Anda di halaman 1dari 8

Kewirausahaan

Membuat Terompet dari Limbah

Disusun Oleh :

1. Rahmat Ramadhan Hasibuan


2. Junarni
3. Rocki Riandi Wijaya
4. Argam Hafizhan
5. Dewa Andrianny
6. Desiana Wahyu Kuswardani

Kelas Reguler Karyawan Tingkat II


POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
PRODI ANALIS KESEHATAN
2020
Daftar Isi
Daftar Isi .......................................................................................................... i
Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Bab I Pendahuluan .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
Bab II Pembahasan
2.1 Gambaran Umum ................................................................................ 2
2.2 Peluang Pasar ...................................................................................... 2
2.3 Gambaran Strategi Pemasaran ............................................................ 2
2.4 Analisa Kelayakan Usaha .................................................................... 3
2.5 Proses Pembuatan ................................................................................ 3
2.6 Anggaran Biaya ................................................................................... 4
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 5
3.2 Saran .................................................................................................... 5

i
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
dengan rahmat-Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul “Membuat Terompet dari Limbah” ini dengan baik tepat pada
waktunya.

Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen


pembimbing yang telah memberikan banyak bimbingan serta masukan yang
bermanfaat dalam proses penyusunan makalah. Rasa terima kasih juga hendak
kami ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan
kontribusinya baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah
ini bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan.

Meskipun kami sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang


penyusunan makalah ini, namun kami menyadari bahwa di dalam makalah
yang telah kami susun ini masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan.
Sehingga kami mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca demi
tersusunnya makalah lain yang lebih lagi. Akhir kata, kami berharap agar
makalah ini bisa memberikan banyak manfaat.

Jakarta, 28 Januari 2020

Penulis

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Terompet merupakan salah satu media hiburan di Indonesia.


Kehadirannya lebih sering untuk meramaikan atau tepatnya merayakan acara
pergantian tahun. Penggunaan terompet untuk even tahun baru kemungkinan
disebabkan terompet mengeluarkan suara yang cukup nyaring sehingga dapat
menciptakan suasana riuh, ramai, dan meriah. Apabila lebih dari satu orang
yang membunyikan terompet secara bersamaan, dan apalagi banyak orang
maka dijamin suaranya mampu memekakkan telinga dan membuat suasana
semakin ramai. Terompet dibunyikan dengan cara ditiup.

Penggunaan terompet tidak berbatas ruang dan usia. Terompet digunakan


di mall-mall, gedung-gedung, hotel-hotel, jalan-jalan, kawasan wisata, vila-
vila, rumah-rumah, dan lain-lain, dalam rangka merayakan pergantian tahun.
Terompet juga digunakanoleh mereka dari yang belum dapat meniup akan
tetapi ingin coba-coba, Balita (di bawah usia lima tahun), sampai kakek-nenek.

Kemunculan terompet yang tidak lekang oleh zaman, tidak selalu


membuat orang “peduli” pada orang dan kegiatannyayang berada dibalik
terompet itu, yaknisang pengrajin terompetdengan pekerjaannya. Apa yang
melatari seseorang menjadi pengrajin terompet, ragam bahan, ragam alat,
dancara perolehannya, cara pembuatan terompet, sumber pengetahuan, pola
pemasaran, pola penyimpanan, dan polapenggunaan hasil dari penjualan
terompetolehpengrajinnya,

1
BAB II
Pembahasan

2.1 Gambaran Umum


Proses pelaksanaan program ini akan dilaksanakan beberapa tahap. Tahap
pertama, yaitu mencari alat-alat yang akan digunakan untuk mengolah bahan
dasar dalam pembuatan produk. untuk tahap kedua, mencari bahan baku utama
dan bahan-bahan lain yang dibutuhkan. Dalam tahap ini, bahan baku yang akan
dicari adalah tempat benang bekas, kertas hias, balon, gunting, lem.
Bahan-bahan yang dibutuhkan mudah di dapatkan. Setelah semua sudah
terkumpul, barulah melaksanakan tahap ketiga yakni pengolahan terhadap
bahan dasar untuk dijadikan produk yang diharapkan. Tahap terakhir adalah
melakukan hiasan pada produk dengan kertas hias yang sudah disediakan
kemudiaan dilakukan pemasaran ke konsumen melalui tahapan pemasaran yang
dilakukan sendiri oleh pengusul.

2.2 Peluang Pasar


Di Indonesia, Terompet menjadi alat yang sangat menarik terutama pada
acara seperti tahun baru atau pertandingan sepak bola. Peluang pasar untuk
produk terompet ini sangatlah besar melihat budaya masyarakat yang konsumtif
dan peluang pasar yang menjanjikan, terutama pada saat tahun baru. Selain itu
daya beli komsumen terhadap produk ini cukup bervariasi dari konsumen elite
hingga konsumen menengah bawah. Produk ini dapat dikonsumsi oleh semua
golongan karena harganya yang relatif terjangkau serta memiliki nilai kepuasan
yang tinggi.

2.3 Gambaran Strategi Pemasaran


Metode pemasaran “Terompet” ini adalah dengan membuat para konsumen
merasa puas terhadap produk dan kualitas yang disuguhkan oleh pengrajin.
Sasaran pasar poduk terompet ini utamanya masyarakat warga sekitar pusat
nongkrong pada saat acara tahun baru. Tempat penjualannya akan dilakukan
sekitaran bundaran HI, selebihnya kami ingin menjualnya berkeliling sekitaran
Monas.
Untuk menembus tingkat pasar yang optimal, maka diperlukan sekali untuk
memikirkan strategi yang akan ditempuh untuk membangun usaha agar
mendapatkan respon yang bagus dari konsumen di pasar bersaing, dengan
menganaliasa lingkungan yang ada akan mempermudah bagi perusahaan dalam
menyusun strategi yang baik dan efisien.

2
2.4 Analisa Kelayakan Usaha
Melalui analisa SWOT, kelayakan usaha dapat kita analisa sebagai berikut:
1. Strenght
Strenght adalah kekuatan atau kelebihan terompet ini bahan bakunya
mudah didapatkan, bahkan ada beberapa bahan yang bias didapatkan secara
cuma-cuma.
2. Weekness
Weekness adalah kelemahan atau kekurangan dari usaha terompet yaitu
apabila penjualan pada hari biasa kemungkinan laris agak susah. Karna pada
dasarnya penjualan terompet menjadi system musiman.
3. Oportunity
Oportunity adalah peluang dalam usaha marketing, terompet memiliki
prospek yang cukup bagus pada saat terdapat event-event besar. Tetapi
kurang baik untuk prospek jangka panjang.
4. Threat
Theard adalah ancaman bagi marketing terompet yaitu sudah mulai
banyak pengrajin yang membuat terompet dengan kemasan yang lebih
menarik dan efisien, ada produsen yang memproduksi terompet dengan
berbagai varians seperti menggunakan gas, atau dengan pompa tangan.

2.5 Proses Pembuatan


Proses pembuatan terompet ini sangat mudah, berikut langkah-langkahnya:
1. Siapkan alat dan bahan yang sudah disediakan.
2. Potong sedikit bagian atas tempat benang bekas.
3. Tempelkan balon pada salah satu sisi tempat benang yang sudah dipotong,
kemudian diikat dengan menggunakan karet gelang
4. Sambungkan tempat benang yang sudah direkatkan dengan balon pada
tempat benang bekas yang masih utuh menggunakan lem.
5. Untuk membuat terompet semakin lantang, bias ditambahkan dengan 1
tempat benang bekas.
6. Setelah selesai, hiasi dengan menggunakan kertas hias semenarik mungkin.

3
2.6 Anggaran Biaya
Modal awal = 100.000
1. Pembelian kertas hias: 50.000
2. Pembelian lem = Rp 25.000
3. Pembelian balon = Rp 25.000
4. Tempat benang bekas bias didapatkan secara gratis.
Dalam satu hari pemasaran pada saat event besar dapat menjual 50 terompet
5. Untuk terompet Rp 12.000 x 50 = Rp 600.000
6. Biaya transportasi dan makan Rp 50.000
Laba bersih = pendapatan - total biaya produksi – biaya transportasi
Laba bersih = Rp 600.000 – Rp 100.000 – Rp 50.000
Laba bersih = Rp 450.000

4
BAB III
Penutup
3.1. Kesimpulan
Untuk menjual terompet dalam skala musiman memang sangat
menguntungkan, akan tetapi jika untuk di produksi dalam jangka panjang
kemungkinan tidak akan berkembang. Karna pada dasarnya terompet
merupakan alat tambahan untuk meramaikan suatu acara dan bukan suatu
produk yang dibutuhkan secara menerus oleh masyarakat.

3.2. Saran
Penyusun sangat membutuhkan saran, demi meningkatkan kwalitas dan
mutu makalah yang kami buat dilain waktu. Sehingga penyusun dapat
memberikan informasi yang lebih berguna untuk penyusun khususnya dan
pembaca umumnya.

Anda mungkin juga menyukai