Salah satu hal yang perlu diiakukan adalah memperhitungkan mengenai biaya produksi.
Tidak sedikit yang beranggapan bahwa biaya produksi adalah hal yang sepele sehingga
menganggap remeh dan tidak menyertakannya dalam perhitungan untung rugi sebuah usaha.
Namun sebaliknya, biaya produksi sangat penting dalam dunia bisnis. Perlu perhitungan yang
tepat dan kalkulasi yang akurat ditambah dengan perhitungan biaya produksi demi tercapainya
keuntungan bisnis yang diharapkan.
Biaya adalah pengeluaran ekonomis yang diperlukan untukperhitungan proses produksi.
Biaya ini didasarkan pada harga pasar yang berlaku dan pada saat proses ini sudah terjadi
maupun belum téljadi. Menurut ilmu ekonomi, biaya terbagi menjadi dua yaitu biaya eksplisit
dari biaya implisit. Biaya eksplisit adalah biaya-biaya yang terlihat secara fisik seperti uang.
Sedangkan biaya implisit adalah biaya-biaya yang tidak terlihat secara langsung yaitu misalnya
penyusutan barang modal.
1) Biaya Produksi
Biaya produksi adalah akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam
proses produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau barang.
Biaya~biaya ini meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya operasional barang /
pabrik, dan lain sebagainya Biaya produksi ini harus diakumulasi secam cermat untuk
kemudian dihitung dan dibandingkan dengan laba kotor perusahaan. Selisih pendapatan
dikurangi dengan biaya produksi akan menjadi laba bersih perusahaan atau total
keuntungan yang diperoleh.
Biaya produksi ini di perlukan untuk mendukung proses pengolahan bahan baku
menjadi produk jadi yang siap dipasarkan kepada konsumen. Dalam memproduksi suatu
barang tentunya diperlukan sebuah proses produksi yang panjang dan terencana dengan
baik demi untuk menciptakan suatu produk yang benar-benar berkualitas
Biaya produksi selanjutnya diklasifikasikan menjadi tiga elemen yakni biaya
bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Tiga elemen biaya
tersebut lah yang dapat dibebankan pada produk untuk kepentingan laporan keuangan
eksternal.
c. Biaya Overhead
Biaya Overhead adalah semua biaya produksi selain bahan baku langsung dan
tenaga kerja langsung. Banyak masukan yang diperlukan untuk memproduksi barang
atau penyediaan jasa selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Perlu
diingat dari komponen biaya tenaga kerja langsung, hanya biaya lembur yang
dikategorikan dalam biaya overhead.
Elemen-elemen biaya overhead pabrik
Biaya bahan baku tidak langsung
Biaya tenaga kerja tidak langsung
Biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap
Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin
Biaya listrik dan air pabrik
Biaya asuransi pabrik
Operasi lain-lain
a. Biaya Penjualan
Biaya Penjualan adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan dan
mendistribusikan barang atau ajasa. Biaya tersebut sering mengacu pada biaya
mendapatkan pesanan/ pelanggan dan memenuhi pesanan/ pelanggan. Misalnya gaji
tenaga penjual, iklan, pergudangan, pelayanan, pengiriman dll.
b. Biaya Administrasi
Biaya Administrasi adalah semua biaya yang berhubungan dengan administrasi
umum organisasi yang tidak dapat diestimasi secara tepat baik untuk pemasaran
ataupun produksi. Contoh biaya administrasi adalah gaji manajemen puncak, biaya
administrasi, pencetakan laporan tahunan, akuntansi umum, penelitian dan
pengembangan dll. Biaya Penjualan/ pemasaran dan Administrasi adalah biaya yang
tidak dapat disimpan atau disebut biaya periode. Biaya periode yang tidak dapat
disimpan dibebankan pada periode dimana biaya tersebut terjadi. Oleh karena itu
tidak satupun dari biaya ini tampak sebagai persediaan yang dilaporkan pada nareca.
c. Biaya Total
Biaya total adalah biaya keseluruhan yang dikeluarkan untuk menghasilkan
barang/jasa. Biaya total didapat dari menjumlahkan biaya tetap dengan biaya variabel,
atau:
Dengan
TC =Total Cost (biaya total)
FC = Fixed Cost (biaya tetap)
VC = Variabel Cost (biaya variabel)
d. Biaya Marjinal
Biaya marjinal adalah konsep biaya terpenting dalam ilmu ekonomi.Biaya
marjinal menunjukkan tambahan biaya yang diperlukan untuk memproduksi satu unit
tambahan output. Katakanlah sebuah perusahaan memproduksi 100 unit televisi, dengan
biaya total Rp.100.000.000.- Jika biaya total produksi 101 unit televise adalah Rp.
101.000.000,-, Biaya marjinal produksi televise adalah Rp. 1.000.000.- Untuk 1 unit
tambahan.
Dengan :
ATC = Average Total Cost (biaya total rat-rata)
TC = Total Cost (Biaya total)
Q = Quantity (kuantitas barang yang diproduksi)
Dengan:
AFC = Average Fixed Cost( biaya tetap rat-rata)
TFC = Total Fixed Cost (total biaya tetap)
Q = Quantity (kuantitas barang yang diproduksi)
Semakin banyak barang yang diproduksi, maka akan semakin sedikit proporsi
biaya tetap yang melekat pada barang tersebut. Dengan kata lain, semakin banyak barang
yang diproduksi, semakin kecil biaya tetap rataratanya.
Biaya variabel rata-rata (average variable cost)
Biaya variabel rata-rata atau average variable cost (AVC) adalah biaya
variabel untuk tiap unit yang dihasilkan. Biaya varabel rat-rata diperoleh dengan
membagi total biaya variabel dengan total jumlah produksi atau:
Dengan:
AVC = Average Variable Cost (biaya variabel rata-rata)
TVC = Total Variable Cost (biaya variabel total)
Q = Quantity (kuantitas barang yang diproduksi)
Harga pokok sebagai penetapan harga jual. Harga pokok merupakan hal penting
yang perlu diketahui oleh perusahaan karena harga pokok dapat memberikan
pengaruh terhadap penentuan harga jual produk tertentu.
Harga pokok sebagai dasar penetapan laba. Apabila perusahaan telah membuat
perhitungan harga pokok maka perusahaan dapat menetapkan laba yang
diharapkan yang akan mempengaruhi tingkat harga jual suatu produk tertentu.
Harga pokok sebagai dasar penilaian efisiensi. Harga pokok dapat dijadikan dasar
untuk mengontrol pemakaian bahan, upah dan biaya produksi tidak langsung. Hal
ini dapat dilakukan dengan menetapkan harga pokok standar terlebih dahulu dan
kemudian membandingkan dengan harga pokok yang aktual atau yang sebenarnya
terjadi. Apakah terdapat selisih antara perhitungan kedua harga pokok tersebut,
apabila ada selisih negatif berarti proses produksi yang dilaksanakan belum
efisien dan perusahaan perlu menngetahui penyebab terjadinya selisih tersebut,
sehingga dapat diambil tindakan koreksi untuk memperbaki kesalahan tersebut
sedangkan bila ada selisih positif maka perlu ditelusuri terlebih lanjut atas selisih
tersebut apakah karena perusahaan telah menjalankan proses produksi secara
efisien atau perhitungan harga pokok standar yang kurang tepat.
Harga pokok sebagai dasar pengambilan berbagai keputusan manajemen. Harga
pokok merupakan suatu pedoman penting sekaligus sebagai suatu dasar untuk
pengambilan keputusan khusus perusahaan, misalnya:
- Menetapkan perubahan harga penjualan.
Ayuningsih, Ulfa Rahmatiyah dkk. 2018. Produk Kreatif dan Kewirausahaan SMK. Kelas XI
Surakarta : Mediatama
Widiastuti, Ida Ayu dkk. 2017. Produk Kreatif dan Kewirausahaan SMK. Kelas XI. Jakarta :
Pustaka Mulia.
Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan PPGJ 2018
https://akuntansiana.id/2018/01/05/biaya-konsep-dan-klasifikasi/
http://kewirausahaan.net/produk-kreatif-dan-kewirausahaan-biaya-produksi-prototype-produk-
barang-jasa/
http://iskandarxxx.blogspot.com/2013/11/perhitungan-hpp-dan-biaya-produksi_2651.html