Anda di halaman 1dari 3

Penelitian Eksperimen 3: Contoh dan

Metodenya
JUNE 24, 2018SIDIQMETODE
Share this...

Penelitian eksperimen dilakukan untuk mengetahui hubungan sebab-akibat antar


variabel. Dalam penelitian sosial, riset eksperimental biasanya melibatkan lebih dari
dua variabel karena permasalahan sosial yang selalu kompleks.

Desain penelitian riset eksperimental dapat menerapkan pendekatan kualitatif atau


pun kuantitatif. Namun pada umumnya, penelitian eksperimen menerapkan
pendekatan kuantitatif karena memerlukan hipotesis.

Baca juga Desain Penelitian: Jenis & Contohnya

Eksperimen merupakan percobaan atau semacam rekayasa. Penelitian eksperimen


diterapkan ketika rekayasa sosial dibutuhkan. Jenis metode penelitian ini sangat
efektif untuk mengevaluasi suatu tratment atau kebijakan yang hendak diterapkan
pada masyarakat.

Postingan ini akan merujuk pada buku fenomenal tentang metode penelitian yang


diedit oleh Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi. Salah satu chapter dalam buku
tersebut membahas tentang riset eksperimental secara jelas sekali. Postingan ini
berupaya untuk merangkumnya sembari menambahkan sedikit contoh untuk
penjelasan.

Pengertian penelitian eksperimen


Definisi penelitian eksperimen yang bisa ditawarkan di sini yaitu model atau jenis
metode penelitian yang menggunakan eksperimen untuk mencari
hubungan kausalitas atau sebab-akibat antar variabel penelitian. Ada
beberapa poin yang perlu ditekankan di sini, yaitu eksperimen dan kausalitas.

Baca juga: Pengertian Variabel Penelitian

Metode riset eksperimental dapat dibedakan menjadi dua jenis. Pertama, riset


eksperimental dengan kelompok pembanding. Kedua, riset eksperimental tanpa
kelompok pembanding. Keterlibatan kelompok pembanding merupakan wujud
pengembangan dari riset eksperimental tanpa kelompok pembanding yang syarat
dengan bias.

Kelompok pembanding dalam bahasa Inggris disebut juga control group. Penjelasan
mengenai kelompok pembanding akan diuraikan lebih detail pada bagian contoh
nanti. Sampai di sini, kita sudah mendefinisikan pengertian riset eksperimental
secara singkat.

Contoh penelitian eksperimen


Contoh riset eksperimental tanpa control group
Pemerintah daerah berniat menerapkan kebijakan transmigrasi penduduk suatu desa
yang memiliki tingkat kepadatan dan kemiskinan yang tinggi. Sebelum menerapkan
kebijakan tersebut, survey dilakukan untuk mengetahui pendapat masyarakat. Riset
eksperimental dilakukan dengan cara menerapkan treatment atau eksperimen
kepada partisipan penelitian, lalu mengevaluasi hasilnya.

Di sini, pemerintah daerah melakukan eksperimen dengan cara mempertontonkan


film tentang keberhasilan para transmigran untuk menstimulasi keinginan mereka
agar mau pindah. Riset eksperimental dilakukan dengan cara menyelenggarakan
pre-test atau survey terlebih dahulu sebelum partisipan menonton film. Kemudian
partisipan yang sama disurvey lagi setelah menonton film. Analisis data dilakukan
dengan cara melihat adakah perbedaan sikap antara sebelum dan sesudah
eksperimen dilakukan.

Baca juga: Metode Analisis Data

Jika terjadi perubahan, maka nonton film tentang keberhasilan transmigran bisa
dijadikan sebuah intervensi untuk mendukung kebijakan transmigrasi agar berjalan
mulus.

Riset eksperimen tanpa kontrol grup artinya hanya kelompok warga desa yang akan
menjadi subjek kebijakan saja yang disurvey dan diintervensi. Model penelitian ini
memiliki kekurangan pada tingginya bias hasil analisis. Misalnya, apakah perubahan
sikap warga tersebut disebabkan oleh film yang mereka tonton atau kesadaran
bahwa mereka sedang disurvey?

Untuk mengurangi bias semacam ini, model penelitian eksperimen dikembangkan


dengan melibatkan kelompok pembanding atau kontrol group. Misalnya, dengan
mensurvey warga desa lain yang memiliki karakteristik serupa.
Contoh riset eksperimental dengan control group
Pemerintah akan menerapkan kebijakan tentang pengurangan konsumsi rokok.
Sekelompok perokok yang mengonsumsi lebih dari lima batang perhari dikumpulkan.
Kemudian mereka dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok pembanding. Eksperimen yang dilakukan adalah dengan
mempertontonkan gambar atau foto-foto tentang penyakit akibat merokok.

Hipotesis yang dirumuskan menyatakan bahwa memperlihatkan foto-foto atau


gambar penyakit akibat merokok kepada perokok dapat mengurangi jumlah
konsumsi rokok mereka per hari.

Baca juga: Pengujian Hipotesis

Kedua kelompok tersebut disurvey apakah ingin mengurangi konsumsi rokoknya


saat ini juga. Setelah itu, kelompok eksperimen diperlihatkan foto-foto yang menjadi
alat eksperimen. Sedangkan kelompok pembanding tidak. Setelah eksperimen
dilakukan, survey dilakukakan kembali terhadap kedua kelompok tersebut.

Analisis data dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan antara kelompok
eksperimen dan kelompok pembanding. Jika terdapat perbedaan yang signifikan,
maka hipotesis yang dirumuskan bisa diterima.

Sebagaimana telah disebutkan di awal, penelitian sosial umumnya melibatkan lebih


dari dua variabel. Contoh penelitian di atas bisa melibatkan variabel lain, seperti
misalnya usia, riwayat penyakit, dan sebagainya. Bisa jadi, seorang responden
dengan riwayat penyakit yang berbeda akan memiliki respons berbeda terhadap foto
penyakit akibat rokok yang diperlihatkan.

Anda mungkin juga menyukai