0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
97 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut merangkum hasil UAS mata kuliah Biologi Molekuler yang membahas berbagai topik seperti mekanisme nutrigenomik fitoestrogen genistein, tipe-tipe polimorfisme nukleotida tunggal beserta contohnya, faktor polimorfisme yang mempengaruhi preferensi makanan anak dan metabolisme kafein, hubungan antara polimorfisme MTHFR dan riwayat keguguran, serta pengaruh pola makan terapi ob
Deskripsi Asli:
Judul Asli
16 DES 22_CATURINI MEIDYA_P17112225014_UAS BIOMOL_POLKESMA
Dokumen tersebut merangkum hasil UAS mata kuliah Biologi Molekuler yang membahas berbagai topik seperti mekanisme nutrigenomik fitoestrogen genistein, tipe-tipe polimorfisme nukleotida tunggal beserta contohnya, faktor polimorfisme yang mempengaruhi preferensi makanan anak dan metabolisme kafein, hubungan antara polimorfisme MTHFR dan riwayat keguguran, serta pengaruh pola makan terapi ob
Dokumen tersebut merangkum hasil UAS mata kuliah Biologi Molekuler yang membahas berbagai topik seperti mekanisme nutrigenomik fitoestrogen genistein, tipe-tipe polimorfisme nukleotida tunggal beserta contohnya, faktor polimorfisme yang mempengaruhi preferensi makanan anak dan metabolisme kafein, hubungan antara polimorfisme MTHFR dan riwayat keguguran, serta pengaruh pola makan terapi ob
Program Matrikulasi Program Studi Pendidikan Profesi Dietisian Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang Kamis, 15 Desember 2022 Dosen Pengampu: Dr. dr. Dian Nugrahenny, M.Biomed.
Nama : Caturini Meidya Nugrahsari
No. absen : 05
A. Fitoestrogen genistein yang berasal dari kacang kedelai bekerja pada
reseptor estrogen yang berada di dalam nukleus sel. Jelaskan mekanisme nutrigenomik yang terjadi terkait potensi klinis fitoestrogen genistein pada fungsi ovarium. Genistein terdapat pada receptor estrogen terdapat diherbal, tumbuhan, kacang-kacangan. Terikat dengan receptor estrogen tipe ERα maupun ERβ dimana endogen atau liga sebenernya dihasilkan oleh tubuh untuk ERα maupun ERβ adalah 17β. Sehingga genistein menepati estrogen ERα maupun Erβ, Pengikatan Genistein ke ER dapat mengganggu pelepasan gonadotropin, sehingga mengganggu sistem pengatur umpan balik dari sumbu HPG diikuti dengan pemulihan BB pada minggu-minggu berikutnya. Efek Genistein pada peningkatan berat badan. Efek Genistein pada pertumbuhan uterus dan ovarium juga terbukti bergantung pada dosis. Selain berikatan langsung dengan ER di dinding rahim, Genistein juga dapat berikatan dengan ER di hipotalamus, diketahui bisa mengurangi produksi hormon pelepas gonadotropin (GnRH), sehingga menurunkan sekresi FSH dan LH. Penurunan kadar FSH dapat mempengaruhi pertumbuhan sel folikel dan kemudian menurunkan kadar estrogen.
B. Jelaskan beberapa tipe polimorfisme nukleotida tunggal (SNP) beserta
contoh masing-masing. 1. Metabolisme Folat Polimorfisme gen MTHFR menyebabkan gangguan metabolisme asam folat serta meningkatan homocysteine. Homocysteine yang berlebih menyebabkan banyak penyakit hipertensi dan penyakit jantung. 2. Keseimbangan Zat Besi Alel C polimorfisme FPN1 -1355G/C adalah faktor risiko terjadinya anemia defisiensi besi pada remaja putri. 3. Metabolisme Lemak Polimorfisme gen FTO menyebabkan seseorang menjadi lebih cepat naik berat badannya ketika menjalani diet tinggi lemak atau rendah karbohidrat. Mutase SNP di gen APOB dan APOE mengakibatkan gangguan metabolisme dan penyimpanan lemak serta mengakibatkan peningkatan berat badan dan deposisi lemak dalam pembuluh darah yang menimbulkan penyakit jantung coroner. 4. Metabolisme Tulang Polimorfisme gen Vitamin D Receptor (VDR) dapat menjadi komponen genetik dan genotip yang memberi petunjuk kecendrungan kepadatan tulang rendah. Gen VDR alah sebuah gen kandidat yang menarik dalam hubungannya dengan periodontitis karena mempengaruhi fungsi metabolisme tulang dan fungsi imun. Single nucleotide polymorphisms Taq1 VDR bisa jadi berhubungan dengan kerentanan periodontitis kronis sebagai sebuah polimorfisme tunggal dan kombinasi dengan polimorfisme gen VDR lain. 5. Sistem Imun Resistensi terhadap kemoterapi metotreksat (MTX) yang digunakan dipengobatan LLA (Leukemia limfoblastik akut) akibat polimorfisme gen penyandi enzim MTHFR C677T dan TS 5-UTR 3R/3R, dimana akan mengganggu aktivitasenzim. Gangguan ini menyebabkan MTX tidak mampu menekan kerja enzim. Selanjutnya sintesis DNA limfoblast tetap berlangsung, dan akhirnya menimbulkan resistensi terhadap MTX.
C. Seorang ibu mengeluhkan anak balitanya suka memilih-milih makanan dan
tidak mau memakan sayuran. Jelaskan faktor polimorfisme yang dapat mendasari kondisi anak tersebut. Apa intervensi gizi personal yang dapat direkomendasikan pada kasus tersebut? Kejadian ini merasakan rasa pahit dimana terdapat komponen- komponen yang menyebabkan rasa pahit (quine, phenylthoicrbamide, prophylthioracil) yang diperoleh dari kopi, beerr, sayuran, sehingga mengakibatkan perbedaan pengecapan dan rasa yang membuat responden tidak menyukai kopi, beerr, sayuran. D. Tn. Raffa dan Tn. Raffi merupakan kembar identik. Tn. Raffa hobi minum kopi karena dapat membantu meningkatkan performa kerjanya, sementara Tn. Raffi tidak suka minum kopi karena mengeluh dadanya berdebar-debar setiap minum kopi. Jelaskan faktor polimorfisme yang dapat mendasari fenomena tersebut. Pada fenomena kembar identik memiliki metabolisme kafein yang berbeda sehingga mempunyai efek ergogenik berbeda. Tn. Raffa hobi mengonsumsi kopi merupakan fast metabolizer dengan variasi genetik AA (50%), dengan konsumsi kafein dapat menguntungkan dengan efek ergogenik yang lebih kuat sehingga meningkatkan performa dalam aktivitasnya. Tn. Raffi tidak suka minum kopi karena gejala yang ditimbulkan yaitu slow metabolizer. Sehingga Tn. Raffi tidak direkomendasikan mengonsumsi makanan minuman dengan kafein tinggi, seperti dark chocolate, kopi, espresso, green tea, soda, black tea, dan sumber kafein lain.
E. Ny. Minami (usia 28 tahun, keturunan Jepang), memiliki riwayat keguguran
dua kali. Hasil analisis genotipe menunjukkan adanya polimorfisme 5,10‐ methylenetertahydrofolate reductase (MTHFR) C677T. Jelaskan kaitan polimorfisme tersebut dengan riwayat keguguran Ny. Minami. Apa intervensi gizi personal yang dapat direkomendasikan pada kasus tersebut? Ny. Minami memiliki genotipe MTHFR C677T merupakan sandi enzim methylenetetrahydrofolate reductase. Berfungsi meregulasi metabolisme folat. Pada distribusi folat abnormal mengganggu proses metilasi, sintesis, dan perbaikan DNA yang bisa dikaitkan dengan perkembangan janin. Sehingga intervensi diet personal yang diberikan pada Ny. Minami adalah dengan peningkatan asupan dan suplementasi zat gizi berikut: 1. Asam folat sebelum dan saat kehamilan membantu meregulasi metabolisme folat dalam tubuh, seperti telur, pada sayur berdaun (bayam, lobak cina), brokoli, kentang, tomat kacang polong, buah-buahan (jeruk, buah bit, alpukat, dan pepaya). 2. Vitamin B12, dan B6 3. Konsumsi vitamin D berperan penting sebagai anti-inflamasi dan immunomodulator. Defisiensi vitamin D dapat mengakibatkan endometriosis salah satu penyebab infertilitas.
F. Ny. Lim (usia 55 tahun, keturunan Tiongkok), menunjukkan hasil analisis
genotipe miliknya, yaitu terdapat polimorfisme FokI pada reseptor vitamin D (VDR). Jelaskan kaitan polimorfisme tersebut dengan kesehatan tulang Ny. Lim. Apa intervensi gizi personal yang dapat direkomendasikan pada kasus tersebut? Polimorfisme FokI pada VDR menyebabkan absorpsi kalsium menurun, sehingga pada orang yang mengalami polimorfisme gen akan mengalami massa tulang yang rendah. Polimorfisme pada gen reseptor vitamin D (vitamin D receptor gene/ VDR) yaitu BsmI dan FokI. Intervensi gizi yang dapat diberikan pada Ny. Lim adalah peningkatan asupan bahan makan sumber dan suplementasi vitamin D3, vitamin D sebesar 15 mikrogram/ hari (AKG usia 54-60 tahun), sehingga meningkatkan konsumsi pada makanan berikut: 1. Salmon, sarden, mackerel, tuna, , jamur kancing, kuning telur, ikan lele, ikan teri, belut, dan udang segar 2. Meningkatkan paparan sinar matahari, UV B 3. Makanan fortifikasi seperti susu, jus jeruk, yoghurt, mentega, margarin, keju, jus jeruk, dan sereal
G. Jelaskan pengaruh berbagai pola diet yang digunakan sebagai modalitas
terapi obesitas pada keanekaragaman dan komposisi mikrobioma usus. Pola diet memiliki pengaruh pada keanekaragaman dan komposisi mikrobioma usus. Terapi diet obesitas, mikrobioma usus meningkatkan produksi energi dari makanan, menyediakan tingkat peradangan (inflamasi) rendah, dan mempengaruhi komposisi jaringan asam lemak pada tubuh, maka dari itu mikrobioma usus memiliki dampak metabolisme gizi dan pengeluaran energi. Faktor makanan seperti probiotik, prebiotik, lemak, asam lemak, dan serat secara dramatis mengubah profil mikrobioma usus terkait obesitas.