Biaya produksi dapat dicerminkan oleh keseluruhan jumlah uang yang dikeluarkan
untuk mendapatkan sejumlah input atau keuntungan dalam setiap usaha produksinya.
Pada dasarnya masalah yang sering timbul dalam suatu perusahaan adalah
perencanaan biaya oleh suatu perusahaan tidak sesuai dengan apa yang terjadi
sesungguhnya (realisasi biaya). Oleh sebab itu untuk dapat mencapai produksi yang
efisien, diperlukan suatu pemahaman tentang teori-teori biaya produksi agar suatu
perusahaan dapat memperhitungkan dan mengendalikan biaya produksi yang akan
dikeluarkan untuk menghasilkan suatu output barang.
Biaya produksi atau juga bisa disebut dengan biaya produk merupakan biaya yang
digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik. Menurut William K.Carter (2009, h. 40), biaya
produksi disebut juga biaya manufaktur atau biaya pabrik. Selanjutnya Rayburn
(2013, h. 32), biaya produksi (production costs) termasuk bahan langsung, tenaga
kerja langsung, dan overhead pabrik yang dikeluarkan untuk memproduksi barang
atau jasa. Sebagian ahli ekonomi mengatakan, “Biaya produksi” adalah keseluruhan
biaya yang dikorbankan untuk menghasilkan produk hingga produk itu sampai di
pasar, atau sampai ke tangan konsumen.
Apa saja faktor-faktor atau elemen yang berpengaruh terhadap jumlah biaya produksi
yang harus dikeluarkan oleh perusahaan? Berikut uraian penjelasannya.
Suatu biaya produksi disebut biaya bahan baku langsung apabila bahan baku
tersebut merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari produk selesai dan
dapat ditelusuri langsung baik fisik maupun nilainya dalam wujud produksi yang
dihasilkan.