Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah analitis korelatif dengan
metode desain retrospektif. Penelitian Analitis korelatif merupakan metode
statistika yang bertujuan untuk menentukan kuatnya hubungan linier
antara variabel bebas (kadar ureum) dengan variabel terikat (kadar
hemoglobin). Dalam metode desain penelitian ini, dilakukan dengan
melihat atau mengobservasi data dari masa lalu atau data yang sudah lama
untuk di ambil kembali untuk kepentingan peneliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di rekam medik RSUD dr. R. Goeteng
Taroenadibrata Purbalingga pada bulan juli 2016.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien yang baru
terdiagnosa gagal ginjal kronis di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata
Purbalingga yang tercatat ditahun 2011 2015. Data diambil secara
retrospektif , yaitu diambil dari rekam medik.
2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Sampel yang diambil adalah pasien yang baru terdiagnosa gagal
ginjal kronik ditahun 2011 2015 sesuai dengan kriteria inklusi dan
pemilihan jumlah sampel.
a. Jumlah Sampel
Sampel yang diambil pada penelitian ini sesuai dengan rumus
besar sampel yang digunakan untuk penelitian korelatif yaitu
sebagai berikut:

30

31

n=

Z +Z
+ 3
0,5 [ (1+r )/(1r) ]

Keterangan :
n = besar sampel
Z = deviat baku alfa dari kesalahan tipe I (5%)
Z = deviat baku beta dari kesalahan tipe II (10%)
r=

korelasi

minimal

yang

dianggap

bermakna

(0,3)

(Siswandari,2011)
Berdasarkan rumus diatas dapat dihitung besar sampel sebagai berikut:

n=

Z +Z
+ 3
0,5 [ (1+r )/(1r) ]

n=

(1,64 +1,28)
+3
0,5 [ (1+0,3)/(10,3) ]

n=92

Jadi besar sampel minimal yang akan digunakan dalam penelitian


sebanyak 92 responden.
b. Kriteria sampel
Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
(1) Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi penelitian ini adalah :
a. Pasien yang baru terdiagnosa gagal ginjal kronis
b. Pasien laki laki dan perempuan
c. Yang tercatat pada rekam medik dari tahun 2011 2015
dengan jumlah populasi dalam 5 tahun ada 600
populasi.
(2) Kriteria Ekslusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan subyek yang
tidak memenuhi kriteria inklusi, yang menjadi kriteria
eksklusi adalah :
a. Pasien gagal ginjal akut
b. Pasien gagal ginjal kronik ulang

32

c. Teknik Pengambilan Sampel


Peneliti melakukan pengambilan sampel secara simple
random dengan cara pengundian. Pengundian dibagi menjadi 5
tahapan, yaitu tahapan penentuan jumlah populasi yang ditentukan
ditahun 2011 ada 122 populasi diambil 18 sampel, ditahun 2012
ada 115 populasi diambil 18 sampel, ditahun 2013 ada 101
populasi diambil 18 sampel, tahun 2014 ada 127 populasi diambil
18 sampel dan ditahun 2015 ada 135 populasi diambil 20 sampel.
Total sampel yang diambil ada 92 sampel.
Tahapan dalam pengambilan sampel adalah pertama
populasi dari setiap tahun diberi nomor yan pertama ditahun 2011
ada 122 sampel maka peneliti membagi menjadi dua tahap
pengambilan. Dengan cara mengambil setengahnya secara acak
terlebih dahulu yaitu 61 sampel, kemudian menulis nomer secara
urut pada sampel di kertas kecil lalu digulung dan dimasukkan ke
dalam toples. Selanjutnya dikocok sampai merata dan dikeluarkan
sejumlah yang dibutuhkan peneliti setiap tahun yaitu antara 18 20
sampel, ditahun 2011 ini peneliti mengambil 18 sampel. Karena
ada dua tahap pengundian, jumlah yang diambil pada tahap
pertama adalah 9 sampel terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan
dengan tahap kedua yaitu mengambil 9 sampel lagi dan cara
pengambilan sesuai dengan cara tahap yang pertama.
Dilanjutkan pengambilan populasi ditahun 2012, 2013,
2014 dan 2015 dengan cara mencari rekam medik pasien ditempat
yang sama tetapi nomer rekam medik yang berbeda setiap

33

tahunnya, ditahun 2012 jumlah populasi 115, tahun 2013 ada 101
populasi, tahun 2014 ada 127 populasi dan tahun 2015 ada 135
populasi.
Cara atau alur peneliti dimasing masing tahun
pengambilan sampel sama yang dilakukan pada tahun 2011 yaitu
peneliti melakukan dua tahap pengundian di masing masing
tahun populasi terlebih dahulu, tahap pertama mengambil setengah
dari populasi secara acak, kemudian menulis nomer secara urut
pada sampel dikertas kecil lalu digulung dan dimasukkan ke dalam
toples. Selanjutnya dikocok sampai merata dan dikeluarkan
sejumlah yang dibutuhkan peneliti setiap tahun 18 20 sampel.
Karena ada dua tahap pengundian sampel jadi dikeluarkan
setengahnya terlebih dahulu yaitu 9 atau 10 sampel untuk tahap
pertama. Di lanjutkan pada tahap kedua sesuai cara yang tahap
pertama.
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
Penelitian ini ada dua variabel yang digunakan yaitu variabel
Independent dan variabel dependen .
a. Variabel Independen
Pada penelitian ini variabel independennya adalah Kadar Ureum.
b. Variabel Dependen
Pada penelitian ini variabel dependennya adalah Kadar Hemoglobin.
2. Definisi Operasional Variabel
Operasional variabel merupakan penjelasan secara rinci mengenai
variabel yang diteliti oleh peneliti mengenai variabel, konsep variabel,
indicator variabel, dan skala pengukuran dengan tujuan untuk memperoleh

34

nilai variabel penelitian. Dalam penelitian ini, Ada dua variabel yang
dianalisa yaitu Kadar Ureum dan Kadar Hemoglobin.
Table 3.1 Definisi Operasional
Variabel

Definisi Operasional

Kadar Ureum

Hasil akhir metabolisme protein


dalam tubuh.

Kadar
Hemoglobin

Molekul yang terdiri atas zat


besi yang merupakan pembawa
02 keseluruh tubuh.

Cara
Pengukuran
Observasi
data
dari
rekam medik
Observasi
data
dari
rekam medik

Hasil Ukur

Skala

0 ~ mg/dl

Rasio

0 ~ g/dl

Rasio

E. Instrumen penelitian
Alat ukur pada penelitian ini menggunakan lembar observasi,
untuk

alat

yang

digunakan

untuk

mengambil

sampel

dengan

mempergunakan gelas/ toples, kertas HVS, gunting dan alat tulis. Untuk
prosesnya, Kertas HVS digunting menjadi beberapa bagian kecil dan
ditulis nomor sesuai proses pengambilan sampel setelah itu kertas
digulung dan dimasukkan kedalam gelas/toples untuk tahap pengocokan,
selanjutnya kertas yang digulung akan dikeluarkan sesuai kebutuhan
peneliti. Untuk proses hasil dalam pengambilan sampel, data ditulis sesuai
dengan lembar observasi yang sudah disediakan peneliti.
F. Prosedur penelitian
1. Persiapan penelitian
a. Peneliti konsultasi berkaitan dengan judul penelitian yang diajukan.
b. Peneliti meminta surat izin untuk pengambilan data awal ke TU
fakultas ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan
diberikan ke Direktur kepala bidang diklat dan rekam medis RSUD dr.
R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.

35

c. Peneliti melakukan seminar proposal penelitian dan perbaikan


proposal
d. Meminta Surat izin penelitian diturunkan oleh Dekan melalui TU
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto
e. Surat izin dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Purwokerto ditujukan pada Kesbangpol dan BAPEDA Purbalingga
untuk meminta surat Izin penelitian di RSUD dr. R. Goeteng
Taroenadibrata Purbalingga. .
f. Peneliti mendapatkan izin penelitian dan diberikan ke direktur rumah
sakit di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga melalui
bidang Diklat.
g. Izin penelitian disetujui dan diterima dan diberikan ke bagian rekam
medis RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.
2. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara data sekunder atau data
yang berasal dari pihak lain, Data sekunder yang diambil peneliti adalah
data rekam medik pasien yang baru terdiagnosa gagal ginjal kronis di
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Dengan prosedur
sebagai berikut :
a. Pengumpulan data tahun 2011 sampai dengan 2015 mulai dilakukan
di rekam medik RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga
setelah mendapatkan ijin .
b. Peneliti meminta data rekam medik pasien yang baru terdiagnosis
gagal ginjal kronik di tahun 2011 sampai dengan 2015 .
c. Selanjutnya, Peneliti mencari sampel yang sesuai kriteria inklusi
secara teliti dan melakukan pengambilan sampel secara simple
random dengan sistem pengundian. Ada 5 tahapan proses
pengundian, yaitu :

36

1) Tahap pertama adalah penentuan jumlah populasi yang ditentukan


ditahun 2011 ada 122 populasi diambil 18 sampel, ditahun 2012
ada 115 populasi diambil 18 sampel, ditahun 2013 ada 101 populasi
diambil 18 sampel, tahun 2014 ada 127 populasi diambil 18 sampel
dan ditahun 2015 ada 135 populasi diambil 20 sampel. Total
sampel yang diambil ada 92 sampel.
2) Tahap kedua adalah pengambilan sampel. Dimulai pada tahap
pertama pengundian ditahun 2011 ada 122 sampel maka peneliti
membagi menjadi dua tahap pengambilan. Dengan cara mengambil
setengahnya secara acak terlebih dahulu

yaitu 61 sampel,

kemudian menulis nomer secara urut pada sampel di kertas kecil


lalu digulung dan dimasukkan ke dalam toples. Selanjutnya
dikocok sampai merata dan dikeluarkan sejumlah yang dibutuhkan
peneliti setiap tahun yaitu antara 18 20 sampel, ditahun 2011 ini
peneliti mengambil 18 sampel. Karena ada dua tahap pengundian,
jumlah yang diambil pada tahap pertama adalah 9 sampel terlebih
dahulu, kemudian dilanjutkan dengan tahap kedua yaitu mengambil
9 sampel lagi dan cara pengambilan sesuai dengan cara tahap yang
pertama.
3) Tahap ketiga adalah Dilanjutkan pengambilan populasi ditahun
2012, 2013, 2014 dan 2015 dengan cara mencari rekam medik
pasien ditempat yang sama tetapi nomer rekam medik yang
berbeda setiap tahunnya, ditahun 2012 jumlah populasi 115, tahun

37

2013 ada 101 populasi, tahun 2014 ada 127 populasi dan tahun
2015 ada 135 populasi.
4) Tahap keempat adalah pengambilan sampel ditahun 2012 dan 2013.
Cara atau alur peneliti dimasing masing tahun pengambilan
sampel sama yang dilakukan pada tahun 2011 yaitu peneliti
melakukan dua tahap pengundian di masing masing tahun
populasi terlebih dahulu, tahap pertama mengambil setengah dari
populasi secara acak, kemudian menulis nomer secara urut pada
sampel dikertas kecil lalu digulung dan dimasukkan ke dalam
toples. Selanjutnya dikocok sampai merata dan dikeluarkan
sejumlah yang dibutuhkan peneliti setiap tahun 18 20 sampel.
Karena ada dua tahap pengundian sampel jadi dikeluarkan
setengahnya terlebih dahulu yaitu 9 atau 10 sampel untuk tahap
pertama. Di lanjutkan pada tahap kedua sesuai cara yang tahap
pertama.
5) Tahap kelima adalah pengambilan sampel ditahun 2014 dan 2015.
Peneliti melakukan dua tahap pengundian di masing masing
tahun populasi terlebih dahulu, tahap pertama mengambil setengah
dari populasi secara acak, kemudian menulis nomer secara urut
pada sampel dikertas kecil lalu digulung dan dimasukkan ke dalam
toples. Selanjutnya dikocok sampai merata dan dikeluarkan
sejumlah yang dibutuhkan peneliti setiap tahun 18 20 sampel.
Karena ada dua tahap pengundian sampel jadi dikeluarkan
setengahnya terlebih dahulu yaitu 9 atau 10 sampel untuk tahap

38

pertama. Di lanjutkan pada tahap kedua sesuai cara yang tahap


pertama.
d. Setelah hasil proses pengambilan sampel selesai, Data akan dicatat
kedalam lembar observasi. Data yang dicatat meliputi data tentang
nama/ inisial, jenis kelamin, umur, tekanan darah, riwayat penyakit
sebelumnya serta tanggal pemeriksaan hasil laboratorium kadar
hemoglobin, kadar ureum dan kadar kreatinin.
e. Hasil data yang diperoleh akan dilanjutkan kepengolahan data dan
analisa data sebagai berikut :
1) Pengolahan Data
Setelah semua data sudah dimasukkan kedalam lembar observasi,
pada proses pengolahan data peneliti akan memulai pada tahap
editing data, dilanjutkan membuat tabel / tabulasi, setelah data sudah
dimasukkan kedalam tabel

kemudian dilakukan pengolahan data

dan dianalisa kedalam program komputer SPSS hasilnya akan


diketik kembali untuk dibuat hasil penelitian. Berikut urutan proses
dalam pengolahan data :
a) Editing
Peneliti memeriksa data yang diperlukan untuk tahap ke tabulasi,
seperti hasil pemeriksaan laboratorium kadar hemoglobin, kadar
ureum dan juga melihat tanggal pemeriksaan laboratorium secara
benar dan teliti.
b) Tabulating
Pada tahap tabulasi peneliti membuat tabel hasil data dari lembar
observasi. Semua hasil data yang diperoleh akan dimasukkan ke
dalam tabel dan akan dilanjutkan ketahap proses data .
c) Processing Data

39

Setelah data dimasukkan kedalam tabel di program komputer


SPSS, peneliti akan memulai pada tahap menganalisa data dengan
menggunakan program komputer Statistical Package Social
Science (SPSS) versi 16.0 for windows. Setelah hasil data yang
sudah dianalisa di SPSS akan dilanjutkan pada proses
pembersihan data / Cleaning .
d) Cleaning (Pembersihan data)
Pada tahap akhir ini, peneliti melakukan kegiatan pengetikan
kembali data yang sudah dientry untuk mengetahui ada kesalahan
atau tidak. Dan peneliti mengecek kembali data hasil analisa
SPSS apakah ada kesalahan atau tidak dan membuang atau
melampirkan data yang sudah dipakai.
2) Analisa Data
a. Analisis Univariat
Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan pada
setiap variabel secara statistik deskriptif untuk mendapatkan
gambaran mengenai distribusi frekuensi karakteristik sampel (jenis
kelamin dan umur) dan setiap variabel penelitian (kadar ureum dan
kadar hemoglobin) dalam bentuk presentase. Hasil analisanya akan
menggunakan analisis deskriptif sederhana untuk mengetahui nilai
rata-rata (mean) kadar ureum dan kadar hemoglobin sampel saja.
b. Analisa Bivariat
Analisa bivariat penelitian ini adalah untuk menganalisa
hubungan variabel bebas (kadar ureum) terhadap variabel terikat
(kadar hemoglobin) pada gagal ginjal kronik, Uji yang dilakukan
peneliti yaitu menggunakan analisa statistik yaitu Pearson
Correlation Product Moment dengan bantuan program komputer

40

SPSS (Statistical Product and Service Solution). Rumus Pearson


Correlation Product Moment menurut (Sugiyono, 2014) :
r hitung=

n ( XY )( X )( Y )
{ nX ( X ) }{ nY ( Y ) }

Keterangan :
R hitung = Koefisien korelasi
X

= Jumlah skor item

= Jumlah skor total

= Jumlah responden (sebanyak responden)


Analisis

dilanjutkan

dengan

menghitung

persamaan

regresinya. Persamaan regresi yang akan digunakan yaitu regresi


linear sederhana (Sugiyono, 2014):
Y = a bX
Keterangan :
a = Konstanta
b = Koefisien regresi (Nilai peningkatan atau penurunan)
Y = Nilai yang diprediksikan
X = Nilai variabel dependen

G. Etika Penelitian
Peneliti dalam penelitian ini tetap berpedoman pada hak
manusia, moral dan etika dalam penelitian, Berikut etika penelitian yang
dilakukan peneliti :
1 Informed Concent

41

Informed Concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti


dengan responden atau sampel penelitian dengan memberikan lembar
persetujuan. Dalam Penelitian ini karena tidak bertemu dengan
responden secara langsung, peneliti hanya meminta ijin persetujuan
dengan semua pihak RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga
sesuai prosedur. Dan meminta persetujuan ke instalansi rekam medik
untuk melihat data rekam medik sampel ditahun 2011 sampai dengan
2

2015.
Anonymity (tanpa nama)
Jaminan kepada

responden

atau

sampel

dengan

tidak

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya


menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian
yang akan disajikan. Pada instrument penelitian dan hasil penelitian,
nama responden hanya akan dicantumkan inisialnya saja untuk
3

menjaga kerahasiaan data responden.


Confidenuality
Peneliti menjamin kepada responden atau sampel bahwa identitas
atau hal lainnya yang berhubungan dengan privasi sampel telah
dirahasiakan. Pada lembar observasi atau hasil penelitian data hanya
akan sebagian yang tertera seperti data-data umur, tekanan darah,
riwayat penyakit sebelumnya serta data kadar ureum, kreatinin dan

kadar hemoglobin
Beneficience
Peneliti memberikan informasi yang baik untuk responden atau
sampel dalam peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Dalam

42

hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat pentingnya


5

mematuhi diit diet rendah protein pada pasien gagal ginjal kronis .
Non-malefisience
Pada penelitian ini peneliti sudah memperhitungkan bahwa
subjek penelitian (sampel) tidak dirugikan sedikitpun baik dari segi
materil maupun non- materil. Karena peneliti hanya akan mengambil
data data sampel dari rekam medik sehingga tidak akan merasa

dirugikan secara materil atau non materil.


Balancing Harms and Benefits
Peneliti meyakinkan hasil penelitian akan bermanfaat untuk pasien
gagal ginjal kronik dari pada dampak negatif yang ditimbulkan.
Peneliti juga berusaha mengurangi dampak negative yang dapat
merugikan responden. Peneliti hanya akan mengambil sebagian data
data sampel dari rekam medik tanpa melakukan suatu intervensi atau
manipulasi tertentu yang berdampak pada responden. sehingga tidak

akan berdampak negative secara materil atau non materil.


Respect for Person
Penelitian ini menghormati martabat manusia: pertama, setiap
individu (sampel) diperlakukan sebagai manusia yang memilii otonomi
(hak untuk menentukan nasib diri sendiri) ; kedua, setiap individu yang
otonomi berkurang atau hilang perlu mendapakan perlindungan.
Memiliki hak otonomi apabila ada pihak yang merasa dirugikan maka
peneliti bertanggung jawab sebagaimana peneliti sudah membuat surat
pernyataan sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai