Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJERIAL

DISUSUN OLEH KELOMPOK III :


SHEREN EVERLIN WAMAER 19 121 055
SRI LESTARI 19 121 029
SAHRIL RUMESI 19 121 029

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS YAPIS PAPUA
2021
PENGERTIAN

A. Pengertian Akuntansi Manajerial


Akuntansi manajerial (managerial accounting) adalah penyediaan informasi
akuntansi bagi pengguna internal di perusahaan yang dirancang untuk mendukung
kebutuhan manajer akan informasi. Akuntansi manajerial memiliki tiga tujuan yaitu :
• Menyediakan informasi untuk perencanaan kegiatan organisasi;
• Menyediakan informasi untuk pengendalian kegiatan organisasi;
• Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan yang efektif.
Secara khusus, manajer dan para pekerja yang terberdayakan membutuhkan
informasi yang komprehensif dan terbaru untuk aktivitas ini adalah :
- Perencanaan;
- Pengendalian;
- Pengambilan keputusan.

B. Konsep Dasar Akuntansi Manajerial


1. Pengertian dan penggunaan Biaya
Akuntansi manajerial memiliki tugas penting yaitu menentukan biaya dari produk,
jasa, pelanggan dan hal-hal lain yang menjadi perhatian para manajer. Biaya dari
kepentingannya di bedakan menjadi 2 yaitu :
- Biaya langsung
- Biaya tidak langsung

a. Biaya
Biaya (cost) adalah jumlah kas atau setara kas yang dikorbankan untuk
memperoleh barang dan jasa yang diharapkan akan memberikan keuntungan
saat ini atau di masa depan bagi perusahaan. Biaya dikeluarkan untuk
menghasilkan keuntungan di masa depan yang berorientasi laba yang berarti
pendapatan. Saat biaya habis dalam proses menghasilkan pendapatan, biaya
tersebut dinayatakan sebagai biaya yang telah kadaluarsa atau disebut sebagai
beban.
b. Mengakumulasikan dan membebankan biaya
mengakumulasaikan biaya ( accumulating cost) adalah cara mengukur dan
mencatat biaya. Pengakumulasian biaya memberikan informasi kepada
perusahaan mengenai apa saja yang sudah dibelanjakan. Meskipun biasanya
informasi tersebut belum begitu mencukupi. Perusahaan juga ingin
mengetahui alasan dilakukannya pengeluaran dengan kata lain perusahaan
ingin mengetahui bagaimana biaya di bebankan ke objek biaya. Membebankan
biaya ( assigning cost) adalah cara mengaitkan biaya ke objek biaya.
Membebankan biaya menjelaskan kepada perusahaan mengapa uang
dibelanjakan.

c. Objek biaya (cost object)


objek biaya adalah segala sesuatu diamna suatu perusahaan ingin mengetahui
mengenai biayanya.

d. Biaya langsung (direct cost)


Biaya langsung adalah biaya yang dapat dengan mudah dan akurat ditelusuri
ke objek biaya.semakin banyak biaya yang dapat ditelusuri ke objek biaya,
semakin akurat pembebanan biaya.

e. Biaya tidak langsung ( indirect cost)


biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak mudah dan tidak akurat untuk
ditelusuri ke objek lainnya. Perusahaan menunjuk biaya tidak langsung
sebagai biaya overhead atau biaya pendukung.

f. Pembebanan biaya tidak langsung


Pembebanan biaya tidak langsung biasanya dilakukan dengan menggunakan
alokasi (allocation). Alokasi berarti bahwa biaya tidak langsung dibebankan
ke objek biaya dengan menggunakan metode yang andal dan mudah. Karena
tidak terdapat hubungan sebab-akibat yang dapat dilihat dengan jelas,
pengalokasian biaya-biaya tidak langsung berdasarkan pada kemudahan atau
beberapa hubungan sebab-akibat yang diasumsikan.
2. Biaya produk dan jasa
Output mewakili salah satu objek biaya terpenting, terdapat dua jenis output yaitu:

• Produk
Produk adalah barang yang diproduksi dengan mengubah bahan baku
dengan menggunakan tenaga kerja dan sumber daya produksi tidak
langsung seperti pabrik, tanah, dan mesin.

• Jasa
Jasa adalah pekerjaan atau aktivitas yang dilaksanakan bagi seorang
pelanggan atau sebuah aktivitas yang dilakukan oleh seorang pelanggan
dengan menggunakan produk atau fasilitas perusahaan. Perusahaan yang
memproduksi barang disebut perusahaan manufaktur, sedangkan
perusahaan yang menyediakan jasa disebut dengan perusahaan jasa.
Informasi biaya yang akurat sangat penting untuk analisis profitabilitas
dan keputusan strategis terkait rancangan produk, penetapan harga dan
bauran produk. Jasa berbeda dengan barang dalam beberapa hal, yaitu :
- Jasa bersifat tak berwujud
- Jasa tidak bersifat tahan lama
- Jasa membutuhkan kontak langsung antara penyedia jasa dan pembeli.

a. Menentukan biaya produk


1. biaya produk (product cost)
Biaya produk atau biaya produksi adalah biaya baik langsung maupun
tidak langsung yang digunakan untuk memproduksi barang di perusahaan
manufaktur atau untuk memperoleh suatu barang di perusahaan dagang
sehingga barang tersebut tersedia untuk dijual. Oleh karena itu hanya biaya
yang terdapat pdaa bagian priduksi dari rantai nilai (value chain) yang
dimasukkan sebagai biaya produksi. Biaya produk dibagi menjadi tiga
yaitu biaya bahan baku langsung ( direct materials ), tenaga kerja langsung
(direct labor) dan overhead pabrik (Manufacturing overhead). Untuk
menghitung biaya produk ada dua rumus yang digunakan yaitu:
➢ Total biaya produk adalah penjumlahan dari bahan langsung,
tenaga kerja langsung dan overhead pabrik, dengan cara
perhitungan sebagai berikut :
Total biaya produk = Bahan Baku Langsung + Tenaga Kerja
langsung + Overhead Pabrik

➢ Biaya Produk Per Unit adalah total biaya produk dibagi dengan
jumlah unit yang diproduksi, dengan perhitungan sebagai berikut :

Biaya Produk Per Unit = Total Biaya Produk


Jumlah Unit Yang Diproduksi

Biaya produk terdiri atas biaya bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, dan overhead pabrik. Setelah barang selesai di produksi,
tidak ada lagi biaya yang dibebankan ke barang tersebut. Oleh
karena itu, setiap biaya yang terkait dengan penyimpanan,
penjualan, dan pengiriman barang tidak termasuk sebagai biaya
produk, tetapi merupakan biaya periodic. Biaya produk yang terdiri
atas biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik dikelompokkan menjadi biaya utama dan biaya
konvesi.

2. Biaya utama (prime cost)


Biaya utama adalah penjumlahan dari biaya bahan baku langsung dan
biaya tenaga kerja langsung, dengan cara perhitungan sebagai berikut :

Biaya Utama = Bahan Baku Langsung + Tenaga Kerja Langsung

3. Biaya konversi (Conversation Cost)


Biaya konversi adalah penjumlahan dari biaya tenaga kerja langsung dan
biaya Overhead pabrik, dengan rumus :

Biaya konversi = Tenaga Kerja Langsung + Overhead pabrik


4. Biaya Periodik (Period Cost)
Biaya Periodik adalah asset yang nilainya dimasukkan dalam persediaan
sampai barang tersebut dapat dijual jadi biaya periodic tidak termasuk
dalam persediaan. Biaya periodic tidak dapat dibebankan ke produk atau
muncul sebagai bagian dari nilai persediaan yang dilaporkan dalam
laporan posisi keuangan. Dalam perusahaan manufaktur, tingkatan biaya
periodic bisa menjadi sangat signifikan dan dengan mengendalikannya,
perusahaan dapat memperoleh penghematan biaya yang lebih besar
dibandingkan dengan usaha yang sama yang dilakukan dalam
mengendalikan biaya produksi. Biaya periodic di bagi menjadi dua yaitu:
- Biaya periodic langsung dan;
- Biaya periodic tidak langsung.

b. Penyusunan Laporan Laba Rugi


1. Beban Pokok Produksi
Beban Pokok Produksi ( cost of goods manufactured) merupakan total
biaya produk barang jadi pada periode berjalan dan telah ditransfer ke
persediaan barang jadi. Satu-satunya biaya yang di bebankan kebarang jadi
adalah biaya produksi yaitu bahan baku langsung, tenaga kerja langsung,
dan overhead pabrik.

2. Beban Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold)


Beban pokok penjualan merupakan biaya dari barang-barang yang telah
terjual selama periode tersebut sehingga ditransfer dari persediaan barang
jadi pada laporan posisi keuangan ke beban pokok penjualan pada laporan
laba rugi.
KESIMPULAN

Akuntansi manajerial (managerial accounting) adalah penyediaan informasi


akuntansi bagi pengguna internal di perusahaan yang dirancang untuk mendukung
kebutuhan manajer akan informasi yang memiliki tiga tujuan yaitu: menyediakan
informasi perencanaan organisasi, pengendalian organisasi dan menyediakan
informasi untuk pengembalian keputusan yang efektif.

Anda mungkin juga menyukai