagi
menjadi diare akut dan diare kronik. Berdasarkan manifestasi klinis, diare akut
dibagi menjadi disentri, kolera dan diare akut (bukan disentri maupun kolera).
Sedangkan, diare kronik dibagi menjadi diare persisten dan diare kronik.

a. Diare akut
Diare akut yaitu diare karena infeksi usus yang bersifat mendadak, berhenti
secara cepat atau maksimal berlangsung sampai 2 minggu, namun dapat pula
menetap dan melanjut menjadi diare kronis. Hal ini dapat terjadi pada semua
umur dan bila menyerang bayi biasanya disebut gastroenteritis infantil.
Penyebab tersering pada bayi dan anak-anak adalah intoleransi laktosa.
Setiap diare akut yang disertai darah dan atau lender dianggap disentri
yang disebabkan oleh shigelosis sampai terbukti lain. Sedangkan kolera,
memiliki manifestasi klinis antara lain diare profus seperti cucian air beras,
berbau khas seperti “bayklin/sperma”, umur anak lebih dari 3 tahun dan ada
KLB dimana penyebaran pertama pada orang dewasa kemudian baru pada
anak. Sedangkan kasus yang bukan disentri dan kolera dikelompokkan
kedalam diare akut.

b. Diare kronis
Diare kronis yaitu diare yang berlangsung selama 2 minggu atau lebih.
Sedangkan berdasarkan ada tidaknya infeksi, dibagi diare spesifik dan non
spesifik. Diare spesifik adalah diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri,
virus, atau parasit. Diare yang disebabkan oleh makanan disebut diare non
spesifik. Berdasarkan organ yang terkena, diare dapat diklasifikasikan menjadi
diare infeksi enteral dan parenteral.
Diare persisten lebih ditujukan untuk diare akut yang melanjut lebih
dari 14 hari, umumnya disebabkan oleh agen infeksi. Sedangkan, diare kronik
lebih ditujukan untuk diare yang memiliki manifestasi klinis hilang-timbul,
sering berulang atau diare akut dengan gejala yang ringan yang melanjut lebih
dari 14 hari, umumnya disebabkan oleh agen non infeksi.

5. Patofisiologi Diare
Diare adalah ketidakseimbangan antara absorpsi air dan sekresi air atau
elektrolit. Pada keadaan normal, absorpsi air dan elektrolit lebih besar di
bandingkan ekskresi.
Empat mekanisme yang menyebabkan ketidakseimbangan dan elektrolit,
adalah :
a. Perubahan transfor aktif yang berakibat pada pengurangan absorpsi
sodium (Na) dan peningkatan sekresi klorida
b. Perubahan motilitasnsaluran pencernaan.
c. Peningkatan osmolaritas luminal saluran pencernaan
d. Peningkatan tekanan hidrostatik jaringan

Diare sekretori dapat terjadi jika dalam saluran pencernaan terdapat zat-zat
sejenis vasoaktif peptide intestinal atau toksin bakteri yang meningkatkan sekresi
atau menghambat absorbs air atau elektrolit dalam jumlah yang besar.
Adanya gangguan absorpsi suatu zat dalam intestinal yang menyebabkan diare
osmotic
Inflamasi di usus halus yang menyebabkan diare eksudatif dan terjadi sekresi
mucus, protein atau darah dalam usus halus.
Adanya infeksi baik non invesif atau invasive. Pada non invasive
(enterotoksigenik) toksin yang diproduksi akan terikat pada mukosa usus halus,
namun tidak termasuk mukosa. Pada diare invasive, diare menyebabkan
kerusakan dinding usus berupa nekrosis dan ulcerasi dan menyebabkan sekretorik
eksudatif. Penyebab diare lainnya, seperti parasit menyebabkan keruakan berupa
ulkus yag besar ( hystolitica), kerusakan vili yang penting untuk penyerapan air,
elektrolit da zat makanan (G. lambria).
Obat antimikroba dapat merubah flora normal dalam saluran pencernaan,
sedangkan obat lain seperti laksatif dapat meningkatkan motilitas saluran
pencernaan.
6. Penatalaksanaan Diet
diare adalah suatu kondisi dimana buang air besar tidak normal yaitu lebih dari 3x
sehari dengan feses yang encer dapat atau tanpa disertai lendir atau darah nutrisi
yang diberikan adalah
a. Energi Cukup
b. Protein Cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total
c. Lemak cukup
d. Karbohidrat cukup
e. Rendah serat/rendah sisa
f. bentuk makanan lunak dan mudah cerna
g. makanan porsi kecil tapi seing
h. tidak merangsang pencernaan
i. Banyak minum air putih, untuk menghindari dehidrasi

B. Menu Sehari
menu makanan adalah susunan makanan yang dimakan oleh seseorang untuk sekali
makan atau untuk sehari. Departemen Kesehatan RI menganjurkan agar seseorang
perlu mengkonsumsi aneka ragam makanan. adapun yang dimaksud dengan
keanekaragaman makanan adalah hidangan yang paling tidak terdii dari 4 kelompok
bahan makanan yaitu :
1. satu jenis atau lebih makanan pokok sumber karbohidrat misalnya beras, jagung,
gandum, ubi kayu, kentang, sagu dan sebagainya.
2. satu jenis atau lebih makanan lauk pauk sebagai sumber protein misalnya kacang-
kacangan, tempe, tahu, telur, ikan, daging dan sebagainya.
3. satu jenis atau lebih makanan kelompok jenis sayuran sebagai sumber vitamin dan
mineral misalnya wortel, bayam, kangkung dan sebagainya.
4. satu jenis atau lebih makanan kelompok buah-buahan sebagai sumber vitamin dan
mineral misalnya pisang, apel, pepaya, jeruk dan sebagainya.

kesalahan menu makanan yang sering terjadi di masyarakat adalah kurang


beragamnya makanan yang dimakan. banyak terjadi orang makan nasi dengan lauk
mie atau kentang. padahal nasim mie dan kentang adalah sama-sama sumber
karbohidrat. jika pola menu makanan yang salah ini berlanjut terus menerus, dalam
jangka panjang dapat berakibat terjadinya hipertrigiseridemia dan diabetes militus tipe
2.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil
Berdasarkan praktikum yang dilakukan, hasil praktikum sebagai berikut :
a. Assesment (Antropometri, Biokimia, Fisik Klinis, Dietary)
Studi kasus
1.) Identitas pasien

Nama : An M I No RM : 1287
Umur : 11 tahun Ruang : D/E/1
Jenis kelamin : Laki-laki Tgl masuk : 25 Mei 2019
Pekerjaan : Siswa Tgl kasus : 25 Meil 2019

Pendidikan : SD Alamat : Waihaong

Agama : islam Diagnosa medis : GEA


Penilaian : Pasien dengan diagnosa medis GEA

2.) Berkaitan dengan Riwayat penyakit


Keluhan utama Panas 3 hari
Riwayat penyakit sekarang Pasien kiriman dari dokter praktek
dengan panas sudah 3 hari, mual,
tidak muntah, Nyeri ulu hati, tidak
ada perdarahan gusi
Riwayat penyakit dahulu Flek usia 4 tahun
Riwayat penyakit keluarga -
Penilaian : Pasien kiriman dari dokter praktek dengan panas sudah 3
hari, mual, tidak muntah, Nyeri ulu hati, tidak ada perdarahan gusi
Antropometri
BB 23 Kg
TB 123 cm
BBI (usia x 2)+ 8
: (11 x 2) + 8
: 30 kg
IMT/U 𝑁𝐼𝑙𝑎𝑖 𝐼𝑀𝑇−𝑀𝑒𝑑𝑖𝑎𝑛 15,23−16.9 −1.67
𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎𝑛−(−1𝑆𝐷)
: 16.9−15.3
: 1.6
: -1 (Normal)
Biokimia

Pemeriksaan Satuan/ Nilai Normal Awal Masuk


Urin/darah
AL 9-12 rb/mm3 20.09x103
AE 4.6-6.2 jt/mm3 4.84106
Hb 10-16 g/dl 12.3
AT 200-400 rb/UL 355x103/UL
Penilaian : Nilai AL tinggi

Fisik klinis

Kesan umum compos mentis, baik


Keluhan lain Perut terasa sakit
Vital sign Tensi : -
RR : 20x/menit
Nadi : 84x/menit
Suhu : 36.7o C
Kepla/abdomen/extremitas dll Kepala : CA -/-, Si -/-
Abdomen : Supel, peristatltik +

Riwayat Gizi

Dahulu Sekarang
Pola makan dengan makanan pokok Nafsu makan : (-)
3x/hr dan tidak ada selingan. Gangguan menelan : (-)
1. Makanan pokok : 3x/hr Gangguan gastrointestinal : Diare sudah
2. Lauk hewani, Ayam 1x/mgg, 3/hari,
daging 1x/mgg, ikan 3x/hr, telur Nyeri : (+)
3x/hr
3. Lauk Nabati, Tahu 6x/mgg, Intake pasien sebelum intervensi
Tempe 2x/mgg E : 900.8 kkal (60%)
P : 51.6 gr ( 91,7%)
4. Sayur 2x/mgg, Buah 5x/mgg,
L : 32.8 gr (78,71%)
susu 1x/hr, teh 3x/hr
KH : 96.3 gr (42.8%)
Pasien menyukai makanan yang asam
Penilaian : Pasien menyukai makanan asam
b. Diagnosis Gizi

NI.2.1
Intake makanan oral yang rendah disebabkan oleh mual yang diderita ditandai
dengan intake sebelum intervensi Energi : 60%, Protein : 91,7%, Lemak :
78,71%, dan Karbohidrat : 42.8%

NC 2.2
Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi protein disebabkan oleh gangguan
yang ditandai dengan tingginya kadar AL 20.09x103 / mm3

NB 1.2
Kepercayaan/ sikap yang salah mengenai makanan atau zat gizi disebabkan
oleh kebiasan makan ditandai dengan menyukai makanan asam

c. Intervensi
Terapi Diet Terapi Edukasi
Tujuan diet : Agar pasien dan keluarga mengetahui :
1. Untuk memenuhi kebutuhan zat 1. Dapat menjalankan diet yang
gizi tanpa memperberat saluran dianjurkan dengan benar
cerna 2. Mengerti tentang makanan yang
2. Membantu usus mencegah boleh/ tidak dikonsumsi
perferasi
3. Untuk mempertahankan status Sasaran :
gizi Pasien dan keluarga

Syarat Diet : Waktu:


1. Memberikan asupan energi dan ± 30 menit
zat-zat gizi cukup dengan
batasan diet Tempat :
2. Makanan diberikan secara Ruang D/E/1
bertahap dari diet sisa rendah 1
ke diet sisa rendah II Metode :
3. Hindari makanan yang banyak Penyuluhan Individu
mengandung biji-bijian kecil
Alat peraga :
(seperti : Tomat, jambu biji)
Leaflet
4. Protein cukup
56.25 gr Untuk menaikkan Materi :
energi yang diberikan 1. Diare
5. Lemak tinggi 41.67 gr untuk
2. Bahan makanan yang bisa/tidak
menaikkan cadangan energi
dikonsumsi
6. Karbohidrat cukup 225 gr
3. Diet sisa rendah 1
sebagai sumber energi utama
7. Vitamin dan mineral sesuai 4. Diet divertikulitis
dengan AKG
8. Diberikan makanan dalam
Evaluasi:
bentuk lunak dan bertahap ke Kepatuhan terhadap diet
makanan biasa sesuai kondisi
pasien

Cara pemberian :
Diberikan diet sisa rendah I dalam
bentuk makanan lunak

Kebutuhan energi dan zat gizi :


Energi : 50 x BBI
: 50 x 30
: 1500 kkal
𝟏𝟓%𝒙𝟏𝟓𝟎𝟎
Protein : 𝟒
: 56.25 gr
25%𝑥1500
Lemak : 9
: 41.67 gr
60%𝑥1500
Karbohidrat 4
: 225 gr

Cara pemesanan :
Diet sisa rendah I/Makanan lunak

d. Monitoring dan Evaluasi

Parameter Target Pelaksanaan


Antropometri BB naik dan status gizi normal BB/ 3 hari
Biokimia AL normal AL : 20.09x103 / mm3( )
Fisik klinik - TD/ hari
Nadi/ hari
Pernafasan/hari
Dietary Asupan makan mencapai 100% Asuppan/hari
dari kebutuhan
Edukasi Mengubah perilaku terhadap Menanyakan kembali materi
diet RS (mau menerima diet RS) yang telah diberikan
2. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum, pasien bernama An M I dengan jenis kelamin
laki-laki dengan BB 23 kg TB 123 cm BBI 30 kg dengan IMT/U : -1 SD dengan
kategori normal
Hasil laboratorium AL : 20.09x103 / mm3 dengan nilai normal 9-12x103/ mm3,
AE : 4,84x106 / mm3 dengan nilai normal 4.6-6.2x106/ mm3, Hb : 12,3 g/dl
dengan nilai normal 10-16 g/dl dan AT : 355x103 UL dengan nilai normal 200-
400x103 UL, dengan hasil nilai AL tinggi
Dengan pemeriksaan fisik klinis kesan umum : compos mentis, baik. Keluhan
lain : perut terasa sakit, Vital sign TD : -, RR : 20x/menit, Nadi : 84x/menit, Suhu
: 36,70C. Dan kepala CA -/-, Si -/-. Abdomen supel, peristaltik +
Diberikan diet divertikulitis dengan kebutuhan energi sebesar 1500 kkal,
protein 56,35 gr, lemak 41.67 gr dan karbohidrat 225 gr dengan menu sehari
makan pagi : nasi tim, omelet telur gulung sosis dan bayam bening, snack pagi :
jus apel, makan siang : nasi tim, ikan kakap kuning, cah buncis wortel, perkedel
tahu, snack sore : bubur kacang hijau dan makan malam : Nasi tam, bistik ayam
Berdasarkan diagnosa medis jenis diet yang diberikan seharusnya diet sisa
rendah dengan makanan bentuk lunak secara oral dengan frekuensi 3x makanan
pokok dan 2x selingan dengan menghindari makanan yang mengandung biji-
bijian kecil seperi tomat, jambu biji atau strawberry. Diberikan secara bertahap
dari diet sisa rendah I ke diet sisa rendah II berdasarkan kondisi pasien.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Perencanaan terapi diet
Diagnosa Medis : GEA
Jenis Diet : Diet Sisa rendah
Bentuk Makanan : Lunak
Pemberian Makanan : Oral
2. Perencanaan menu sehari
Frekuensi makanan yang diberikan 3x makanan utama dan 2 selingan dengan
Jenis makanan berupa Makanan Pokok, Lauk Hewani, Lauk Nabati, Sayuran, dan
Buah-buahan untuk setiap waktu makanan utama.

B. Saran
Menyadari laporan kami masih memiliki kekurangan, kami mohon kritik dan saran
dari para pembaca yang bersifat membangun sehingga kami dapat menyusun laporan
kedepannya lebih baik lagi
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI,2011. Panduan Sosialisasi Tatalaksana Diare Pada Balita,


Jakarta, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

Suharyono, 2008, Diare Akut Klinik dan Laboratorik, Rineka Cipta, Jakarta.

WHO, 1995, Penatalaksanaan dan Pencegahan Diare Akut Petunjuk Praktis, diterjemahkan
oleh Petrus Andrianto, EGC, Jakarta.
Lampiran 1. Menu

DIARE

Waktu makan Hidangan

Pagi Nasi Tim


Bayam bening
Omelet telur gulung sosis

Selingan pagi Jus apel

Siang Nasi Tim


Ikan kakap kuning
Perkedel Tahu
Cah Buncis wortel

Selingan sore Bubur Kacang hijau

Malam Nasi Tim


Bistik Ayam
Lampiran 2. Resep

DIARE

1. Nasi Tim Ayam

Bahan Utama

a. 1500 ml air kaldu ayam


b. 300 gram beras
c. 3 sendok makan minyak ayam
d. 5 siung bawang putih
e. 2 sendok makan wijen
f. 2 sendok makan kecap asin

Bahan Isi Nasi Tim Ayam

a. 4 sendok makan minyak ayam


b. 1 buah bawang bombay, cincang, sisihkan
c. 6 siung bawang putih, cincang, sisihkan
d. 1 cm jahe, cincang
e. 600 gram daging dada ayam, potong kotak
f. 200 gram jamur merang, potong menjadi dua bagian
g. 5 sendok makan kecap asin
h. 5 sendok makan kecap manis
i. 1 sendok makan minyak wijen
j. garam secukupnya
k. merica secukupya

Cara Membuat

a. Langkah pertama untuk membuat isi, panaskan minyak menggunakan api


sedang selanjutnya tumis bawang bombay hingga layu selanjutnya masukan
bawang putih dan juga jahe hingga harum
b. Lalu masukan ayam hingga berubah warna , kemudian tambahkan sisa bahan,
masak sehingga mendidih , angkat menjadi 4 bagian
c. Sedangkan untuk membuat nasi, panaskan sisa minyak ayam kemudian masak
ayam. Gunakanlah api sedang.
d. Masukan semua bahan hingga harum selanjutnya sisihkan menjadi 4 bagian .
e. Sedangkan untuk membuat nasi timnya, letakan 1 bagian adonan ayam ke
dalam ramekin yang memiliki volume 250 ml. Selanjutnya tambahkan beras
hingga 1/2 bagian , tuang kaldu mencapai 3/4 tinggi ramekin . Ulangi hingga
semua bahan habis.
f. Selanjutnya kukus di dandang panas hingga matang, kurang lebih 60 menit,
angkat dan sajikan
2. Bayam bening

Bahan-bahan

a. Bayam, siangi lalu cuci bersih - 1 ikat


b. Jagung manis, potong-potong - 1 buah
c. Bawang merah, iris - 2 siung
d. Temu kunci, memarkan - 3 cm
e. Tomat merah, belah memanjang - 1 buah
f. Garam - 1 sdt
g. Gula pasir - 1 sdt
h. Air - 700 ml

Langkah

a. Didihkan air dalam panci.


b. Masukkan bawang merah dan temu kunci. Rebus sampai wangi.
c. Masukkan jagung, masak hingga jagung empuk.
d. Tambahkan tomat, garam, dan gula pasir. Biarkan mendidih.
e. Masukkan bayam lalu masak sampai matang.
f. Siap disajikan.

3. telur gulung omelet sosis

Bahan-bahan

a. 4 butir telur

b. 2 buah sosis, cincang

c. 2 batang daun bawang

d. 1 buah wortel, cincang

Bumbu:

a. 2 siung bawang putih

b. 1/2 buah bawang bombay

c. 1/4 sdt kaldu jamur (bisa diganti kaldu ayam/penyedap rasa)

d. garam secukupnya

Cara membuat:

a. Tumis hingga harum, bawang putih dan bawang bombay. Sisihkan.

b. Kocok lepas telur, campur dengan sayuran, bawang yang sudah ditumis,
garam dan kaldu jamur.
c. Panaskan teflon, tuang telur secukupnya, tipis saja agar bisa dibuat banyak.
Setelah agak matang, lipat-lipat telur saat masih di teflon. Tapi jika masih
belum bisa dan takut tidak jadi, digulung saja saat sudah matang.

d. Siap deh, kemas telur gulung di wadah bekal si kecil.

4. Perkedel Tahu

Bahan:

a. 300g tahu putih berkualitas bagus

b. 1 butir telur ayam

c. 1 sdm daun bawang iris tipis

d. ½ sdt bawang putih parut

e. ½ sdm tepung terigu

f. ½ sdt merica bubuk

g. 1 sdt garam

h. minyak goreng

Cara membuat:

a. Tiriskan tahu lalu haluskan.

b. Campur tahu dengan telur dan bumbu lain kecuali minyak hingga rata.

c. Panaskan minyak banyak di atas api sedang. Bentuk adonan tahu menjadi
bola-bola dengan bantuan 2 sendok teh.

d. Goreng dalam minyak panas dan banyak hingga kuning kecokelatan.

e. Angkat dan tiriskan.

f. Sajikan hangat.

5. Cah buncis wortel

Bahan-bahan

a. Buncis,potong2

b. Wortel,potong korek api


c. kotak kecil Tempe,potong

d. 1 bungkus saori saos tiram

e. 4 buah bawang merah,iris tipis

f. 2 butir bawang putis,iris tipis

g. Cabe merah dan cabe ijo sesuai selera,potong serong memanjang

h. secukupnya Gula,garam

i. Air

j. Minyak untuk menumis

k. 1/2 bh tomat,potong2

Cara Membuat :

a. Panaskan minyak.tumis duo bawang hingga harum.Masukkan cabe dan


tomat,aduk2

b. Masukkan tempe,buncis,wortel,air sedikit.tutup wajan sebentar

c. Aduk2 sayur.tambahkan saus tiram,gula dan garam.aduk.

d. Cicipi sayur,,jika sudah pas,sajikan.sayur jangan terlalu mateng,kalo saya suka


yg masih kres2

6. ikan kakap kuning

BAHAN :

a. 500 gram ikan kakap, bersihkan, potong 3 bagian atau sesuai selera

b. 4 sdm minyak sayur, untuk menumis

c. 1 lbr daun salam

d. 2 cm lengkuas, memarkan

e. 2 btg serai, memarkan atau digeprek

f. 200 ml air

g. 2 btg daun bawang,potong 3 cm

h. 1 sdm air jeruk nipis

i. 2 buah tomat merah, potong masing-masing 6 bagian


j. 2 buah cabai merah, buang biji, iris serong

BUMBU HALUS :

a. 8 buah cabe merah

b. 8 btr bawang merah

c. 4 siung bawang putih

d. 4 btr kemiri, sangrai

e. 1 ruas jari kunyit, bakar

f. 1 ruas jari jahe

g. Garam secukupnya

h. Gula pasir secukupnya

Cara Membuat :

a. Panaskan minyak, tumis bumbu halus, daun salam, lengkuas dan serai hingga
harum semerbak mewangi.

b. Masukkan ikan kakap yang sudah dibersihkan. Tambahkan daun bawang,


masak sambil di aduk-aduk.

c. Tambahkan air, masak hingga mendidih.

d. Masukkan air jeruk nipis,aduk rata. Tambahkan tomat, masak hingga seluruh
bahan matang. Angkat.

e. Sajikan.

7. bubur kacang hijau


Bahan-bahan
a. kacang hijau 250 gr
b. air mineral
c. gula merah 100 gr
d. santan kental 150 ml
e. gula pasir 4 sdm
f. garam 1 sdt
g. jahe 2 cm
h. daun pandan 2 lembar

cara membuat

a. kacang hijau yang sudah direndam selama 1 jam kemudian rebus dengan 1 L
air hingga matang dan empuk. sisihkan
b. rebus gula merah dan gula pasir dengan 500 ml air. tunggu hingga larut
c. setelah gula merah dan gula pasir larut dan mendidih , tuang ke dalam air
rebusan kacang hijau dengan memakai saringan
d. rebus kembali kacang hijau dan masukkan pula daun pandan dan santan. aduk
hingga rata
e. masukkan jahe dan juga garam. aduk hingga rata. aduk hinggaa santan berbusa
f. bubur kacang hijau siap dinikmati selagi hangat

8. Bistik ayam
Bahan-bahan
a. Daging ayam fillet, iris tipis - 200 gram

b. Tomat merah, cincang halus - 1 buah

c. Bawang bombay, iris memanjang - 1/2 buah

d. Kentang, potong dadu sedang - 1 buah

e. Wortel, potong dadu sedang - 1 buah

f. Buncis, potong panjang 3 cm - 100 gram

g. Saus tomat - 2 sdm

h. Kecap manis - 3 sdm

i. Pala bubuk - 1/2 sdt

j. Gula pasir - 1 sdt

k. Garam - 1 sdt

l. Air, sesuaikan kebutuhan - 250 ml

m. Minyak, untuk menumis - secukupnya

n. Bawang goreng, untuk taburan - secukupnya

Bumbu Halus:

a. Bawang putih - 3 siung

b. Bawang merah - 4 butir

c. Merica kasar - 1 sdt

Cara Membuat :

a. Panaskan minyak. Tumis bumbu halus hingga harum.

b. Masukkan ayam dan tomat. Aduk-aduk hingga berubah warna.


c. Masukkan bawang bombay, kentang, dan wortel. Aduk rata.

d. Tuang air, saus tomat, dan kecap manis. Aduk rata dan masak hingga sayuran
hampir matang.

e. Masukkan buncis. Bumbui dengan pala, gula, dan garam. Aduk rata. Masak
hingga matang dan kuah mengental. Koreksi rasanya. Angkat.

f. Siap disajikan dengan taburan bawang merah goreng.

9. jus apel
bahan-bahan :
a. 1 apel merah atau hijau masih segar
b. 2 sendok makan gula pasir
c. susu kental manis secukupnya
d. air secukupnya

cara membuat

a. kupas apel dan buang bijinya


b. masukkan apel yang sudah dikupas bersih ke dalam blender sambil dipotong-
potong
c. menuangkan air ke dalamnya lalu masukkan siap gula pasir
d. tambahkan dengan susu kental manis secukupnya
e. blender dengan kecepatan sedang sampai halus dan lembut, sekitar 3 menit
f. tuangkan jus apel yang telah diblender ke dalam gelas
g. jus siap dinikmati
Lampiran 3. Hasil Perhitungan CD MENU

DIARE

CD MENU

Protein (g) Lem Fosf


Berat Energi H A Ca Fe Vit. A Vit. B1 Vit. C Natriu Kalium Coles Serat AIR
Waktu Menu Bahan Makanan Hewan Naba ak or
(g) (Kcal) (g) (mg) (mg) (SI) (mg) (mg) m (mg) (mg) (mg) (mg) (ml)
i ti (g) (mg)
makan pagi nasi tim beras giling 45 162,0 0,0 3,1 0,3 35,5 2,7 63,0 0,4 0,0 0,1 0,0 2,3 45,0 0,0 0,9 5,9
ayam 30 90,6 5,5 0,0 7,5 0,0 4,2 60,0 0,5 243,0 0,0 0,0 30,0 105,0 18,0 0,0 16,8
minyak kelapa sawit 2,5 22,6 0,0 0,0 2,5 0,0 0,0 0,0 0,0 1500,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
kecap 10 4,6 0,0 0,6 0,1 0,9 12,3 9,6 0,6 0,0 0,0 0,0 400,0 50,0 0,0 0,0 6,3
bayam bening bayam 10 3,6 0,0 0,4 0,1 0,7 26,7 6,7 0,4 609,0 0,0 8,0 0,4 41,6 0,0 0,4 8,7
minyak kelapa sawit 2,5 22,6 0,0 0,0 2,5 0,0 0,0 0,0 0,0 1500,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
telur gulung omlet sosis telur ayam 60 97,2 7,7 0,0 6,9 0,4 32,4 108,0 1,6 540,0 0,1 0,0 94,8 106,8 330,0 0,0 44,4
sosis daging 10 45,2 1,5 0,0 4,2 0,2 2,8 6,1 0,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,8
wortel 30 12,6 0,0 0,4 0,1 2,8 11,7 11,1 0,2 3600,0 0,0 1,8 21,0 73,5 0,0 1,5 26,5
daun bawang 5 1,5 0,0 0,1 0,0 0,3 2,8 2,0 0,4 68,3 0,0 1,9 0,0 0,0 0,0 0,3 4,6
minyak kelapa sawit 2,5 22,6 0,0 0,0 2,5 0,0 0,0 0,0 0,0 1500,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

Sub Total 484,9 14,6 4,4 26,8 40,8 95,6 266,5 4,1 9560,3 0,2 11,7 548,5 421,9 348,0 3,0 116,8
Snack Pagi jus apel apel 40 23,2 0,0 0,1 0,2 6,0 2,4 4,0 4,1 36,0 0,0 2,0 0,8 52,0 0,0 0,3 33,6
susu kental manis 10 33,6 0,8 0,0 1,0 5,5 27,5 20,9 0,0 51,0 0,0 0,1 15,0 32,0 0,0 0,0 2,5

Sub Total 56,8 0,8 0,1 1,2 11,5 29,9 24,9 4,1 87,0 0,0 2,1 15,8 84,0 0,0 0,3 36,1
Makan Siang
nasi tim beras giling 45 162,0 0,0 3,1 0,3 35,5 2,7 63,0 0,4 0,0 0,1 0,0 2,3 45,0 0,0 0,9 5,9
ayam 30 90,6 5,5 0,0 7,5 0,0 4,2 60,0 0,5 243,0 0,0 0,0 30,0 105,0 18,0 0,0 16,8
minyak kelapa sawit 2,5 22,6 0,0 0,0 2,5 0,0 0,0 0,0 0,0 1500,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
perkedel tahu tahu 30 20,4 0,0 2,3 1,4 0,5 37,2 18,9 0,2 0,0 0,0 0,0 3,6 45,3 0,0 0,2 25,4
telur ayam 30 48,6 3,8 0,0 3,5 0,2 16,2 54,0 0,8 270,0 0,0 0,0 47,4 53,4 165,0 0,0 22,2
daun bawang 3 0,9 0,0 0,1 0,0 0,2 1,7 1,2 0,2 41,0 0,0 1,1 0,0 0,0 0,0 0,2 2,7
tepung terigu 35 127,8 0,0 3,1 0,5 27,1 5,6 37,1 0,4 0,0 0,0 0,0 0,7 140,0 0,0 0,5 4,2
minyak kelapa sawit 2,5 22,6 0,0 0,0 2,5 0,0 0,0 0,0 0,0 1500,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
cah buncis wortel wortel 10 4,2 0,0 0,1 0,0 0,9 3,9 3,7 0,1 1200,0 0,0 0,6 7,0 24,5 0,0 0,5 8,8
kecap 2,5 1,2 0,0 0,1 0,0 0,2 3,1 2,4 0,1 0,0 0,0 0,0 100,0 12,5 0,0 0,0 1,6
buncis 10 3,5 0,0 0,2 0,0 0,8 6,5 4,4 0,1 63,0 0,0 1,9 3,5 7,8 0,0 1,0 8,9
minyak kelapa sawit 2,5 22,6 0,0 0,0 2,5 0,0 0,0 0,0 0,0 1500,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
ikan kakap kuning ikan kakap 45 37,8 8,2 0,0 0,3 0,0 5,0 49,5 0,0 5,0 14,9 0,0 0,5 27,9 87,8 19,8 0,0
minyak kelapa sawit 2,5 22,6 0,0 0,0 2,5 0,0 0,0 0,0 0,0 1500,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Sub Total 500,7 9,3 8,8 18,2 64,6 74,5 240,3 2,7 4754,0 0,2 1,7 191,0 425,7 183,0 2,2 87,6
Sanck Sore bubur kacang ijo kacang ijo 25 86,3 0,0 5,6 0,3 15,7 31,3 80,0 1,7 39,3 0,2 1,5 0,0 0,0 0,0 9,4 2,5
gula aren 10 36,8 0,0 0,0 0,0 9,5 7,5 3,5 0,3 0,0 0,0 0,0 2,4 23,0 0,0 0,0 0,9

Sub Total 123,1 0,0 5,6 0,3 25,2 38,8 83,5 2,0 39,3 0,2 1,5 2,4 23,0 0,0 9,4 3,4
Makan Malam
nasi tim beras giling 45 162,0 0,0 3,1 0,3 35,5 2,7 63,0 0,4 0,0 0,1 0,0 2,3 45,0 0,0 0,9 5,9
ayam 20 60,4 3,6 0,0 5,0 0,0 2,8 40,0 0,3 162,0 0,0 0,0 20,0 70,0 12,0 0,0 11,2
minyak kelapa sawit 2,5 22,6 0,0 0,0 2,5 0,0 0,0 0,0 0,0 1500,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
kecap 10 4,6 0,0 0,6 0,1 0,9 12,3 9,6 0,6 0,0 0,0 0,0 400,0 50,0 0,0 0,0 6,3
bistik ayam ayam 20 60,4 3,6 0,0 5,0 0,0 2,8 40,0 0,3 162,0 0,0 0,0 20,0 70,0 12,0 0,0 11,2
kentang 10 8,3 0,0 0,2 0,0 1,9 1,1 5,6 0,1 0,0 0,0 1,7 0,7 39,6 0,0 0,3 7,8
wortel 10 4,2 0,0 0,1 0,0 0,9 3,9 3,7 0,1 1200,0 0,0 0,6 7,0 24,5 0,0 0,5 8,8
buncis 10 3,5 0,0 0,2 0,0 0,8 6,5 4,4 0,1 63,0 0,0 1,9 3,5 7,8 0,0 1,0 8,9
kecap 2,2 1,0 0,0 0,1 0,0 0,2 2,7 2,1 0,1 0,0 0,0 0,0 88,0 11,0 0,0 0,0 1,4
gula pasir 2,1 7,6 0,0 0,0 0,0 2,0 0,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,1

Sub Total 334,6 7,3 4,3 13,0 42,2 34,9 168,4 1,9 3087,0 0,1 4,2 541,5 317,9 24,0 2,6 61,5
Snack Malam

Sub Total 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Total Asupan 1500,0 55,2 59,4 184,2 273,6 783,6 14,9 17527,5 0,6 21,2 1299,1 1272,5 555,0 17,5 305,5
Lampiran 4. PAGT

DIARE

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR

Nama : An M I Jenis Kelamin: Laki-laki

Umur : 11 tahun

Assesment Diagnosia Intervensi Rencana


gizi Monitoring
(PES) Evaluasi
Data dasar Identifikasi Terapi diet Terapi
masalah edukasi

1.Diagnosa medis : Intake kurang NI.2.1 Tujuan diet : Tujuan : Antrropometri


GEA E : 900.8 kkal Intake 4. Untuk Agar pasien :
(60%) makanan oral memenuhi dan keluarga BB/3 hr
2.Keluhan utama : P : 51.6 gr ( yang rendah kebutuhan mengetahui :
Pasien mengalami 91,7%) disebabkan zat gizi 3. Dapat Biokimia :
panas selama 3 hari L : 32.8 gr oleh mual tanpa menjala AL : 20.09x103 /
(78,71%) yang diderita memperbe nkan mm3( )
3.Riwayat penyakit KH : 96.3gr ditandai diet
rat saluran
Sekarang : (42.8%) dengan intake yang Klinik :
cerna
Pasien kiriman dari sebelum dianjur Nadi/hr
dokter praktik dengan intervensi 5. Membantu Suhu/hr
usus kan
panas sudah 3 hari, E : 60% RR/hr
mencegah dengan
mual, tidak muntah, P : 91,7%
nyeri ulu hati, tidak L : 78,71% perferasi benar
ada perdarahan pada KH : 42.8% 6. Untuk 4. Menger Dietery:
gusi memperta ti Intake makan/hr
hankan tentang
Riwayat penyakit Leukositosis NC 2.2 status gizi makana Edukasi:
dahulu: Perubahan n yang Menanyakan
Pasien pernah nilai Syarat Diet : boleh/ kembali materi
mengalami flek pada laboratorium 9. Memberik tidak yang telah
usia 4 tahun terkait zat an asupan dikonsu diberikan
gizi protein energi dan msi
Riwayat penyakit disebabkan zat-zat
keluarga: oleh gizi cukup
___ gangguan dengan Sasaran :
yang ditandai batasan Pasien dan
dengan diet keluarga
4. Skiring gizi : tingginya
10. Makanan
a. Antropometri kadar AL
diberikan Waktu:
BB : 23 kg 20.09x103 / ± 30 menit
TB : 123 cm mm3 secara
BBI : (usia x 2)+ 8 bertahap
: (11 x 2) + 8 dari diet Tempat :
: 30 kg Pasien NB 1.2 sisa Ruang D/E/1
Status gizi menyukai Kepercayaan/ rendah 1
IMT/U: makanan asam sikap yang ke diet Metode :
𝑁𝐼𝑙𝑎𝑖 𝐼𝑀𝑇−𝑀𝑒𝑑𝑖𝑎𝑛 salah Penyuluhan
𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎𝑛−(−1𝑆𝐷)
sisa
15,23−16.9
mengenai rendah II Individu
: makanan atau
16.9−15.3 11. Hindari
zat gizi Alat peraga :
−1.67 makanan
: disebabkan Leaflet
1.6 oleh kebiasan yang
makan banyak Materi :
IMT/U : -1 (Normal) ditandai mengandu 5. Diare
dengan ng biji- 6. Bahan
b. Laboraturium menyukai bijian
AL: 20.09x103 / mm3( makana
makanan kecil n yang
) asam (seperti : bisa/tid
(N : 9-12x103/ mm3)
AE : 4,84x106 / mm3 Tomat, ak
(N : 4.6-6.2x106/ jambu dikonsu
mm3) biji) msi
Hb : 12,3 g/dl 12. Protein 7. Diet
(N : 10-16 g/dl) cukup sisa
AT : 355x103 UL 56.25 gr rendah
(N : 200-400x103 UL) Untuk 1
menaikka 8. Diet
c. Fisik/klinis n energi
divertik
RR : 20x/menit yang
ulitis
Nadi : 84x/menit diberikan
Suhu : 36.7o C 13. Lemak
Kesan umum : tinggi Evaluasi:
compos mentis, baik 41.67 gr Kepatuhan
Keluhan lain : perut untuk terhadap diet
terasa sakit menaikka
Abdomen : n
Supel, Peristaltik (+)
cadangan
energi
d. Riwayat gizi
sekarang: 14. Karbohidr
Nafsu makan : (-) at cukup
Gangguan menelan : 225 gr
(-) sebagai
Gangguan sumber
gastrointestinal : Diare energi
sudah 3/hari, utama
Nyeri : (+) 15. Vitamin
dan
Intake pasien sebelum mineral
intervensi sesuai
E : 900.8 kkal (60%)
dengan
P : 51.6 gr ( 91,7%)
AKG
L : 32.8 gr (78,71%) 16. Diberikan
KH : 96.3 gr (42.8%) makanan
dalam
Riwayat gizi dahulu : bentuk
Pola makan dengan lunak dan
makanan pokok 3x/hr bertahap
dan tidak ada
ke
selingan.
makanan
5. Makanan
biasa
pokok : 3x/hr
sesuai
6. Lauk hewani,
kondisi
Ayam 1x/mgg,
pasien
daging
1x/mgg, ikan
3x/hr, telur Cara pemberian
3x/hr :
7. Lauk Nabati, Diberikan diet
Tahu 6x/mgg, sisa rendah I
Tempe 2x/mgg dalam bentuk
8. Sayur 2x/mgg, makanan lunak
Buah 5x/mgg,
Kebutuhan
susu 1x/hr, teh
energi dan zat
3x/hr
gizi :
Pasien menyukai Energi : 50 x
makanan yang asam BBI
: 50 x 30
: 1500
kkal
f. Sosial ekonomi : Protein :
𝟏𝟓%𝒙𝟏𝟓𝟎𝟎
Pasien berasal dari
𝟒
suku jawa dan : 56.25
memiliki jumlah gr
anggota keluarga 4 25%𝑥1500
Lemak :
orang 9
: 41.67 gr
Karbohidrat
60%𝑥1500
4
: 225
gr

Cara pemesanan
:
Diet sisa rendah
I/Makanan lunak
Lampiran 5. Dokumentasi

DIARE

Anda mungkin juga menyukai