Anda di halaman 1dari 8

Alur Pemeriksaan Laboratorium Kesehatan

Diajukan untuk memenuhi tugas

mata kuliah Administrasi Laboratorium

Disusun Oleh :

1. Rahmat Ramadhan Hasibuan


2. Junarni
3. Rocki Riandi Wijaya

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN


JURUSAN ANALIS KESEHATAN TANGERANG
Jalan dr Sitanala Kecamatan Neglasari Kota Tangerang
2019
Daftar Isi
Daftar Isi .......................................................................................................... i
Bab I Pendahuluan .......................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................. 1
Bab II Pembahasan
2.1 Definisi Laboratorium Kesehatan ....................................................... 2
2.2 Prosedur Pengambilan Spesimen ........................................................ 3
2.3 Alur Pemeriksaan Spesimen ................................................................ 4
2.4 Dokumen Terkait Terhadap Prosedur Laboratorium .......................... 4
2.5 Prosedur Terhadap Prosedur Laboratorium ........................................ 5
Bab III Penutup
1. Kesimpulan ......................................................................................... 6
2. Saran .................................................................................................... 6
Daftar Pustaka ................................................................................................. 7

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
disebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya sebagai investasi
bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan
ekonomi dalam mencapai nderajat kesehatan yang optimal.
Dengan makin berkembangnya teknologi kesehatan, meningkatnya
tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas, adanya
transisi epidemiologi penyakit, perubahan struktur demografi, otonomi daerah,
serta masuknya pasar bebas, maka Puskesmas diharapkan mengembangkan
dan meningkatkan mutu layanannya. Untuk meningkatkan mutu pelayanan
yang optimal, maka diperlukan kegiatan yang dapat menentukan diagnosa
penyakit secara pasti yaitu pelayanan laboratorium yang bermutu.
Laboratorium Kesehatan melaksanakan pengukuran, penetapan, dan
pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk penentuan jenis
penyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan, atau faktor yang dapat
berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat di wilayah kerja.

1.2 Tujuan
Prosedur tetap ini ditujukan untuk menjadi pedoman baku analis atau
petugas laboratorium dalam pelaksanaan pemeriksaan laboratorium Untuk
menegakkan diagnose suatu penyakit, Monitoring terapi suatu penyakit

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Laboratorium Kesehatan


Laboratorium adalah salah satu sarana kesehatan yang melakukan kegiatan
pemeriksaan guna menunjang diagnosa suatu penyakit. Ruang lingkup
dibatasi pada jenis pemeriksaan laboratorium yang dapat dilkakukan di
puskesmas dan tenaga yang melakukan pemeriksaan tersedia dan berkompeten
sesuai dengan pendidikan dan keterampilan guna membantu petugas
kesehatan dalam menegakkan diagnosis penyakit.
Rangkaian kegiatan pelayanan ini meliputi :
a. Hematologi klinik adalah : Pemeriksaan Laboratorium terhadap spesimen
darah Tujuannya untuk mengetahui kelainan pada komponen2 darah,
meliputi pemeriksaan Haemoglobin, Hitung leukosit, trombosit, diff count,
hitung erytrosit,PCV, bleeding time dan clooting time
b. Kimia klinik adalah : pemeriksaan Laboratorium terhadap spesimen
berupa serum/plasma meliputi pemeriksaan fungsi hati : SGOT,SGPT,
fungsi Ginjal : Asam Urat, ureum, kreatinin. Analisa lemak meliputi
pemeriksaan cholesterol total, Diabetes melitus meliputi pemeriksaan gula
darah sewaktu, gula darah puasa, gula darah 2 jam PP.
c. Mikrobiologi adalah pemeriksaan laboratorium terhadap spesimen
terindikasi infeksi karena mikroorganisme, terutama bakteri pathogen.
Spesimen yang diperiksa dapat berupa urine, darah, feses, uretra, servic,
vagina, pus, sputum dll. Pemeriksaan yang dilakukanya itu pemeriksaan
mikroskopis BTA, malaria, BV, Clue sell, telur cacing, jamur candida,
jamur supervisial.
d. Urinalisa adalah Adalah lab yang melakukan pemeriksaan spesimen
berupa urine. Pemeriksaan yang dilakukan berupa pemeriksaan kandungan
urin secara enzimatis (protein, glukosa, bilirubin, urobilinoge, dll),
sedimen urin secara mikroskopis.

2
e. Pemeriksaan Imuno-Serologi adalah pemeriksaan pada spesimen
terindikasi penyakit tertentu. Dimana dalam spesimen akan terdapat
antigen (karenainfeksi) atauzattertentu yang khas. Adanya reaksi antigen
dan anti body. Contoh pemeriksannya pemeriksan HIV, VDRL, Golongan
darah,widal slide, PP tes, TPHA, dll.

2.2 Prosedur pengambilan specimen


1. Petugas laboratorium melakukan pemeriksaan terhadap spesimen yang
akan dianalisa dengan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
meliputi : Jenis, jumlah, volume dan keadaan makroskopis spesimen
dengan parameter pemeriksaan laboratorium yang diminta.
2. Setelah cocok Petugas laboratorium akan mempersiapkan alat, reagent dan
bahan pendukung pemeriksaan lainnya.
3. Petugas laboratorium menganalisa spesimen sesuai dengan parameter
pemeriksaan berdasarkan instruksi kerja pemeriksaan yang ada.
4. Setelah selesai melakukan analisa terhadap spesimen pasien maka petugas
laboratorium menuliskan hasil pemeriksaan pada formulir hasil
pemeriksaan laboratorium.
5. Petugas laboratorium melakukan pengecekkan kembali formulir hasil
pemeriksaan.
6. Setelah dipastikan penulisan hasil pemeriksaan tepat maka formulir hasil
dikembalikan kembali ke pada unit yang meminta pemeriksaan
laboratorium.

3
2.3 Alur Pemeriksaan Spesimen di Laboratorium

Spesimen

3. Cek Spesimen dengan formulir


4. permintaan pemeriksaan
5. Laboratorium

Urinalisa

6. Persiapan alat, reagent dan bahan


penunjang pemeriksaan laboratorium Haematologi

Analisa Spesimen Kimia Klinik

Catat hasil Pemeriksaan Mikrobiologi/


pada formulir hasil dan Parasitologi
register pasien labortorium

Imuno-Serologi

Cek kembali penulisan


hasil
Feases Rutin

Kembalikan hasil ke unit


yang mengirim permintaan
pemeriksaan laboratorium

2.4 Dokumen Terkait Terhadap Prosedur Laboratorium


1. Rekam Medis pasien
2. Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
3. Pengantar pemeriksaan laboratorium dari dokter praktik swasta atau klinik
swasta.
4. Formulir hasil pemeriksaan laboratorium
5. Register Pasien laboratorium

4
2.5 Referensi Terhadap Prosedur Laboratorium
1. Good Laboratory Practice (GLP) tahun 1999
2. PerMenKes no 15 tahun 2015 tentang Pelayanan Laboratorium
Pemeriksaan HIV dan penyakit oportunisnya.
3. PerMenKes RI no 441/MenKes/RI/III/2010 tentang laboratorium Klinik
4. Kemenkes no 835/Menkes/SK/IX/2009 tentang pedoman keselamatan dan
keamanan laboratorium mikrobiologi dan biomedik
5. PerMenKes no 43 tahun 2013 tentang cara penyelenggaraan laboratorium
klinik yang benar.
6. PedomanPemeriksaanLaboratoriumdan diagnostic edisike 6,
Joeceleveferke
7. Praktik system manajemenlaboratorium –Pengujian yang baik, Charles. Jp

5
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya, Alur Pemereksiaan laboratorium bertujuan agar proses
pelayanan terhadap pasien menjadi lebih tertata. Apabila semua sudah
berjalan sesuai prosedur yang berlaku maka dampak negative dari segala
aspek dapat dihindari, dan kepuasan pasien menjadi meningkat.

3.2 Saran
Sebagai mahasiswa yang dalam tahap belajar, Kami menyadari bahwa
makalah yang kami buat masih banyak terdapat kekurang. Untuk itu kami
sangat menghargai saran dari mahasiswa atau dosen pembimbing yang
diberikan.

Anda mungkin juga menyukai