Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ANATOMI FISIOLOGI

Disusun Oleh :

1. Rahmat Ramadhan Hasibuan


2. Junarni
3. Rocki Riandi Wijaya

PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN


Daftar Isi
Daftar Isi .......................................................................................................... i

Kata Pengantar ................................................................................................. ii

Bab I Pendahuluan .......................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2
C. Tujuan ................................................................................................. 2

Bab II Pembahasan

2.1 Definisi Kulit / Integumen ................................................................... 3


2.2 Bagian-bagian Kulit ............................................................................ 3
2.3 Anatomi Kulit Secara Histopatologik ................................................. 6
2.4 Kelenjar Kulit ...................................................................................... 9
2.5 Pelengkap Kulit ................................................................................... 11

Bab III Penutup

1. Kesimpulan ......................................................................................... 12
2. Saran .................................................................................................... 12

Bab IV Daftar Pustaka .................................................................................... 13

i
Kata Pengantar

Seperti kita ketahui bersama, bahwa sampai saat ini masih jarang ada
makalah resume tentang Anatomi fisiologi yang dapat membantu siswa Analis
Kesehatan dalam proses belajar . anatomi fisiologi merupakan ilmuyang sangat
penting artinya sebagai penunjang Analis Kesehatan. Untuk mengatasi ini penulis
mencoba menyusun sebuah makalah Anatomi dan Fisiologi untuk mahasiswa
Analis Kesehatan, makalah ini dapat terwujud setelah saya mencari beberapa
referensi tentang Anatomi dan Fisiologi di perpustakaan dan mendapatkan
beberapa referensi di internet.

Penulis sebagai mahasiswa sering mengalami kesulitan dalam mencari


materi kuliah Anatomi dan Fisiologi karena kurangnya sumber buku yang
membahas lengkap tentang Anatomi dan Fisiologi. Selain itu banyak mahasiswa
sering mengalami kesulitan dalam penguasaan materi Anatomi dan Fisiologi,
terutama mempelajari istilah dalam bahasa latin. Dengan dibuatnya makalah ini
semoga mampu mengatasi kesulitan yang dihadapi mahasiswa Analis Kesehatan
dalam mempelajari Anatomi dan Fisiologi.

Penulis menyadari teknik menyusun dan materi yang saya sajikan masih
jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan dan perlu perbaikan, untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca
guna perbaikan makalah ini. Selain itu penulis juga tak lupa mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun makalah ini.

Tangerang, 08 Agustus 2018

Tim Penyusun

Kelompok 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kulit merupakan organ paling besar yang melapisi seluruh bagian
tubuh, membugkus daging dan organ-organ yang ada didalamnya.
Pemahaman tentang anatomi dan fisiologi kulit akan membantu
mempermudah perawatan kulit untuk mendapatkan kulit yang segar, lembab,
halus, lentur dan bersih. Luas kulit pada manusia rata-rata ± 2 meter persegi
dan memiliki berat sekita 16% dari berat badan seseorang.
Kulit memiliki fungsi melindungi bagian tubuh dari berbagai macam
gangguan dan rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui
sejumlah mekanisme biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk secara
terus menerus (kreatinisasi dan pelepasan sel-sel kulit ari yang sudah mati),
respirasi dan pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan keringat serta
pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultra
violet.
Kulit merupakan suatu kelenhar holokrin yang cukup besar dan speerti
jaringan tubuh lainnya, kulit juga bernafas (respirasi), menyerap oksigen dan
mengeluarkan karbondioksida. Kecepatan penyerapan oksigen ke dalam kulit
dan pengeluaran karbondioksida dari kulit tergantung pada banyak faktor di
dalam maupun di luar kulit, tekanan gas di dalam darah kulit, penyakit-
penyakit kulit, usia, keadaan vitamin, hormon di kulit, perubahan dalam
metabolisme sel kulit dan pemakaian bahan kimia pada kulit.

1
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan kulit / integumen?
b. Bagaimana anatomi kulit / integumen?
c. Apa fungsi kulit / integumen?

1.3 Tujuan
a. Mamahami definisi dari kulit / integumen.
b. Memahami anatomi kulit / integumen.
c. Memahami fungsi dari kulit / integumen.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definis Kulit / Integumen


Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh,
dan merupakan bagian terbesar dari tubuh. Kulit memiliki fungsi melindungi
bagian tubuh dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar. Fungsi
perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti
pembentukan lapisan tanduk secara terus menerus, keratinisasi dan pelepasan
sel-sel kulit ari yang sudah mati, respirasi dan pengaturan suhu tubuh,
produksi sebum dan keringat serta pembentukan pigmen malanin untuk
melindungi kulit dari bahaya sinar ultra violet matahari.

2.2 Bagian-bagian kulit

3
1. Ketatin adalah serat protein yang berfungsi sebagai struktur utama
pembentuk lapisan luar kulit manusia.
2. Korpuskula ruffini adalah saraf yang berfungsi sebagai reseptor panas.
3. Freckle (bintik hitam) adalah melanin yang terkonsentrasi di suatu
tempat di kulit yang menyebabkan kulit terlihat ada bintik-binti hitam.
4. Kelenjar keringat adalah kelenjar di dalam kulit yang berfungsi
mengeluarkan keringat. Fungsi kelenjar keringat adalah sebagai salah
satu alat ekskresi berupa keringat dan untuk mendinginkan suhu
tubuh.
5. Korpuskula meissner’s adalah saraf yang berfungsi sebagai reseptor
rabaan.
6. Korpuskula pacini adalah saraf yang berfungsi sebagai reseptor
tekanan.
7. Kolagen dan serat elastik adalah suatu jenis protein yang berfungsi
mengencangkan kulit.
8. Epidermis adalah lapisan terluar kulit yang berisi jaringan epitel pipih
berlapis banyak. Fungsi epidermis adalah melindungi tubuh dari
bakteri, sinar UV, dan berbagai zat kimia dari luar tubuh.
9. Dermis adalah lapisan kulit yang terletak di antara epidermis dan
jaringan ikat (subkutan). Fungsi dermis sangat beragam mulai dari
tempat saraf reseptor, tempat akar rambut, kelenjar keringat, dan
kelenjar minyak.
10. Subkutaneus (jaringan subkutan) adalah pelapis terbawah kulit yang
terdapat jaringan lemak dan pembuluh darah besar. Fungsi
subkutaneus adalah sebagai penghangat tubuh.
11. Korpuskula krause adalah yang berfungsi sebagai reseptor dingin.
12. Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah ke seluruh bagian kulit.
13. Bulbus rambut adalah bagian akar rambut yang menggembung dan
mengandung sel yang aktif membentuk rambut. Fungsi bulbus rambut
adalah untuk memanjangkan rambut.

4
14. Kelenjar apokrin adalah kelenjar keringat yang salurannya terletak di
rambut dan biasanya terapat di lipatan tubuh. Fungsi kelenjar apokrin
adalah untuk melicinkan bagian lipatan tubuh tersebut supaya tidak
terjadi gesekan.
15. Folikel rambut adalah tempat tumbuhnya rambut. Fungsi folikel
rambut adalah sebagai tempat untuk menumbuhkan rambut.
16. Otot erektor adalah otot yang terdapat di rambut. Fungsi otot erektor
adalah untuk mengatur gerakan rambut pada kulit.
17. Kelenjar minyak (kelenjar sebacea) adalah kelenjar eksokrin di kulit
yang mengeluarkan cairan seperti minyak atau lilin yang disebut
sebum. Fungsi kelenjar minyak adalah untuk meminyaki kulit dan
rambut supaya tetap lembab.
18. Melanosit adalah sel-sel yang terletak dilapisan bawah epidermis
kulit. Fungsi melanosit adalah sebagai pigmen yang mengatur warna
kulit.
19. Korpuskula ujung saraf adalah saraf yang berfungsi sebagai reseptor
raas nyeri/sakit.
20. Granula pigmen adalah pigmen yang berfungsi untuk menentukan
warna kulit.

5
2.3 Anatomi Kulit Secara Histopatologik

1. Lapisan Epidermis (kutikel)


a. Stratum Korneum (lapisan tanduk)
Lapisan kulit paling luar yang terdiri dari sel gepeng yang mati, tidak
berinti, protoplasmanya berubah menjadi keratin (zat tanduk)
b. Stratum Lusidum
Terletak di bawah lapisan korneum, lapisan sel gepeng tanpa inti,
protoplasmanya berubah menjadi protein yang disebut eleidin.
Lapisan ini lebih jelas tampak padat telapak tangan dan kaki.
c. Stratum Granulosum (lapisan keratohialin)
Merupakan 2 atau 3 lapis sel gepeng dengan sitoplasma berbutir
kasar dan terdapat inti. Butir kasar terdiri dari keratohialin. Mukosa
biasanya tidak mempunyai lapisan ini.
d. Stratum Spinosum (Stratum Malphigi) atau prickle cell layer
Terdiri dari sel yang berbentuk poligonal, protoplasmanya jernih
karena banyak mengandung glikogen, selnya akan semakin
gepengbila semakin dekat ke permukaan. Diantara stratum spinosum,
terdapat jembatan antar sel (intercellular bridges) yang terdiri dari
protoplasma dan tonofibril atau keratin. Perlekatan antar jembatan ini
membentuk penebalan bulat kecil yang disebut nodulus bizzozero.
Diantara sel spinosum juga terdapat pula sel langerhans.

6
e. Stratum Basalis
Terdiri dari sel kubus (kolumnar) yang tersusun vertikal pada
perbatasan dermi-epidermal berbaris seperti pagar (palisade). Sel
basal bermitosis dan berfungsi reproduktif.
f. Sel Kolumnar
Protoplasma basofilik inti lonjong besar, dihubungkan oleh jembatan
antar sel.
g. Sel Pembentuk Melanin (melanosit) atau clear cell
Sel berwarna muda, sitoplasma basofilik dan inti gelap, mengandung
pigmen (melanosomes).

2. Lapisan Dermis (korium, kutis vera, true skin)


Terdiri dari lapisan elastik dan fibrosa dengan elemen-elemen selular dan
folikel rambut.

a. Pars Papilare
Bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut saraf dan
pembuluh darah.
b. Pars Retikulare
Bagian bawah yang menonjol ke subkutan. Terdiri dari serabut
penunjang seperti kolagen, elastin, dan retikulin. Dasar (matirks)
lapisan ini terdiri dari cairan kental asam hialuronat dan kondroitin
sulfat, dibagian ini terdapat pula fibrolas, selanjutnya membentuk
ikatan (bundel) yang mengandung hidroksiprolin dan hidroksisilin.

7
3. Lapisan Subkutis (hipodermis)
Lapisan paling dalam, terdiri dari jaringan ikat longgar berisi sel lemak
yang bulat, besar, dengan inti mendesak ke pinggir sitoplasma lemak
yang bertambah. Sel ini berkelompok dan dipisahkan oleh trabekula yang
fibrosa. Laposan sel lemak disebut dengan panikulus adiposa, berfungsi
sebagai cadangan makanan. Dilapisan ini terdapat saraf tepi, pembuluh
darah, dan getah bening. Lapisan lemak berfungsi juga sebagai bantalan,
ketebalannya berbeda pada beberapa kulit. Di kelopak mata dan penis
lebih tipis, di perut lebih tebal (sampai 3 cm).

8
2.4 Kelenjar Kulit
Terdapat 2 kelenjar pada kulit manusia, yaitu :
a. Kelenjar keringat (sudorifera)
Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan
duet yaitu saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit
membentuk pori-pori keringat. Semua bagian tubuh dilengkapi dengan
kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan telapak
tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat
mengatur suhu badan dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan
jasmani, emosi dan obat-obat tertentu.
Ada 2 jenis kelenjar keringat, yaitu:
- Kelenjar keringat ekrin
Kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu
keringat yang mengandung 95-97 persen air dan mengandung
beberapa mineral, seperti garam, sodium klorida, granula minyak,
glusida dan sampingan dari mebolism seluler. Jumlahnya di
seluruh badan sekitar dua juta dan menghasilkan 14 liter keringat
dalam waktu 24 jam pada orang dewasa. Bentuk kelenjar keringat
ekrin langsing, bergulung-gulung dan salurannya bermuara
langsung pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.

- Kelenjar Keringat Apokrin


Hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu, pusar, daerah
kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan
cairan yang agak kental, berwarna keputih-putihan serta berbau
khas pada setiap orang. Sel kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya
alkali sehingga menimbulkan bau. Muaranya berdekatan dengan
muara kelenjar sebasea pada saluran folikel dan hanya sedikit
cairan yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai
aktif setelah usia akil baigh dan aktifitas kelenjar ini dipengaruhi
hormon.

9
b. Kelenjar Palit (sebacea)
Kelenjar palit terletak pada bagian atas kulit jangat berdekatan
dengan kandung rambut terdiri dari gelembung-gelembung kecil yang
bermuara ke dalam kandung rambur (folikel). Folikel rambut
mengeluarkan lemak yang meminyaki kulit dan menjaga kelunakan
rambut. Kelenjar palit membentuk sebum atau urap kulit. Terkecuali
pada telapak tangan dan telapak kaki. Kelenjar palit terda[at di semua
bagian tubuh terutama pada bagian muka.
Pada umumnya, satu batang rambut hanya mempunyai satu
kelenjar palit atau kelenjar sebasea yang bermuara pada saluran folikel
rambut. Pada kulit kepala, kelenjar palit atau kelenjar sebasea
menghasilkan minyak untuk melumasi rambut dan kulit kepala. Pada
kebotakan orang dewasa, ditemukan bahwa kelenjar palit atau kelenjar
sebasea membesar sedangkan folikel rambut mengecil. Pada kulit
badan termasuk pada bagian wajah, jika produksi minyak kelenjar
palit atau kelenjar sebasea berlebihan, maka kulit akan lebih
berminyak sehingga memudahkan timbulnya jerawat.

10
2.5 Pelengkap Kulit
1. Rambut
Rambut adalah filamen sel epitelium terkerantinisasi yang memanjang
dan keluar dari kulit manusia. Rambut terdiri atas struktur berikut ini :
- Batang Rambut
Batang rambut adalah bagian rambut yang terlihat pada
permukaan kulit
- Akar Rambut
Akar rambut adalah bagian rambut yang menembus kulit
(epidermis dan dermis).
- Folikel Rambut
Folikel rambut adalah selaput yang mengelilingi rambut pada
kulit.
- Umbi Lapis (Bulb)
Umbi lapis adalah bagian dasar dari folikel rambut.
2. Kuku
Kuku adalah sel epitelium yang epitelium yang terkeratinisasi.
Bagian kuku memaruh bulan (semilunar) yang lebih terang, lanula, adalah
daerah pertumbuhan kuku baru. Di bawah lanula, matrik kuku secara aktif
menghasilkan sel-sel kuku yang berpengaruh pada pertumbuhan kuku.

11
BAB III
Penutup
1. Kesimpulan
Kulit merupakan suatu organ yang berperan penting pada tubuh manusia,
dimana organ ini berperan penting untuk melindungi tubuh dari berbagai
macam gangguan dari rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini terjadi
melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk
secara terus menerus, respirasi, dan pengaturan suhu tubuh, produksi sebum
dan keringat serta pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari
bahaya sinar ultra violet matahari. Penyakit akibat gangguan kulit yaitu
jerawat, komedo, alergi gatal, panu, kadas, kurap, dan gangguan pigmental.

2. Saran
Untuk kehidupan yang lebih baik dan berkualitas, maka sudah seharusnya
kita menjaga seluruh organ kulit kita dengan baik, agar organ kulit kita
berfungsi sesuai. Selain itu hindari hal-hal yang dapat merusak organ kulit
kita, agar terhindar dari penyakit yang dapat mengganggu dan merusak organ
kulit.

12
Daftar pustaka
http://hedisasrawan.blogspot.com/2014/12/20-bagian-bagian-kulit-dan-
fungsinya.html
https://kesthimurni.wordpress.com/2013/10/17/sistem-kulit-sistem-integumen/
https://ardra.biz/kesehatan/kesehatan-kulit-dan-wajah/
https://www.sridianti.com/lapisan-kulit-manusia-dan-fungsinya.html

13

Anda mungkin juga menyukai