Pemeriksaan
Mikroskopis TBC
Tim Kerja TBC dan ISPA, Kemenkes RI
Outline
1. Kebijakan Program Penanggulangan TBC dalam Pemeriksaan
Mikroskopis
2. Jejaring Laboratorium Mikroskopis TBC
3. Keamanan dan Keselamatan Kerja
4. Pengumpulan Spesimen
5. Prosedur Pemeriksaan Mikroskopis TBC
6. Pemantapan Mutu Laboratorium Mikroskopis TBC
7. SPO Khusus Laboratorium Rujukan
8. Pembiayaan
01
Kebijakan
Penanggulangan TBC
pada Pemeriksaan
Mikroskopis
Kebijakan Penanggulangan TBC pada
pemeriksaan mikroskopis
Berdasarkan Surat Edaran (SE) Dirjen No HK .02.02/III.I/936/2021 tentang Perubahan Alur Diagnosis dan
Pengobatan TBC di Indonesia, diantaranya menjelaskan bahwa :
• Tes Cepat Molekuler (TCM) adalah alat diagnosis utama yang digunakan untuk penegakan diagnosis TBC.
• Jika fasilitas pelayanan kesehatan mengalami kendala mengakses layanan TCM berupa kesulitan
transportasi, jarak dan kendala geografis maka penegakkan diagnosis dapat dilakukan dengan
pemeriksaan mikroskopis.
• Pasien TBC yang terdiagnosis dengan pemeriksaan mikroskopis harus dilakukan pemeriksaan lanjutan
menggunakan TCM. Pemeriksaan TCM bertujuan untuk menentukan status resistansi terhadap
Rifampisin.
• Pemantauan kemajuan pengobatan pasien TBC SO menggunakan pemeriksaan mikroskopis. Pemantauan
kemajuan pengobatan pasien TBC RO menggunakan pemeriksaan mikroskopis dan biakan.
Berdasarkan SE tersebut, meskipun pemeriksaan mikroskopis tidak lagi menjadi sarana diagnosis utama untuk
TBC tetapi masih dapat digunakan bagi fasyankes yang tidak dapat mengakses TCM dan tetap memegang
peranan penting untuk pemantauan kemajuan pengobatan pasien TBC yang tidak dapat dilakukan dengan
pemeriksaan TCM. Oleh karena itu kualitas pemeriksaan mikroskopis harus tetap menjadi perhatian dan upaya
pemantapan mutu internal dan eksternal harus tetap berjalan.
02
Jejaring Laboratorium
Mikroskopis TBC
1. Komponen Jejaring Lab Mikroskopis
2. Jejaring Pemantapan Mutu Lab Mikroskopis
Komponen Jejaring Lab
Mikroskopis TBC
Fasyankes Mikroskopis
• Fasyankes yang melakukan pembuatan, pewarnaan, dan pembacaan sediaan
Fasyankes Satelit
• Fasyankes yang hanya membuat sediaan kemudian merujuk ke fasyankes mikroskopis
untuk dilakukan pewarnaan dan pembacaan
:Mekanisme Rujukan
LABORATORIUM RUJUKAN PROVINSI (LRP)
03 04
Ketebalan Kerataan
sel leukosit tidak tampak sediaan yang rata dan
bertumpuk (one layer tidak terlihat daerah
cells) kosong
Sediaan dahak yang baik (2)
05 Pewarnaan 06 Kebersihan
bersih, tidak tampak sisa
zat warna, endapan
kristal
Diagram Laba-laba
06
Pencatatan Pelaporan
Mikroskopis TBC
1. Formulir TBC
2. Permohonan Laboratorium sampai hasil
laboratorium mikroskipis di SITB
07
Mikroskop
Prinsip, Spesifikasi, Fungsi, Bagian, Cara
Penggunaan, Pemeliharaan, Perawatan
08
Pemantapan Mutu
Laboratorium
Mikroskopis TBC
Pemantapan Mutu
Mikroskopis TBC
Pemantapan Mutu Internal (PMI)
proses pemantauan yang terus menerus,
sistematik, dan efektif yang dilakukan oleh
laboratorium itu sendiri
Pemantapan Mutu Eksternal (PME)
Uji Silang, Tes Panel/ Uji Profisiensi,
Supervisi/Bimbingan Teknis
Peningkatan Mutu atau Quality
Improvement (QI)
Uji Silang
Metode uji silang mikroskopis TBC saat ini menggunakan metode yang baru dan
tidak membedakan jenis pemeriksaan diagnosis yang dilakukan di fasyankes.
Tes panel bukan merupakan kegiatan yang rutin, tetapi dilaksanakan pada
kondisi- tertentu yaitu:
• Uji silang tidak berjalan baik.
• Pasca pelatihan.
• Jika ingin mengetahui kinerja laboratorium mikroskopis TBC yang akan
dijadikan LRI
• Saat supervisi/bimtek
Supervisi/ Bimbingan Teknis