Anda di halaman 1dari 97

METODE

PEMERIKSAAN

Diksar Analis 2019


Pengalaman Periksa Darah di Lab Berbeda
Saat itu diharuskan periksa darah oleh dokter kandungan saat hamil anak pertama.
Dr menganjurkan untuk periksa darah ketika saat itu saya mengalami pendarahan di
usia kandungan 8 minggu.

Penjelasan detil pun saya sampaikan ke Dr tentang kronologi pendarahan saat itu.
Berbekal surat rujukan dari beliau, saya diharuskan periksa Toxo (IgG dan IgM) di Lab
????, dikarenakan RS tempat saya periksa belum memiliki fasilitas lengkap untuk
pengujian lebih lanjut tentang virus.

Oya, Gaes.

Singkat cerita, setelah diuji dan


mendapatkan hasilnya. Bersyukur
hasilnya adalah saya negatif Toxo baik
IgG dan IgM.

https://www.mamaenergic.com/2017/05/pengalaman-periksa-
darah-di-lab-prodia.html
Saat itu saya periksa uji CMV baik IgG dan IgM. Hasilnya, IgG
CMV positif dan IgM CMv negatif. Alhamdulillah IgM nya
negatif. Ini artinya aman dan tidak membahayakan janin yang
ada di dalam kandungan saya kala itu.

Saya kasih tahu ya... ada


untungnya loh. Keuntungan
periksa di di Lab xxx ini
kamu bisa mendapat
potongan harga sebesar
10% setiap pemeriksaan di
tanggal 9 dan 10 tiap
bulannya. Harga dari setiap
uji pun masih di bawah harga
Lab ???. Banyak juga
keuntungan lain yang saya
gak hapal. Hehe
Characteristics of a good assay
method
SENSITIVITAS ANALITIS vs KLINIS

SENSITIVITAS
ANALITIS :
Sekecil apa konsentrasi analit yang masih
dapat di deteksi positif oleh metode
KLINIS :
Sejauh mana metode yang dipakai dapat
mendeteksi yang sakit diantara yang benar
sakit secara klinis
SPESIFISITAS ANALITIS vs KLINIS

SPESIFISITAS
ANALITIS :
Seberapa jauh parameter yang diperiksa
dengan metode yang dipakai tidak tercemar
oleh parameter lain
KLINIS :
Seberapa jauh metode yang digunakan bisa
mendeteksi yang sehat secara klinis diantara
yang sehat
Reliability vs. Validity
• Validity: does the test actually measure what
it’s supposed to?
• Reliability: does the test consistently give the
same result under the same conditions?

https://explorable.com/definition-of-
reliability
Reproducibility
Traceability
Sifat dari hasil pengukuran atau nilai dari standar
acuan yang dapat dihubungkan ke acuan tertentu,
biasanya berupa standar nasional atau internasional
melalui rantai perbandingan yang tidak terputus
dimanadalam setiap tahap perbandingan
tersebut mempunyai ketidakpastian tertentu.
Mengapa “traceability” sangat penting ?

• Tidak tersedianya data terkait pemantauan


terhadap produk

* Hasil pemeriksaan tidak dapat dibandingkan


dengan metode lain

* Inakurasi hasil pemeriksaan

* Tidak tersedianya data yang terkait dengan


ketidapastian suatu pengukuran.
Tanpa adanya ketelusuran terhadap
prosedur reference dan material
reference, maka klinisi dapat
menerima hasil dari pasien yang
sama tetapi dari lab yang berbeda
dengan hasil yang berbeda (hasil
tidak dapat dibandingkan)

Committee on Clinical Laboratory Management


Tes Reagen Alat Traceability
HDL Roche Modular Tertelusur terhadap metode
DCM & Abell-Kendall (in house)

LDL Roche Modular Tertelusur terhadap metode B


Quantification (in house)
SGOT Roche Modular Tertelusur terhadap reference
method Epsilon of NADH
Anti HBs Abbott Axsym Tertelusur terhadap material
reference WHO 1st International
Reference Preparation

Urin Rutin Roche Urysis Tertelusur terhadap Minolta


Chroma Meter CR-241 (reference
method white calibration plate
for CR 241)
Pemeriksaan Kimia Klinik
• Analisa senyawa atau analit (protein, enzim,
nutrient, metabolit, hormon dsb.) dalam darah
atau cairan tubuh lainnya sehingga tersedia
informasi yang berkaitan dengan fungsi atau
integritas jaringan, organ dan sistem tubuh
• Penentuan kadar analit dalam laboratorium
klinik umumnya didasarkan pada pengukuran
energi radiasi yang dipancarkan, diserap atau
dipantulkan dalam kondisi terkontrol.
Instrument Kimia Klinik
Instrumen yang digunakan di bagian Kimia Klinik, antara lain :
• Advia 1800 • Reflotron
• Architect ci 8000 / c 4000 • AVL 9180
• Cobas Integra • D-10
• Cobas C501/311/111 • Variant II
• TRX 7010 • In2it
• Hitachi 902/912 • Cobas b121
• Modular P 800 • Hydrasis Sebia
• Microlab 300 • Capillarys Sebia
• Cobas Mira • BN ProSpec
• Vitalab • Agilent 1200 series
• ICPMS
Spektrofotometri
• Pengukuran konsentrasi suatu zat dengan
melewatkan cahaya monokromatis melalui suatu
larutan.
• Semakin tinggi konsentrasi zat semakin banyak
cahaya yang diserap.
• Hubungan antara jumlah cahaya yang diserap dan
konsentrasi larutan ditunjukkan dengan hukum Beer,
yang menyatakan bahwa besarnya penyerapan
berkaitan langsung dengan konsentrasi zat.
Jenis test : Hampir seluruh pemeriksaan kimia
Prinsip Spektrofotometri
Spektrofotometri
Spektrum Elektromagnetik
Syarat Hukum Lambert-Beer :

- Sinar harus monokromatis


- Konsentrasi larutan harus berada dalam batas
- Tidak ada interferensi optik
- Tidak terjadi reaksi kimia antara molekul sampel dan
molekul lainnya

Desain Spektrofotometer
1.Single beam spektrofotometer
2.Double beam spektrofotometer
Principles of Spectroscopy
Principles of Spectroscopy
Classification of spectrometric
methods
The main methods of optical
spectroscopy

https://www.photonics.com/Articles/Spectro
scopy_Mastering_the_Techniques/a25126
1. Luminescense - Chemiluminescense
Application

Chemiluminescent AFP (Advia)


Anti-HAV
CA 125 (Advia)
CA 15-3 (Advia)
CA 19-9 (Advia)
CEA (Advia)
TSHs (Advia)
2. Luminescense - Fluorescence
– Merupakan emisi cahaya oleh atom atau molekul setelah
menyerap suatu proton atau sinar X.
– Atom atau molekul yang dapat berfluoresens disebut
fluorophor
– Pengukuran fluoresens lebih sensitif dibandingkan
pengukuran absorban
– Faktor yang berpengaruh :
• Pengaruh konsentrasi (mis: pengaruh filter & konsentrasi
pemadaman),
• latar belakang, kuvet dan bahan pelarut (memberikan efek fluoresens
non spesifik dan pemadaman dari bahan terlarut),
• pengaruh sampel (penyebaran cahaya, mengganggu fluoresens, dan
absorbsi sampel),
• temperatur,
• fotodekomposisi sampel
3. Luminescense - Phosphorescence
• Luminesence dihasilkan dari substansi tertentu
setelah substansi tersebut menyerap panas atau
bentuk lain dari energi.
• Dibedakan dengan fluoresens dimana
cahaya/luminesens yang terbentuk pada
phosphoresense terus terjadi hingga radiasinya
dihentikan
• Waktu pembentukan emisi lebih panjang
dibandingkan dengan fluorosense
Scattering Techniques
1. Scattering - Turbidimetri
• Mekanisme penghamburan cahaya tergantung pada
panjang gelombang , ukuran dan bentuk partikel yang
menyebabkan hamburan dan struktur ruang partikel
• Turbiditas merupakan sifat optik akibat dispersi sinar dan
dapat dinyatakan sebagai perbandingan cahaya yang
dipantulkan terhadap cahaya yang tiba.
• Turbidimeter meliputi pengukuran cahaya yang
diteruskan, dimana absorbsi akibat partikel tersuspensi
diukur
• Turbiditas berbanding lurus dengan konsentrasi dan
ketebalan, juga warna
Turbidimetry - Immunoturbidimetry
Application

Agregasi
Turbidimetri
Trombosit
Imunoturbidimetri Apo-A1
Apo B
2. Scattering - Nephelometry
• Nephelometry
– Mendeteksi cahaya yang dihamburkan atau
dipantulkan ke suatu detektor
– Pada nefelometer, sumber cahaya dan reseptor
berada pada posisi saling tegak lurus, sedangkan
pada turbidimeter pada posisi sejajar
• Pengukuran dengan metode hamburan cahaya
biasanya digunakan untuk pengukuran protein
serum
Application

Nephelometry Cystatin C
Pre Albumin (Transthyretin)
Beta- 2-Microglobulin Serum
Electrophoresis
Types of Electrophoresis
Types of Gel Electrophoresis
Electrophoresis
Application

Elektroforesis T.P (SPE Hydrasys Sebia)


Chromatography
Chromatography
Jenis-jenis kromatografi

Chromatography

Planar Column

Paper Thin Layer Gas (GC) Liquid (LC)


HEMATOLOGI
Prinsip Pemeriksaan Alat
NO. PARAMETER PRINSIP KETERANGAN
1 RBC Hydrodynamic Focusing DC Diukur oleh alat
2 WBC Impedance / Fluorescence Flowcytometry Diukur oleh alat
3 HGB Non cyanide SLS Method (Spectrofotometry) Diukur oleh alat
4 PLT Impedance / Hydrodynamic Focusing DC Diukur oleh alat
5 HCT Penghitungan / Cumulative Pulse Height Detection Diukur oleh alat
6 MCV Penghitungan dengan rumus / diukur oleh alat
7 MCH Penghitungan dengan rumus
8 MCHC Penghitungan dengan rumus
9 RDW-SD Penghitungan dengan rumus
10 RDW-CV Penghitungan dengan rumus
11 MPV Penghitungan dengan rumus
15 Diff Count Fluorescence Flowcytometry Diukur oleh alat
Flow Cytometry
• Sel-sel dideteksi dan dihitung ketika sel tersebut
mengalir melalui suatu aliran, dimana sinar laser
difokuskan dan ditembakkan ke arah sel-sel
tersebut.
• Sudut sinar laser yang dipendarkan oleh sel-sel
tersebut menggambarkan karakteristik sel termasuk
ukuran sel, struktur bagian dalam, bentuk granul,
dan morfologi permukaan.
Flow Cytometry
Hydrodynamic Focusing
Scattering
Immunoassay
1. Manual
– Aglutinasi : ASTO, RF, CRP, VDRL
– Imunokromatografi : Anti Dengue, Anti TB IgG
– IHA (Haemaglutinasi) : ATA
2. Otomatis
– CMIA : Architect
– MEIA : AxSYM
– ECLIA : COBAS e Series
– IMMCHEM : IMMULITE
– CHEM : ADVIA Centaur
– ELFA : VIDAS / Mini VIDAS
– ELISA Automatic Analyzer : EUROIMMUN 2/7P
Types of Immunoassay

https://slideplayer.info/slide/2803443/
Application
Immunokromatografi • HpSA
• Darah Samar
• Amphetamine/shabu2/ekstasi
• Cannabis/ganja/THC
• Benzodiazepine
• Dengue NS1
• Metode 2 :
Immunokromatografi (Anti-
HIV)
• Anti-Dengue IgM
FENOMENA PROZONE (High-Dose
Effect)
Adalah : fenomena yang terjadi bila terdapat analit
(antigen / antibodi) dalam konsentrasi yang sangat tinggi
di dalam sampel sehingga menginterferensi
pembentukan kompleks antigen-antibodi dan
menyebabkan hasil rendah (non-reaktif) palsu.
Contoh pada pemeriksaan VDRL :

Agglutinasi Normal Prozone Effect


Metode Nonlabel Immunoassay
1.Turbidimetri
2.Nephelometri
Pengukuran dilakukan secara langsung
terhadap immunokompleks AgAb. Yang diukur
adalah protein serum dan obat-obatan untuk
memantau pengobatan.
Categories of Immunoassay

• Competitive
• Noncompetitive
• Homogeneous
• Heterogeneous
Types of Immunoassay
a. Competitive Immunoassay
Pada reaksi ini, antigen berlabel (Ag*) dan
antigen tidak berlabel (Ag) berkompetisi
untuk memperoleh tempat ikatan yang
terbatas pada antibodi. Ikatan antigen
berlabel (AgAb) dan antigen berlabel (Ag*)
yang bebas dipisahkan dan jumlah ikatan
antigen berlabel ditentukan.

Konsentrasi analit (Ag) secara tidak langsung


proporsional terhadap konsentrasi ikatan
antigen berlabel.
b. Noncompetitive Immunoassay
Pada reaksi ini, antibodi dalam keadaan berlebih
dan berlabel. Jumlah ikatan berlabel (AgAb*)
proporsional terhadap konsentrasi analit dalam
sampel.
Ab* + Ag AgAb* + Ab*
ELISA (Enzyme Linked
Immunosorbent Assay)
• Prinsip :
Reaksi antigen-antibodi dengan penambahan
konjugat & substrat membentuk senyawa berwarna
ELISA
MEIA (Microparticle Enzyme
Immunoassay)
• Prinsip :
Pada teknologi MEIA digunakan partikel kecil
dalam ukuran submikron yang berbentuk suspensi.
Dipermukaannya dilekatkan molekul
antigen/antibodi spesifik
• Kelebihan
Luas permukaan mikropartikel yang jauh lebih
besar membuat waktu inkubasi menjadi lebih cepat
--> pemeriksaan lebih cepat dibanding imunoassay
lainnya
ELFA ( Enzyme Linked
Fluorescence Assay)
• Prinsip :
• Reaksi Imunoassay dimana membentuk zat
yang dapat berfluorosensi
• Kelebihan :
• Lebih Sensitif dibanding imunoassay biasa
Immunochemiluminescent
• Prinsip :
• Reaksi immunoassay dengan membentuk senyawa
yang reaktif dan tidak stabil sehingga mengeluarkan
energi (dalam bentuk cahaya)
• Kelebihan :
• Memiliki sensitifitas yang tinggi (10-12 - 10-15 mg/ml)
karena sinar dideteksi pada lingkungan yang
sepenuhnya gelap
• Senyawa chemiluminescent aman, mudah didapat
dan stabil dalam beberapa tahun (acridinium ester,
luminol)
Immunochemiluminescent
Application

Immunochemiluminescent C-Peptide Urin


Estradiol
Electrochemiluminescense
Immuno Assay (ECLIA)
• Prinsip :
• Emisi atau pancaran cahaya oleh produk yang
distimulasi oleh suatu reaksi kimia atau suatu
kompleks cahaya
ECLIA NT-pro BNP
HBeAg
HBsAg
Anti-HCV
Estradiol
PSA
Hormon
Diagnostik Molekuler
•Deteksi dan/atau analisis molekul asam
nukleat (DNA atau RNA) untuk
memberikan informasi klinis.
(John Brunstein, Medical Laboratory Observer, 2012)

MDx
Deteksi Pemeriksaan
Patogen Genetik
Asam Nukleat

6 µm = 6000 nm 2,5 nm

Apa yang bisa ditawarkan oleh Sensitivitas, Spesifisitas


pemeriksaan DNA/RNA?
Bagaimana kita bisa mendeteksi
Amplifikasi / Perbanyakan
DNA/RNA?

Metode apa saja yang bisa digunakan?


Metode dalam MDx

Reverse PCR – Melting /


Transcription PCR HRM

Polymerase Chain Reaction (PCR) Real Time PCR PCR - Sequencing

Nucleic Acid Sequence Based PCR - RFLP Multiplex PCR


Amplification (NASBA)

Nested PCR
What is PCR?
Polymerase Chain Reaction
Menggunakan enzim Taq Reaksi Berantai
Polymerase (Chain)

 Menggunakan perubahan suhu berulang-ulang


 Melakukan perbanyakan kopi DNA dalam ukuran pendek
(100 – 10.000 bp).

Kary Mullis, the inventor of PCR, was


awarded the 1993 Nobel Prize in
Chemistry
Step 1: Denaturation Template
DNA
94/95 oC

Primer
Step 1: Annealling Forward
50 - 60 oC and
Reverse

Step 1: Extension dNTPs


72 oC MgCl2
Deteksi Hasil PCR
Run di elektrophoresis
menggunakan gel
agarose 2 %

10^6 copies + ethidium bromide

Baca di bawah sinar UV


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai