GASTROENTERITIS AKUT
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3. GEA
TINGKAT II A
JURUSAN GIZI
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh
KELOMPOK 3. GEA
Menyetujui
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha kuasa karena kasih dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini. dalam sisi bentuk maupun isi nya
yang sederhana dengan judul “penyakit infeksi GEA”.
Kami menyadari bawah laporan ini masi jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan laporan ini, terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBARAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
2. TUJUAN
a. TUJUAN UMUM
b. TUJUAN KHUSUS
1. Hasil
a. Assesment (Antropometri, Biokimia, Fisik Klinis, Dietary)
b. Diagnosis Gizi
c. Intervensi
d. Monitoring dan Evaluasi
2. Pembahasan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
A. Menu
B. Resep
C. Hasil perhitungan CD menu
D. PAGT
E. Dokumentasi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Menu
Lampiran 2. Resep
Lampiran 4. PAGT
Lampiran 5. Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nutritonal Care Process (NCP) adalah suatu metode pemecahan masalah
berdasarkan problem, yang penekannya pada sistematika proses yang dilakukan. NCP
dibuat agar para ahli mampu berfikir kritis dan membuat keputusan yang tepat terkait
dengan masalah gizi pada pasien untuk menyediakan pelayanan gizi yang aman,
efektif dan berkualitas. tahapan NCP terdiri dari 4 proses yaitu assesment, Diagnosis,
Intervensi, Monitoring dan evaluation.
Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan karena masuknya bibit
penyakit. Penyakit ini menular dari satu orang ke orang lain. Penyebab utama infeksi
diantaranya adalah bakteri dan jasad hidup (organism). Kuman-kuman ini menyebar
dengan berbagai cara dan vector.
Gastroenteritis Akut atau Diare merupakan salah satu gangguan sistem
pencernaan yang banyak dialami. dimana gangguan pencernaan ini akan membuat
perut terasa mulas dan feses penderita menjadi encer. gangguan ini terjadi karena
selaput dinding usus besar si penderita mengalami iritasi. ada beberapa hal yang
menyebabkan seseorang menderita diare, dimana salah satunya yaitu karena penderita
mengkonsumsi makanan yang tidak higenis atau mengandung kuman, sehingga
dengan begitu gerakan peristaltik usus menjadi tidak terkendali serta dalam usus besar
tidak terjadi penyerapan air. jika feses penderita bercampur dengan nanah atau darah,
maka gejala tersebut menunjukan bahwa si penderita desentri yang mana gangguan
itu disebabkan karena adanya infeksi bakteri shigella pada dinding usus besar orang
yang menderitanya. makanan yang baik dikonsumsi pada pasien diare yaitu makanan
berkuah dan konsumsi cairan yang tepat.
Diet adalah sebuah metode yang mengatur asupan makanan dan minuman
yang masuk ke dalam tubuh–guna mencapai atau menjaga berat badan yang
terkontrol. Perlu diketahui, pengertian diet bagi setiap orang berbeda-beda karena
setiap orang memiliki tujuan masing-masing dalam melakukan diet.
B. Tujuan
a. Tujuan umum
Untuk mengetahui terapi diet dan asuhan gizi pada penderita penyakit GEA
atau diare
b. Tujuan Khusus
1. Mampu merencakan terapi diet pada penderita penyakit GEA atau
diare
2. Mampu menyiapkan menu sehari pada penderita penyakit GEA atau
diare
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Diare
1. Pengertian Diare
Diare adalah adalah kondisi di mana terjadi frekuensi defekasi yang abnormal
(lebih dari 3 kali per hari) serta perubahan dalam isi (lebih dari 200 gram per hari)
dan konsistensi (feses cair). Pada definisi ini jelas menyebutkan frekuensi diare
terjadi lebih dari 3 kali dalam sehari. (Smeltzer,2002).
Diare juga merupakan keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada
bayi dan lebih dari 3 kali pada anak dengan konsistensi feses encer dapat
berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja
(WHO,1980).
Definisi diare yang diberikan oleh Depkes RI (2003) adalah penyakit yang
ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi feses melembek sampai
mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar (BAB) lebih banyak dari
biasanya (lazimnya 3 kali atau lebih dalam sehari).
Diare merupakan keadaan dimana seseorang menderita mencret-mencret,
tinjanya encer,dapat bercampur darah dan lendir kadang disertai muntah-muntah.
Sehingga diare dapat menyebabkan cairan tubuh terkuras keluar melalui tinja. Bila
penderita diare banyak sekali kehilangan cairan tubuh maka hal ini dapat
menyebabkan kematian terutama pada bayi dan anak-anak usia di bawah lima
tahun (Ummuauliya. 2008).
2. Penyebab Diare
Penyebab diare bisa bermacam-macam. beberapa diantara penyebab diare adalah
keracunan makanan, infeksi kuman dan stres
pwnywbab diare pada orang dewasa dan anak-anak biasanya adalah :
a. infeksi bakteri bisa menyebabkan keracunan makanan
b. radang usus buntu
c. Alergi makanan juga bisa menjadi penyebab diare
d. kerusakan lapisan usus akibat radioterapi
e. masalah psikologi
f. makanan yang mengandung pemanis buatan
g. infeksi virus
h. parasir giardia intestinalis
3. Gejala Diare
Gejala diare bisa berbeda-beda. salah satu gejala diare adalah mengeluarkan
feses yang sangat encer. Namun, tidak semua penderita diare menunjukkan gejala
ini, berikut ini adalah tanda-tanda atau gejala diare yang dialami :
a. air kencing kental dan berwarna kuning, frekuensi berkemih kurang dari 4 kali
per hari disertai demam, mata cekung dan kulit kering
b. diare tetap bertahan diatas 2 minggu
c. kram
d. sakit perut
e. kembung
f. mual
g. demam
4. Klasifikasi Diare
Klasifikasi diare ada beberapa macam. Berdasarkan waktu, diare dibagi
menjadi diare akut dan diare kronik. Berdasarkan manifestasi klinis, diare akut
dibagi menjadi disentri, kolera dan diare akut (bukan disentri maupun kolera).
Sedangkan, diare kronik dibagi menjadi diare persisten dan diare kronik.
a. Diare akut
Diare akut yaitu diare karena infeksi usus yang bersifat mendadak, berhenti
secara cepat atau maksimal berlangsung sampai 2 minggu, namun dapat pula
menetap dan melanjut menjadi diare kronis. Hal ini dapat terjadi pada semua
umur dan bila menyerang bayi biasanya disebut gastroenteritis infantil.
Penyebab tersering pada bayi dan anak-anak adalah intoleransi laktosa.
Setiap diare akut yang disertai darah dan atau lender dianggap disentri
yang disebabkan oleh shigelosis sampai terbukti lain. Sedangkan kolera,
memiliki manifestasi klinis antara lain diare profus seperti cucian air beras,
berbau khas seperti “bayklin/sperma”, umur anak lebih dari 3 tahun dan ada
KLB dimana penyebaran pertama pada orang dewasa kemudian baru pada
anak. Sedangkan kasus yang bukan disentri dan kolera dikelompokkan
kedalam diare akut.
b. Diare kronis
Diare kronis yaitu diare yang berlangsung selama 2 minggu atau lebih.
Sedangkan berdasarkan ada tidaknya infeksi, dibagi diare spesifik dan non
spesifik. Diare spesifik adalah diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri,
virus, atau parasit. Diare yang disebabkan oleh makanan disebut diare non
spesifik. Berdasarkan organ yang terkena, diare dapat diklasifikasikan menjadi
diare infeksi enteral dan parenteral.
Diare persisten lebih ditujukan untuk diare akut yang melanjut lebih
dari 14 hari, umumnya disebabkan oleh agen infeksi. Sedangkan, diare kronik
lebih ditujukan untuk diare yang memiliki manifestasi klinis hilang-timbul,
sering berulang atau diare akut dengan gejala yang ringan yang melanjut lebih
dari 14 hari, umumnya disebabkan oleh agen non infeksi.
5. Patofisiologi Diare
Diare adalah ketidakseimbangan antara absorpsi air dan sekresi air atau
elektrolit. Pada keadaan normal, absorpsi air dan elektrolit lebih besar di
bandingkan ekskresi.
Empat mekanisme yang menyebabkan ketidakseimbangan dan elektrolit,
adalah :
a. Perubahan transfor aktif yang berakibat pada pengurangan absorpsi
sodium (Na) dan peningkatan sekresi klorida
b. Perubahan motilitasnsaluran pencernaan.
c. Peningkatan osmolaritas luminal saluran pencernaan
d. Peningkatan tekanan hidrostatik jaringan
Diare sekretori dapat terjadi jika dalam saluran pencernaan terdapat zat-zat
sejenis vasoaktif peptide intestinal atau toksin bakteri yang meningkatkan sekresi
atau menghambat absorbs air atau elektrolit dalam jumlah yang besar.
Adanya gangguan absorpsi suatu zat dalam intestinal yang menyebabkan diare
osmotic
Inflamasi di usus halus yang menyebabkan diare eksudatif dan terjadi sekresi
mucus, protein atau darah dalam usus halus.
Adanya infeksi baik non invesif atau invasive. Pada non invasive
(enterotoksigenik) toksin yang diproduksi akan terikat pada mukosa usus halus,
namun tidak termasuk mukosa. Pada diare invasive, diare menyebabkan
kerusakan dinding usus berupa nekrosis dan ulcerasi dan menyebabkan sekretorik
eksudatif. Penyebab diare lainnya, seperti parasit menyebabkan keruakan berupa
ulkus yag besar ( hystolitica), kerusakan vili yang penting untuk penyerapan air,
elektrolit da zat makanan (G. lambria).
Obat antimikroba dapat merubah flora normal dalam saluran pencernaan,
sedangkan obat lain seperti laksatif dapat meningkatkan motilitas saluran
pencernaan.
6. Penatalaksanaan Diet
diare adalah suatu kondisi dimana buang air besar tidak normal yaitu lebih dari 3x
sehari dengan feses yang encer dapat atau tanpa disertai lendir atau darah nutrisi
yang diberikan adalah
a. Energi Cukup
b. Protein Cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total
c. Lemak cukup
d. Karbohidrat cukup
e. Rendah serat/rendah sisa
f. bentuk makanan lunak dan mudah cerna
g. makanan porsi kecil tapi seing
h. tidak merangsang pencernaan
i. Banyak minum air putih, untuk menghindari dehidrasi
B. Menu Sehari
menu makanan adalah susunan makanan yang dimakan oleh seseorang untuk sekali
makan atau untuk sehari. Departemen Kesehatan RI menganjurkan agar seseorang
perlu mengkonsumsi aneka ragam makanan. adapun yang dimaksud dengan
keanekaragaman makanan adalah hidangan yang paling tidak terdii dari 4 kelompok
bahan makanan yaitu :
1. satu jenis atau lebih makanan pokok sumber karbohidrat misalnya beras, jagung,
gandum, ubi kayu, kentang, sagu dan sebagainya.
2. satu jenis atau lebih makanan lauk pauk sebagai sumber protein misalnya kacang-
kacangan, tempe, tahu, telur, ikan, daging dan sebagainya.
3. satu jenis atau lebih makanan kelompok jenis sayuran sebagai sumber vitamin dan
mineral misalnya wortel, bayam, kangkung dan sebagainya.
4. satu jenis atau lebih makanan kelompok buah-buahan sebagai sumber vitamin dan
mineral misalnya pisang, apel, pepaya, jeruk dan sebagainya.
1. Hasil
Berdasarkan praktikum yang dilakukan, hasil praktikum sebagai berikut :
a. Assesment (Antropometri, Biokimia, Fisik Klinis, Dietary)
Studi kasus
1.) Identitas pasien
Nama : An M I No RM : 1287
Umur : 11 tahun Ruang : D/E/1
Jenis kelamin : Laki-laki Tgl masuk : 25 Mei 2019
Pekerjaan : Siswa Tgl kasus : 25 Meil 2019
Fisik klinis
Riwayat Gizi
Dahulu Sekarang
Pola makan dengan makanan pokok Nafsu makan : (-)
3x/hr dan tidak ada selingan. Gangguan menelan : (-)
1. Makanan pokok : 3x/hr Gangguan gastrointestinal : Diare sudah
2. Lauk hewani, Ayam 1x/mgg, 3/hari,
daging 1x/mgg, ikan 3x/hr, telur Nyeri : (+)
3x/hr
3. Lauk Nabati, Tahu 6x/mgg, Intake pasien sebelum intervensi
Tempe 2x/mgg E : 900.8 kkal (60%)
P : 51.6 gr ( 91,7%)
4. Sayur 2x/mgg, Buah 5x/mgg,
L : 32.8 gr (78,71%)
susu 1x/hr, teh 3x/hr
KH : 96.3 gr (42.8%)
Pasien menyukai makanan yang asam
Penilaian : Pasien menyukai makanan asam
b. Diagnosis Gizi
NI.2.1
Intake makanan oral yang rendah disebabkan oleh mual yang diderita ditandai
dengan intake sebelum intervensi Energi : 60%, Protein : 91,7%, Lemak :
78,71%, dan Karbohidrat : 42.8%
NC 2.2
Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi protein disebabkan oleh gangguan
yang ditandai dengan tingginya kadar AL 20.09x103 / mm3
NB 1.2
Kepercayaan/ sikap yang salah mengenai makanan atau zat gizi disebabkan
oleh kebiasan makan ditandai dengan menyukai makanan asam
c. Intervensi
Terapi Diet Terapi Edukasi
Tujuan diet : Agar pasien dan keluarga mengetahui :
1. Untuk memenuhi kebutuhan zat 1. Dapat menjalankan diet yang
gizi tanpa memperberat saluran dianjurkan dengan benar
cerna 2. Mengerti tentang makanan yang
2. Membantu usus mencegah boleh/ tidak dikonsumsi
perferasi
3. Untuk mempertahankan status Sasaran :
gizi Pasien dan keluarga
Cara pemberian :
Diberikan diet sisa rendah I dalam
bentuk makanan lunak
Cara pemesanan :
Diet sisa rendah I/Makanan lunak
A. Kesimpulan
1. Perencanaan terapi diet
Diagnosa Medis : GEA
Jenis Diet : Diet Sisa rendah
Bentuk Makanan : Lunak
Pemberian Makanan : Oral
2. Perencanaan menu sehari
Frekuensi makanan yang diberikan 3x makanan utama dan 2 selingan dengan
Jenis makanan berupa Makanan Pokok, Lauk Hewani, Lauk Nabati, Sayuran, dan
Buah-buahan untuk setiap waktu makanan utama.
B. Saran
Menyadari laporan kami masih memiliki kekurangan, kami mohon kritik dan saran
dari para pembaca yang bersifat membangun sehingga kami dapat menyusun laporan
kedepannya lebih baik lagi
DAFTAR PUSTAKA
Suharyono, 2008, Diare Akut Klinik dan Laboratorik, Rineka Cipta, Jakarta.
WHO, 1995, Penatalaksanaan dan Pencegahan Diare Akut Petunjuk Praktis, diterjemahkan
oleh Petrus Andrianto, EGC, Jakarta.
Lampiran 1. Menu
DIARE
DIARE
Bahan Utama
Cara Membuat
Bahan-bahan
Langkah
Bahan-bahan
a. 4 butir telur
Bumbu:
d. garam secukupnya
Cara membuat:
b. Kocok lepas telur, campur dengan sayuran, bawang yang sudah ditumis,
garam dan kaldu jamur.
c. Panaskan teflon, tuang telur secukupnya, tipis saja agar bisa dibuat banyak.
Setelah agak matang, lipat-lipat telur saat masih di teflon. Tapi jika masih
belum bisa dan takut tidak jadi, digulung saja saat sudah matang.
4. Perkedel Tahu
Bahan:
g. 1 sdt garam
h. minyak goreng
Cara membuat:
b. Campur tahu dengan telur dan bumbu lain kecuali minyak hingga rata.
c. Panaskan minyak banyak di atas api sedang. Bentuk adonan tahu menjadi
bola-bola dengan bantuan 2 sendok teh.
f. Sajikan hangat.
Bahan-bahan
a. Buncis,potong2
h. secukupnya Gula,garam
i. Air
k. 1/2 bh tomat,potong2
Cara Membuat :
BAHAN :
a. 500 gram ikan kakap, bersihkan, potong 3 bagian atau sesuai selera
d. 2 cm lengkuas, memarkan
f. 200 ml air
BUMBU HALUS :
g. Garam secukupnya
Cara Membuat :
a. Panaskan minyak, tumis bumbu halus, daun salam, lengkuas dan serai hingga
harum semerbak mewangi.
d. Masukkan air jeruk nipis,aduk rata. Tambahkan tomat, masak hingga seluruh
bahan matang. Angkat.
e. Sajikan.
cara membuat
a. kacang hijau yang sudah direndam selama 1 jam kemudian rebus dengan 1 L
air hingga matang dan empuk. sisihkan
b. rebus gula merah dan gula pasir dengan 500 ml air. tunggu hingga larut
c. setelah gula merah dan gula pasir larut dan mendidih , tuang ke dalam air
rebusan kacang hijau dengan memakai saringan
d. rebus kembali kacang hijau dan masukkan pula daun pandan dan santan. aduk
hingga rata
e. masukkan jahe dan juga garam. aduk hingga rata. aduk hinggaa santan berbusa
f. bubur kacang hijau siap dinikmati selagi hangat
8. Bistik ayam
Bahan-bahan
a. Daging ayam fillet, iris tipis - 200 gram
k. Garam - 1 sdt
Bumbu Halus:
Cara Membuat :
d. Tuang air, saus tomat, dan kecap manis. Aduk rata dan masak hingga sayuran
hampir matang.
e. Masukkan buncis. Bumbui dengan pala, gula, dan garam. Aduk rata. Masak
hingga matang dan kuah mengental. Koreksi rasanya. Angkat.
9. jus apel
bahan-bahan :
a. 1 apel merah atau hijau masih segar
b. 2 sendok makan gula pasir
c. susu kental manis secukupnya
d. air secukupnya
cara membuat
DIARE
CD MENU
Sub Total 484,9 14,6 4,4 26,8 40,8 95,6 266,5 4,1 9560,3 0,2 11,7 548,5 421,9 348,0 3,0 116,8
Snack Pagi jus apel apel 40 23,2 0,0 0,1 0,2 6,0 2,4 4,0 4,1 36,0 0,0 2,0 0,8 52,0 0,0 0,3 33,6
susu kental manis 10 33,6 0,8 0,0 1,0 5,5 27,5 20,9 0,0 51,0 0,0 0,1 15,0 32,0 0,0 0,0 2,5
Sub Total 56,8 0,8 0,1 1,2 11,5 29,9 24,9 4,1 87,0 0,0 2,1 15,8 84,0 0,0 0,3 36,1
Makan Siang
nasi tim beras giling 45 162,0 0,0 3,1 0,3 35,5 2,7 63,0 0,4 0,0 0,1 0,0 2,3 45,0 0,0 0,9 5,9
ayam 30 90,6 5,5 0,0 7,5 0,0 4,2 60,0 0,5 243,0 0,0 0,0 30,0 105,0 18,0 0,0 16,8
minyak kelapa sawit 2,5 22,6 0,0 0,0 2,5 0,0 0,0 0,0 0,0 1500,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
perkedel tahu tahu 30 20,4 0,0 2,3 1,4 0,5 37,2 18,9 0,2 0,0 0,0 0,0 3,6 45,3 0,0 0,2 25,4
telur ayam 30 48,6 3,8 0,0 3,5 0,2 16,2 54,0 0,8 270,0 0,0 0,0 47,4 53,4 165,0 0,0 22,2
daun bawang 3 0,9 0,0 0,1 0,0 0,2 1,7 1,2 0,2 41,0 0,0 1,1 0,0 0,0 0,0 0,2 2,7
tepung terigu 35 127,8 0,0 3,1 0,5 27,1 5,6 37,1 0,4 0,0 0,0 0,0 0,7 140,0 0,0 0,5 4,2
minyak kelapa sawit 2,5 22,6 0,0 0,0 2,5 0,0 0,0 0,0 0,0 1500,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
cah buncis wortel wortel 10 4,2 0,0 0,1 0,0 0,9 3,9 3,7 0,1 1200,0 0,0 0,6 7,0 24,5 0,0 0,5 8,8
kecap 2,5 1,2 0,0 0,1 0,0 0,2 3,1 2,4 0,1 0,0 0,0 0,0 100,0 12,5 0,0 0,0 1,6
buncis 10 3,5 0,0 0,2 0,0 0,8 6,5 4,4 0,1 63,0 0,0 1,9 3,5 7,8 0,0 1,0 8,9
minyak kelapa sawit 2,5 22,6 0,0 0,0 2,5 0,0 0,0 0,0 0,0 1500,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
ikan kakap kuning ikan kakap 45 37,8 8,2 0,0 0,3 0,0 5,0 49,5 0,0 5,0 14,9 0,0 0,5 27,9 87,8 19,8 0,0
minyak kelapa sawit 2,5 22,6 0,0 0,0 2,5 0,0 0,0 0,0 0,0 1500,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Sub Total 500,7 9,3 8,8 18,2 64,6 74,5 240,3 2,7 4754,0 0,2 1,7 191,0 425,7 183,0 2,2 87,6
Sanck Sore bubur kacang ijo kacang ijo 25 86,3 0,0 5,6 0,3 15,7 31,3 80,0 1,7 39,3 0,2 1,5 0,0 0,0 0,0 9,4 2,5
gula aren 10 36,8 0,0 0,0 0,0 9,5 7,5 3,5 0,3 0,0 0,0 0,0 2,4 23,0 0,0 0,0 0,9
Sub Total 123,1 0,0 5,6 0,3 25,2 38,8 83,5 2,0 39,3 0,2 1,5 2,4 23,0 0,0 9,4 3,4
Makan Malam
nasi tim beras giling 45 162,0 0,0 3,1 0,3 35,5 2,7 63,0 0,4 0,0 0,1 0,0 2,3 45,0 0,0 0,9 5,9
ayam 20 60,4 3,6 0,0 5,0 0,0 2,8 40,0 0,3 162,0 0,0 0,0 20,0 70,0 12,0 0,0 11,2
minyak kelapa sawit 2,5 22,6 0,0 0,0 2,5 0,0 0,0 0,0 0,0 1500,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
kecap 10 4,6 0,0 0,6 0,1 0,9 12,3 9,6 0,6 0,0 0,0 0,0 400,0 50,0 0,0 0,0 6,3
bistik ayam ayam 20 60,4 3,6 0,0 5,0 0,0 2,8 40,0 0,3 162,0 0,0 0,0 20,0 70,0 12,0 0,0 11,2
kentang 10 8,3 0,0 0,2 0,0 1,9 1,1 5,6 0,1 0,0 0,0 1,7 0,7 39,6 0,0 0,3 7,8
wortel 10 4,2 0,0 0,1 0,0 0,9 3,9 3,7 0,1 1200,0 0,0 0,6 7,0 24,5 0,0 0,5 8,8
buncis 10 3,5 0,0 0,2 0,0 0,8 6,5 4,4 0,1 63,0 0,0 1,9 3,5 7,8 0,0 1,0 8,9
kecap 2,2 1,0 0,0 0,1 0,0 0,2 2,7 2,1 0,1 0,0 0,0 0,0 88,0 11,0 0,0 0,0 1,4
gula pasir 2,1 7,6 0,0 0,0 0,0 2,0 0,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,1
Sub Total 334,6 7,3 4,3 13,0 42,2 34,9 168,4 1,9 3087,0 0,1 4,2 541,5 317,9 24,0 2,6 61,5
Snack Malam
Sub Total 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Total Asupan 1500,0 55,2 59,4 184,2 273,6 783,6 14,9 17527,5 0,6 21,2 1299,1 1272,5 555,0 17,5 305,5
Lampiran 4. PAGT
DIARE
Umur : 11 tahun
Cara pemesanan
:
Diet sisa rendah
I/Makanan lunak
Lampiran 5. Dokumentasi
DIARE