DI INDONESIA
OLEH :
SAMIDI
B0A012001
KELOMPOK 01
FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2012
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Di dalam hiruk-pikuk masyarakat dunia termasuk di Indonesia,
dewasa i terjadi tindak criminal yang sudah membudaya dan sangat
kronik.
lingkungan
Negara
maupun
3. Tujuan
dari
tidak
BAB II
ANALISA PERMASALAHAN
A.
Pengertian Korupsi
Korupsi tampaknya telah menjadi budaya yang mendarah daging di
negeri kita tercinta ini, Indonesia. Sebagai negara yang menggunakan
adat dan budaya ketimuran yang sangat menjunjung tinggi nilai - nilai
moralitas dan kejujuran, sangat miris rasanya bila mengetahui bahwa
negara ini menempati posisi 2 sebagai negara terkorup di Asia pasifik
menurut survei dari The World Justice Project. Sebelum kita membahas
apa dampak korupsi, sebaiknya kita bahas dulu apa itu korupsi.
Menurut KBBI, korupsi adalah penyelewengan atau penyalahgunaan
uang negara untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Sementara dari
arti kebahasaan, korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptiodari
kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan,
memutarbalik, menyogok. Menurut penulis sendiri, korupsi berarti
seseorang yang menyalahkan wewenangnya untuk kepentingan diri
sendiri tetapi merugikan institusinya dan orang banyak.
B.
konteks
memang
perjalanan
telah
mengakar
bangsa
dan
Indonesia,
membudaya.
persoalan
Bahkan
korupsi
dikalangan
Jika
dikatakan
telah
membudaya
dalam
kehidupan,
lantas
darimana awal praktek korupsi ini muncul dan berkembang?. Tulisan ini
akan
sedikit
memberikan
pemaparan
mengenai
asal-asul
budaya
korupsi di Indonesia yang pada hakekatnya telah ada sejak dulu ketika
daerah-daerah di Nusantara masih mengenal system pemerintah feodal
(Oligarkhi Absolut), atau sederhanya dapat dikatakan, pemerintahan
disaat
daerah-daerah
yang
ada
di
Nusantara
masih
terdiri
dari
garis
besar,
budaya
korupsi
di
Indonesia
tumbuh
dan
oleh
adanya
kepentingan
atau
motif
kekuasaan
dan
membalas
dendam
berebut
kekuasaan,
mulai
dari
Prabu
dikmudian
hari.
demang
provinsi),
(lurah),
tumenggung
dan pejabat-pejabat
(setingkat
lainnya yang
kabupaten
notabene
atau
merupakan
Secara
eksplisit,
sesungguhnya
budaya
penjajah
yang
yang
Korupsi
pejabatnya
;
paling
korup,
Kekerasan
bahkan
Struktural
hingga
saat
Terhadap
ini.
Rakyat
tingginya
inflasi
yang
membuat
harga-harga
kebutuhan
masing-masing.
Intinya,
masyarakat
dipakda
untuk
keras.
Budaya
orientedmenyebabkan
di
Indonesia
banyak
orang
sendiri
yang
masih money
berlomba-lomba
untuk
akan
melaksanakan
mengakibatkan
mobilitas
mereka
susahnya
termasuk
masyarakat
juga
dalam
dalam
melakukan
kegiatan ekonomi mereka. Jadi akibat dari korupsi ini tidak hanya
mengganggu
perekonomian
dalam
skala
makro
saja,
tetapi
juga
kepercayaan
masyarakat
terhadap
pemerintah.
di
mana
kemarahan
masyarakat
dapat
menggulingkan
masalah
ekonomi,
yakni
krisis
moneter
yang
jika
dikaji
jika
korupsi
masih
merajalela
dan
pemerintah
tidak
menyelesaikan
masalah
birokrasi.
adanya
investasi
asing
negara
kita
akan
mendapatkan
hukuman
berat.
Sebagian
besar
koruptor
hanya
juga
waktu
terlihat
yang
tidak
lalu
serius
ketua
DPR
mendukung
kita
KPK,
memberi
usul
bahkan
untuk
untuk
memberantas
korupsi.
Seperti
kita
tahu,
usulan
Faktor Individu :
Kemiskinan pelakunya.
Kelihaian pelakunya.
Faktor Kelompok :
Adanya kesempatan.
Budaya patrimonial.
negara
maju
adalah
karena
korupsi.
Budaya
korupsi
di
Indonesia sudah ada sejak zaman nenek moyang dengan gaya dan
model yang berbeda-beda. Pada lingkungan para pajabat negara,
korupsi sudah menjadi hal yang sangat lumrah dan sudah menjadi
rahasia umum.
Dampak korupsi itu sangatlah besar dan sangat merugikan banyak
orang. Dampak dari korupsi langsung dirasakan oleh pembangunan
bangsa.
Dampak
korupsi
di
dunia
politik
akan
mempersulit
ketertiban
dan
penegakan
hukum.
Akibat
korupsi,
karena
budaya
korupsi
yang
sudah
mendarah
daging
di
pergi
dan
mencabut
semua
investasinya.
Menurut
menanggulangi
krisis
energi
di
masa
depan
dengan
1. Pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan
paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling sedikit Rp. 200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) bagi
setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan Negara
atau perkonomian Negara. (Pasal 2 ayat 1)
2. Pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun
dan/atau denda paling sedikit Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling
banyak satu Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) bagi setiap orang yang dengan
tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi,
menyalahgunakan kewenangan, kesempatan, atau sarana yang ada padanya karena
jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian
Negara (Pasal 3)
3. Pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun
dan/atau denda paling sedikit Rp.150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) dan
paling banyak Rp. 600.000.000,00 (enam ratus juta) bagi setiap orang yang dengan
sengaja mencegah, merintangi atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung
penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di siding pengadilan terhadap tersangka
atau terdakwa ataupun para saksi dalam perkara korupsi. (Pasal 21)
4. Pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun
dan/atau denda paling sedikit Rp. 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) dan
paling banyak Rp. 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah) bagi setiap orang
sebagaimana dimaksud dalam pasal 28, pasal 29, pasal 35, dan pasal 36.
BAB III
RINGKASAN
korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptiodari kata kerja corrumpere yang
bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok.
Sebagian besar tindakan yang dianggap korup oleh mereka yang melaksanakan
norma dalam sistem politik, pada dasarnya adalah transaksi pertukaran.
Ciri korupsi : (a) Suatu penghianatan terhadap kepercayaan, (b) penipuan
terhadap badan pemerintahan, lembaga swasta atau masyarakat umumnya, (c) dengan
sengaja melalaikan kepentingan umum untuk kepentingan pribadi, (d) dilakukan
dengan rahasia, kecuali dalam keadaan dimana orang-orang yang berkuasa atau
bawahanya menganggapnya tidak perlu, (e) melibatkan lebih dari satu orang atau
pihak, (f) adanya kewajiban dan keuntungan bersama, dalambentuk uang atau yang
lainya, (g) terpusatnya kegiatan (korupsi) pda mereka yang menghendaki keputusan
yang pasti dann menguntungkan bagi dirinya ataupun kelompoknya, (h) adanya usaha
untuk menutupi perbuata korup dalam bentuk-bentuk pengesahan hukum, dan (i)
menunjukan fungsi ganda yang kontradiktitif pada mereka yang melakukan korupsi.
Faktor korupsi
-Faktor individu
-Faktor kelompok
-faktor pekerjaan/organisasi
-faktor luar organisasi
Dampak korupsi
Dampak dari korupsi langsung dirasakan oleh pembangunan bangsa. Dampak
korupsi di dunia politik akan mempersulit berkembangnya demokrasi dan
terselenggaranya tata pemerintahan yang baik dan bersih. Dampak korupsi pada
sektor hukum akan menghambat ketertiban dan penegakan hukum. Akibat korupsi,
pembangunan ekonomi negara jadi
semakin sulit dan berantakan. Korupsi juga membuat kesenjangan sosial ekonomi
antara si kaya dan si miskin semakin lebar.