Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM KETENAGAAN DALAM LABORATORIUM

I.PENDAHULUAN.
Laboratorium rumah sakit merupakan sebuah organisasi yang memiliki dua komponen,
yaitu struktur organisasi dan tata kerja. Struktur organisasi adalah alat untuk memusatkan
perhatian dan daya pada pencapaian sasaran dan tujuan melalui pendekatan yang teratur dan
sesuai prosedur. Struktur pokok organisasi laboratorium terdiri dari jabatan struktural dan jabatan
fungsional. Sementara itu, tata kerja menggambarkan hubungan kerja melalui penetapan garis
kewenangan, tanggung jawab, komunikasi serta alur kerja agar diperoleh fungsi yang optimal
melalui koordinasi unit-unit terkait.

II.LATAR BELAKANG.
Ketenagaan merupakan hal yang sangat penting agar pelayanan laboratorium dapat
berjalan dengan baik dan lancar. Jabatan struktural terdiri dari kepala, bidang/ seksi-seksi, dan
tata usaha/ administrasi. Sedangkan jabatan fungsional terdiri dari tenaga-tenaga teknis
pelaksana kegiatan laboratorium di luar jabatan struktural, yang melakukan kegiatan sesuai
kompetensinya.
Pada dasarnya kegiatan laboratorium harus dilakukan oleh petugas yang memiliki
kualifikasi pendidikan dan pengalaman yang memadai, serta memperoleh/memiliki kewenangan
untuk melaksanakan kegiatan di bidang yang menjadi tugas atau tanggung jawabnya. Setiap
laboratorium harus menetapkan seorang atau sekelompok orang yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan pemantapan mutu dan keamanan kerja.
Pemenuhan kebutuhan jenis, kualifikasi, dan jumlah tenaga Laboratorium Klinik dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Setiap laboratorium harus menunjuk seorang atau sekelompok orang yang akan diberi
tanggung jawab terhadap kegiatan pemantapan mutu dan keamanan kerja. Setiap tenaga
laboratorium harus memiliki syarat, diantaranya kualifikasi pendidikan minimal sesuai dengan
tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Jumlah tenaga administrasi dan tenaga teknis
harus disesuaikan dengan kebutuhan dan standar yang berlaku. RSUD Sanjiwani merupakan
Rumah Sakit type B non pendidikan, sesuai standar seharusnya memiliki dokter spesialis
patologi klinik sebanyak 2 orang, tenaga analis DIII sebanyak 18 orang, dan tenaga administrasi
sebanyak 6 orang.
Saat ini instalasi laboratorium RSUD Sanjiwani memiliki jumlah tenaga sebanyak 23
orang, terdiri dari Kepala Instalasi 1 orang (Dokter Spesialis Patologi Anatomi), Kepala
Subbidang Laboratorium 1 orang (Perawat Ns, S.Kep), penanggung jawab patologi klinik 1
orang (Dokter Spesialis Patologi Klinik), tenaga analis 18 orang (S1 Biologi 1 orang, DIII analis
11 orang, SMAK 6 orang), tenaga administrasi 1 orang (DIII APK), dan tenaga kebersihan 1
orang (SMP).
Dari seluruh tenaga yang ada jika dibandingkan dengan standar yang seharusnya, masih
terdapat kekurangan jumlah, yaitu Dokter Spesialis Patologi Klinik 1 orang dan tenaga
administrasi sebanyak 5 orang. Oleh karena itu perlu ditetapkan pembagian kerja diantara staf
yang ada, termasuk siapa yang berhak melaksanakan tes, mengarahkan dan supervisi tes, serta
siapa yang staf yang bisa melakukan interpretasi hasil tes.

III.TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS.


3.1. Tujuan Umum.
Tujuan umum program ketenagaan laboratorium adalah terciptanya pelayanan
laboratorium yang berkualitas dengan didukung oleh tenaga laboratorium yang profesional.
3.2. Tujuan khusus.
1. Untuk memperoleh tenaga laboratorium yang profesional sesuai kebutuhan.
2. Untuk menjamin distribusi tenaga laboratorium di masing-masing divisi (ruang
sampling, hematologi, kimia klinik, mikrobiologi dan urinalisa, serologi-imunologi,
reagensia, dan patologi anatomi).
3. Untuk menjamin staf baru mendapatkan orientasi yang memadai.
IV.KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN.
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan program ketenagaan laboratorium di Instalasi
Laboratorium RSUD Sanjiwani Gianyar diantaranya:
1. Kegiatan pokok: Orientasi staf laboratorium yang baru.
Rincian kegiatannya:
a. Pengenalan reagen, tenaga dan lingkungan RS.
b. Pengenalan struktur organisasi dan pembagian tugas.
c. Pengenalan kegiatan di lab secara keseluruhan baik di dalam lab maupun ke zal-zal.
d. Pengenalan alat dan cara pemeriksaan di masing-masing unit.
e. Pengenalan alur penerimaan dan pengamprahan reagen ke gudang laboratorium
f. Alur pemecahan masalah bila ada alat yang trouble.
g. Alur pelaporan apabila ada trouble lab.
h. Alur pelaporan pemusnahan baik arsip dan barang-barang yang rusak
i. Sistem pencatatan pasien baru, registrasi, sistem pembayaran
j. Penggolongan jenis pemeriksaan
k. System penyimpanan arsip
l. Sistem pencatatan dan pelaporan dengan komputer
2. Kegiatan pokok: Distribusi tenaga laboratorium ke masing-masing divisi.
Rincian kegiatannya:
a. Distribusi tenaga laboratorium ke masing-masing divisi.
3. Kegiatan pokok: Pendidikan dan pelatihan tenaga laboratorium.
Rincian kegiatannya:
a. Pendidikan dan pelatihan tenaga laboratorium.

V.CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN.


a. Orientasi staf laboratorium yang baru.
b. Distribusi tenaga laboratorium ke masing-masing divisi.
c. Pendidikan dan pelatihan tenaga laboratorium.
VI.SASARAN.
Sasaran yang ingin dicapai program ketenagaan laboratorium sesuai dengan rincian
kegiatan yang ada, yaitu:
1. Orientasi tenaga laboratorium yang baru.
2. Distribusi tenaga laboratorium ke masing-masing divisi.
3. Pendidikan dan pelatihan tenaga laboratorium.

VII.JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN.


Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Orientasi tenaga laboratorium
yang baru.
2. Distribusi tenaga laboratorium
ke masing-masing divisi.
3. Pendidikan dan pelatihan
tenaga laboratorium.

VIII.EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN.


Evaluasi program ketenagaan laboratorium dilakukan oleh Kepala Instalasi
Laboratorium, Kasubid Laboratorium, dan Penanggung Jawab Teknis Patologi Klinik. Evaluasi
dilakukan setiap ada penerimaan staf baru dan setelah seorang staf pulang dari mengikuti diklat.
Laporan evaluasi dibuat segera setelah selesai melakukan evaluasi, dan ditujukan kepada
kepala jajaran direksi ( Kabid Penunjang Medik, Wadir Penunjang, dan Direktur RSUD
Sanjiwani).

IX.PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN.


Pencatatan dan dokumentasi kegiatan dilakukan setiap selesai melakukan kegiatan
orientasi dan mengikuti diklat.
Laporan kegiatan program dilakukan setiap bulan saat rapat bulanan, dan diserahkan
kepada direktur RSUD Sanjiwani.
Evaluasi program secara keseluruhan dilaksanakan setiap saat agar ketenagaan
laboratorium dapat berfungsi maksimal.

Anda mungkin juga menyukai