Anda di halaman 1dari 28

MENUJU HASIL

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
YANG BERMUTU

dr. I MADE SILA DARMANA, Sp.PK


Instalasi Laboratorium RSUD Sanjiwani

LOGO
Dasar hukum.

Permenkes RI No.411/Menkes/PER/III/2010 :
Laboratorium Klinik.

Permenkes RI No.43 Thn 2013 : Cara


Penyelenggaraan Lab Klinik Yang Baik.
Laboratorium Klinik:

Labkes periksa spes klinik  kes perorangan (dx,


tx, prognosa).

Jenis pelayanan: umum (pratama, madya, utama),


khusus (mikro, parasit,PA).

Jenjang pelayanan: mandiri (BBLK), terintegrasi


(lab RS).
Lab PK RSUD Sanjiwani:

Ruang lingkup: hematologi, kimia klinik,


imunologi, mikrobiologi& penyakit infeksi.

Peralatan: Mindray BC 3600 (3 diff), Biolis24i


premium (95 parameter), Mini Vidas
(fT4,TSH3), Coatron MI, Electrolyte 9180.

Px lain: HDT, rapid (HIV, HBsAg, Napza, UL),


BTA, golda, Widal, CD4.
Mutu Laboratorium:

• Standar mutu: panduan mutu, SPO,


instruksi kerja.

• Pemantapan mutu: internal &


eksternal.

• PMI: persiapan pasien, pegambilan


spesimen,kalibrasi,uji kualitas air,
reagen, akurasi dan presisi.
Mutu Laboratorium (2)

• Akurasi:ketepatan nilai
sebenarnya (metode standar).

• Presisi: ketelitian  kedekatan


hasil pd pemeriksaan berulang.

• Akurasi & presisi : pemeriksaan


bahan kontrol.
Mutu laboratorium (3)
Mutu Lab (4) Shewhart Chart

+3SD

+2SD

+1SD

-1SD

- 2SD

-3SD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 `1 15 16 17 18 19 20
4
Mutu laboratorium (5)
Mutu laboratorium (6)
PME:
Dilakukan oleh Instansi diluar Laboratorium
Menilai
Menguji
Membandingkan hasil2 yg dikeluarkan beberapa
Laboratorium
Tujuan menegakkan Komparibilitas / Kesamaan dari
Laboratorium disuatu Kota, Daerah atau Negara
Verifikasi:

Tindakan pencegahan kesalahan dlm kegiatan


laboratorium.

Praanalitik: FPP (identitas& diagnosis), persiapan


pasien, spesimen & sampel.

Analitik: reagen, pipetasi, inkubasi, pemeriksaan,


baca hasil.

Pasca analitik: pelaporan hasil.


Validasi hasil:

Pemantapan kualitas hasil periksa


ulang lab rujukan.

Mengirim spesimen & hasil pemeriksaan


ke lab rujukan bandingkan hasilnya.

Persentase tertentu hasil (+) dan (-)


dikirim ke lab rujukan utk periksa ulang.
Persiapan Pasien:

Puasa (8-12
Obat-obatan
jam)

Aktivitas fisik Posisi tubuh.

Variasi
diurnal
Formulir Permintaan Pemeriksaan (FPP):
Pengolahan spesimen:

Whole • Tabung dgn AK.


• Homogenisasi.
blood
• Darah beku 20-30’.
Serum • Sentrifus 3000 rpm,15’
• Tidak lipemik & lisis.

• Tabung dgn AK.


Plasma • Sentrifus seperti serum.
• Tidak lipemik & lisis.
Pemeriksaan Kimia Klinik:

Prinsip: spektrofotometri.

Cahaya polikromatik dilewatkan pd cuvet diteruskan


pd kisi konkaf & difraksi cahaya monokromatik.

Spektrum monokromatis dibaca oleh fotodetektor,


dihitung absorbansi /serapannya.

Konsentrasi analit dihitung dengan mengubah


absorbansi menjadi konsentrasi dgn mengalikan
dengan faktor kalibrasi.
Pemeriksaan Elektrolit:
Prinsip: ISE (ion selektif eletrode).
Teknik pemeriksaan : potensiometri  analisis
berdasarkan perbedaan otensial antara dua
elektroda.
Pemeriksaan Hematologi:
Cara Impedansi Elektrik :
Prinsip : larutan sel darah dialirkan
melalui apertura yg punya 2 elektroda
pada kedua sisinya, sehingga sel dlm
larutan yg bersifat konduktor akan
memberikan pulsa resistensi saat
melalui apertura tsb.
Pemeriksaan hematologi (2)
Parameter:
 Lekosit/ WBC: jumlah, Diff count abs/persen
(Lymph, Mid, Gran).
 Eritrosit/ RBC: jumlah, HGB, HCT, MCV, MCH,
MCHC, RDW-CV, RDW-SD.
 Trombosit/ PLT: jumlah, MPV, PDW, PCT.
 Histogram: WBC, RBC, PLT.
Pemeriksaan Faal Koagulasi:
Metode : foto optik.
Prinsip : PPT
Pemeriksaan Faal Koagulasi (2)
Prinsip APTT:
Pemeriksaan Imunologi:
Prinsip: ELFA
(Enzyme-Linked Fluorescent Assay)

Parameter yang diperiksa: TSHs dan fT4.


Pemeriksaan Mikrobiologi:
Yang ada: BTA, malaria, pengecatan gram,
pemeriksaan feses (parasit).
Yang rencana dikembangkan: kultur (darah, urine,
pus, cairan tubuh lainnya).
Alat: inkubator , alat identifikasi dan tes kepekaan
antibiotika.
Media: blood agar, Mac Conkey, CLED, dan lain-lain.
Interpretasi hasil laboratorium:
Berdasarkan nilai rujukan (rentang normal).
Memperhatikan keterangan klinis pasien.
Melakukan pemeriksaan ulang dengan atau
tanpa pengenceran.
Memberikan ekspertise dan saran pemeriksaan
lanjutan.
Review hapusan darah tepi (DL).
Interpretasi CBC:
Hb, eri, Hct < normal anemia.
Indeks eri: jenis anemia, normositik (MCV),
normokromik (MCHC).
Jumlah eri : ggn eritropoesis, destruksi,
perdarahan.
Jumlah eri : PV, sekunder, relatif.
Jumlah lekosit : lekositosis, leukopenia.
Trombositosis: PV, TE, CML, paska splenektomi.
Trombositopenia: trombositopenia purpura,
anemia aplastik, leukemia akut, pasca kemo.
Interpretasi kimia klinik, imunologi, mikrobiologi:
Kimia klinik: berdasarkan nilai rujukan (hipo atau
hiper).
Imunologi: >> deteksi antibodi (anti HIV, anti
HCV, Widal), deteksi antigen (HBsAg, NS1).
Mikrobiologi : kultur darah (identifikasi & TKA),
Mikroskopik: BTA, malaria (hasil negatif tidak
menyingkirkan diagnosis).
Hal-hal penting:

2 hal penting pemeriksaan PK: linearitas &


homogenitas keterangan klinis.

Pemeriksaan manual punya keterbatasan (kualitas


sediaan hapus, rentang deteksi).

Hubungan antar lab dan klinisi: hasil yang tidak sesuai


klinis  konfirmasi ke lab.

Lab yang bagus sebaiknya punya LIS (laboratory


information system): software, connecting alat dengan
komputer.

Anda mungkin juga menyukai