Anda di halaman 1dari 3

Biaya Produksi dan Harga Pokok Produksi

(Kamis, 11 Februari 2021)

A. Pengertian Biaya Produksi dan Harga Pokok Produksi

Biaya produksi dapat dicerminkan oleh keseluruhan jumlah uang yang dikeluarkan
untuk mendapatkan sejumlah input atau keuntungan dalam setiap usaha produksinya.
Pada dasarnya masalah yang sering timbul dalam suatu perusahaan adalah
perencanaan biaya oleh suatu perusahaan tidak sesuai dengan apa yang terjadi
sesungguhnya (realisasi biaya). Oleh sebab itu untuk dapat mencapai produksi yang
efisien, diperlukan suatu pemahaman tentang teori-teori biaya produksi agar suatu
perusahaan dapat memperhitungkan dan mengendalikan biaya produksi yang akan
dikeluarkan untuk menghasilkan suatu output barang.

Biaya produksi atau juga bisa disebut dengan biaya produk merupakan biaya yang
digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik. Menurut William K.Carter (2009, h. 40), biaya
produksi disebut juga biaya manufaktur atau biaya pabrik. Selanjutnya Rayburn
(2013, h. 32), biaya produksi (production costs) termasuk bahan langsung, tenaga
kerja langsung, dan overhead pabrik yang dikeluarkan untuk memproduksi barang
atau jasa. Sebagian ahli ekonomi mengatakan, “Biaya produksi” adalah keseluruhan
biaya yang dikorbankan untuk menghasilkan produk hingga produk itu sampai di
pasar, atau sampai ke tangan konsumen.

Berdasarkan uraian diatas, maka biaya produksi dapat disimpulkan sebagai 


keseluruhan biaya yang secara langsung dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh
faktor-faktor produksi seperti modal dalam bentuk bahan baku, tenaga kerja dalam
bentuk tenaga kerja langsung  yang akan digunakan untuk menciptakan bahan jadi,
dan biaya overhead pabrik.

Elemen-Elemen Biaya Produksi

Apa saja faktor-faktor atau elemen yang berpengaruh terhadap jumlah biaya produksi
yang harus dikeluarkan oleh perusahaan? Berikut uraian penjelasannya.

1. Biaya bahan baku langsung (Direct Material Cost)

Suatu biaya produksi disebut biaya bahan baku langsung apabila bahan baku
tersebut merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari produk selesai dan
dapat ditelusuri langsung baik fisik maupun nilainya dalam wujud produksi yang
dihasilkan.

2. Tenaga kerja langsung (Direct Labor Cost)


Suatu elemen produksi disebut biaya tenaga kerja langsung apabila biaya tersebut
dikeluarkan karena adanya upah kepada tenaga kerja yang dipekerjakan untuk
merubah atau mengkonversi bahan baku menjadi produk selesai. Biaya ini dapat
ditelusuri secara langsung dan dapat diukur dengan waktu yang dipergunakannya
dalam keikutsertaannya secara langsung membentuk produksi akhir.

3. Biaya overhead pabrik (Factory Overhead Cost)


Adalah biaya selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung yang timbul
dan dibebankan terhadap pabrik guna membantu atau menunjang dalam
mengubah bahan menjadi produk selesai. Biaya ini tidak dapat di telususri secara
langsung kepada produk selesai. Biaya overhead dapat di kelompokan menjadi
elemen sebagai berikut :
1. Bahan baku tidak langsung adalah bahan yang digunakan dalam penyelesaian
produk tetapi pemakaiannya relative lebih kecil dan biaya ini tidak dapat ditelusuri
secara langsung kepada produk selesai.
2. Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang membantu dalam pengolahan
produk selesai, tetapi tidak dapat di telusuri langsung kepada produk selesai.
Setelah mempelajari elemen-elemen yang berpengaruh terhadap biaya produksi di atas,
tentunya dalam memaksimalkan laba perusahaan perlu dilakukan efisiensi terhadap berbagai
biaya produksi tersebut. Perusahaan perlu melakukan estimasi yang baik dengan
memperhatikan faktor-faktor yang memengaruhi, yaitu kenaikan harga bahan baku, kenaikan
tarif upah dan biaya-biaya dimasa yang akan datang. Penyimpangan dalam elemen biaya
produksi dapat menimbulkan selisih biaya, maka pihak manajemen perusahaan perlu
melakukan analisis terhadap selisih biaya yang mungkin terjadi untuk mengetahui apakah
selisih tersebut menguntungkan atau tidak menguntungkan bagi perusahaan. Selain itu,
perusahaan perlu menganalisa faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya selisih tersebut.
Dengan demikian, perusahaan dapat melakukan pengendalian terhadap biaya produksi yang
akan dikeluarkan.

Harga Pokok Produksi


Harga pokok produksi adalah aktiva atau jasa yang dikorbankan atau diserahkan dalam
proses produksi (Supriyono, 2002). Menurut Mulyadi (1991), harga pokok produksi
merupakan pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva. Harga pokok produksi
digunakan sebagai penentu harga penjualan, oleh karena itu perhitungan harga pokok
produksi penting untuk dilakukan.
Tujuan dari perhitungan harga pokok produksi antara lain:
1. Untuk memberikan bantuan guna mendekati harga yang dapat dicapai.
2. Untuk menilai harga-harga yang dapat dicapai atau ditawarkan dari pendirian
ekonomi perusahaan itu sendiri.
3. Untuk menilai penghematan dari proses produksi.
4. Untuk menilai barang yang masih dikerjakan.
5. Untuk penetapan yang terus-menerus dan analisis dari hasil perusahaan (Mulyadi,
1991).
Secara garis besar, unsur-unsur harga pokok produksi digolongkan menjadi tiga, yaitu
biaya bahan baku, upah tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Penjelasan
mengenai ketiganya ada di bawah ini:
a. Biaya bahan baku
Elemen yang dapat mempengaruhi biaya bahan baku sendiri akan dipengaruhi oleh
dua hal, yaitu: Harga faktor termasuk biaya angkut dari setiap satuan bahan yang
dibeli; Biaya pemesanan, yaitu  biaya yang terjadi dalam rangka melaksanakan
kegiatan pemesanan bahan baku.
b. Biaya tenaga kerja
Adalah semua balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada semua karyawan.
Elemen biaya tenaga kerja yang merupakan bagian dari biaya produksi adalah tenaga
kerja untuk karyawan dipabrik. Sistem penggajian dapat menggunakan dasar kontrak
perjanjian kerja dengan organisasi karyawan, penelitian atas produktivitas, evaluasi
jabatan atau pekerjaan, program intensif, program jaminan upah minimum dan lain-
lain.
c. Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik meliputi semua biaya produksi di departemen produksi selain
biaya bahan dan biaya tenaga kerja ditambah semua biaya pada departemen pembantu
yang ada di pabrik apabila perusahaan memiliki departemen pembantu di pabrik.
Biaya overhead dikelompokkan atas dasar tingkah laku perubahannya terhadap
volume aktivitas, yaitu:
1. Biaya overhead pabrik tetap, contohnya biaya asuransi pabrik dan biaya
penyusutan aktiva tetap.
2. Biaya overhead pabrik variabel, misalkan sebagian biaya tenaga kerja tidak
langsung, biaya bahan penolong, biaya bahan bakar.
Itulah ulasan mengenai pengertian biaya produksi dan jenis-jenis biaya yang termasuk
di dalam biaya produksi.

Anda mungkin juga menyukai