Anda di halaman 1dari 22

LogoType

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2019
TENTANG
PENANGGULANGAN MASALAH GIZI BAGI ANAK
AKIBAT PENYAKIT
Salah satu upaya terobosan penurunan stunting??

Direktorat Gizi Masyarakat

Disampaikan dalam acara seminar nasional dengan tema “Demokratisasi dan Kesehatan Masyarakat:
Tantangan Penanggulangan Masalah Gizi Anak” pada tanggal 14 November 2019 Hotel Le Meridien
Masalah Gizi di Indonesia
Indonesia mempunyai masalah "triple burden of malnutrition “
• Gizi kurang pada balita
• Meningkatnya overweight dan obesitas
1 dari 3 balita Indonesia , stunting • Kekurangan zat gizi mikro  anemia

Kekurangan zat
Gizi kurang Gizi lebih
gizi mikro

single burden double burden triple burden 36.8 37.2 30.8 13.6 12.1 10.2 10.5 14.8 21.8 24.5 37.1 48.9

Stunting Wasting Obesity Anemia in pr


in U5 children in U5 children in adult (18+) egnant women

2010 2013 2018

Source: Basic Health Research, 2010, 2013 and 2018


Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari Stunting berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terha
kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. penyakit, menurunkan produktifitas dan kemudian mengham
(kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan dan ketimpangan.
setelah anak lahir, tetapi baru nampak setelah anak berusia 2 tahun).
Pengalaman dan bukti Internasional menunjukkan bahwa stunting….
Sel Otak pada Anak Normal dan Stunted

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anakMenghambat


balitaPertumbuhan
akibat dari kekura
Ekonomi dan ProduktivitasPasar kerja

ngan gizi kronis sehingga anak lebih pendek untukHilangnya


usianya.
11% GDP (kekurangan
Mengurangi
gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awalpendapatan kehidupan
pekerja dewasa
setelah lahir, tetapi baru Nampak setelah anak berusia 2 tahun) hingga 20%
2 Singapura Tingkat ‘Kecerdasan’ Anak
Indonesia
Stunting disebabkan oleh
17 faktor
VietnamMultidimensi sehingga penangan Memperburuk kesenjangan/inequality
di urutan 64 terendah dari
65 negara*
annya perlu dilakukan oleh Multisektor
50 Thailand Mengurangi 10% dari Kemiskinan
total pendapatan seumur hidup antar-generasi
Praktek peng Terbatasnya layanan kese Kurangnya Kurangnya akses
52 Malaysia
asuhan yang hatan termasuk layanan akses ke ke air bersih dan
tidak baik ANC-Ante Natal 64Care, Pos makanan sanitasi
Indonesia
t Natal dan pembelajaran bergizi
dini yang berkualitas
*Asesmen yang dilakukan pada tahun 2012 oleh OECD PISA (Organisation for Economic Co-

operation and Development - Programme for International Student Assessment ), suatu


organisasi global bergengsi, terhadap kompetensi 510.000 pelajar usia 15 tahun dari 65

negara, termasuk Indonesia, dalam bidang membaca, matematika, dan science.


Sumber : diolah dari laporan World Bank Investing in Early Yearsbrief, 2016
KEMENTERIAN KEUANGAN
Wasting Meningkatkan Risiko Stunting

Berdasarkan data dari 54 negara berkembang,


malnutrisi pada anak diawali dengan weight faltering
yang umumnya terjadi pada usia sekitar 3-4 bulan
(Victoria et al, 2010)
Dampak Kekurangan Gizi pada Balita

Uauy R, Kain J. Nutrition, child growth and chronic disease prevention. Annals of Medicine 2008; 40: 11-20
PIC: Kemenkes Framework
Intervensi Penurunan Stunting TERINTEGRASI

Sumber: Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting, 2018-2024


8 Prioritas Program Gizi

1. Suplementasi TTD untuk remaja danWUS


2. Suplementasi TTD untuk ibu hamil
3. PMT untuk bumil KEK
4. Promosi dan Konseling Menyusui
5. Promosi dan Konseling PMBA
6. Tata Laksana Gizi Buruk
7. PMT Pemulihan bagi balita kurus
8. Pemantauan dan Promosi Pertumbuhan
Pemetaan Lokus Stunting

100 Kabupaten/Kota Lokus Prioritas 2018 60 Tambahan Kabupaten/Kota Lokus Prioritas 2019 100 Tambahan Kabupaten/Kota Lokus Prioritas 2020

2020 2021 2022 2023 2024

260
Lokus
360
Lokus
460
Lokus
514
Lokus
514
Lokus
Visi dan Misi Presiden 2019-2024

Meningkatkan sistem jaminan dan tumbuh kembang anak melalui:


• Pemberian asupan nutrisi yang memadai selama masa kehamilan
• Meningkatkan praktik pengasuhan dalam keluarga

Terwujudnya • Meningkatkan fasilitas air bersih dan sanitasi yang mendukung


Indonesia Maju yang pertumbuhan dan perkembangan anak
Berdaulat, Mandiri,
dan Berkepribadian
Berlandaskan
Gotong Royong
LATAR BELAKANG

1. PKMK diusulkan untuk dimasukkan ke dalam Formularium Nasional agar


mempermudah pembiayaan bagi pasien yang membutuhkan PKMK karena
dibiayai oleh sistem Jaminan Kesehatan Nasional.
2. Sesuai dengan tanggapan Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan usulan
PKMK belum dapat dimasukan dalam Fornas, karena dikategorikan sebagai
pangan bukan obat  diusulkan dibuat dalam Permenkes
3. PKMK, diprioritaskan untuk :
• PKMK untuk Dukungan Gizi bagi Anak Berisiko Gagal Tumbuh, Gizi
Kurang atau Gizi Buruk;
• PKMK untuk Bayi Prematur
• PKMK untuk Pasien Alergi Protein Susu Sapi
• PKMK untuk Pasien Kelainan Metabolik (Inborn Errors of Metabolism)
Pangan Olahan Medis Khusus (PKMK) – Permenkes 29 tahun 2019

• Pangan untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK): bagian dari


Pangan untuk Keperluan Diet Khusus (PKDK) pada kondisi
patologis

• Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus yang selanjut


nya disingkat PKMK adalah pangan olahan yang diproses
atau diformulasi secara khusus untuk manajemen medis
yang dapat sekaligus sebagai manajemen diet bagi Anak
dengan penyakit tertentu.
Pedoman Pencegahan dan Tatalaksana
Balita Gizi Buruk Terintegrasi
Manajemen Tata Laksana Gizi Buruk
Empat komponen pengelolaan gizi buruk terintegrasi

1. Penggerakan peran serta aktif masyarakat


Masyarakat didukung agar berperan aktif
dalam upaya pencegahan, penanganan,
pemantauan dan rehabilitasi
2. Layanan rawat jalan balita (6 – 59 bulan)
dengan gizi buruk tanpa komplikasi
3. Layanan rawat inap untuk semua bayi
berusia kurang dari 6 bulan dengan gizi
buruk (dengan/tanpa komplikasi) dan
balita 6-59 bulan dengan komplikasi
4. Tatalaksana kasus gizi kurang: makanan
tambahan (PMT)

Jika program pemberdayaan masyarakat dan deteksi dini kasus optimal,


80% gizi buruk dapat dilakukan rawat jalan .
Surveilens sosial, kesehatan, pangan dan gizi

1. KELUARGA 2. MASYARAKAT dan LINTAS SEKTOR 3. PELAYANAN KESEHA


TAN

SELURUH KELUARGA Sehat, BB Naik (N)


1. Penyuluhan/Konseling Gizi;
a. ASI eksklusif dan MP-ASI
Intervensi jang b. Gizi seimbang
ka menengah/ p c. Pola asuh ibu dan anak POSYANDU
anjang 2. Pemantauan pertumbuhan ana • Penimbangan balita
k BGM, Gizi buruk, sakit
3. Penggunaan garam beryodium emua
(D)
4. Pemanfaatan pekarangan • Konseling
Balita
5. Peningkatan daya beli • Suplementasi gizi BB Tidak naik (T),
Punya
• Pelayanan kesehata
KMS Gizi kurang
KELUARGA MISKIN n dasar
Intervensi jan 6. Bantuan pangan darurat; Puskesmas
gka pendek, a. PMT balita, ibu hamil
darurat b. PKH
CFC TFC
• PMT Pemulihan Rumah Sakit
Sehat, BB Naik (N) • Konseling

Sembuh perlu PMT


Sembuh, tidak perlu PMT

Surveilens sosial, kesehatan, pangan dan gizi


KESIMPULAN (1)
1. Permenkes Nomor 29 tahun 2019 merupakan salah satu regulasi untuk mengatasi
permasalahan gizi akibat penyakit. Ruang lingkup penyakit dalam PMK tersebut :
a. berisiko Gagal Tumbuh; b.Gizi Kurang atau Gizi Buruk; c. Bayi Sangat Prematur
; d. Bayi Berat Lahir Sangat Rendah; e. Alergi Protein Susu Sapi; dan f. Kelainan
Metabolisme Bawaan.
2. Penanganan Balita Gizi Buruk mrpk salah satu intervensi spesifik penurunan
stunting yang dilaksanakan ditiap level : di FKTP (dengan memproritaskan UKM)
dan di FKRTL (UKP, rujukan) maupun di masyarakat dengan deteksi dini
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan, diberikan edukasi dalam PMBA
berbasis lokal serta surveilans gizi.
KESIMPULAN (2)

3. Penanganan Gizi Buruk Bagi Balita mengacu pada Pedoman Pencegahan dan
Tatalaksana Gizi Buruk Bagi Balita (Kemenkes, 2019) yang mencakup pencegah
an dan tatalaksana terintegrasi (rawat inap dan rawat jalan ) yang dilaksanakan
oleh Tim Asuhan Gizi (dokter, nutrisionis dan perawat) yang terlatih.

4. Dalam tatalaksana penanganan masalah gizi akibat penyakit memerlukan PKMK,


namun implementasi penggunaan PKMK secara nasional masih memerlukan
pembahasan teknis pelaksanaannya lebih lanjut
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai