<800
10
8001.000
1020
1.0011.250
20
1.2511.500
30
1.5011.800
3040
1.8012.500
40
>2.500
50
Bibliografi
1. Chaudhari S, Kadam S. Total parenteral nutrition in neonates.
Indian Pediatr. 2006;43:95364.
2. Ellard D, Anderson DM. Nutrition. Dalam: Cloherty JP,
Eichenwald EC, Stark AR, penyunting. Manual of neonatal care.
Edisi ke-6. Philadelphia: Lippincott Williams & Willkins; 2008.
hlm. 11436.
3. Ellard DM, Anderson DM. Nutrition. Dalam: Cloherty JP,
Eichenwald EC, Hansen AR, Stark AR, penyunting. Manual of
neonatal care. Edisi ke-7. Philadelphia: Lippincott Wiliams &
Wilkins; 2012. hlm. 23062.
4. Gomella TL, Cunningham MD, Eyal FG, penyunting. Neonatology:
management, procedures, on-call problems, diseases, and drugs.
Edisi ke-7. New York: McGraw-Hill Education; 2013.
738
Usia(hr)
Bayicukup
bulan
60120
80120
100130
120150
140160
140180
Bayikurang 6080
bulan,BBL
1.500g
80100
100120
120150
140160
140180
Bayikurang 8090
bulan,BBL
<1.500g
100110
120130
130150
140160
160180
Asupan
(ml/kgBB/hr)
Asupan Na+
(meq/kgBB/hr)
Asupan K+
(meq/kgBB/hr)
Asupan Cl
(meq/kgBB/hr)
BCB
140-170
2-5
1-3
2-3
1.500 g
140-160
3-5
1-3
3-5
<1.500g
140-160
2-3
1-2
2-3
BKB
Asupan
(ml/kgBB/hr)
Asupan Na
(meq/kgBB/hr)
Asupan K+
(meq/kgBB/hr)
Cukup Bulan
140-160
2-3
1,5-3
Kurang Bulan
140-160
3-5
2-5
Kebutuhan Kalori
Pembagian sumber kalori yang ideal: karbohidrat 5055%, protein 1015%,
lemak 3035%. Larutan glukosa 10% mengandung energi sebesar 0,34
kkal mL
atau mengandung 3,4 kkal/g, larutan lemak 10% mengandung 1 kkal/mL
dan
larutan lemak 20% mengandung 2 kkal/mL
Jumlah asupan kalori harian 90100 kkal/kgBB/hr
Untuk BBLSR, kalori harus ditingkatkan perlahan-lahan
Hari 13 5055 kkal/kgBB/hr
Hari 35 6575 kkal/kgBB/hr
Hari 57 8590 kkal/kgBB/hr
Kalori yang berasal dari protein tidak boleh >15% dan kalori dari lipid tidak
boleh >50% dari total asupan kalori
Kebutuhan Glukosa
Karbohidrat utama yang digunakan pada nutrisi parenteral yaitu glukosa.
Kecepatan pemberian glukosa pada bayi prematur 46 mg/kgBB/mnt, 8
12
mg/kgBB/mnt pada BBLSR dan 8 mg/kgBB/mnt
pada
BCB,
kemudian
kecepatan ditingkatkan per harinya hingga1215 mg/kgBB/mnt
untuk 23 mgg
sesudah lahir hingga tercapai euglikemia
Jangan memberikan infus dengan konsentrasi yang lebih tinggi dari D12,5%
dari alur infus perifer. Gunakan akses vena sentral untuk konsentrasi
yang lebih tinggi
Jika terjadi hiperglikemia, turunkan laju infus glukosa. Kemudian, jika perlu,
turunkan jumLah infus glukosa
Kebutuhan Protein
Protein merupakan komponen fungsional dan struktural sel tubuh.
Bayi prematur tang tidak mendapatkan kebutuhan nutrisi terutama protein
sesuai kecepatan pertumbuhan janin intrauterin. Bayi prematur yang
tidak
mendapat kecukupan protein akan menimbulkan dampak jangka pendek
berupa
kerentanan terhadap infeksi, peningkatan keperluan bantuan ventilasi,
serta
gangguan akibat radikal bebas. Dampak jangka panjang meliputi retriksi
pertumbuhan, defisit neurokognitif, serta rentan terhadap penyakit
kardiovaskular
Diperlukan larutan asam amino yang mengandung taurin. Setiap gramnya
mengandung 4,0 kkal
Kebutuhan protein sesuai berat badan adalah yang diberikan setelah hari
pertama; 12 g/kgBB/hr pada bayi VLBW (very low birth weight), berat
lahir
<1.250 g membutuhkan 22,4 g/kgBB/hr, berat lahir 1.2501.500 g
membutuhkan 2 g/kgBB/hr dan berat lahir >1.500 g
membutuhkan 2 g/kgBB
hr, dengan target pencapaian 3,54 g/kgBB/hr
Rasio kalori protein dengan nonprotein tidak boleh melebihi 1:25.
Turunkan kandungan protein dalam nutrisi parenteral jika BUN
serum (prerenal azotemia) atau dengan asidosis metabolik
Kebutuhan Lipid
Intralipid 20% (minyak kedelai, fosfolipid telur dan 2,25% gliserol) merupakan
pilihan dan setiap gramnya mengandung 10 kkal
Menurut usia kehamilan, mulai 0,51,0 g/kgBB/ hr dan tingkatkan 0,5 g/kgBB/
hr hingga maks. 3 g/kgBB/hr
Kalori dari lemak tidak boleh >50% total kalori
Berikan perlahan-lahan selama 2024 jam
Gunakan secara hati-hati (atau dengan lajur min. 0,51,0 g/kgBB/hr) pada bayi
yang mengalami sepsis, penyakit paru yang parah, penyakit hepatik,
ikterus,
dan trombositopenia
Jika kadar trigliserida serum >200 mg hentikan intralipid dan jika
>150 mg turunkan laju infus intralipid
Pemantauan Nutrisi Parenteral Bayi
Anjuran jadwal pemantauan selama pemberian nutrisi parenteral termasuk parameter
yang dinilai dalam tabel berikut
Frekuensi
Pengukuran Laboratorium
Elektrolit serum
Urea Darah
Glukosa
2x/hr
Glukosa Urin
Tiap hari
Protein
Tiap mgg
Tiap mgg
Hematokrit
Tiap mgg
Trigliserida serum
Pemeriksaan Fisis
Berat Badan
Harian
Intake/Output
Harian
Harian
Pengukuran antropometris
Tiap minggu
Kurva pertumbuhan
Tiap minggu
Penyulit
Penyulit yang dapat terjadi berkaitan dengan pemberian nutrisi
parenteral:
Penyulit yang berkaitan dengan kateter, antara lain sepsis, infeksi kulit lokal
dan slough, trombosis, dan chylothorax
Penyulit metabolik: hiperglikemia, ketidakseimbangan elektrolit, asidosis,
osteopenia, kerusakan hati, dan kolestasis
Bibliografi
1. Aerde JEV. In preterm infant, does supplementation of carnitine
to parenteral nutrition improve the following clinical outcomes:
growth, lipid metabolism and apneic spells? Paediatr Child
Health. 2004;9:573.
2. Chaudhari S, Kadam S. Total parenteral nutrition in neonates.
Indian Pediatr. 2006;43:95364.
3. Chawla D, Thukral A, Agarwal R, Deorari AK, Paul VK. Parenteral
nutrition. Indian J Pediatr. 2008;75(4):37783.
4. Deshnande G, Simmer K. Lipid for parenteral nutrition in
neonates. Curr Clin Nutr Metab Care. 2011;14:14550.
5. El-Hassan NO, Kaiser JR. Parenteral nutrition in the neonatal
intensive care unit. Neo Rev. 2011;12:1808.
6. Ellard D, Anderson DM. Nutrition. Dalam: Cloherty JP,
Eichenwald EC, Stark AR, penyunting. Manual of neonatal care.
Edisi ke-6. Philadelphia: Lippincott Williams & Willkins; 2008.
hlm. 11436.
7. Ellard DM, Anderson DM. Nutrition. Dalam: Cloherty JP,
Eichenwald EC, Hansen AR, Stark AR, penyunting. Manual of
neonatal care. Edisi ke-7. Philadelphia: Lippincott Wiliams &
Wilkins; 2012. hlm. 23062
8. Fusch C, Bauer K, Bohles HJ, Jochum F, Koletzo B, Krawinkel M,
dkk. Guidelines on parenteral nutrition. GMS. 2009;7:123.
9. Gomella TL, Cunningham MD, Eyal FG, penyunting. Neonatology:
management, procedures, on-call problems, diseases, and drugs.
Edisi ke-7. New York: McGraw-Hill Education; 2013.
10. Kerner JA, Poole RL. The use of IV fat in neonates. Nutr Clin Pract.
2006;21:37480.
743
11. Koletzo B, Goulet O, Hunt J, Krohn K, Shamir R. Guideline on
paediatric parenteral nutrition of the European Society of
Paediatric Gastroenterology, Hepatology, and Nutrition and
Metabolisme (ESPEN), supported by the European Society of