PENTINGNYA PEMERIKSAAN
MIKROSKIPOK BTA DALAM ALUR PELAYANAN PME DI
1 PENANGANAN PENYAKIT 3 RSUD TARAKAN
TBC
http://www.tbindonesia.or.id/page/view/11/situasi-tbc-di-indonesia
PENTINGNYA
PEMERIKSAAN
MIKROSKOPIK BTA
DALAM PENANGANAN
PENYAKIT TBC
• International Standard for TB Care
(ISTC ) 2014 :
Standar 3 : TCM sebagai pemeriksaan awal
Sangat menentang tes serologis
Standar 4 : TCM untuk D/TB ekstra pulmonal
Standar 5 : TCM untuk memeriksa terduga TB dengan
BTA negatif
Standar 6 : TCM untuk D/TB anak
Standar 10 : Peran pemeriksaan mikroskopis BTA untuk
monitoring hasil pengobatan
Standar 11 : TCM untuk pemeriksaan Rif Res
LPA untuk pemeriksaan Rif Res dan INH Res
DASAR
Standar Pelayanan Minimal
PMK no.43 th 2016..........menjamin tercapainya sasaran dan
prioritas pembangunan nasional
Bid Kesehatan :
1. Acuan pem kota/kab dalam penyediaan yankes
2. Setiap orang dengan TB mendapatkan yan TB sesuai standar
PP no. 2 th 2018
SPM Bidang Kesehatan pasal 6, no 3 k
Pelayanan kesehatan orang terduga Tuberkulosis
MIKROSKOPIS
14
KUALITAS CONTOH UJI
( SPESIMEN)
• Spesimen dahak berkualitas baik
apabila ditemukan
• Lekosit PMN ≥ 25 per LP pada
perbesaran 10 x 10
15
UKURAN SEDIAAN DAHAK
• Contoh sediaan dahak
yang baik
16
KETEBALAN
• Penilaian ketebalan dapat dilakukan
sebelum pewarnaan dan pada saat
pemeriksaan mikroskopis. Terlalu tebal
17
KERATAAN
• Sediaan yang baik adalah sediaan
yang rata dan tidak terlihat daerah
kosong.
19
KEBERSIHAN
Penilaian kebersihan dilakukan secara makroskopis dan
mikroskopis. Sediaan yang baik terlihat bersih, tidak tampak sisa
zat warna, endapan kristal . sediaan yang kurang bersih akan
mengganggu pembacaan secara mikroskopis
Jelek Baik
21
PEMBACAAN SEDIAAN
DAHAK
23
PELAPORAN SKALA
IUTLD
24
TUJUAN/MANFAAT PEMANTAPAN MUTU
LABORATORIUM MIKROSKOPIS TB ADALAH :
1. Menjamin bahwa hasil pemeriksaan laboratorium mikroskopis
yang dilaporkan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan,
karena hasil pemeriksaan mikroskopis berperan sebagai
penentu diagnosis, pemantauan pengobatan dan kesembuhan
pasien TB.
2. Mengidentifikasi berbagai tindakan yang berpotensi
menimbulkan kesalahan.
3. Menjamin bahwa tindakan-tindakan perbaikan yang tepat telah
dilakukan.
PERLUNYA PME DALAM RANGKA
MENJAMIN MUTU PEMERIKSAAN BTA
FASKES (ATURAN TERKAIT AKREDITASI)
KOMPONEN PEMANTAPAN MUTU
LABORATORIUM TUBERKULOSIS:
• Uji silang:
• Metode Lot Quality Assurance System (LQAS)
• Metode Proporsional
• Supervisi (On Site Evaluation/ On The Job Training)
• Tes Panel (Proficiency Test)
UJI SILANG
30
Kegiatan Uji Silang
Fasyankes Mikroskopis TB :
• Pencatatan dalam form TB 04
• Penyimpanan sediaan urut sesuai register (TB 04)
• Menerima umpan balik
• Menindak-lanjuti dengan upaya peningkatan mutu
Jumlah Slide Yang Diperiksa Per Triwulan di Jumlah Slide Yang Diperiksa Per Triwulan di Jumlah Slide Yang Diperiksa Per Triwulan di Jumlah Slide Yang Diperiksa Per Triwulan di
Masing-masing Lab Faskes (Sesuai dengan Masing-masing Lab Faskes (Sesuai dengan Masing-masing Lab Faskes (Sesuai dengan Masing-masing Lab Faskes (Sesuai dengan
TB04) TB04) TB04) TB04)
Positif Scanty Negatif Positif Scanty Negatif Positif Scanty Negatif Positif Scanty Negatif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
eTB12 PUSKESMAS (2)-JUMLAH SEDIAAN
TAHUN BERJALAN
Jumlah Sediaan Yang Diperiksa Per Triwulan Tahun 2017
Jumlah Slide Yang Diperiksa Per Jumlah Slide Yang Diperiksa Per Jumlah Slide Yang Diperiksa Per Jumlah Slide Yang Diperiksa Per
Triwulan di Masing-masing Lab Triwulan di Masing-masing Lab Triwulan di Masing-masing Lab Triwulan di Masing-masing Lab
Faskes (Sesuai dengan TB04) Faskes (Sesuai dengan TB04) Faskes (Sesuai dengan TB04) Faskes (Sesuai dengan TB04)
Positif Scanty Negatif Positif Scanty Negatif Positif Scanty Negatif Positif Scanty Negatif
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
eTB12 PUSKESMAS (3)-SPR DAN JUMLAH
SEDIAAN UJI SILANG
1 2 3 4
MENSUKSESKAN Penegakan PENINGKATAN Akreditasi
PROGRAM diagnosis dan KINERJA LAB Rumah Sakit
PEMBERANTSAN pemberian FASYANKES
TB PENCATATAN pengobatan lebih
DAN PELAPORAN tepat dan akurat.
PENTING TB untuk
kepentingan
SURVEILANS
Laboratorium Rujukan
Intermediate (LRI)
Rutinitas Pemeriksaan
pemeriksaan mikroskopik dapat
PENTING:
menjadi STEREOTIPE yang sarat
Pembentukan LRI
dengan penurunan kualitas jika di masing-masing
dilakukan TANPA PENGAWASAN kota di DKI Jakarta
PRINSIP UJI SILANG
“ LULUS”
Kepala. Laboratorium Rujukan Provinsi
DKI Jakarta Pemeriksaan Mikroskopis
18 RS Hermina Kemayoran
19 RSAL Mintohardjo
Rekap Hasil Kinerja Uji
Silang BTA TW-1 2019
Rekap Kinerja
No Nama Fasyankes Jumlah Slide
Pembuatan Slide Pembacaan sediaan
1 PKC Kemayoran 25 Jelek Baik Pembuatan sediaan
2
3
PKC Sawah Besar
PKC Gambir
17
14
Baik
Baik
Jelek
Baik
Baik : 73%
4 RSUD Johar Baru 13 Baik Baik Jelak : 27%
5 RS Husada 17 Baik Baik
6 RSUD sawah besar 13 Baik Baik
7 RS St. Carolus 33 Baik Baik
8 PKC Johar Baru 17 Baik Baik Pembacaan slide
9 PKC Cempaka Putih 34 Baik Baik
10 PKC Senen 4 Jelek Baik Baik : 63%
PKM kel. Kwitang
PKM Kel Paseban
3
2
Jelek
Jelek
Baik
Baik Jelek : 37%
PKM Kel Bungur 2 Jelek Baik
PKM Kel Kenari 4 Jelek Baik
PKM Kel kramat 6 Jelek Baik
11 RSUD Kemayoran 11 Baik Jekek
12 RSUD Cempaka Putih 17 Jelek Baik
13 RS Pertamina Jaya 14 Jelek Baik
14 RSUD Tanah Abang 10 Jelek Baik
15 PKC Tanah Abang 23 Baik Baik
16 RS Hermina Kemayoran 31 Baik Baik
17 PKC Menteng 9 Baik Baik
18 RSAL Dr. Mintohardjo 11 Baik Baik
19 RS PGI CIKINI 17 Baik Baik
Total Slide 347
SALAM TOSS TB!