Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Pada dasarnya, Ginjal didalam tubuh kita itu bekerja sangat kompleks.
Sedikit saja Ginjal mengalami gangguan, berat resikonya bagi tubuh kita.
Bisa diartikan Ginjal itu sangat berguna dalam pengaturan penyaringan yang
terjadi di dalam unsur paling kecil di dalam ginjal kita yang disebut Nefron.
Ginjal kita juga mampu menghilangkan ampas dari dalam darah keluar
dan masuk ke sistem air seni. Selain menghilangkan bahan ampas, ginjal kita
mengeluarkan hormon yang penting yaitu EPO (eritropoietin), Renin, dan
Kalsitriol (bentuk aktif vit. D)
Sebagian besar penyakit Ginjal menyerang Nefron, mengakibatkan
kehilangan kemampuannya untuk menyaring. Kerusakan pada Nefron dapat
terjadi secara cepat, sering sebagai akibat pelukaan/keracunan. Tetapi
kebanyakan penyakit ginjal menghancurkan Nefron secara perlahan dan
diam-diam. Kerusakan biasanya dirasakan setelah beberapa tahun atau
bahkan dasawarsa. Sebagian besar penyakit ginjal menyerang kedua buah
ginjal sekaligus.
Penyebab gagal ginjal yang utama disebabkan oleh Diabetes, Tekanan
Darah yang tinggi, sedangkan penyebab gagal ginjal yang ketiga adalah oleh
karena penyakit genetik seperti kelainan kekebalan, cacat lahir dan sebabsebab lainnya.
Dibutuhkan Diet khusus untuk mengatasi berbagai penyakit yang
menyerang ginjal, berbeda penyakit berbeda pula terapi dietnya.
1.2

Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana mengatur pola hidup terutama terapi diet
pada penyakit yang menyerang ginjal. Karena jika ginjal sudah tidak mampu
berfungsi, maka zat-zat sisa yang berbahaya bagi kesehatan akan
menumpuk dalam tubuh, tekanan darah dapat meningkat, tubuh akan
kekurangan sel-sel darah merah dan tubuh akan kelebihan cairan yang
seharusnya dikeluarkan.

BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Perawatan pada Ginjal
Ginjal adalah sebuah organ kecil yang terletak di dalam tubuh, akan
tetapi mempunyai fungsi yang sangat kompleks dan bekerja secara
otomatis. Dengan memahami mengenai bagaimana cara kerja ginjal dapat
membantu kita menjaga kesehatan. Ginjal kita adalah organ bagian tubuh
yang masing-masing berukuran serupa dengan kepalan tangan, bekerja
seperti mesin daur ulang yang canggih. Setiap hari, ginjal kita menguraikan
kurang lebih 200 liter darah untuk menyaring sekitar 2liter bahan ampas dan
air berlebihan.
Ginjal dianggap mengalami kegagalan secara mendadak atau biasa
disebut Acute Renal Failure ketika ginjal tersebut tidak bisa berfungsi secara
mendadak. Gagal ginjal mendadak biasanya dapat disembuhkan dengan
obat, dialisa/cuci darah. Kalau pembersihan ginjal seperti ini berhasil,
biasanya penderita akan sembuh kembali dan ginjal akan berfungsi secara
normal.
Namun, gagal ginjal pada umumnya terjadi secara bertahap selama
bertahun-tahun. Sehingga apabila tanda-tanda tersebut dapat diketahui
sejak dini, penderita bisa segera mendapat pengobatan.
Seseorang yang diyakini mempunyai gejala sakit ginjal tidak perlu risau.
Kehidupan normal masih tetap dapat dijalani dengan baik. Bahkan
dianjurkan untuk tetap berolahraga dengan teratur dan makan dengan
makanan yang wajar. Untuk menghindari rusaknya ginjal bisa mencegahnya
melalui cara-cara berikut ini:
a. Olahraga
b. Berhenti Merokok
c. Kurangi makanan berlemak
d. Berat badan
e. Konsumsi air putih
f. General CheckUp
2.2 Jenis Penyakit pada Ginjal dengan Terapi Diet
Gambaran Umum

Fungsi utama ginjal adalah memelihara keseimbangan homeostatik


cairan, elekrolit, dan bahan-bahan organik dalam tubuh. Hal ini terjadi
melalui proses filtrasi, reabsorpsi, dan sekresi. Disamping itu, ginjal
mempunyai fungsi endokrin penting , seperti sistensis hormon eritropoietin
serta sekresi renin dan aldosteron, mengubah vitamin D manjadi bentuk
aktif, dan degradasi berbagai jenis hormon.
Diet khusus diperlukan bila fungsi ginjal terganggu, yaitu penyakitpenyakit.
(1) Sindroma Nefrotik
(2) Gagal ginjal akut
(3) Penyakit ginjal kronik dengan penurunan fungsi ginjal ringan sampai
dengan berat
(4) Penyakit ginjal tahap akhir yang memerlukan transplantasi ginjal atau
dialisis, dan
(5) Batu ginjal
Diet pada penyakit ginjal ditekankan pada pengontrolan asupan energi,
protein, cairan, elektrolit natrium, kalium, dan fosfor.
2.2.1 Diet Sindroma Nefrotik
Gambaran Umum
Sindroma nefrotik atau nefrosis adalah kumpulan manifetasi penyakit yang
ditandai oleh ketidakmampuan ginjal untuk memelihara keseimbangan
nitrogen sebagai akibat meningkatnya permeabilitas membran kapiler
glomerulus kehilangan protein melalui urin yang ditandai oleh proteinuria
masif (>3,5g protein/24jam) menyebabkan hipoalbuminemia yang diikuti
oleh edema (retensi air), hipertensi, hiperlipidemia, anoreksia, dan rasa
lemah.
Tujuan Diet
Tujuan diet Sindroma Nefrotik adalah untuk:
(1)Mengganti kehilangan protein terutama albumin
(2)(Mengurangi edema dan menjaga keseimbangan cairan tubuh
(3)Memonitor hiperkolestrolemia dan penumpukan trigliserida
(4)Mengontrol hipertensi
(5)Mengatasi anoreksia
Syarat Diet

Syarat-syarat Diet Sindroma Nefrotik adalah:


(1)Energi cukup untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen positif,
yaitu 35kkal/kg BB per hari.
(2)Protein sedang, yaitu 1,0g/kg BB, atau 0,8g/kg BB ditambah jumlah
protein yang dikeluarkan melaui urin. Utamakan penggunaan protein
bernilai biologik tinggi.
(3)Lemak sedang, yaitu 15-20% dari kebutuhan energi total.
Perbandingan lemakjenuh, lemak jenuh tunggal, dan lemak jenuh
ganda adalah 1 : 1 : 1.
(4)Karbohidrat sebagai sisa kebutuhan energi. Utamakan penggunaan
karbohidrat kompleks.
(5)Natrium dibatasi, yaitu 1-4g sehari, tergantung berat ringannya edema
(6)Kolesterol dibatasi < 300 mg, begitu pula gula murni, bila ada
peningkatan trigliserida darah.
(7)Cairan disesuaikan dengan banyaknya ciran yang dikeluarkan malalui
urin ditambah 500ml pengganti cairan yang dikeluarkan melalui kulit
dan pernapasan.
Jenis Diet dan Indikasi Pemberian
Karena gejala penyakit bersifat sangat individual, diet disusun secara
individual pula dengan menyatakan banyak protein dan natrium yang
dibutuhkan di dalam diet. Contoh: Diet Sindroma Nefrotik, Energi : 1750 kkal,
P : 50 g, Na : 2g.
2.2.2 Diet Gagal Ginjal Akut
Gambaran Umum
Gagal ginjal akut terjadi karena menurunnya fungsi ginjal secara mendadak
yang terlihat pada penurunan Glomerulo Filtration Rate (GFR) atau Tes
Kliren kreatinin (TKK) dan terganggunya kemampuan ginjal untuk
mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme. Penyakit ini disertai oliguria
(urin < 500ml/24jam) sampai anuria.
Penyebabnya macam-macam, seperti kekurangan cairan tumbuh secara
berlebihan akibat diare dan/atau muntah, pendarahan hebat atau trauma
pada ginjal akibat kecelakaan, keracunan obat dan luka bakar. Pada gagal
ginjal akut terjadi katabolisme protein berlebihan (hiperkatabolisme) yang
dipengaruhi oleh : (1) Berat ringannya penyakit; (2) Gangguan fungsi ginjal;
(3) Status gizi pasien; dan (4) Jenis terapi yang diberikan. Pemberian diet
disesuaikan dengan keempat hal tersebut. Gejala penyakit dapat disertai
4

anoreksia, nausea, rasa lelah, gatal, mengantuk, pusing, dan sesak napas.
Dalam keadaan katabolik sedang dan berat, pasien memerlukan dialisis.
Apabila faktor penyebab dapat diatasi, penyakit dapat disembuhkan, yang
berarti fungsi ginjal kembali normal.
Tujuan Diet
Tujuan diet penyakit gagal ginjal akut adalah untuk:
(1)Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan fungsi ginjal
(2)Menurunkan kadar ureum darah
(3)Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
(4)Memperbaiki dan mempertahankan status gizi optimal dan
mempercepat penyembuhan
Syarat Diet
Syarat-syarat Diet penyakit Gagal Ginjal Akut Adalah:
(1)Energi cukup untuk mencegah katabolisme,yaitu 25-35kkal/kg BB.
(2)Protein disesuaikan dengan katabolisme protein, yaitu 0,6-1,5g/kg BB.
Pada katabolik ringan kebutuhan protein 0,6-1g/kg BB, katabolik
sedang 0,8-1,2g/kg BB, dan katabolik 1-1,5g/kg BB.
(3)Lemak sedang, yaitu 20-30% dari kebutuhan energi total, atau antara
0,5-1,5 g/Kg BB. Untuk katabolisme berat dianjurkan 0,8-1,5 g/kg BB.
(4)Karbohidrat sebanyak sisa kebutuhan energi setelah dikurangi jumlah
energi yang di peroleh dari protein dan lemak. Apabila terdapat
hipertrigliseridemia, batasi penggunaan karbohidrat sederhana, atau
gula murni
(5)Natrium dan kalium di batasi bila ada anuria.
(6)Cairan, sebagai pengganti cairan yang keluar melalui muntah, diare,
dan urin + 500ml.
(7)Bila kemampuan untuk makan rendah, makanan diberikan dalam
bentuk formal dan enteral atau parenteral. Bila diperlukan, tambahkan
suplemen asam folat, vitamin B6, vitamin C, vitamin A, dan vitamin K.
Jenis Diet dan Indikasi Pemberian
Jenis diet yang diberikan disesuaikan dengan keadaan pasien dan berat
ringannya katabolisme protein. Pada katabolik berat (luka, bakar, sepsis)
diberikan makanan formula enteral dan atau parenteral.
Jenis diet yang diberikan adalah:
5

(1) Diet gagal ginjal akut lunak


(2) Diet gagal ginjal akut cair
Makanan yang dianjurkan
Apabila pasien makan per oral, semua bahan makanan boleh diberikan;
batasi penambahan garam apabila ada hipertensi, edema, dan asites (lihat
diet rendah garam). Serta batasi makan sayur dan buah tinggi kalium bila
ada hiperkelemia (lihat lampiran 9.1).
Bahan Makanan Sehari
Untuk Gagal Ginjal Akut dengan katabolik ringan, berat badan Ideal
60Kg

Bahan makanan

Berat (g)

Urt

Beras
Telur ayam
Ayam
Ikan
Tempe
Tahu
Sayuran
Buah
Minyak
Gula pasir
Madu
Susu
Kue RP*)
*) Rendah Protein

150
50
50
50
25
50
150
300
25
40
30
200
100

3 gls tim
1 btr
1 ptg sdg
1 ptg sdg
1 ptg sdg
bh bsr
1 gls
3 ptg sdg pepaya
2 sdm
4 sdm
3 sdm
1 gls
2 porsi

Kue RP dapat diberikan dalam bentuk kue pepe, kue cantik manis, kue
kelepon ubi, dan kue laindengan nilai protein rendah (lihat lampiran 19.2)
Nilai Gizi
Energi

1801 kkal

Besi

17,1 mg

Protein

51 g (11% energi total)

Vitamin A

262449 RE

Lemak

58 g (28% energi total)

tiamin

1 mg

Karbohidrat 286 g (61% energi total)


Kalsium

Vitamin C

245 mg

623 mg

Pembagian Bahan Makan Sehari


Pagi

Siang/Malam

Beras

50 g = 1 gls tim

Telur Ayam
sdg

50 g = 1 btr

Sayuran

50 g =

1
2

Nasi

gls

50 g = 1 gls tim
Ikan/ayam

50 g = ptg

Tempe/Tahu

25/50 g = 1

Sayuran

50 g =

ptg sdg
Minyak
1
2

5g=

1
2

sdm

gls

Susu

200 g = gls

Sayuran 150 g =

1
2

gls ptg

sdg pepaya
Gula pasir
10 g = 1 sdm
150 g = 1 sdm

Minyak

Pukul 10.00

Pukul 16.00

Kue RP
= 1 porsi

50 g = 1 porsi

Gula pasir 10 g = 1 sdm

Kue RP

10

Gula pasir 10 g = 1 sdm

Pukul 21.00
Gula pasir 10 g = 1 sdm
Contoh Menu Sehari
Dapat dilihat pada menu diet Makanan Lunak.
7

Bila membutuhkan Diet Gagal Ginjal Akut Cair atau Enteral, lihat pada menu
Makanan Cair.
Cara Memesan Diet
Diet Gagal Ginjal Akut Lunak/Cair (DGGA Lunak/Cair)
2.2.3 Diet Penyakit Ginjal Kronik
Gambaran umum
Penyakit Ginjal Kronik (Chronic Kidney Disease) adalah keadaan dimana
terjadi penurunan fungsi ginjal yang cukup berat secara perlahan-lahan
(menahun) disebabkan oleh berbagai penyakit ginjal. Penyakit ini bersifat
progresif dan umumnya tidak dapat pulih kembali (irreversible). Gejala
penyakit ini umumnya adalah tidak ada nafsu makan, muntah, pusing, sesak
nafas, rasa lelah, edema pada kaki dan tangan, serta uremia. Apabila nilai
Glomerulo Filtration Rate (GFR) atau Tes Kliren Kreatinin (TKK) < 25
ml/menit, disebabkan Diet Protein Rendah.
Tujuan Diet
Tujuan Diet penyakit Ginjal Kronik adalah untuk:
(1)Mencapai
dan
memperhatikan
status
gizi
optimal
dengan
memperhitungkan sisa fungsi ginjal, agar tidak memberatkan kerja
ginjal
(2)Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah yang tinggi (uremia)
(3)Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
(4)Mencegah atau mengurangi progresivitas gagal ginjal, dengan
memperlambat turunnya laju filtrasi glomerulus.
Syarat Diet
Syarat-syarat Diet Penyakit Ginjal Kronik adalah:
(1)Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB.
(2)Protein rendah, yaitu 0,6-0,75 g/kg BB. Sebagian harus bernilai biologik
yang tinggi.
(3)Lemak cukup, yaitu 20-30 % dari kebutuhan enegi total. Diutamakan
lemak tidak jenuh ganda.
(4)Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi yang
berasal dari protein dan lemak.
(5)Natrium dibatasi apabila ada hipertensi, edema, asites, oliguria, atau
anuria. Banyaknya natrium yang di berikan antara 1-3 g.

(6)Kalium dibatasi ( 40-70 mEq) apabila ada hiperkalemia (kalium darah >
5,5 mEq), oliguria, atau anuria.
(7)Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah
pengeluaran cairan melalui keringat dan pernafasan ( 500 ml).
(8)Vitamin cukup, bila perlu di berikan suplemen piridoksin, asam folat,
vitamin C, dan vitamin D.
Jenis Diet dan Indikasi Pemberian
Ada tiga jenis diet yang diberikan menurut berat badan pasien, yaitu:
(1)Diet Protein Rendah I : 30 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat
badan 50 kg.
(2)Diet Protein Rendah II : 35 g protein. Diberikan kepada pasien dengan
berat badan 60 kg.
(3)Diet Protein Rendah III : 40 g protein. Diberikan kepada pasien dengan
berat badan 65 kg.
Karena kebutuhan gizi pasien penyakit ginjal kronik sangat bergantung pada
keadaan dan perat badan perorangan, maka jumlah protein yang diberikan
dapat lebih tinggi atau lebih rendah dari pada standar. Mutubprotein yang
diberikan dapat ditingkatkan dengan memberikan asam amino ensensial
murni.
Bahan Makanan Sehari
Bahan
Makanan

30 g
Protein
Berat
(g)
100

Urt

Telur
ayam
Daging

50

1 btr

50

50

1 ptg sdg

50

Sayuran
Pepaya

100
200

1 gls
2 ptg sdg

150
200

Minyak
Gula
Pasir
Susu
Bubuk

35
60

3 1/2 sdm
6 sdm

10

2 sdm

Beras

35
g
Protein
Berat (g) Urt

1 1/2 gls nasi 150

40
g
Protein
Berat (g) Urt

2
gls 150
nasi
1 btr
50

2
gls
nasi
1 btr

75

40
80

1
ptg
sdg
1 1/2 gls
2
ptg
sdg
4 sdm
8 sdm

40
100

1
ptg
sdg
1 1/2 gls
2
ptg
sdg
4 sdm
10 sdm

150

3 sdm

20

4 sdm

150
200

Kue RP*)
Madu
Agaragar

150
20
-

2 sdm
2 sdm
1 porsi

150
20
-

3 porsi
2 sdm
1 porsi

150
30
-

3 porsi
3 sdm
1 porsi

*) Rendah Protein.
Kue RP dapat diberikan dalam bentuk kue pepe, kue cantik manis, kue
klepon ubi, dan kue lain dengan nilai protein
Nilai Gizi
30 g protein

35 g protein

40 g protein

Energi (kkal)
2265

1729

2086

Protein (g)
41

30

35

Lemak (g)
75

57

70

Karbonhidrat (g)
35

263

327

Kalsium (mg)
385

262

336

Besi (mg)
11.7
Vitamin A (RE)
33085
Tiamin (mg)
0.5
Vitamin C (mg)
192
Fosfor (mg)
192

10
27403
0.4

11
32999
0.5

182

191

497

191

10

Natrium (mg)
275

195

216

Kalsium (mg)
1590

1277

1387

Pembagian Bahan Makanan Sehari


Diet Rendah Protein 40
Pagi

Siang

Beras
= gls nasi

50 g = gls nasi

Telur ayam
ptg daging

50 g =1 btr

Sayuran
= gls

50 g = gls

Beras

50 g

Daging

50 g = 1

Sayuran

50 g

Minyak
ptg sdg

10 g = 1 sdm

Pepaya

100 g = 1

Gula pasir
sdm

10 g = 1 sdm

Minyak

15 g = 1

Madu
11/2 sdm

30 g = 3 sdm

Gula pasir

Susu bubuk

20 g = 4 sdm

Pukul 10.00 / 21.00

Malam

Kue RP
gls nasi

50 g = 1

Beras

Gula pasir
=1
ptg kecil

20 g = 2 sdm

Pukul 16.00
Sayuran
Kue RP
g = 1 ptg sdg

20 g =

50 g =
Ayam

25g

Pepaya

100

50 g = gls
50 g = 1 porsi

11

Gula Pasir 10 g = 1 sdm


g = 11/2 sdm

Minyak

15

Gula pasir

20

g=2
Bahan Makanan yang dianjurkan dan Tidak Dianjurkan
Bahan Makanan

Dianjurkan

Tidak
Dianjurkan/Dibatasi
Sumber Karbohidrat
Nasi,
bihun,
jagung, kentang, makroni, mie,
tepung-tepungan,
singkong,
ubi,
selai,
madu, permen
Sumber Protein
Telur,
daging,
ikan, Kacang-kacangan
dan
ayam, susu
hasil olahannya, seperti
tempe dan tahu
Sumber Lemak
Minyak jagung, minyak Kelapa, santan, minyak
kacang tanah, minyak kelapa,
margarin,
kelapa sawit, minyak mentega
biasa
dan
kedelai, margarin dan lemak hewan
mentega rendah garam
Sumber vitamin dan Semua
sayuran
dan Sayuran dan buah tinggi
mineral
buah, kecuali pasien kalium
pada
pasien
dengan
hiperkalemia dengan hiperkalemia
dianjurkan
yang
mengandung
kalium
rendah/sedang
Keterangan:
Pada pasien yang tidak mengalami dialisis, protein yang diberikan adalah
50% protein nabati dan sisanya protein hewani. Kacang-kacangan tidak
dianjurkan pada Diet Rendah Protein < 40 g.
Contoh Menu Sehari
Pagi
Nasi goreng
Telur ceplok
Ketimun
Susu
Madu

Siang
Nasi
Capcay goreng
Daging bistik
Pepaya
Puding saos karamel

Malam
Nasi
Ayam goreng
Setup buncis
Setup nenas
12

Pukul 10.00
Kue klepon ubi
Sirup
Cara Memesan Diet

Pukul 16.00
Kue cantik manis
The

Pukul 21.00
Kue pepe/lapis
sirup

Diet RP 30; Diet RP 35; Diet RP 40


2.2.4 Diet Transplantasi Ginjal
Gambaran Umum
Transplantasi ginjal adalah terapi pengganti dengan cara mengganti ginjal
yang sakit dengan ginjal donor. Setelah transplantasi sering terjadi
hiperkatabolisme protein, kegemukan, dan hiperlipidemia. Diet pada bulan
pertama setelah transplantasi adalah energi cukup dengan protein tinggi,
setelah itu berubah menjadi energi dan protein cukup. Karena diet sangat
tergantung pada keadaan pasien, penyusunan diet dilakukan secara
individual.
Tujuan Diet
Tujuan Diet Transplantasi Ginjal adalah untuk:
1.
2.
3.
4.

Mencapai dan mempertahankan status gizi yang optimal


Mencegah hiperlipidemia
Mencegah ketidaktahanan terhadap glukosa
Mempercepat penyembuhan

Syarat Diet
Syarat-syarat Diet Transplantasi Ginjal adalah:
1. Energi cukup, yaitu 30-35 kkal/kg BB/hari
2. Protein tinggi pada bulan pertama setelah transplantasi, yaitu 1,3-1,5
g/kg BB/hari; setelah satu bulan menjadi 1 g/kg BB/hari
3. Lemak sedang, yaitu < 30% dari kebutuhan energi total. Batasi
pemakaian lemak jenuh
4. Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi yang
berasal dari protein dan lemak. Untuk mencegah ketidaktahanan
terhadap glukosa, batasi pemakaian gula sederhana dan usahakan
makanan berserat tinggi
5. Kolesterol <300 mg/hari, untuk mencegah hiperlipidemia
6. Kalsium tinggi, yaitu 800-1200mg/hari
7. Fosfor sama dengan kebutuhan kalsium untuk mengatasi absorpsi
rendah
13

8. Natrium, kalium, dan cairan tidak perlu di batasi, kecuali bila ada
indikasi gangguan fungsi ginjal
9. Bila perlu beri suplemen kalsium, magnesium, tiamin, dan vitamin D
10.
Apabila sete;ah transplantasi, kemudian ginjal gagal berfungsi,
maka anjuran diet di sesuaikan dengan kondisi oasien(kembali ke Diet
Penyakit Ginjal Kronik atau Diet Hemodialisis)
Jenis Diet dan Indikasi pemberian
Ada 2 jenis diet yang di berikan setelah tranplantasi ginjal yaitu:
1) Diet Transplantasi 1/DT I (setelah transplantasi sampai dengan
sebulan).
2) Diet Transplantasi 2/DT II (setelah sebulan transplantasi).
Bahan Makanan Sehari
Untuk transplantasi dengan berat badan ideal 60 kg, pada bulan pertama.
Bahan makanan
Beras
Meizena
Ikan
Daging
Ayam
Tempe
Tahu
Sayuran
Buah
Minyak
Gula pasir
Susu bubuk
Susu

Berat
250
15
50
50
50
100
50
150
300

Urt
3 gelas nasi
3 sdm
1 potong sedang
1 potong sedang
1 potong sedang
4 potong sedang
bh besar
1 gelas
3
potong
sedang

25
40
15
100

pepaya
2 sdm
4 sdm
3 sdm
gls

Catatan: Bentuk makanan lunak atau biasa disesuaikan dengan


keadaan pasien
NILAI GIZI
Energi

: 2151 kkal

Besi

: 23,6 mg
14

Protein

: 77 g (14% energi total)

Vitamin A

Lemak

: 63 g (27% energi total)

Tiamin

Karbohidrat

: 320 g (59% energi total)

Vitamin C

Kalsium

: 653 g (59% energi total)

: 29353 RE
:

0,9

mg
: 251 mg

Pembagian bahan makan sehari


Pagi

Pukul 10.00

Beras

: 75 g = 1 gls nasi

Susu bubuk 15 g =3 sdm

Ayam

: 50 g = 1 ptg sdg

Gula pasir 10 g = 1sdm

Tempe
Sayuran
Minyak

: 50 g = 2 ptg sdg
: 50 g = gls
: 5 g = sdm

Gula pasir : 10 g = 1 sdm


Siang
Beras
Daging

Pukul 16.00
: 100 g = 1 gls nasi
: 50 g = 1 ptg sdg

Maizena

: 5 g = 3 sdm

Susu

: 100 g =

gls
Tempe

: 50 g = 2 ptg sdg

Sayuran

: 50 g = gls

Buah

: 150 g = 1 ptg sdg pepaya

Minyak

: 10 g = 1 sdm

Gula pasir : 20 g = 2 sdm

Malam
Beras

: 75 g = 1 gls nasi

Ikan

: 50 g = 1 ptg sdg

Tahu

: 50 g = bh bsr

Sayuran

: 50 g = gls

Buah

: 150 g = 1 ptg sdg pepaya

Minyak

: 10 g = 1 sdm

Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan


15

Bahan Makanan yang Dianjurkan


Sumber lemak tidak jenuh ganda, sayur-sayuran dan buah-buahan.
Bahan Makanan yang Tidak Dianjurkan
Sumber lemak jenuh, sumber kolesterol, sumber gula sederhana seperti gula
pasir, gula merah, madu, dan makanan manis yang berlebihan ( lihat
lampiran 18.1 ) bila terjadi hiperkolesterolemia atau hipertrigliseridemia.
Contoh Menu Sehari
Pagi
Nasi
Ayam goreng

Siang
Nasi
Empal daging

Tempe bacem
Tumis buncis
Teh
Pukul 10.00
Susu

Malam
Nasi
Ikan
bumbu

acar

kuning
Pepes tahu
Sayur asem
Buah

Tumis tempe cabe ijo


Sup sayuran
Buah
Pukul 16.00
Puding maizena
Teh

Cara Memesan Diet


Diet transplantasi I/II ( DT I/II ), diet disusun secara individual
2.2.5 Diet Gagal Ginjal dengan Dialisis
Gambaran Umum
Dialisis dilakukan terhadap pasien dengan penurunan fungsi ginjal berat,
dimana

ginjal

tidak

mampu

lagi

mengeluarkan

produk-produk

sisa

metabolisme, mempertahankan keseimbanganan cairan dan elektrolit,


serta

memproduksi

hormon-hormon.

Ketidak

mampuan

ginjal

mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme menimbulkan gejala urenia.


Dialisis dilakukan bila hasil tes kliren kreatinin <15 ml/menit.
Dialisi dapat dilakukan dengan cara hemodialisis atau dialisis peritoneal.
Cara yang paling banyak digunakan adalah hemodialisis. Pada proses
16

hemodialisis, aliran darah ke ginjal dialihkan melalui membran sepermeabel


dari ginjal tiruan ( mesin cuci ginjal ) sehingga produk-produk sisa
metabolisme dapat dikeluarkan dari tubuh. Pada proses dialisis peritoneal,
aliran darah dialihkan melalui dinding semipermaebel dari peritoneum.
Anjuran diet didasarkan pada frekuensi dialisis, sisa fungsi ginjal, dan
ukuran tubuh. Karena nafsu makan pasien umumnya rendah, perlu
diperhatikan makanan kesukaan pasien dalam batas-batas dit yang
ditetapkan.
Tujuan diet
Tujuan diet gagal ginjal dengan dialisis adalah untuk:
1) Mencegah definisi gizi serta mempertahankan dan memperbaiki
status gizi, agar pasien dapat melakukan aktivitas normal.
2) Menjaga keseimbangan cairan elektrolit.
3) Menjaga agar akumulasi produk sisa metabolisme tidak berlebihan.
Syarat Diet
Syarat-syarat diet Gagal Ginjal dengan Dialisis adalah:
1) Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB ideal/hari pada pasien hemodialisis
(HD) maupun Continuous Ambulatory Peritoneal dialiysis (CAPD). Pada
CAPD diperhatikan jumlah energi yang berasal dari cairan dialisis(lihat
lampiran 19.3). bila di perlukan penurunan berat badan , harus
dilakukan secara berangsur (250500 g/minggu) untuk mengurangi
risiko katabolisme massa tubuh tanpa lemak (lean body mass).
2) Protein tinggi, untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan
mengganti asam amino yang hilang selama dialisis, yaitu 1-1,2 g/kg BB
ideal/hari pada HD dan 1,3 g/kg BB ideal/hari pada CAPD 50% protein
hendaknya bernilai biologi tinggi.
3) Karbohidrat cukup, yaitu 55-57% dari kebutuhan energi total.
4) Lemak normal, yaitu 15-30% dari kebutuhan energi total.

17

5) Natrium di berikan sesuai dengan jumlah urin yang keluar /24 jam,
yaitu:
1 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 g untuk

tiap liter urin (HD).


1-4 g + penesuiaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 g untuk

tiap liter urin (CAPD).


6) Kalium sesuai urine yang keluar/24 jam yaitu :
2 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 g untuk

7)

tiap 1 liter urin (HD)


3 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 g untuk

tiap 1 liter urin (CAPD)


Kalsium tinggi, yaitu 1000 mg/hari. Bila perlu, diberikan suplemen

kalsium
8) Fosfor dibatasi, yaitu <17 mg/kg BB ideal/hari
9) Cairan dibatasi, yaitu jumlah urin/24 jam ditambah 500-700 ml
10)
Suplemen vitamin bila diperlukan, terutama vitamin larut air
seperti B6 asam folat, dan vitamin C
11)
Bila nafsu makan kurang, berikan suplemen enteral yang
mengandung energy dan protein tinggi.
Jenis Diet dan Indikasi Pemberian
Diet pada dialysis bergantung pada frekuensi dialysis, sisa fungsi ginjal, dan
ukuran badan pasien. Diet untuk pasien dengan dialysis biasanya harus
direncanakan perorangan. Berdasarkan berat badan dibedakan 3 jenis diet
dialysis :
1. Diet dialysis I, 60 g protein. Diberika kepada pasien dengan berat
badan 50 kg.
2. Diet dialysis II, 65 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat
badan 60 kg.
3. Diet dialysis III, 70 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat
badan 65 kg.
Bahan Makanan Sehari
Bahan makanan

60 g protein
Berat
Urt

65 g protein
Berat
Urt

70 g protein
Berat
Urt
18

(g)
200

15
50
50

nasi
3 sdm
15
1 btr
50
1
ptg 50

nasi
3 sdm
15
1 btr
50
1
ptg 75

nasi
3 sdm
1 btr
1 ptg sdg

50

sdg
1
ptg 50

sdg
1
ptg 50

1 ptg sdg

75

sdg
3
ptg 100

sdg
4
ptg 100

4 ptg sdg

Sayuran
Pepaya

200
300

sdg
1 gls
200
3
ptg 300

sdg
2 gls
200
3
ptg 300

2 gls
3 ptg sdg

Minyak
Gula pasir
Susu bubuk
Susu

30
50
10
100

sdg
3 sdm
5 sdm
2 sdm
gls

sdg
3 sdm
5 sdm
2 sdm
gls

3 sdm
5 sdm
2 sdm
gls

Beras
Maizena
Telur ayam
Daging
Ayam
Tempe

(g)
gls 200

30
50
10
100

(g)
gls 220

30
50
10
100

gls

Nilai Gizi
Protein 60 g

Protein 65 g

Protein 70 g

Energy (kkal)
Protein (g)

2002
62(12%

2039
energy 67(13%

2127
energy 72(13%

energy

Lemak (g)

total)
67(30%

total)
energy 68(30%

total)
energy 72(30%

energy

Karbohidrat

total)
290(58%

total)
energy 293(57%

total)
energy 301(57%

energy

(g)
Kalsium (g)
Besi (mg)
Fosfor (mg)
Vitamin A (RE)
Tiamin (mg)
Vitamin
C

total)
547
21,5
917
38630
0,8
254

total)
579
24
957
38643
0,8
254

total)
583
24,8
1013
38652
0,8
254

(mg)
Natrium (mg)

400

400

423
19

Kalium (mg)

2156

2156

2288

Pembagian bahan makanan sehari


Wakt

Bahan

makanan

Pagi

Beras

Pukul
10.0

16.0
0
Mala

Protein 65 g
Berat
Urt

(g)
50

50
50
10
10
10
10
100

nasi
1 btr
gls
1 sdm
1 sdm
2 sdm
1 sdm
1 ptg

1 btr
gls
1 sdm
1 sdm
2 sdm
1 sdm
1 ptg

50
50
10
10
10
10
100

nasi
1btr
gls
1 sdm
1 sdm
2sdm
1 sdm
1 ptg

75

1 gls nasi

75

Daging

50

nasi
1
ptg 50

1 ptg sdg

75

nasi
1
ptg

Tempe

25

sdg
1
ptg 50

2 ptg sdg

50

sdg
2
ptg

Sayuran
Papaya

75
100

sdg
gls
75
1
ptg 100

gls
1 ptg sdg

75
100

sdg
gls
1
ptg

Minyak
Maizena
Susu
Gula pasir

10
15
100
30

sdg
1 sdm
3 sdm
gls
3 sdm

1 sdm
3 sdm
gls
3 sdm

10
15
100
30

sdg
1 sdm
3 sdm
gls
3 sdm

Beras

75

gls 75

1gls nasi

75

Ayam

50

nasi
1
ptg 50

1 ptg sdg

50

nasi
1
ptg

Tempe

50

sdg
2
ptg 50

2 ptg sdg

50

sdg
2
ptg

Sayuran
Papaya

75
100

sdg
gls
75
1
ptg 100

gls
1 ptg sdg

75
100

sdg
gls
1
ptg

Telur ayam
Sayuran
Gula pasir
Minyak
Susu bubuk
Gula pasir
Papaya

(g)
gls 50

Protein 70 g
Berat
Urt
(g)
60

0
Siang Beras

Pukul

Protein 60 g
Berat
Urt

nasi
50
50
10
10
10
10
100

gls 75

10
15
100
30

gls

gls

gls

20

Minyak

10

sdg
1 sdm

10

Contoh menu sehari


Makan pagi
Nasi
Telur dadar
Tumis sayuran
Teh
Pukul 10.00
Susu
Apel
Cara

1 sdm

10

sdg
1 sdm

Makan siang/malam
nasi
daging/ayam goreng
tumis tahu/tempe
cah sayuran
buah
pukul 16.00
pudding maizena+saos sirup

memesan diet
Diet dialysis (DD) 60 g protein
Diet dialysis (DD) 65 g protein
Diet dialysis (DD) 70 g protein

2.2.6 Diet Nefrolitiasis (Batu Ginjal)


Gambaran Umum
Batu ginjal terbentuk bila konsentrasi mineral atau garam dalam urin
mencapai nilai yang memungkinkan terbentuk

Kristal, yang akan

mengendap pada tubulus ginjal atau ureter. Meningkatnya konsentrasi


garam-garam ini disebabkan adanya kelainan metabolisme atau pengaruh
lingkungan. Sebagian besar batu ginjal merupakan garam kalsium, fosfat,
oksalat, serta asam urat. Batu ginjal lainnya adalah batu sistin tetapi
jarang terjadi.
Batu ginjal lebih sering ditemukan pada orang dewasa laki-laki dari pada
orang dewasa perempuan. Hiperkalsiuria, hiperurikosuria, hiperoksalouria,
rendahnya volume dan pH urin merupakan factor risiko terjadinya batu
ginjal. Asupan cairan yang tinggi (2,5-3 liter/hari) dapat menghasilkan
paling kurang 2 liter urin/hari, dapat mencegah terbentuknya berbagai
jenis batu ginjal. Kebutuhan cairan bertambah dengan adanya kenaikan

21

suhu

pada

lingkungan

dan

peningkatan

aktivitas.

Separoh

cairan

hendaknya air putih.


Gejala batu ginjal adalah rasa nyeri pada abdomen, mual, muntah, infeksi
pada saluran kemih, dan sering buang air kecil. Penyakit ini sering
kambuh kembali. Agar bisa dilakukan upaya penyembuhan yang tepat,
hendaknya dilakukan analisis terhadap jenis batu dan penyakit yang
menjadi penyebabnya.
Tujuan Diet
Tujuan diet nefrolitiasis (batu ginjal) adalah untuk:
1. Mencegah atau memperlambat terbentuknya kembali batu ginjal.
2. Meningkatkan ekskresi garam dalam urin dengan cara mengencerkan
urin melalui peningkatan asupan cairan.
3. Memberikan diet sesuai dengan komponen utama batu ginjal.
Syarat Diet
Syarat-syarat Diet Nefrolitiasis ( batu ginjal ) adalah :
1)
2)
3)
4)
5)
6)

Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan.


Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi tota.l
Lemak sedang, yaitu 15-25% dari kebutuhan energi total.
Karbohidrat, sisa dari kebutuhan energi total.
Cairan tinggi, yaitu 2,5-3 liter/hari, separonya berasal dari minuman.
Pembatasan makanan sesuai dengan jenis batu.

2.2.7 Diet Batu Kalsium Oksalan dan Kalsium Fosfat


Gambaran Umum
Sebagian besar batu ginjal terdiri dari batu oksilat ( 80% ), tunggal atau
bergabung dengan kalsium fosfat. Umumnya hiperkalusia ( >200 mg dalam
urin sehari ) terjadi karena tingginya absorpsi kalsium. Penyebabnya
bermacam-macam, yaitu hiperparatiroidisme, hiperurikorusia, hiperkalsiuria
idiopatik, hiperoksaluria, dan sitrat dalam urine

rendah. Pengobatan

utamanya adalah dengan memperbaiki penyebabnya secara khusus.


22

Hiperkalsiuria dibagi dalam 2 kelompok, yaitu tipe 1, yang tidak tergantung


pada diet ( kalsium dalam urine tidak tergantung pada asupan kalsium ) dan
tipe II, yang tergantung pada diet ( kalsium urin tinggi, jika asupan kalsium
tinggi ). Hiperkalsuria tipe 1 dianjurkan mengkonsumsi kalsium adekuat
tetapi tidak berlebihan.
Hiperkalsiuria tipe II dianjurkan mengontrol asupan kalsium dalam batasbatas normal, yaitu 500-800 mg untuk laki-laki dan 500-600 mg untuk
perempuan.

Pembatasan

kalsium

tidak

dianjurkan,

karena

dapat

menyababkan keseimbangan kalsium negatif dan meningkatkan absorpsi


aksalat, sehingga meningkatkan resiko pembentukan baru. Asupan asam
oksalat dalam makanan hendaknya dibatasi.

Tujuan Diet
Tujuan Diet Batu Kalsium Oksalat dan Kalsium Fosfat adalah untuk mencegah
atau memperlambat terbentuknya batu kalsium oksalat atau batu kalsium
fosfat.
Syarat Diet
Syarat-syarat Diet Batu Kalsium Oksalat dan Kalsium Fosfat adalah :
1) Energi sesuai dengan kebutuhan
2) Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhn energi total atau 0,8 g/kg
3)
4)
5)
6)

BB/hari.
Lemak normal, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total.
Karbohidrat, sisa dari kebutuhan energi total.
Cairan tinggi, yaitu 2,5-3 liter/hari, separo berasal dari minuman.
Natrium sedang, yaitu 2300 mg ( setara dengan 5 gram garam dapur ),

karena natrium dapat memicu hiperkalsiuria.


7) Kalsium normal, yaitu 500-800 mg/hari. Pembatasan kalsium tidak
dianjurkan karena dapat menyebabkan keseimbangan kalsium negatif.
8) Serat tidak larut air tinggi, karen serat dapat mengikat kalsium,
sehingga membatasi penyerapannya.
9) Oksalat rendah dengan membatasi makanan tinggi oksilat.
23

10)

Fosfat normal. Diet rendah fosfat ternyata tidak dapat mencegah

pembentukan batu fosfat.


Bahan Makanan yang Dibatasi
Sumber kalsium :

1. Susu dan keju serta makanan yang dibuat dari

susu
2. teri dan ikan yang dimakan dengan tulang
Sumber oksalat :

makanan yang dapat meningkatkan eksresi oksalat

melalui ginjal yaitu kentang, ubi, bayam, bit, stroberi,


anggur, kacang-kacangan, teh, coklat.

2.2.8 Diet Batu Asam Urat


Gambaran Umum
Batu asam urat berkaitan dengan penyakit goutartritis, yaitu penyakit
yang bersifat malignant dan penyakit gastrointestinal yang disertai
dengan diare. Penyakit ini berpengaruh terhadap metabolisme purin. Batu
asam urat terbentuk karena hiperurikemia, dehidrasi atau nilai pH urin
yang rendah ( bersifat asam ). Makanan yang mengandung purin tinggi,
umumnya menghasilkan purin yang bersifat asam dan meningkatkan
eksresi asam urat melalui urin. Oleh sebab itu, dosamping meningkatkan
asupan cairan dan menghindari makanan yang mengandung purin tinggi,
perlu diusahakan untuk meningkatkan pH urin.
Tujuan Diet
Tujuan Diet Batu Asam Urat adalah untuk:
1. Membantu menurunkan kadar asam urat dalam plasma darah
2. Meningkatkan pH urin menjadi 6,0-6,5
Syarat Diet
24

Syarat-syarat Diet Batu Asam Urat adalah:


1.
2.
3.
4.
5.

Energi sesuai dengan kebutuhan


Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total
Lemak sedang, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total
Karbohidrat, sisa dari kebutuhan energi total
Hindari bahan makanan sumber protein yang mengandung purin
>100 mg/100 g bahan makanan
6. Makanan yang menghasilkan sisa basa tinggi diutamakan, dan yang
menghasilkan sisa asam tinggi dibatasi
7. Cairan tinggi, yaitu 2,5-3 liter/hari, separonya berasal dari air putih
8. Mineral dan vitamin cukup
Dalam menyusun diet, perhatikan daftar kadar purin dalam bahan
makanan dan daftar makanan yang menghasilkan sisa basa tinggi,
sisa asam tinggi, dan yang bersifat netral.
Bahan Makanan yang Cenderung Menghasilkan Sisa Basa Tinggi
Susu : susu, susu asam, dan krim
Lemak

: minyak kelapa, kelapa, santan

Sayuran: semua jenis sayuran terutama bayam dan bit


Buah : semua jenis buah
Bahan Makanan yang Cenderung Menghasilkan Sisa Asam Tinggi
Sumber karbohidrat
: nasi, roti dan hasil terigu lainnya, makaroni,
spageti, cereal, mie, cake dan kue kering
Sumber protein

: daging, ikan, kerang, telur, keju, kacang-kacangan, dan


hasil olahannya

Sumber lemak

: lemak hewan

Bahan Makanan yang Bersifat Netral


Sumber karbohidrat

: jagung, tapioka, gula, sirup, dan madu

Sumber lemak

: minyak goreng selain minyak kelapa, margarin dan


mentega

Minuman

: kopi dan the

Cara Memesan Diet


25

Diet Rendah Oksalat Tinggi Sisa Asam (Baru Kalsium)


Diet Rendah Purin Tinggi Sisa Basa (Batu Asam Urat)

BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Penderita penyakit ginjal sangat banyak jenisnya, maka dari itu, dalam
perawatan diet pasiennya perawat harus mengetahui dan menjaga agar
tidak terjadi komplikasi. Terutama dalam hal mengatur pola makan yang
rumit dan sangat memerlukan ketelitian yang cermat untuk memantau
kondisi pasiennya.
3.2
Saran
Untuk mencegah terjadinya berbagai penyakit ginjal sebaiknya kita
menjaganya sejak dini. Jika sudah terkena penyakit ginjal dan dianjurkan
untuk diet makanan, sebaiknya melakukannya dengan serius agar tidak
terjadi komplikasi yang semakin parah.

26

DAFTAR PUSTAKA

1. Ratna Mahdiana. Panduan Kesehatan Jantung dan Ginjal. Yogyakarta:


Citra Medical Yogyakarta, 2011.
2. Instalasi Gizi Perjan RS. Dr. Cipto Mangunkusumo & Asosiasi Diefisien
Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005.

27

Anda mungkin juga menyukai