Anda di halaman 1dari 16

Asuhan Nutrisi Pediatrik

Rekomendasi IDAI 2011

Oktavia Putri Masnaly


21704101079
Latar Belakang

• ANP dilakukan untuk :


– anak sehat → menunjang pencapaian tumbang yang optimal.
– pasien rawat jalan → agar tidak terjadi gagal tumbuh.
– pasien rawat inap → mencegah terjadinya malnutrisi rumah
sakit (penurunan BB, selama mrs o/k ANP yang tidak
memadai).
• Malnutrisi di masyarakat : 60% dari 10,9 juta kematian
anak dalam setiap tahunnya (berpengaruh langsung /
tidak).
• 2/3 dari kematian tsb terkait dengan praktek pemberian
makan yang tidak tepat pada tahun pertama kehidupan.
• Agar ANP berjalan dengan baik, perlu dilakukan 5
kegiatan yang berurutan dan berulang, serta memerlukan
kerjasama berbagai tenaga profesional, yaitu :
– membuat diagnosis masalah nutrisi
– menentukan kebutuhan nutrisi
– memilih cara pemberian zat gizi
– memilih bentuk sediaan zat gizi
– melakukan pamantauan dan evaluasi / pengkajian respon.
Assessment

• Meliputi : Status gizi, masalah yang berhubungan dengan


proses pemberian makanan, dan diagnosis klinis pasien.
• Anamnesis :
– asupan makan
– pola makan
– toleransi makan
– perkembangan oromotor, motorik halus dan motorik kasar
– perubahan BB
– faktor sosial, budaya, dan agama
– kondisi klinis yang mempengaruhi asupan
• Penentuan status gizi dilakukan berdasarkan BB menurut
TB.
• Grafik pertumbuhan yang jadi acuan yaitu :
– usia 0 - 5 tahun → WHO 2006
– usia 5 - 18 tahun → CDC 2000
• Persentase berat badan ideal sesuai kriteria Waterlow
untuk anak diatas usia 5 tahun.
• Tabel 2 dan Tabel 3 rekomendasi IDAI
Penentuan Kebutuhan Zat Gizi

• bersifat individual sehingga tidak sama dengan


kecukupan gizi yang dianjurkan.
• kebutuhan gizi → kebutuhan terhadap masing-masing zat
gizi yang perlu dipenuhi agar dapat mencakup 3 macam
kebutuhan, yaitu :
– kebutuhan penggantian zat gizi yang kekurangan
– kebutuhan rumatan
– kebutuhan tambahan karena kehilangan dan tambahan untuk
pemulihan jaringan/organ yang sedang sakit
• Kebutuhan nutrisi prinsipnya untuk mencapai BB ideal.
• Oleh sebab itu, untuk memperkirakan tercapainya
tambahan kalori serta protein untuk mencapai tumbuh-
kejar pada yang gizi kurang atau buruk atau pengurangan
kalori pada yang gizi lebih atau obesitas menggunakan
rumus :
Kebutuhan kalori/protein :
RDA untuk TB (sesuai height-age)* x BB ideal**
* umur dimana TB saat ini berada pada P50
** P50 BB menurut height-age saat ini
• Tabel 1 buku ajar nutrisi dan penyakit metabolik anak IDAI
• Kebutuhan kalori serta protein pasien dengan kondisi
pasien sakit kritis diperhitungkan dengan cara :
– tentukan kebutuhan basal (REE atau BMR)
– tentukan faktor aktifitas dan faktor stress :
Kebutuhan kalori total :
REE (BMR) x faktor aktifitas x faktor stress
– tentukan kebutuhan protein ps :
Kebutuhan protein total :
RDA x faktor aktifitas x faktor stress
– evaluasi dan sesuaikan kebutuhan berdasarkan hasil
pemantauan.
Penentuan Cara Pemberian

• Oral atau enteral : pilihan utama. Jalur parenteral hanya


untuk situasi tertentu saja.
• Kontra indikasi pemberian makan melalui sal. cerna ialah
obstruksi sal. cerna, perdarahan sal. cerna, sal. cerna
tidak berfungsi.
• Pemberian nutrisi enteral :
– jangka pendek → NGT, nasoduodenal, nasojejunal.
– jangka panjang → gastrostomi atau jejunostomi.
• Pemberian nutrisi parenteral jangka pendek (<14 hari) →
akses perifer. Jangka panjang → akses sentral.
Penentuan Jenis Makan

• Pemberian makan melalui oral bentuk makanan


disesuaikan dengan usia dan kemampuan oromotor ps.
– 0 - 6 bulan : ASI dan atau susu formula
– 6 bulan - 1 tahun : ASI &/ Sufor ditambah makanan
pendamping
– 1 - 2 tn : Makanan keluarga ditambah ASI &/ Susu sapi segar
– >2 tahun : Makanan keluarga
• Jenis sediaan makanan untuk enteral disesuaikan dengan
fx gastrointestinal, dibagi dalam beberapa jenis :
– Polimerik : terbuat dari makronutrien intak yang ditujukan untuk
fx gastrointestinal yang normal. Terbagi menjadi formula
standar dan formula makanan padat kalori.
– Oligomerik : terbuat dari glukosa polimer, protein terhidrolisat,
trigliserida rantai sedang (MCT, medium chain triglyceride).
– Modular : terbuat dari makronutrien tunggal.
• Pada pemberian parenteral, pemberian jenis preparat
sesuai dengan : usia, perhitungan kebutuhan, dan jalur
akses vena.
Pemantauan dan Evaluasi

• meliputi : pemantauan akseptabilitas dan toleransi


makanan (reaksi simpang makanan)
• Reaksi simpang yang dapat terjadi pada pemberian
enteral adalah :
– mual /muntah
– konstipasi
– diare
• Pada pemberian parenteral dapat terjadi reaksi infeksi,
metabolik, dan mekanis.
• Pemantauan efektifitas berupa monitoring pertumbuhan.
• Gambar 1 dan 2 algoritma ANP rekomendasi IDAI
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai