Di Susun Oleh:
Tingkat II B/Semester III
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah ini
dengan judul “Makalah Labkeskal Tentang Mikrobiologi klinik, Patologi dan
Sampel” untuk memenuhi tugas PPK 1 tentang Laporan Praktikum PPK 1
Pemeriksaan BTA, Glukosa Urine, Protein Urine, Pemeriksaan Hemoglobin (Hb)
dan Pengambilan Sampel Darah di UPT Laboratorium & Kalibrasi Provinsi
Kalimantan Tengah
Penulis menyadari bahwa laporan ini mungkin terdapat kesalahan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca dan mudah-mudahan laporan ini dapat mencapai
sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................4
2.1 Mikrobiologi Klinik.......................................................................................4
2.1.1 BTA (Bakteri Tahan Asam)........................................................................4
2.1.2 Pengertian Mikroskop……………………………………...……………..5
2.2 Patologi Klinik...............................................................................................7
2.2.1 Pemeriksaan Glukosa Urine........................................................................7
2.2.2 Pemeriksaan Protein Urine........................................................................10
2.2.3 Pemeriksaan Hemoglobin (Hb).................................................................12
2.3 Sampling Klinik...........................................................................................14
2.3.1 Jenis Jenis Pemeriksaan.............................................................................14
2.3.2 Alat Alat Ampling Dan Fungsinya………………………………………18
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................28
3.1 Kesimpulan...................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................29
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Laboratorium adalah tempat yang dilengkapi dengan berbagai instrumen,
peralatan dan bahan kimia (reagen), untuk melakukan karya eksperimental,
kegiatan penelitian dan prosedur pemeriksaan. Laboratorium medik merupakan
salah satu bagian laboratorium yang dilengkapi dengan berbagai instrumen
biomedis, peralatan, bahan dan reagen (bahan kimia) untuk melakukan berbagai
kegiatan pemeriksaan laboratorium dengan menggunakan spesimen biologis
(whole blood, serum, plasma, urine, tinja, dll) (Seyoum, 2006:14)
Menurut Permenkes RI No. 411/Menkes/Per/III/2010, Laboratorium
Klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan
spesimen klinik untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan perorangan
terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, dan memulihkan kesehatan.
Pemeriksaaan Laboratorium merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk
kepentingan klinik. Tujuan pemeriksaan laboratorium adalah untuk membantu
menegakkan diagnosa penyakit pada penderita atau menegakkan diagnosa
penyakit disamping follow up terapi. Sebelum hasil pemeriksaan laboratorium
dikeluarkan oleh bagian laborat tentulah melalui berbagai tindakan atau
penanganan. Tahap – tahap tindakan atau penanganan dalam pemeriksaan
laboratorium haruslah diperhatikan secara memadai agar dapat dicegah yang tidak
sesuai dengan keadaan penderita. (Purwanto AP, 2010)
Mikrobiologi klinik adalah cabang ilmu kedokteran medis dengan kompetensi
dari Mikrobiologi Kedokteran dan Kedokteran Umum untuk melakukan tindakan
pengobatan dan pencegahan infeksi akibat mikroorganisme pada manusia juga
lingkungan yang berkaitan dengan medis, seperti rumah sakit atau klinis. Bidang
pekerjaan mikrobiologi klinik ini meliputi identifikasi dan penyelesaian masalah
kesehatan yang berkaitan dengan infeksi, bakteriologi, mikologi, virologi, maupun
imunologi. Ini mengacu pada diagnosis dan pilihan terapi antibiotik yang
digunakan nantinya. Berdasarkan aturan pemerintah yang diturunkan melalui
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan HK. 02.
04/1966/I/1966/11 mengenai Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pelayanan
1
2
Intensive Care Unit (ICU), menyebutkan bahwa salah satu tenaga medis spesialis
yang termasuk di dalam tim ICU berasal dari ahli mikrobiologi
klinik. Mikrobiologi kedokteran untuk bersama-sama klinis melaksanakan
tindakan survailans (memantau distribusi penyakit), pencegahan dan pengobatan
penyakit infeksi, serta secara aktif melaksanakan tindakan pengendalian infeksi
dilingkungan.
Patologi klinik merupakan cabang dari ilmu patologi lainnya, yaitu patologi
anatomi, yang mempelajari mengenai anatomi jaringan yang terinfeksi. Ilmu
patologi klinik menekankan penelitiannya pada diagnosis, pemulihan, dan
pencegahan berbagai jenis penyakit. Secara umum, pemeriksaan suatu penyakit
dideteksi berdasarkan perubahan berbagai jenis proses biokimia yang berlangsung
di dalam tubuh pasien. Sampel yang umumnya digunakan untuk pemeriksaan di
laboratorium adalah cairan tubuh seperti urine dan darah. Patologi klinik dapat
digunakan untuk pemeriksaan berbagai jenis penyakit hati terinduksi pemakaian
obat tertentu, HIV, kanker, deteksi kelainan pada paru-paru, dan gangguan
metabolism ion besi di dalam tubuh. Pemeriksaan tersebut umumnya melibatkan
serangkaian tes berkelanjutan, seperti analis mikroskopis, uji imunologis,
hematologis, dan radiologis sehingga memakan waktu yang cukup lama.
2 Rumusan Masalah
2.1.1 Apa definisi Mikrobiologi ?
2.1.2 Apa saja pemeriksaan dalam Mikrobiologi Klinik ?
2.1.3 Apa saja pemeriksaan dalam Patologi Klinik ?
2.1.4 Apa saja pemeriksaan dalam Sampel Klinik ?
3 Tujuan Penulisan
3.1.1 Tujuan Umum
3.1.1.1 Untuk mengetahui apa saja pemeriksaan dalam Mikrobiologi Klinik
3.1.1.2 Untuk mengetahui apa saja pemeriksaan dalam Patologi Klinik
3.1.1.3 Untuk mengetahui apa saja pemeriksaan dalam Sampel Klinik
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Untuk memenuhi tugas PPK 1 tentang Laporan Praktikum PPK 1
Pemeriksaan BTA, Glukosa Urine, Protein Urine, Pemeriksaan
Hemoglobin (Hb) dan Pengambilan Sampel Darah di UPT Laboratorium
3
BAB 2
PEMBAHASAN
4
5
Hal-hal dalam pemanasan perlu diperhatikan sebab tabung bisa pecah atau
cairan bisa berhamburan.
2.2.1.6 Alat
1. Tabung Reaksi
2. Rak Tabung Reaksi
3. Pipet Tetes
4. Karet Penghisap/Vacum Pomp
5. Tissue
6. Penjepit Tabung
7. Pipet Ukur 5 ml
8. Lampu Spiritus Bunsen
9. Botol Reagen
2.2.1.7 Reagensia
Benedict
2.2.1.8 Sampel
1. Urine Pagi
2. Urine 2 jam PP
3. Urine Sewaktu
2.2.1.9 Cara Kerja
1. Siapkan tabung reaksi yang bersih dan kering.
2. Pipet 5 ml reagen benedict masukkan ke dalam tabung
3. Tambahkan ke tabung reaksi tersebut 4 tetes urine, kocok hingga tercampur
rata
4. Dengan menggunakan penjepit tabung, panaskan di atas api hingga mendidih
selama 2 menit atau masukkan tabung ke dalam air mendidih selama 5 menit
5. Angkat tabung, biarkan dingin selama 5 menit
6. Amati reaksi yang terjadi dan catat hasilnya
2.2.1.10 Pembacaan
1. (-) : Bila larutan tetap biru
2. (+) : Bila larutan hijau kekuning-kuningan dengan sedikit endapan
kuning, kadar glukosa antara 0,5% - 1%
10
2.2.2.3 Prinsip
Terjadi reaksi presipitasi ditandai dengan tampaknya kekeruhan dan endapan
putih
2.2.2.4 Keselamatan kerja
Hati-hati dalam pemanasan tabung reaksi
2.2.2.5 Alat
1. Tabung reaksi
2. Penjepit tabung
3. Tissue
4. Pipet ukuran 5ml
5. Rak tabung reaksi
6. Lampu spiritus
7. Pipet tetes
8. Botol reagen
2.2.2.6 Reagensia
Asam Asetat 6 %
2.2.2.7 Sampel
Urine sewaktu
2.2.2.8 Cara kerja
1. Siapkan tabung reaksi yang bersih dan kering
2. Masukan urine ke dalam tabung reaksi 2,5 – 5ml menggunakan spuit
3. Didihkan tabung tersebut diatas api dengan menggunakan penjepit tabung
selama 30 detik
4. Tambahkan secara perlahan 3 – 5 tetes asam asetat 6%
5. Amati perubahan yang terjadi
2.2.2.9 Pembacaan
1. ( - ) : tidak ada kekeruhan
2. ( + 1) : ada kekeruhan ringan tanpa butir – butir ( 0,01-
0.05 % protein )
3. ( +2 ) : kekeruhan mudah dapat dilihat dan tampak butir
butir dalam kekeruhan ( 0,05 – 0,2 % )
4. ( +3 ) : urine jelas keruh dan kekeruhan itu berkeping
12
b. Hematologi lengkap
Hemoglobin L : 12,00 – 19,0 g/dl
P : 10,5 – 17,5 g/dl
Leukosit 4 -11 ribu
LED L : 0 – 15 mm / jam
P : 0 – 20 mm / jam
Hitung Jenis Leukosit Eosinofil : 1 – 3 %
Basofil : 0 – 1 %
Batung : 2 – 6 %
Segmen : 30 – 70 %
Limfosit : 20 – 40 %
Monosit : 2 – 8 %
Eritrosit L : 4,50 – 6,50 juta/dl
P : 3,80 – 4,80 juta
Trombosit 150 – 450 ribu
Hematokrit L : 42 – 50 %
P : 36 – 46 %
c. Pemeriksaan lemak/Lipid
Cholesterol total < 200 mg/dL
Triglisenda < 200 mg/dL
HDL L: 35-55
P: 4-65 mg/dL
LDL L : 10-72 mg/dL
P: 63-167 mg/dL
LDH Dewasa 225-450 µ/L
2.3.1.3 Mikrobiologi
17
Kapas alkohol digunakan untuk mensterilkan kulit misalnya pada saat kita
akan disuntik atau diambil darahnya,untuk membersihkan luka.
5. Handscoon
19
7. Etiket
Etiket digunakan untuk intentitas pasien agar tidak terjadi keselahan atau
tertukar saat pemeriksaan/pengambilan hasil pemeriksaan
d) Kapas alkohol
22
g) Etiket
23
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Laboratorium klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan
pemeriksaan klinik untuk mendapatkan informasi tentang klinik kesehatan
perorangan terutama untuk menunjang diagnostik penyakit, penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan (pasal 1, Permenkes, No 411 tentang
laboratorium klinik).
Mikrobiologi klinik adalah suatu cabang ilmu kedokteran medic yang
memanfaatkan kompetensi dibidang kedokteran umum dan mikrobiologi
kedokteran untuk bersama-sama klinis melaksanakan tindakan survailans
28
DAFTAR PUSTAKA
https://www.halodoc.com/mengenal-lebih-dekat-mikrobiologi-klinik
28
https://docplayer.info/amp/93384432-Penuntun-laboratorium-klinik.html
https://labcito.co.id/pemeriksaan-mikrobiologi/
https://id.wikipedia.org/wiki/Patologi_klinik
Sukmadinatan, Nana. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung PT.
Remaja Rosdakarya
Mardiana & Rahayu, Ira Gustiara. (2017). Bahan Ajar Teknologi Laboratorium
Medis ; Pengantar Laboratorium Medik. Hal : 15-18. BPPSDMKes :
Jakarta.
29
29