Anda di halaman 1dari 6

BAB VII

BIAYA PRODUKSI PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA

A. Biaya Produksi Prototype Produk Barang/Jasa

Business Plan sangat diperlukan dalam menjalankan suatu usaha terutama untuk
meningkatkan hasil perusahaan dalam skala yang besar. Untuk mendapatkan keuntungan
bisnis yang diharapkan, pelaku bisnis harus sudah mengetahui bagaimana cara untuk
mencapainya berdasarkan business plan yang telah dibuat sebelumnya. Bagi sebuah
perusahaan mempeoleh laba merupakan tujuan utama untuk kelangsungan hidup dan
kemajuan perusahaan. Ada 3 faktor utama didalam perushaan yang harus diperhatikan
untuk memperoleh laba, yaitu : jumlah barang yang harus diproduksi, biaya per unit untuk
memproduksi, dan harga jual perunit prodak. Untuk mencapai laba yang optimal harus
memperhatikan faktor biaya salah satunya harga pokok penjualan diupayakan dapat
ditekan seminimal mungkin.

B. Pengertian Biaya
Biaya adalah pengeluaran ekonomis yang diperlukan untuk perhitungan proses
produksi. Biaya ini didasarkan pada harga pasar yang berlaku dan pada saat proses ini
sudah terjadi maupun belum terjadi. Biaya terbagi menjadi 2 yaitu biaya eksplisit dan biaya
implisit. Biaya eksplisit adalah biaya terlihat secara fisik seperti uang. Biaya implisit
adalah biaya yang tidak terlihat secara langsung seperti penyusutan barang modal.
Biaya produksi adalah akumulasi dari semua biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi
dengan tujuan untuk menghasilkan suatu prodak atau barang. Biaya tersebut meliputi biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya operasional barang/pabrik dsb. Biaya produksi
diperlukan untuk mendukung proses pengolahaan bahan baku menjadi produk jadi yang
siap dipasarkan kepada konsumen. Biaya produksi berbeda biaya operasional. Biaya
operasional merupakan biaya atau pengeluaran suatu perusahaan untuk mendukung
system kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Yang termasuk kedalam biaya
operasional adalah biaya perlengkapan toko, biaya ansuransi, biaya tagihan telepon/
listrik/air, biaya iklan, biaya pajak, biaya pengiriman, biaya perlengkapan kantor, biaya
perawatan alat alat kantor/perusahaan, biaya perlatan mesin dsb.

C. Klasifikasi Biaya
Penggolongan Biaya menurut Mulyadi :
1. Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran misalnya nama objek pengeluaran
adalah Bahan Bakar, maka semua pengeluaran dengan bahan bakar disebut “biaya
bahan bakar” contoh : penggolangan biaya atas dasar objek pengeluaran dalam
perusahaan kertas adalah biaya merang, biaya jerami, biaya gaji dan upah, biaya
soda, biaya depresiasi mesin, biaya ansuransi, biaya bunga dan biaya zat warna.
2. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan. Dalam perusahaan
manufaktur, ada 3 fungsi pokok yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi
administrasi dan umum sehingga dalam perusahaan manufaktur biaya dikelompokkan
menjadi 3 yaitu : biaya produksi, biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum.
3. Penggolongan Biaya Menurut Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai. Sesuatu
yang dibiayai dapat berupa prodak ataupun departemen sehingga biaya ini
dikelompokan menjadi 2 golongan :
a. Biaya langsung adalah biaya yang terjadi yang penyebab satu satunya karena
adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak maka
biaya langsung ini tidak akan terjadi. Baiaya produksi langsung terdiri dari biaya
bahan baku dan tenaga kerja langsung. Biaya langsung departemen adalah semua
yang terjadi dalam departemen
b. Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadi tidak hanya disebakan oleh
sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung sering disebut biaya overhead
pabrik.
4. Penggolongan biaya menurut prilakunya dalam hubunganya dengan perubahan
volume penjualan dengan per ubahan volume penjualan
a. Biaya Variabel adalah biaya biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding
dengan perubahan volume kegiatan contoh : Biaya bahan baku dan baiaya tenaga
kerja langsung.
b. Biaya semi variabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan
volume kegiatan. Biaya semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan unsur
baiaya variabel
c. Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu
dan berubah dengan jumlah kostan pada volume produksi tertentu
d. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran volume
kegiatan tertentu contoh biaya gaji.
5. Penggolongan Biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya
a. Pengeluaran modal adalah biaya yang mepunyai manfaat lebih dari satu periode
akuntansi. Pengeluaran modal ini pada saat terjadinya dibebankan sebagai harga
pokok aktiva dan dibebenkan dalam tahun tahun yang menikmati manfaatnya
dengan cara didepresiasi, diamortisasi atau deplesi
b. Pegeluaran Pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam
periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Pada saat terjadinya,
pengeluaran pendapatan ini dibenakan sebagai biaya dan dipertemukan dengan
pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut.

D. Biaya Produksi
Biaya produksi berbeda dengan biaya nonproduksi, yang mana biaya nonproduksi erat
kaitannya dengan fungsi pengembangan, pemasaran/distribusi, layanan pelanggan, desain
maupun administrasi. Menurut ilmu ekonomi, biaya nonproduksi dapat dibagi menjadi 2,
yaitu: biaya penjualan yang meliputi biaya pemasaran/distribusi dan pelayanan kepada
pelanggan dan yang kedua adalah biayabiaya administrasi yang meliputi biaya
pengembangan, administrasi umum dan pengembangan
1. Analisis biaya produksi
Biaya Tetap Total/Total Fixed Cost (TFC) = Biaya Tetap/Fixed Cost (FC) + Biaya
Variabel/Variabel Coat (VC)

Biaya Tetap Total adalah keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
untuk membeli semua keperluan baik berupa barang maupun jasa yang akan
digunakan dalam proses produksi demi menghasilkan suatu barang
Biaya Variabel Total/Total Variabel Cost (TVC) adalah keseluruhan biaya yang
dikeluarkan untum memperoleh factor produksi variabel

Biaya Tetap Rata-rata/Average Fixed Cost (AFC) = Biaya Total


Jumlah produksi

Biaya Variabel Rata-rata/Average Variabel Cost (AVC) = TVC


Jumlah produksi

Biaya Total Rata-rata/Average Total Cost (ATC) = Biaya Total


Jumlah produkski

Biaya Marginal/Marginal Cost (MC) diperoleh melalui hasil penambahan biaya


produksi yang digunakan untuk menambah produksi satu unit barang/produk

2. Laporan Biaya Produksi


Mengutamakan 3 hal
a. Data produksi
Harus dibuat pelaporanmengenai rincian jumlah produk yang melalui proses
pembuatan, jumlah produk yang telahselesai diproduksi serta keseluruhan jumlah
produk yang dihasilkan dari awal sampai akhir dalam satu periode.
b. Biaya yang dibebankan
Harus dibuat pelaporan mengenairincian harga satuan perproduk/perbarang yang
di dalamnya telah meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan overhead
pabrik
c. Perhitunagn harga pokok
Harus dibuat pelaporan mengenai rincian harga pokok ketika produk telah selesai
diproduksi dan memasuki departemen produksi hingga memasuki gudang
penempatan produk yang telah selesai diproduksi
3. Pengertian Harga Pokok Produksi
Berfungsi sebagai dasar dalam penentuan harga jual.

E. Unsur-Unsur Biaya Produksi


1. Bahan baku langsung (Direct Material)
Semua bahan baku yang secara fisik bisa diidentifikasi sebagai bagian dari barang
jadi dan dapat dielusuri pada barang jadi itu dengan dengan cara yang sederhana dan
ekonomis atau merupakan setiap bahan baku yang menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari produk jadi contoh kain adalah bahan langsung dalam pembuatan
pakian
2. Tenaga kerja langsung (direct labour)
Tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan
dapat dibebenkan secara layak ke produk tertentu atau merupakan upah yang
diperoleh pekerja yang mengubah bahan dari keadan mentah menjadi produk jadi
contoh upah yang dibayarkan kepada pekerja pabrik pakian yang memotong kain dan
menjahit hasil potongan tersebut
3. Overhead Pabrik (Factory Overhead)
Terdiri atas semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung ke ouput
tertentu. Overhead Pabrik biasanya memasukan semua biaya manufaktur kecuali
bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.
Elemen elen dari baiya overhead pabrik yaitu :
a. Biaya bahan baku tidak langsung
b. Biaya tenaga kerja tidak langsung
c. Biaya depresiasi dan omortisasi aktiva tetap
d. Biaya revarasi dan pemeliharaan mesin
e. Biaya listrik dan air pabrik
f. Biaya Ansuransi pabrik
g. Operasi lain-lain
Dalam menentukan harga pokok produksi perusahan dapat menggunakan 2 metode
yaitu full costing dan variabel costing
full costing adalah metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan
semua unsur biaya produksi kedalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik baik yang
berprilaku variabel maupun tetap ditambah dengan biaya non produksi (biaya
pemasaran dan biaya administrasi umum)
4. variabel costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya
memperhitungkan biaya produksi yang berprilaku variabel kedalam harga pokok
produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik variabel ditambah dengan biaya non produksi non variabel (baiaya
pemasaran variabel dan biaya administrasi umum variabel) dan biaya tetap.

Anda mungkin juga menyukai