Disusun Oleh :
i
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
dengan rahmat-Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul “Membuat Terompet dari Limbah” ini dengan baik tepat pada
waktunya.
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
Pembahasan
2
2.4 Analisa Kelayakan Usaha
Melalui analisa SWOT, kelayakan usaha dapat kita analisa sebagai berikut:
1. Strenght
Strenght adalah kekuatan atau kelebihan terompet ini bahan bakunya
mudah didapatkan, bahkan ada beberapa bahan yang bias didapatkan secara
cuma-cuma.
2. Weekness
Weekness adalah kelemahan atau kekurangan dari usaha terompet yaitu
apabila penjualan pada hari biasa kemungkinan laris agak susah. Karna pada
dasarnya penjualan terompet menjadi system musiman.
3. Oportunity
Oportunity adalah peluang dalam usaha marketing, terompet memiliki
prospek yang cukup bagus pada saat terdapat event-event besar. Tetapi
kurang baik untuk prospek jangka panjang.
4. Threat
Theard adalah ancaman bagi marketing terompet yaitu sudah mulai
banyak pengrajin yang membuat terompet dengan kemasan yang lebih
menarik dan efisien, ada produsen yang memproduksi terompet dengan
berbagai varians seperti menggunakan gas, atau dengan pompa tangan.
3
2.6 Anggaran Biaya
Modal awal = 100.000
1. Pembelian kertas hias: 50.000
2. Pembelian lem = Rp 25.000
3. Pembelian balon = Rp 25.000
4. Tempat benang bekas bias didapatkan secara gratis.
Dalam satu hari pemasaran pada saat event besar dapat menjual 50 terompet
5. Untuk terompet Rp 12.000 x 50 = Rp 600.000
6. Biaya transportasi dan makan Rp 50.000
Laba bersih = pendapatan - total biaya produksi – biaya transportasi
Laba bersih = Rp 600.000 – Rp 100.000 – Rp 50.000
Laba bersih = Rp 450.000
4
BAB III
Penutup
3.1. Kesimpulan
Untuk menjual terompet dalam skala musiman memang sangat
menguntungkan, akan tetapi jika untuk di produksi dalam jangka panjang
kemungkinan tidak akan berkembang. Karna pada dasarnya terompet
merupakan alat tambahan untuk meramaikan suatu acara dan bukan suatu
produk yang dibutuhkan secara menerus oleh masyarakat.
3.2. Saran
Penyusun sangat membutuhkan saran, demi meningkatkan kwalitas dan
mutu makalah yang kami buat dilain waktu. Sehingga penyusun dapat
memberikan informasi yang lebih berguna untuk penyusun khususnya dan
pembaca umumnya.