Anda di halaman 1dari 8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya
Akuntansi adalah proses pengolahan data keuangan untuk
menghasilkan informasi keuangan yang digunakan untuk memungkinkan
pengambil keputusan melakukan pertimbangan berdasarkan informasi
dalam pengambilan keputusan. Sebagai suatu system pengolah informasi
keuangan, akuntasni dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu akuntansi
keuangan dan akuntansi manajemen.

Akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri yang


terpisah dari dua tipe akuntansi tersebut, namun merupakan bagian dari
keduanya. Menurut Wijaksono (2006 : 1) Akuntansi Biaya didefinisikan
sebagai ilmu dan seni mencatat, mengakumulasikan, mengukur, serta
menyajikan informasi berkenaan dengan biaya dan beban.

2.1.2 Penggolongan Biaya


Pada umumnya biaya digolongkan dengan berbagai macam cara dan
penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai
dengan penggolongan tersebut. Penggolongan biaya yang sering dilakukan
menurut (Mulyadi,2015:13) adalah sebagai berikut :

a. Penggolongan Biaya Menurut Objek Pengeluaran


Dalam penggolongan ini nama objek pengeluaran merupakan dasar
penggolongan biaya, misalnya nama objek pengeluarannya adalah
bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan
bahan baku disebut biaya bahan bakar.
b. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan
Dalam perusahaan manufaktur ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi
produksi, fungsi pemasaran dan fungsi administrasi dan umum.
1. Biaya produksi
Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku
menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya adalah
biaya depresiasi mesin dan ekuipment, biaya bahan baku, biaya
bahan baku penolong, biaya gaji karyawan yang bekerja dalam
bagian-bagian, baik yang langsung maupun yang tidak langsung
berhubungan dengan proses produksi. Menurut objek
pengeluarannya, secara garis besar biaya produksi ini dibagi
menjadi :

- Bahan Baku Langsung adalah bahan (macam – macam bahan)


yang dimaksudkan kedalam proses pembuatan barang, untuk
dijadikan produksi. Artinya suatu produk tidak akan jadi/
terwujud bila bahan dimaksud tidak dimasukkan dalam proses
pembuatannya.
- Upah langsung adalah upah buruh yang tenaganya di bayar
khusus untuk mengerjakan produksi yang dimaksud.
- Biaya overhead pabrik adalah biaya yang menunjang
keberhasilan dalam mewujudkan produk perusahaan, tetapi
tidak nampak secara langsung menghasilkan produk.
2. Biaya pemasaran
Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan
pemasaran produk.

3. Biaya administrasi dan umum


Merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi
dan pemasaran produk.

c. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang


dibiayai
Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produksi/ departemen. Dalam
hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat
dikelompokkan menjadi dua golongan :
- Biaya langsung
Biaya langsung adalah biaya yang terjadi karena adanya sesuatu
yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada, maka
biaya langsung ini tidak akan terjadi. Dengan demikian biaya
langsung akan mudah diidentifikasikan dengan sesuatu yang
dibiayai. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku
dan biaya tenaga kerja langsung.

- Biaya tidak langsung


Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya
disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam
hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi
tidak langsung atau biaya overhead pabrik (factory overhead cost).
Biaya ini tidak mudah di identifikasikan dengan produk tertentu.

d. Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya dengan


perubahan volume aktivitas.
Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat
digolongkan menjadi :

- Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah
sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya yang
termasuk kategori biaya variabel antara lain sebagai berikut : Biaya
bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead
pabrik variabel, biaya pemasaran variabel.

- Biaya Tetap
Biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan
tertentu. Biaya yang termasuk kategori biaya tetap ini adalah :
Penyusutan, gaji, asuransi, sewa.

- Biaya semivariabel
Biaya semivariabel adalah biaya yang jumlah totalnya akan
berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi
sifat perubahannya tidak sebanding, hal ini disebabkan dalam biaya
semivariabel terdapat unsur biaya tetap dan variabel.
2.1.3 Pengertian Harga Pokok Produksi
Harga pokok produksi merupakan kumpulan biaya produksi yang
terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik yang ditambah dengan persediaan produk dalam proses
awal serta dikurang dengan persediaan produk dalam proses akhir.
(Bustami dan Nurlela, 2006:60).

Harga pokok produksi adalah total harga pokok produk yang


diselesaikan selama periode berjalan dan keseluruhan biaya yang
dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi produk selesai selama
satu periode. (Hansen dan Mowen 2009 : 60 )

Dari beberapa definisi diatas, dapat ditarik suatu kesimpulan


bahwa harga pokok produksi adalah sekumpulan biaya yang dikelurkan
dan diproses yang terjadi dalam proses manufaktur ataupun memproduksi
suatu barang, yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik selama satu periode.

2.1.4 Manfaat Harga Pokok Produksi

Menurut Mulyadi (2014:65) manfaat dari penentuan harga pokok


produksi secara garis besar adalah sebagai berikut:

1. Menentukan harga jual produk. Perusahaan yang berproduksi massa


memproses produknya untuk memenuhi persediaan di gudang, dengan
demikian biaya produksi dihitung dalam jangka waktu tertentu untuk
menghasilakan informasi biaya produksi per satuan produk. Dalam
penentuan harga jual produk, biaya produksi per unit merupakan salah
satu data yang dipertimbangkan disamping data biaya lain dan data
non biaya.
2. Memantau realisasi biaya produksi. Manajemen memerlukan informasi
biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan di dalam pelaksanaan
rencana produksi tersebut. Oleh karena itu akuntansi biaya digunakan
untuk mengumpulkan informasi biaya produksi yang dikeluarkan
dalam jangka waktu tertentu untuk memantau apakah proses produksi
mengkonsumsi total biaya produksi sesuai dengan yang
diperhitungkan sebelumnya.
3. Menghitung laba atau rugi bruto periode tertentu. Untuk mengetahui
apakah kegiatan produksi dan pemasaran perusahaan dalam periode
tertentu mampu menghasilkan laba bruto atau mengakibatkan rugi
bruto, manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang telah
dikeluarkan untuk memproduksi produk dalam periode tertentu.
Informasi laba atau rugi bruto periodik diperlukan untuk mengetahui
kotribusi produk dalam menutup biaya nonproduksi dan menghasilkan
laba atau rugi.
4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam
proses yang disajikan dalam neraca. Pada saat manajemen dituntut
untuk membuat pertanggungjawaban keuangan periodik, manajemen
harus menyajikan laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba
rugi. Dalam neraca, manajemen harus menyajikan harga pokok
persediaan produk jadi dan harga pokok yang pada tanggal neraca
masih dalam proses.
2.1.5 Penetuan Harga Pokok Produksi
Menurut (Mulyadi, 2014: 26) menyatakan terdapat dua metode
dalam penentuan harga pokok produksi yaitu dengan metode full costing
dan metode variabel costing.

1. Metode Full Costing


Yaitu metode penentuan harga pokok produksi yang
memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga
pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang bersifat
variabel maupun tetap yang dibebankan ke produk atas dasar tarif
yang ditentukan di muka pada kapasitas normal atau atas dasar
biaya overhead pabrik sesungguhnya. Metode perhitungan harga
pokok penuh juga berguna untuk keperluan pelaporan pada pihak
eksternal.
Berikut laporan harga pokok produksi dengan metode full costing :
Biaya bahan baku xxx

Biaya tenaga kerja xxx

Biaya overhead pabrik variabel xxx +

Total biaya produksi variabel xxx

Biaya overhead pabrik tetap xxx +

Harga pokok produk xxx

Harga pokok produksi yang dihitung dengan pendekatan full


costing terdiri dari unsur harga pokok produksi (biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel dan
biaya overhead pabrik tetap) dengan biaya non produksi (biaya
pemasaran, biaya administrasi dan umum).

2. Metode Variabel Costing


Metode penentuan harga pokok produksi yang hanya
memperhitungkan unsur biaya produksi yang bersifat variabel ke
dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.
Dalam metode ini biaya overhead tetap tidak diperhitungkan
sebagai biaya periode yang akan dibebankan dalam laporan Laba
Rugi tahun berjalan. Berikut laporan harga pokok produksi dengan
metode variabel costing:
Biaya bahan baku xxx
Biaya tenaga kerja langsung xxx
Biaya overhead pabrik variabel xxx +
Harga pokok produksi xxx

2.2 Penelitian Terdahulu


Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya, oleh sebab itu perlu
adanya kajian mengenai penelitian terdahulu yang sejenis sehingga bisa
mengetahui hasil dan kesimpulan dari penelitian sebelumnya. Pada tabel 2.1
adalah kajian penelitian sejenis mengenai penelitian sebelumnya.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Ringkasan


1 A Nurul Penerapan Perhitungan Hasil penelitian menunjukan
Hikmah Harga Pokok Produksi perhitungan Biaya produksi
2014 DenganMenggunakan perusahaan tahun 2014
Metode Full Costing adalah Rp. 9.166.011.500
Pada Pabrik Tahu “W” sedangkan menggunakan
di Desa Japanan metode full costing adalah
Kecamatan Mojowarno Rp. 9.693.170.000.
Kabupaten Jombang Perhitungan Pabrik tahu “W”
belum membebankan seluruh
biaya overhead pabrik
sedangkan full costing sudah
membebankan biaya
overhead pabrik sehingga
hasilnya lebih tepat.
2 Bintang Analisis penentuan Pada CV salwa Meubel,
Komara, ade harga pokok produksi perhitungan harga pokok
Sudarma dengan metode full Produksi tidak berpengaruh
(2016) costing sebagai dasar besar terhadap harga jual
penetapan harga jual karena ada factor lain yang
pada CV Salwa Meubel mempengaruhi yaitu proporsi
pemesanan dan presentase
laba yang diinginkan.
Semakin banyak kuantiti
pesanan maka perhitungan
harga pikok produksi
semakin tinggi sedangkan
presentase laba semakin
kecil.

Anda mungkin juga menyukai