ECOPRINT
DISUSUN OLEH:
AINUN NADHIFAH
XI AKUNTANSI 2
GURU PEMBIMBING:
HIMMALATUL ASLAMI S. Pd
Sholawat dan salam senantiasa kita sampaikan kepada utusan Allah. Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa dan membimbing umat manusia dari
alam kejahiliyahan ke alam yang penuh cahaya ilahi.
Semoga proposal bisnis ini dapat berguna bagi kita semua. Saya sadar bahwa
proposal bisnis ini masih jauh dari kata sempurna, hal itu dikarenakan
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan saya. Saya memohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan untuk para pembaca memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Akhir kata, saya memohon maaf apabila penulisan ini terdapat
banyak kesalahan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknik pembuatan ecoprint mulai diperkenalkan di negara India
awal tahun 2000 oleh India Flint, yaitu daun-daunan ditempet
pada kain sutera atau wool kemudian digulung dan dimasukkan ke
dalam steam.
Ecoprint dapat diartikan sebagai teknik mencetak pada kain
dengan menggunakan pewarna alami dan membuat motif dari
daun secara manual yaitu dengan cara ditempel sampai timbul
motif pada kain.
Teknik ini merupakan hasil perkembangan dari teknik
ecodyeing, yaitu pewarnaan kain dari alam. Indiana Flint pada
tahun 2006 mengembangkannya menjadi teknik ecoprint. Ketika
itu, Flint menempelkan tanaman yang mempunyai pigmen warna
dan menempelkannya pada kain yang berserat alami.
BAB II
TINJAUAN UMUM
A. Profil Usaha
Produk : Ecoprint
B. Strategi Pemasaran
C. Analisis SWOT
1. Strenght
1) Proses pembuatannya tidak begitu rumit.
2) Bahan - bahannya mudah ditemukan.
3) Menggunakan pewarna alami.
4) Harga dapat lebih terjangkau.
2. Weaknes
1) Motif yang timbul cenderung abstrak.
2) Diperlulkan penyimpanan dan perawatan khusus pada
totebag karena menggunakan pewarna alami yang
mudah pudar.
3) Sulit menghilangkan bau daun yang menempel.
3. Opportunities
1) Belum banyak produsen/ pebisnis yang bergelut dalam
ecoprint, sehingga membuat peluang bisnisnya pun
lebih besar.
2) Ecoprint bukan hanya menghasilkan motif dan kain
yang lebih cantik dan unik, tetapi juga mengajarkan
manusia untuk menghargai alam.
4. Threats
1) Terdapat banyak pesaing produsen tas yang memiliki
model dan bentuk lebih beragam.
2) Produksi pada umumnya masih secara homemade
sehingga jumlah setiap produksi masih terbatas.
BAB III
MANAJEMEN PRODUKSI
A. Bahan Pembuatan Produksi
1. Kukusan
2. Kompor
3. Ember
4. Pipa paralon
C. Proses Produksi
Langkah-langkah membuat ecoprint :
1. Rendam totebag dengan air tawas selama kurang lebih 10 menit agar
pewarna nantinya lebih awet
2. Rendam daun dan bunga di dalam larutan cuka agar tanin (zat warna
daun) keluar dengan maksimal
3. Bentangankan totebag yang sudah direndam di atas meja dan
tempelkan daun-daunan serta bunga-bunga sesuai motif yang
diinginkan (posisi tulang daun di bawah)
4. Gulung totebag dan daunnya dengan pipa paralon
5. Ikat dengan tali
6. Kukus selama 2 jam
7. Angkat dan bentangkan di meja, ambil daun-daunan secara perlahan
8. Jemur totebag ecoprint kamu
9. Kini totebag ecoprint kamu sudah selesai dan siap di pakai.
BAB IV
RENCANA BIAYA DAN PENDAPATAN
A. Modal
1. Kain Putih : Rp. 30.000,00
2. Tawas : Rp. 5.000, 00
3. Cuka : Rp. 5.000,00
4. Tali rapia : Rp. 1.500,00
B. Harga Jual
Dari semua alat bahan yang kami gunakan, serta telah memperhitungkan
modal, tenaga, dan waktu adalah Rp. 75.000,00
https://namiraecoprint.com/ecoprint-genre-batik-indonesia/#:~:text=Teknik
%20pembuatan%20ecoprint%20mulai%20diperkenalkan,Asia%20Tenggara
%20termasuk%20ke%20Indonesia
https://sorosutankel.jogjakota.go.id/detail/index/9867