DIAGNOSTIK
KLINIK
- Elisabeth Kasih -
DIAGNOSTIK KLINIK
Ilmu yang berkaitan dengan
pengukuran & pemeriksaan
laboratorium untuk mendapatkan
data ilmiah terhadap suatu kondisi
patologis tertentu menggunakan
bahan-bahan kimia tertentu
DIAGNOSTIK KLINIK
Patologi klinik
Diagnostik
kllinik
Patologi
anatomi
KEGUNAAN DIAGNOSTIK
KLINIK
Utk diagnosis & monitoring suatu
terapi
Utk skrining penyakit tertentu &
melihat prognosisnya
KEGUNAAN DIAGNOSTIK
KLINIK
PERAN
DIAGNOSTI
K
KLINIK
PEMERIKSAAN
Ada sekitar 400 pemeriksaan yg
harus dimiliki oleh suatu lab
mulai dari yg sederhana (ex:
pemeriksaan Na) hingga yg
kompleks
Mayoritas dilakukan oleh mesin, yg
lebih sederhana dilakukan oleh dg
bantuan reagen (kit) & ada yg
manual
PEMERIKSAAN
Ada yg memerlukan > 1 sampel
berkaitan dg stimulus biokimia (ex:
pemeriksaan glukosa utk uji
toleransi glukosa butuh bbrp X
pengambilan sampel)
CONTOH
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN CITO
Semua lab diagnostik klinik harus
menyediakan fasilitas pemeriksaan
CITO (darurat)
Selain itu, penghantaran hasil lab
juga harus lebih cepat dibandingkan
yg lain
PERSONEL
Selain bs memberikan layanan
pemeriksaan, suatu lab jg hrs bs
memberikan layanan konsultasi
Suatu lab memiliki:
Staf medis
Staf analis
PENGAMBILAN SAMPEL/ SPESIMEN
Sampel darah
Sampel urin
Sampel lain-lain
SAMPEL DARAH
PLASMA
SERUM
SAMPEL DARAH
SAMPEL URIN
Berisi tambahan:
Pengawet utk menghambat
pertumbuhan bakteri
Asam utk menstabilkan metabolit-
metabolit tertentu
Membutuhkan wadah >>
SAMPEL LAIN-LAIN
Dapat berupa cairan tubuh/ jaringan spesifik
● Darah/ serum/ plasma vena
● Darah arterial
● Darah kapiler
● Urin
● Feses
● Cairan serebrospinal/ cerebrospinal fluid (CSF)
● Sputum & saliva
● Jaringan & sel
● Aspirat (ex: cairan pleura, ascites, cairan sinovial)
● Kalkuli (batu ginjal)
SAMPEL LAIN-LAIN
Sampel yang
berbahaya harus diberi
label “SAMPEL
BERBAHAYA”
(berwarna kuning)
PROSES PEMERIKSAAN
KLINIS
KESALAHAN PEMERIKSAAN
Teknik pengambilan darah
Dpt menyebabkan hemolisis pelepasan K
& komponen RBC
Proses venapuncture terlalu lama
Terjadi pembekuan darah plasma berdifusi
ke rongga interstitial konsentrasi >>
pe↑ kadar semu
Jumlah sampel <<<
Kesalahan waktu pengambilan
Ex: urin 24 jam
KESALAHAN PEMERIKSAAN
Kesalahan penggunaan tabung
Tabung harus disesuaikan dg sampel yg
diinginkan (mengandung EDTA/ pengawet/
dsb)
Kesalahan lokasi pengambilan
Jangan mengambil darah dr tangan yg
mendapat infus (downstream)!!
Kesalahan proses penyimpanan
Penyimpanan sampel darah > 24 jam
terjadi kebocoran RBC pe↑ semu kadar K,
PO4 & enzim darah (ex: LDH)
FAKTOR YG MEMPENGARUHI DATA
Jumlah analit
↑/↓
Volume cairan ↑ /
↓
KETEPATAN (ACCURACY)
Menunjukkan kedekatan hasil
pengukuran dengan hasil sebenarnya
Ketepatan = kebenaran
KETELITIAN (PRECISION)
Menunjukkan seberapa saling
dekatnya hasil yang didapat dari
pengukuran yang berulang-ulang
dilakukan pada suatu zat dari bahan
yang sama
Ketelitian = reprodusibilitas
A D
B C
SPESIFISITAS
Seberapa baik suatu tes dalam
mendeteksi HANYA individu yg
berpenyakit dibanding salah
mengelompokkan beberapa orang
sehat sbg orang sakit
SPESIFISITAS
Spesifisitas >> HANYA pasien
dg penyakit yg dimaksud yg akan
menunjukkan nilai (+) dg tes tsb
(–) sejati
(–) sejati + (+) palsu
SENSITIVITAS
Seberapa baik suatu tes mendeteksi
penyakit tanpa melewatkan
beberapa individu berpenyakit yg
salah klasifikasi sbg individu sehat
mengukur proporsi dari individu dg
suatu penyakit
Kemampuan utk menghasilkan (+)
sejati >> & (–) palsu <<
SENSITIVITAS
Pe↑ dlm hasil (+) palsu (orang sehat
salah uji hasil (+) utk suatu penyakit)
me↓ spesifisitas
Pe↑ dlm hasil (–) palsu (orang sakit
salah uji hasil (–) utk penyakit tsb)
me↓ sensitivitas
(+) sejati
(+) sejati + (–) palsu
SPESIFISITAS vs
SENSITIVITAS
Untuk m e n de te ks i
suatu penyakit
dibutuhkan
sensitivitas
maximal
seringkali
mengorbankan
spesifisitas
FAKTOR BIOLOGIS YG
MEMPENGARUHI INTERPRETASI
DATA
Sex (ex: SCr)
Usia
Diet
Waktu pengambilan (pagi/ malam)
Cemas/ stress
Postur pengambilan redistribusi
cairan
FAKTOR BIOLOGIS YG
MEMPENGARUHI INTERPRETASI
DATA
Olahraga pelepasan enzim-enzim
tertentu
Riwayat penyakit (ex: infeksi/
perlukaan jaringan)
Kehamilan
Siklus menstruasi (hormonal)
Riwayat terapi
PREVALENSI
Persentase dari orang yang
mengidap suatu penyakit tertentu
dalam suatu populasi
QUALITY ASSURANCE
Setiap metode harus selalu
dilakukan quality assurance
Internal: membandingkan hasil yg
diperoleh dg nilai yg
telah diketahui
External: sampel yg
sama dibandingkan ke
lab yg berbeda
DAFTAR PUSTAKA
Gaw, A, Murphy, MJ, Cowan, RA, O’Reilly, DSJ, Stewart,
MJ, Shepherd, J, 2004. Clinical Biochemistry – An
Illustrated Colour Text, 3rd Edition. London: Churchill
Livingstone.
Kumar, P & Clark, M, 2005. Clinical Medicine, Sixth
Edition. London: Elsevier Saunders.
Lee, M, 2009. Basic Skills in Interpreting Laboratory
Data, Fourth Edition. Maryland: American Society of
Health-System Pharmacists.
Sacher, RA & McPherson, RA, 2004. Tinjauan Klinis
Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Edisi 11. Jakarta:
Penerbit EGC.