PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada dasarnya, Ginjal didalam tubuh kita itu bekerja sangat kompleks.
Sedikit saja Ginjal mengalami gangguan, berat resikonya bagi tubuh kita.
Bisa diartikan Ginjal itu sangat berguna dalam pengaturan penyaringan yang
terjadi di dalam unsur paling kecil di dalam ginjal kita yang disebut Nefron.
Ginjal kita juga mampu menghilangkan ampas dari dalam darah keluar
dan masuk ke sistem air seni. Selain menghilangkan bahan ampas, ginjal kita
mengeluarkan hormon yang penting yaitu EPO (eritropoietin), Renin, dan
Kalsitriol (bentuk aktif vit. D)
Sebagian besar penyakit Ginjal menyerang Nefron, mengakibatkan
kehilangan kemampuannya untuk menyaring. Kerusakan pada Nefron dapat
terjadi secara cepat, sering sebagai akibat pelukaan/keracunan. Tetapi
kebanyakan penyakit ginjal menghancurkan Nefron secara perlahan dan
diam-diam. Kerusakan biasanya dirasakan setelah beberapa tahun atau
bahkan dasawarsa. Sebagian besar penyakit ginjal menyerang kedua buah
ginjal sekaligus.
Penyebab gagal ginjal yang utama disebabkan oleh Diabetes, Tekanan
Darah yang tinggi, sedangkan penyebab gagal ginjal yang ketiga adalah oleh
karena penyakit genetik seperti kelainan kekebalan, cacat lahir dan sebabsebab lainnya.
Dibutuhkan Diet khusus untuk mengatasi berbagai penyakit yang
menyerang ginjal, berbeda penyakit berbeda pula terapi dietnya.
1.2
Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana mengatur pola hidup terutama terapi diet
pada penyakit yang menyerang ginjal. Karena jika ginjal sudah tidak mampu
berfungsi, maka zat-zat sisa yang berbahaya bagi kesehatan akan
menumpuk dalam tubuh, tekanan darah dapat meningkat, tubuh akan
kekurangan sel-sel darah merah dan tubuh akan kelebihan cairan yang
seharusnya dikeluarkan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Perawatan pada Ginjal
Ginjal adalah sebuah organ kecil yang terletak di dalam tubuh, akan
tetapi mempunyai fungsi yang sangat kompleks dan bekerja secara
otomatis. Dengan memahami mengenai bagaimana cara kerja ginjal dapat
membantu kita menjaga kesehatan. Ginjal kita adalah organ bagian tubuh
yang masing-masing berukuran serupa dengan kepalan tangan, bekerja
seperti mesin daur ulang yang canggih. Setiap hari, ginjal kita menguraikan
kurang lebih 200 liter darah untuk menyaring sekitar 2liter bahan ampas dan
air berlebihan.
Ginjal dianggap mengalami kegagalan secara mendadak atau biasa
disebut Acute Renal Failure ketika ginjal tersebut tidak bisa berfungsi secara
mendadak. Gagal ginjal mendadak biasanya dapat disembuhkan dengan
obat, dialisa/cuci darah. Kalau pembersihan ginjal seperti ini berhasil,
biasanya penderita akan sembuh kembali dan ginjal akan berfungsi secara
normal.
Namun, gagal ginjal pada umumnya terjadi secara bertahap selama
bertahun-tahun. Sehingga apabila tanda-tanda tersebut dapat diketahui
sejak dini, penderita bisa segera mendapat pengobatan.
Seseorang yang diyakini mempunyai gejala sakit ginjal tidak perlu risau.
Kehidupan normal masih tetap dapat dijalani dengan baik. Bahkan
dianjurkan untuk tetap berolahraga dengan teratur dan makan dengan
makanan yang wajar. Untuk menghindari rusaknya ginjal bisa mencegahnya
melalui cara-cara berikut ini:
a. Olahraga
b. Berhenti Merokok
c. Kurangi makanan berlemak
d. Berat badan
e. Konsumsi air putih
f. General CheckUp
2.2 Jenis Penyakit pada Ginjal dengan Terapi Diet
Gambaran Umum
anoreksia, nausea, rasa lelah, gatal, mengantuk, pusing, dan sesak napas.
Dalam keadaan katabolik sedang dan berat, pasien memerlukan dialisis.
Apabila faktor penyebab dapat diatasi, penyakit dapat disembuhkan, yang
berarti fungsi ginjal kembali normal.
Tujuan Diet
Tujuan diet penyakit gagal ginjal akut adalah untuk:
(1)Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan fungsi ginjal
(2)Menurunkan kadar ureum darah
(3)Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
(4)Memperbaiki dan mempertahankan status gizi optimal dan
mempercepat penyembuhan
Syarat Diet
Syarat-syarat Diet penyakit Gagal Ginjal Akut Adalah:
(1)Energi cukup untuk mencegah katabolisme,yaitu 25-35kkal/kg BB.
(2)Protein disesuaikan dengan katabolisme protein, yaitu 0,6-1,5g/kg BB.
Pada katabolik ringan kebutuhan protein 0,6-1g/kg BB, katabolik
sedang 0,8-1,2g/kg BB, dan katabolik 1-1,5g/kg BB.
(3)Lemak sedang, yaitu 20-30% dari kebutuhan energi total, atau antara
0,5-1,5 g/Kg BB. Untuk katabolisme berat dianjurkan 0,8-1,5 g/kg BB.
(4)Karbohidrat sebanyak sisa kebutuhan energi setelah dikurangi jumlah
energi yang di peroleh dari protein dan lemak. Apabila terdapat
hipertrigliseridemia, batasi penggunaan karbohidrat sederhana, atau
gula murni
(5)Natrium dan kalium di batasi bila ada anuria.
(6)Cairan, sebagai pengganti cairan yang keluar melalui muntah, diare,
dan urin + 500ml.
(7)Bila kemampuan untuk makan rendah, makanan diberikan dalam
bentuk formal dan enteral atau parenteral. Bila diperlukan, tambahkan
suplemen asam folat, vitamin B6, vitamin C, vitamin A, dan vitamin K.
Jenis Diet dan Indikasi Pemberian
Jenis diet yang diberikan disesuaikan dengan keadaan pasien dan berat
ringannya katabolisme protein. Pada katabolik berat (luka, bakar, sepsis)
diberikan makanan formula enteral dan atau parenteral.
Jenis diet yang diberikan adalah:
5
Bahan makanan
Berat (g)
Urt
Beras
Telur ayam
Ayam
Ikan
Tempe
Tahu
Sayuran
Buah
Minyak
Gula pasir
Madu
Susu
Kue RP*)
*) Rendah Protein
150
50
50
50
25
50
150
300
25
40
30
200
100
3 gls tim
1 btr
1 ptg sdg
1 ptg sdg
1 ptg sdg
bh bsr
1 gls
3 ptg sdg pepaya
2 sdm
4 sdm
3 sdm
1 gls
2 porsi
Kue RP dapat diberikan dalam bentuk kue pepe, kue cantik manis, kue
kelepon ubi, dan kue laindengan nilai protein rendah (lihat lampiran 19.2)
Nilai Gizi
Energi
1801 kkal
Besi
17,1 mg
Protein
Vitamin A
262449 RE
Lemak
tiamin
1 mg
Vitamin C
245 mg
623 mg
Siang/Malam
Beras
50 g = 1 gls tim
Telur Ayam
sdg
50 g = 1 btr
Sayuran
50 g =
1
2
Nasi
gls
50 g = 1 gls tim
Ikan/ayam
50 g = ptg
Tempe/Tahu
25/50 g = 1
Sayuran
50 g =
ptg sdg
Minyak
1
2
5g=
1
2
sdm
gls
Susu
200 g = gls
Sayuran 150 g =
1
2
gls ptg
sdg pepaya
Gula pasir
10 g = 1 sdm
150 g = 1 sdm
Minyak
Pukul 10.00
Pukul 16.00
Kue RP
= 1 porsi
50 g = 1 porsi
Kue RP
10
Pukul 21.00
Gula pasir 10 g = 1 sdm
Contoh Menu Sehari
Dapat dilihat pada menu diet Makanan Lunak.
7
Bila membutuhkan Diet Gagal Ginjal Akut Cair atau Enteral, lihat pada menu
Makanan Cair.
Cara Memesan Diet
Diet Gagal Ginjal Akut Lunak/Cair (DGGA Lunak/Cair)
2.2.3 Diet Penyakit Ginjal Kronik
Gambaran umum
Penyakit Ginjal Kronik (Chronic Kidney Disease) adalah keadaan dimana
terjadi penurunan fungsi ginjal yang cukup berat secara perlahan-lahan
(menahun) disebabkan oleh berbagai penyakit ginjal. Penyakit ini bersifat
progresif dan umumnya tidak dapat pulih kembali (irreversible). Gejala
penyakit ini umumnya adalah tidak ada nafsu makan, muntah, pusing, sesak
nafas, rasa lelah, edema pada kaki dan tangan, serta uremia. Apabila nilai
Glomerulo Filtration Rate (GFR) atau Tes Kliren Kreatinin (TKK) < 25
ml/menit, disebabkan Diet Protein Rendah.
Tujuan Diet
Tujuan Diet penyakit Ginjal Kronik adalah untuk:
(1)Mencapai
dan
memperhatikan
status
gizi
optimal
dengan
memperhitungkan sisa fungsi ginjal, agar tidak memberatkan kerja
ginjal
(2)Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah yang tinggi (uremia)
(3)Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
(4)Mencegah atau mengurangi progresivitas gagal ginjal, dengan
memperlambat turunnya laju filtrasi glomerulus.
Syarat Diet
Syarat-syarat Diet Penyakit Ginjal Kronik adalah:
(1)Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB.
(2)Protein rendah, yaitu 0,6-0,75 g/kg BB. Sebagian harus bernilai biologik
yang tinggi.
(3)Lemak cukup, yaitu 20-30 % dari kebutuhan enegi total. Diutamakan
lemak tidak jenuh ganda.
(4)Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi yang
berasal dari protein dan lemak.
(5)Natrium dibatasi apabila ada hipertensi, edema, asites, oliguria, atau
anuria. Banyaknya natrium yang di berikan antara 1-3 g.
(6)Kalium dibatasi ( 40-70 mEq) apabila ada hiperkalemia (kalium darah >
5,5 mEq), oliguria, atau anuria.
(7)Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah
pengeluaran cairan melalui keringat dan pernafasan ( 500 ml).
(8)Vitamin cukup, bila perlu di berikan suplemen piridoksin, asam folat,
vitamin C, dan vitamin D.
Jenis Diet dan Indikasi Pemberian
Ada tiga jenis diet yang diberikan menurut berat badan pasien, yaitu:
(1)Diet Protein Rendah I : 30 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat
badan 50 kg.
(2)Diet Protein Rendah II : 35 g protein. Diberikan kepada pasien dengan
berat badan 60 kg.
(3)Diet Protein Rendah III : 40 g protein. Diberikan kepada pasien dengan
berat badan 65 kg.
Karena kebutuhan gizi pasien penyakit ginjal kronik sangat bergantung pada
keadaan dan perat badan perorangan, maka jumlah protein yang diberikan
dapat lebih tinggi atau lebih rendah dari pada standar. Mutubprotein yang
diberikan dapat ditingkatkan dengan memberikan asam amino ensensial
murni.
Bahan Makanan Sehari
Bahan
Makanan
30 g
Protein
Berat
(g)
100
Urt
Telur
ayam
Daging
50
1 btr
50
50
1 ptg sdg
50
Sayuran
Pepaya
100
200
1 gls
2 ptg sdg
150
200
Minyak
Gula
Pasir
Susu
Bubuk
35
60
3 1/2 sdm
6 sdm
10
2 sdm
Beras
35
g
Protein
Berat (g) Urt
40
g
Protein
Berat (g) Urt
2
gls 150
nasi
1 btr
50
2
gls
nasi
1 btr
75
40
80
1
ptg
sdg
1 1/2 gls
2
ptg
sdg
4 sdm
8 sdm
40
100
1
ptg
sdg
1 1/2 gls
2
ptg
sdg
4 sdm
10 sdm
150
3 sdm
20
4 sdm
150
200
Kue RP*)
Madu
Agaragar
150
20
-
2 sdm
2 sdm
1 porsi
150
20
-
3 porsi
2 sdm
1 porsi
150
30
-
3 porsi
3 sdm
1 porsi
*) Rendah Protein.
Kue RP dapat diberikan dalam bentuk kue pepe, kue cantik manis, kue
klepon ubi, dan kue lain dengan nilai protein
Nilai Gizi
30 g protein
35 g protein
40 g protein
Energi (kkal)
2265
1729
2086
Protein (g)
41
30
35
Lemak (g)
75
57
70
Karbonhidrat (g)
35
263
327
Kalsium (mg)
385
262
336
Besi (mg)
11.7
Vitamin A (RE)
33085
Tiamin (mg)
0.5
Vitamin C (mg)
192
Fosfor (mg)
192
10
27403
0.4
11
32999
0.5
182
191
497
191
10
Natrium (mg)
275
195
216
Kalsium (mg)
1590
1277
1387
Siang
Beras
= gls nasi
50 g = gls nasi
Telur ayam
ptg daging
50 g =1 btr
Sayuran
= gls
50 g = gls
Beras
50 g
Daging
50 g = 1
Sayuran
50 g
Minyak
ptg sdg
10 g = 1 sdm
Pepaya
100 g = 1
Gula pasir
sdm
10 g = 1 sdm
Minyak
15 g = 1
Madu
11/2 sdm
30 g = 3 sdm
Gula pasir
Susu bubuk
20 g = 4 sdm
Malam
Kue RP
gls nasi
50 g = 1
Beras
Gula pasir
=1
ptg kecil
20 g = 2 sdm
Pukul 16.00
Sayuran
Kue RP
g = 1 ptg sdg
20 g =
50 g =
Ayam
25g
Pepaya
100
50 g = gls
50 g = 1 porsi
11
Minyak
15
Gula pasir
20
g=2
Bahan Makanan yang dianjurkan dan Tidak Dianjurkan
Bahan Makanan
Dianjurkan
Tidak
Dianjurkan/Dibatasi
Sumber Karbohidrat
Nasi,
bihun,
jagung, kentang, makroni, mie,
tepung-tepungan,
singkong,
ubi,
selai,
madu, permen
Sumber Protein
Telur,
daging,
ikan, Kacang-kacangan
dan
ayam, susu
hasil olahannya, seperti
tempe dan tahu
Sumber Lemak
Minyak jagung, minyak Kelapa, santan, minyak
kacang tanah, minyak kelapa,
margarin,
kelapa sawit, minyak mentega
biasa
dan
kedelai, margarin dan lemak hewan
mentega rendah garam
Sumber vitamin dan Semua
sayuran
dan Sayuran dan buah tinggi
mineral
buah, kecuali pasien kalium
pada
pasien
dengan
hiperkalemia dengan hiperkalemia
dianjurkan
yang
mengandung
kalium
rendah/sedang
Keterangan:
Pada pasien yang tidak mengalami dialisis, protein yang diberikan adalah
50% protein nabati dan sisanya protein hewani. Kacang-kacangan tidak
dianjurkan pada Diet Rendah Protein < 40 g.
Contoh Menu Sehari
Pagi
Nasi goreng
Telur ceplok
Ketimun
Susu
Madu
Siang
Nasi
Capcay goreng
Daging bistik
Pepaya
Puding saos karamel
Malam
Nasi
Ayam goreng
Setup buncis
Setup nenas
12
Pukul 10.00
Kue klepon ubi
Sirup
Cara Memesan Diet
Pukul 16.00
Kue cantik manis
The
Pukul 21.00
Kue pepe/lapis
sirup
Syarat Diet
Syarat-syarat Diet Transplantasi Ginjal adalah:
1. Energi cukup, yaitu 30-35 kkal/kg BB/hari
2. Protein tinggi pada bulan pertama setelah transplantasi, yaitu 1,3-1,5
g/kg BB/hari; setelah satu bulan menjadi 1 g/kg BB/hari
3. Lemak sedang, yaitu < 30% dari kebutuhan energi total. Batasi
pemakaian lemak jenuh
4. Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi yang
berasal dari protein dan lemak. Untuk mencegah ketidaktahanan
terhadap glukosa, batasi pemakaian gula sederhana dan usahakan
makanan berserat tinggi
5. Kolesterol <300 mg/hari, untuk mencegah hiperlipidemia
6. Kalsium tinggi, yaitu 800-1200mg/hari
7. Fosfor sama dengan kebutuhan kalsium untuk mengatasi absorpsi
rendah
13
8. Natrium, kalium, dan cairan tidak perlu di batasi, kecuali bila ada
indikasi gangguan fungsi ginjal
9. Bila perlu beri suplemen kalsium, magnesium, tiamin, dan vitamin D
10.
Apabila sete;ah transplantasi, kemudian ginjal gagal berfungsi,
maka anjuran diet di sesuaikan dengan kondisi oasien(kembali ke Diet
Penyakit Ginjal Kronik atau Diet Hemodialisis)
Jenis Diet dan Indikasi pemberian
Ada 2 jenis diet yang di berikan setelah tranplantasi ginjal yaitu:
1) Diet Transplantasi 1/DT I (setelah transplantasi sampai dengan
sebulan).
2) Diet Transplantasi 2/DT II (setelah sebulan transplantasi).
Bahan Makanan Sehari
Untuk transplantasi dengan berat badan ideal 60 kg, pada bulan pertama.
Bahan makanan
Beras
Meizena
Ikan
Daging
Ayam
Tempe
Tahu
Sayuran
Buah
Minyak
Gula pasir
Susu bubuk
Susu
Berat
250
15
50
50
50
100
50
150
300
Urt
3 gelas nasi
3 sdm
1 potong sedang
1 potong sedang
1 potong sedang
4 potong sedang
bh besar
1 gelas
3
potong
sedang
25
40
15
100
pepaya
2 sdm
4 sdm
3 sdm
gls
: 2151 kkal
Besi
: 23,6 mg
14
Protein
Vitamin A
Lemak
Tiamin
Karbohidrat
Vitamin C
Kalsium
: 29353 RE
:
0,9
mg
: 251 mg
Pukul 10.00
Beras
: 75 g = 1 gls nasi
Ayam
: 50 g = 1 ptg sdg
Tempe
Sayuran
Minyak
: 50 g = 2 ptg sdg
: 50 g = gls
: 5 g = sdm
Pukul 16.00
: 100 g = 1 gls nasi
: 50 g = 1 ptg sdg
Maizena
: 5 g = 3 sdm
Susu
: 100 g =
gls
Tempe
: 50 g = 2 ptg sdg
Sayuran
: 50 g = gls
Buah
Minyak
: 10 g = 1 sdm
Malam
Beras
: 75 g = 1 gls nasi
Ikan
: 50 g = 1 ptg sdg
Tahu
: 50 g = bh bsr
Sayuran
: 50 g = gls
Buah
Minyak
: 10 g = 1 sdm
Siang
Nasi
Empal daging
Tempe bacem
Tumis buncis
Teh
Pukul 10.00
Susu
Malam
Nasi
Ikan
bumbu
acar
kuning
Pepes tahu
Sayur asem
Buah
ginjal
tidak
mampu
lagi
mengeluarkan
produk-produk
sisa
memproduksi
hormon-hormon.
Ketidak
mampuan
ginjal
17
5) Natrium di berikan sesuai dengan jumlah urin yang keluar /24 jam,
yaitu:
1 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 g untuk
7)
kalsium
8) Fosfor dibatasi, yaitu <17 mg/kg BB ideal/hari
9) Cairan dibatasi, yaitu jumlah urin/24 jam ditambah 500-700 ml
10)
Suplemen vitamin bila diperlukan, terutama vitamin larut air
seperti B6 asam folat, dan vitamin C
11)
Bila nafsu makan kurang, berikan suplemen enteral yang
mengandung energy dan protein tinggi.
Jenis Diet dan Indikasi Pemberian
Diet pada dialysis bergantung pada frekuensi dialysis, sisa fungsi ginjal, dan
ukuran badan pasien. Diet untuk pasien dengan dialysis biasanya harus
direncanakan perorangan. Berdasarkan berat badan dibedakan 3 jenis diet
dialysis :
1. Diet dialysis I, 60 g protein. Diberika kepada pasien dengan berat
badan 50 kg.
2. Diet dialysis II, 65 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat
badan 60 kg.
3. Diet dialysis III, 70 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat
badan 65 kg.
Bahan Makanan Sehari
Bahan makanan
60 g protein
Berat
Urt
65 g protein
Berat
Urt
70 g protein
Berat
Urt
18
(g)
200
15
50
50
nasi
3 sdm
15
1 btr
50
1
ptg 50
nasi
3 sdm
15
1 btr
50
1
ptg 75
nasi
3 sdm
1 btr
1 ptg sdg
50
sdg
1
ptg 50
sdg
1
ptg 50
1 ptg sdg
75
sdg
3
ptg 100
sdg
4
ptg 100
4 ptg sdg
Sayuran
Pepaya
200
300
sdg
1 gls
200
3
ptg 300
sdg
2 gls
200
3
ptg 300
2 gls
3 ptg sdg
Minyak
Gula pasir
Susu bubuk
Susu
30
50
10
100
sdg
3 sdm
5 sdm
2 sdm
gls
sdg
3 sdm
5 sdm
2 sdm
gls
3 sdm
5 sdm
2 sdm
gls
Beras
Maizena
Telur ayam
Daging
Ayam
Tempe
(g)
gls 200
30
50
10
100
(g)
gls 220
30
50
10
100
gls
Nilai Gizi
Protein 60 g
Protein 65 g
Protein 70 g
Energy (kkal)
Protein (g)
2002
62(12%
2039
energy 67(13%
2127
energy 72(13%
energy
Lemak (g)
total)
67(30%
total)
energy 68(30%
total)
energy 72(30%
energy
Karbohidrat
total)
290(58%
total)
energy 293(57%
total)
energy 301(57%
energy
(g)
Kalsium (g)
Besi (mg)
Fosfor (mg)
Vitamin A (RE)
Tiamin (mg)
Vitamin
C
total)
547
21,5
917
38630
0,8
254
total)
579
24
957
38643
0,8
254
total)
583
24,8
1013
38652
0,8
254
(mg)
Natrium (mg)
400
400
423
19
Kalium (mg)
2156
2156
2288
Bahan
makanan
Pagi
Beras
Pukul
10.0
16.0
0
Mala
Protein 65 g
Berat
Urt
(g)
50
50
50
10
10
10
10
100
nasi
1 btr
gls
1 sdm
1 sdm
2 sdm
1 sdm
1 ptg
1 btr
gls
1 sdm
1 sdm
2 sdm
1 sdm
1 ptg
50
50
10
10
10
10
100
nasi
1btr
gls
1 sdm
1 sdm
2sdm
1 sdm
1 ptg
75
1 gls nasi
75
Daging
50
nasi
1
ptg 50
1 ptg sdg
75
nasi
1
ptg
Tempe
25
sdg
1
ptg 50
2 ptg sdg
50
sdg
2
ptg
Sayuran
Papaya
75
100
sdg
gls
75
1
ptg 100
gls
1 ptg sdg
75
100
sdg
gls
1
ptg
Minyak
Maizena
Susu
Gula pasir
10
15
100
30
sdg
1 sdm
3 sdm
gls
3 sdm
1 sdm
3 sdm
gls
3 sdm
10
15
100
30
sdg
1 sdm
3 sdm
gls
3 sdm
Beras
75
gls 75
1gls nasi
75
Ayam
50
nasi
1
ptg 50
1 ptg sdg
50
nasi
1
ptg
Tempe
50
sdg
2
ptg 50
2 ptg sdg
50
sdg
2
ptg
Sayuran
Papaya
75
100
sdg
gls
75
1
ptg 100
gls
1 ptg sdg
75
100
sdg
gls
1
ptg
Telur ayam
Sayuran
Gula pasir
Minyak
Susu bubuk
Gula pasir
Papaya
(g)
gls 50
Protein 70 g
Berat
Urt
(g)
60
0
Siang Beras
Pukul
Protein 60 g
Berat
Urt
nasi
50
50
10
10
10
10
100
gls 75
10
15
100
30
gls
gls
gls
20
Minyak
10
sdg
1 sdm
10
1 sdm
10
sdg
1 sdm
Makan siang/malam
nasi
daging/ayam goreng
tumis tahu/tempe
cah sayuran
buah
pukul 16.00
pudding maizena+saos sirup
memesan diet
Diet dialysis (DD) 60 g protein
Diet dialysis (DD) 65 g protein
Diet dialysis (DD) 70 g protein
21
suhu
pada
lingkungan
dan
peningkatan
aktivitas.
Separoh
cairan
rendah. Pengobatan
Pembatasan
kalsium
tidak
dianjurkan,
karena
dapat
Tujuan Diet
Tujuan Diet Batu Kalsium Oksalat dan Kalsium Fosfat adalah untuk mencegah
atau memperlambat terbentuknya batu kalsium oksalat atau batu kalsium
fosfat.
Syarat Diet
Syarat-syarat Diet Batu Kalsium Oksalat dan Kalsium Fosfat adalah :
1) Energi sesuai dengan kebutuhan
2) Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhn energi total atau 0,8 g/kg
3)
4)
5)
6)
BB/hari.
Lemak normal, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total.
Karbohidrat, sisa dari kebutuhan energi total.
Cairan tinggi, yaitu 2,5-3 liter/hari, separo berasal dari minuman.
Natrium sedang, yaitu 2300 mg ( setara dengan 5 gram garam dapur ),
10)
susu
2. teri dan ikan yang dimakan dengan tulang
Sumber oksalat :
Sumber lemak
: lemak hewan
Sumber lemak
Minuman
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Penderita penyakit ginjal sangat banyak jenisnya, maka dari itu, dalam
perawatan diet pasiennya perawat harus mengetahui dan menjaga agar
tidak terjadi komplikasi. Terutama dalam hal mengatur pola makan yang
rumit dan sangat memerlukan ketelitian yang cermat untuk memantau
kondisi pasiennya.
3.2
Saran
Untuk mencegah terjadinya berbagai penyakit ginjal sebaiknya kita
menjaganya sejak dini. Jika sudah terkena penyakit ginjal dan dianjurkan
untuk diet makanan, sebaiknya melakukannya dengan serius agar tidak
terjadi komplikasi yang semakin parah.
26
DAFTAR PUSTAKA
27