Diet keto pada dasarnya mengurangi asupan karbohidrat dalam makanan dan
menggantinya dengan lemak. Nama diet keto sendiri merujuk pada proses dalam
tubuh kita di mana saat kita mengurangi asupan karbohidrat, tubuh kita akan
memasuki kondisi metabolisme yang disebut ketosis. Ketika proses itu terjadi,
tubuh kita akan jauh lebih efisien dalam membakar lemak dalam tubuh sebagai
energi. Proses ini juga mengubah lemak menjadi asam bernama keton di dalam
jantung yang bisa menyediakan energi pada otak. Selain membakar lemak, diet
keto juga dapat mengurangi kadar gula darah dan tingkat insulin dalam tubuh.
Meskipun demikian, bagi orang umum yang disarankan adalah SKD dan HKD
karena CKD dan TKD adalah metode yang lebih rumit dan umumnya ditujukan
bagi para atlet, khususnya binaragawan.
Yes! Diet keto adalah cara efektif untuk menurunkan berat badan dan menurunkan
risiko banyak penyakit. Beberapa riset mengungkap diet keto jauh lebih ampuh
dibanding diet rendah lemak yang telah lebih umum sebelumnya. Untungnya lagi,
diet ini tidak bikin kamu kelaparan karena kamu justru harus mengonsumsi
makanan yang mengandung lemak. Sebuah riset menemukan orang yang
menjalani diet keto turun berat badan 2,2 kali dibanding mereka yang diet rendah
lemak.
Diet keto pada awalnya justru ditujukan untuk merawat penyakit saraf seperti
epilepsi. Selain itu, diet keto dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan
membakar lemak yang sangat bermanfaat bagi mereka yang mengidap diabetes.
1. Sakit jantung: diet keto dapat mengurangi beberapa faktor penyebab sakit
jantung seperti lemak tubuh, tingkat kolesterol, tekanan darah, dan gula
darah.
2. Kanker: Diet ini sering dipakai untuk pasien beberapa jenis kanker dan
tumor.
3. Alzheimer: Diet keto mampu menurunkan gejala penyakit Alzheimer dan
memperlambat perkembangannya.
4. Epilepsi: Riset menunjukkan diet keto mampu menurunkan frekuensi
kejang pada anak-anak penderita epilepsi.
5. Parkinson: Sebuah studi menyebutkan bahwa diet ini memperbaiki gejala-
gejala penyakit Parkinson.
6. Jerawat: Kadar insulin dan asupan gula yang rendah mampu mengurangi
jerawat.
7. Mengontrol gula darah pada penderita diabetes tipe 2: Bagi penderita
diabetes diabetes tipe 2, diet keto adalah diet yang direkomendasikan
selama lemak yang dikonsumsi merupakan lemak sehat. Misalnya lemak
yang berasal dari ikan salmon, kacang-kacangan dan alpukat. Asupan
karbohidrat dalam jumlah yang rendah dianggap efektif menurunkan kadar
gula darah. Guna memantau keamanan diet keto pada penderita diabetes,
disarankan agar penderita rutin memeriksakan kadar gula darah setiap hari.
Jangan sampai kadar gula darah terlalu rendah. Pengujian tingkat keton
juga perlu dilakukan untuk menghindari ketoasidosis.
8. Meringankan gejala epilepsi pada anak : Seorang ahli gizi mengungkap
bahwa diet keto mampu meringankan gejala epilepsi pada anak. Diet ini
sangat efektif, khususnya untuk anak dengan gejala epilepsi yang sulit
ditangani dengan pengobatan biasa. Sebuah penelitian yang diuji pada 150
anak dengan epilepsi menunjukkan pasca menjalani diet keto selama satu
tahun, setengah dari anak-anak mengalami penurunan frekuensi kejang
sebanyak 50%.
9. Mengurangi risiko penyakit jantung : Diet keto yang dijalankan dengan
memperbanyak konsumsi lemak sehat kemungkinan mampu mengurangi
risiko menderita penyakit jantung. Hal ini diduga karena diet keto
menurunkan kadar insulin sehingga produksi kolesterol dalam tubuh juga
ikut menurun. Kondisi tersebut akan mengurangi risiko penyakit jantung
maupun tekanan darah tinggi.
10. Mengurangi risiko terkena gangguan sistem saraf : Selain epilepsi, diet
keto juga kemungkinan memiliki manfaat untuk membantu menangani
gangguan sistem saraf seperti Alzheimer, gangguan tidur, dan penyakit
Parkinson. Hal ini diduga akibat keton yang dihasilkan tubuh menguraikan
lemak menjadi energi, sehingga mampu melindungi sel otak dari
kerusakan.
Diet keto juga dapat memberi beberapa manfaat lain, seperti mengurangi jerawat,
membantu penanganan PCOS, dan menghambat perkembangan kanker. Selain itu,
diet keto juga menghambat peradangan pada asam urat. Oleh karena itu, banyak
praktisi kesehatan yang memberi rekomendasi diet keto, namun tentunya harus
dijalani dengan cara yang benar.
Buat Anda yang tertarik melakukan diet keto, Anda harus rela untuk mengurangi
konsumsi karbohidrat setiap hari dalam jumlah yang cukup besar. Diet keto
standar (standard ketogenic diet) yaitu dengan pola makan berupa 75% konsumsi
lemak, 20% konsumsi protein, dan 5% konsumsi karbohidrat.
Sementara diet keto tinggi protein (high-protein ketogenic diet) memiliki porsi
konsumsi protein lebih banyak. Pola makan yang diterapkan adalah 60% lemak,
5% karbohidrat, 35% protein. Selain itu, ada pula diet keto jenis lain yang lebih
umum dilakukan oleh atlet atau binaragawan yaitu cyclical ketogenic diet (CKD)
dan targeted ketogenic diet.
Terbiasa mengonsumsi karbohidrat, bukan hal yang aneh bila tubuh kita harus
beradaptasi dengan perubahan pola makan dan muncul beberapa efek samping
saat mulai menjalani diet keto yang sering disebut sebagai flu keto. Gejalanya
adalah tubuh merasa lemas, lapar, gangguan tidur, pusing, atau pencernaan kurang
nyaman yang bisa berlangsung beberapa hari. Untuk meminimalkan gejala itu,
kamu boleh mencoba diet rendah karbo yang lebih umum terlebih dahulu sebelum
benar-benar mengurangi asupan karbo secara drastis. Diet keto juga dapat
mengubah keseimbangan air dan mineral dalam tubuh, jadi kamu boleh
menambahkan garam ekstra ke makanan atau meminum suplemen mineral,
khususnya sodium, potassium, dan magnesium.
Beberapa risiko yang dapat terjadi, bila menjalani diet keto jangka panjang:
Perlu diketahui, saat menjalani diet keto, awalnya Anda mungkin akan mengalami
beberapa keluhan. Hal ini dikenal sebagai “keto-flu”, yang muncul selama proses
penyesuaian. Beberapa keluhan yang mungkin timbul yaitu:
Tubuh terasa lemas
Gelisah
Sulit tidur
Mual
Rasa lapar yang mengganggu
Penurunan kemampuan konsentrasi
Meski tidak selalu terjadi, keluhan-keluhan ini dapat terasa memberatkan saat
memulai diet keto. Umumnya akan berkurang, setelah Anda terbiasa dengan pola
makan ini.
Pada dasarnya diet apa pun yang dilakukan, tidak akan selalu memberikan hasil
yang sama pada tiap orang. Sehingga menyesuaikan jenis diet dengan kondisi,
kebutuhan dan kemampuan tubuh sangatlah dianjurkan. Bila perlu,
konsultasikanlah dengan dokter atau ahli gizi, sebelum menjalani diet keto.
Diet ketogenik akan sangat bermanfaat bagi mereka yang kelebihan berat badan,
mengidap diabetes, atau sekadar ingin meningkatkan kesehatan metabolisme
tubuh. Diet ini kurang cocok bagi para atlet atau mereka yang ingin menambah
massa otot dan berat badan. Wanita yang sedang hamil atau sedang menyusui
sebaiknya jangan melakukan diet keto untuk lebih amannya.
NAMA KELOMPOK :
1. Kiki mulyanengsih
2. Leni rahayu
3. Mahari
4. Nafsiatun nisa
5. Nasito
6. Siti khonisa