ANATOMI FISIOLOGI
Disusun Oleh :
KELOMPOK II
1. Aris Munandar
2. Sulaiman
3. Komariah
4. Dwi Astuti
5. ApriliaAstuti
6. Lely Wliyanti
7. Endah Puspitasari
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Anatomi Fisiologi di
semester I tahun ajaran 2015 dengan judul Proses Hemostasis Glukosa. Dengan membuat tugas
ini kami diharapkan mampu untuk lebih mengenal tentang Proses Hemostasis Glukosa. Kami
sadar sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan makalah ini
masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritik dan
saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan
datang. Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberi kesadaran tersendiri
bagi generasi muda bahwa kita juga harus mengetahui Proses Hemostasis Glukosa.
Tim Penyusun
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Hemostatis
Contoh homeostasis adalah kontrol kadar gula darah dalam tubuh manusia. Jika
karbohidrat yang tertelan secara berlebihan, mereka akan dicerna dan kelebihan
dikonversi menjadi pati hewan (juga dikenal sebagai glikogen) dengan menghubungkan
molekul glukosa. Hal ini dilakukan oleh hormon insulin yang disekresikan dari pankreas.
Kita tahu apa yang terjadi ketika karbohidrat yang tertelan secara berlebihan,
tetapi apa yang terjadi jika kita melewatkan makan? Hal pertama adalah kita sering
merasa sedikit lemah karena ada kekurangan gula dalam tubuh. Akibatnya, tubuh mulai
aktif mengkonversi glikogen kembali ke glukosa, dalam rangka meningkatkan tingkat
glukosa darah.
Hal ini penting bagi pasien untuk memantau kadar glukosa mereka di rumah
untuk mengetahui mana unit pengukuran kit yang mereka menggunakan. Kadar glukosa
diukur dengan baik:
Milimol per liter (mmol / l) adalah unit standar SI digunakan di sebagian besar negara
di seluruh dunia.
Miligram per desiliter (mg / dl) digunakan di beberapa negara seperti Amerika
Serikat, Jepang, Perancis, Mesir dan Kolombia. Hal ini dapat diperoleh sekitar
dengan mengalikan mmol / L sebesar 18.
Kadar glukosa bervariasi sebelum dan sesudah makan, dan di beberapa kali
sehari; definisi "normal" bervariasi antara profesional medis. Secara umum, kisaran
normal bagi kebanyakan orang (puasa dewasa) adalah sekitar 80-110 mg / dl atau 4-6
mmol / l. (di mana 80 mg / dl adalah "optimal".) Sebuah subjek dengan rentang yang
konsisten di atas 126 mg / dl atau 7 mmol / l umumnya dipercayai memiliki gula darah
tinggi, sedangkan rentang yang konsisten di bawah 70 mg / dl atau 4 mmol / l adalah
dianggap hipoglikemik . Pada orang puasa dewasa, glukosa darah plasma tidak boleh
melebihi 126 mg / dL. Berkelanjutan tingkat yang lebih tinggi dari gula darah
menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan organ-organ yang di pasok, yang
mengarah ke komplikasi diabetes.
Gula darah tinggi atau hiperglikemia kronik dapat diukur melalui tes HbA1c.
Definisi hiperglikemia akut bervariasi menurut studi, dengan mmol / l tingkat 8-15.
Pada diabetes mellitus (sejauh ini merupakan penyebab paling umum dari
gula darah tinggi atau hiperglikemia kronik), pengobatan dengan mengontrol
glukosa darah pada tingkat yang mendekati normal, untuk menghindari
komplikasi jangka panjang yang serius. Hal ini dilakukan dengan kombinasi diet
yang tepat, olahraga teratur, dan dengan insulin atau obat lainnya seperti
Metformin, dll.
Ketoasidosis
Kussmaul hiperventilasi: bernafas cepat
Kebingungan atau menurunnya tingkat kesadaran
Dehidrasi karena glikosuria dan diuresis osmotik
Kelaparan akut dan / atau kehausan
Bau nafas
Penurunan fungsi kognitif, bersama dengan peningkatan perasaan sedih
dan kecemasan
Diabetes mellitus
Obat obatan
Penyakit kritis
Sebagian besar dari pasien yang menderita stres akut seperti stroke
atau serangan jantung dapat mengembangkan hiperglikemia atau tanda-tanda
gula darah tinggi, bahkan tanpa adanya diagnosis diabetes. (Mungkin stroke
atau serangan jantung disebabkan oleh akibat gula darah tinggi dan diabetes
terdiagnosis.) Hasil penelitian manusia dan hewan menunjukkan bahwa hal ini
bukan jinak, dan akibat stres hiperglikemia dikaitkan dengan risiko kematian
yang tinggi setelah stroke dan serangan jantung.
Gula darah tinggi dapat menjadi masalah serius jika tidak diobati pada
waktunya. Dalam hiperglikemia yang tidak diobati, kondisi yang disebut
ketoasidosis (kontras ketosis) bisa terjadi. Ketoasidosis terjadi ketika tubuh tidak
memiliki cukup insulin. Tanpa insulin, tubuh tidak mampu untuk memanfaatkan
glukosa untuk bahan bakar untuk energi, sehingga tubuh mulai memecah lemak
untuk energi.
Hipoglikemia adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika kadar gula di dalam
darah berada di bawah kadar normal. Zat gula didapat dari makanan yang kita cerna dan
serap. Molekul-molelul gula tersebut masuk ke dalam aliran darah untuk selanjutnya
disalurkan ke seluruh sel-sel yang ada di jaringan tubuh. Namun sebagian besar sel-sel
tubuh tidak bisa menyerap gula tanpa bantuan hormon insulin yang diproduksi oleh
pankreas. Dalam hal ini, insulin berperan sebagai pembuka pintu bagi masuknya zat gula
ke dalam sel.
Jika jumlah insulin terlalu banyak, otomatis kadar gula darah akan menurun. Itu
sebabnya hipoglikemia banyak dialami oleh penderita diabetes karena mereka sering
menggunakan insulin atau obat-obatan pemicu produksi insulin guna menurunkan kadar
gula di darah mereka. Namun bukan hanya insulin saja, terdapat beberapa faktor lainnya,
seperti pola makan yang buruk, juga dapat menyebabkan hipoglikemia.
a. Gejala hipoglikemia
Jika kadar gula darah terlalu rendah, maka tubuh termasuk otak tidak akan bisa
berfungsi dengan baik. Dan jika itu terjadi, seseorang yang menderita hipoglikemia akan
ditandai dengan gejala-gejala seperti berikut ini.
Lelah
Pusing
Pucat
Bibir kesemutan
Gemetar
Berkeringat
Merasa lapar
Jantung berdebar-debar
Sulit berkonsentrasi
Mudah marah
Gangguan penglihatan
Seperti kebingungan
Gerakan menjadi canggung, bahkan berperilaku seperti orang mabuk
Kejang
Mengantuk
Hilang kesadaran
Gejala yang memburuk tersebut umumnya terjadi ketika kadar darah turun secara
drastis akibat hipoglikemia yang tidak mendapat penanganan tepat.
b. Penyebab hipoglikemia
Berikut ini beberapa penyebab hipoglikemia yang biasanya terjadi pada penderita
diabetes.
Penggunaan suntikan insulin pada kasus diabetes tipe 1 yang melebihi dosis, atau
terlalu banyak menggunakan obat-obatan oral pada kasus diabetes tipe 2 yang
juga dapat memicu pelepasan insulin berlebihan. Salah satu obat tersebut adalah
sulphonylurea.
Menggunakan insulin dengan dosis normal, namun tubuh kekurangan asupan
karbohidrat. Masalah ini bisa terjadi karena penderita terlalu banyak melakukan
aktivitas fisik, tidak cukup mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat,
lupa makan, atau menunda makan.
Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras atau alkohol dalam keadaan perut
kosong.
Produksi insulin yang terlalu banyak oleh pankreas. Hal ini bisa disebabkan oleh
obesitas, mengonsumsi karbohidrat terlalu banyak, tumor pada pankreas, atau
efek samping dari operasi bypass lambung.
Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras.
Menderita penyakit yang menyerang kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, ginjal, atau
hati.
Kekurangan nutrisi.
Efek samping dari obat-obatan, seperti propranolol untuk hipertensi, asam salisilat
untuk rematik, dan kina untuk malaria.
Saat ini sudah tersedia alat pengukur kadar gula darah di apotek yang dapat
digunakan oleh penderita diabetes di rumah. Selain diabetes, alat ini juga dapat
digunakan untuk mendiagnosis hipoglikemia. Biasanya gejala hipoglikemia akan mulai
dirasakan seseorang jika darah mereka berada pada level 3 hingga 4 milimol per liter
(mmol/L).
Ketika gejala hipoglikemia muncul, segera konsumsi makanan-makanan yang
mengandung kadar gula tinggi, seperti jus buah, permen, atau minuman ringan,. Selain
itu, Anda juga dapat mengonsumsi makanan yang kandungan karbohidratnya bisa diubah
menjadi gula dengan cepat oleh tubuh, seperti roti lapis, sereal, atau biskuit.
Setelah 15 menit, periksa kembali kadar gula Anda. Jika masih tetap di level 3-4
mmol/L, konsumsi kembali makanan-makanan pendongkrak kadar gula tadi. Lakukan
terus pengecekan tiap 15 menit sekali hingga kadar gula Anda berada level 4 mmol/L ke
atas. Setelah kadar gula kembali normal, jagalah agar tetap stabil dengan mengonsumsi
makanan atau camilan sehat.
Jika gejala tergolong parah atau penanganan awal tidak efektif sehingga kondisi
Anda memburuk, maka segera ke dokter atau rumah sakit. Di rumah sakit, biasanya
dokter akan langsung memberikan suntikan glukagon atau cairan infus yang mengandung
glukosa agar kadar darah Anda kembali normal.
Selain tes darah, dokter juga akan memeriksa fungsi organ hati, ginjal, kelenjar
adrenal, atau pankreas untuk mengetahui apakah hipoglikemia Anda terjadi akibat adanya
gangguan pada organ-organ tersebut. Jika ternyata benar, maka hipoglikemia baru bisa
sembuh setelah kondisi yang mendasari tersebut diobati. Penanganan dasar bisa
dilakukan dengan obat-obatan, maupun dengan operasi, misalnya untuk mengangkat
tumor pada pankreas.
d. Pencegahan hipoglikemia
Berikut ini beberapa tips untuk mencegah munculnya gejala hipoglikemia dan tips
agar gejala hipoglikemia yang muncul tidak memburuk.
Makan sesuai dengan aktivitas yang kita lakukan. Hal ini penting untuk menjaga
ketersediaan gula yang dibutuhkan oleh tubuh. Terlebih lagi untuk penderita
diabetes yang akan melakukan olahraga, pastikan Anda mengonsumsi makanan
yang mengandung karbohidrat cukup dan menyesuaikan dosis insulin yang Anda
pakai sesuai dengan anjuran dokter. Bagi mereka yang kerap mengalami gejala
hipoglikemia di malam hari juga dianjurkan untuk mengonsumsi camilan yang
mengandung karbohidrat sebelum tidur, seperti susu atau biskuit. Selain itu,
simpan makanan bergula di dekat tempat tidur sebagai antisipasi jika gejala
hypoglikemia mengganggu tidur Anda.
Batasi konsumsi minuman keras atau hindari sama sekali jika bisa.
Pantau kadar gula Anda secara berkala. Hal ini penting untuk dilakukan tiap hari
untuk memastikan kadar gula darah berada dalam kisaran normal. Jika Anda
sering mengalami hipoglikemia pada malam hari, cek kadar gula darah pada
pukul 3.00 atau 4.00, yaitu ketika hipoglikemia sering dirasakan oleh para
penderita diabetes.
Kenali gejala-gejala hipoglikemia yang muncul. Pengetahuan kita mengenai hal
ini dapat membantu menangani hipoglikemia secara cepat.
Selalu siapkan makanan atau obat-obatan pereda gejala di mana pun Anda berada.
Salah satu obat yang mungkin akan diajarkan penggunaannya oleh dokter adalah
suntikan glukagon.