Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Maghfira Rahmah

NRP : 130216134
KP :B

REVIEW JURNAL
Judul The Develoment Of Digital Economy In Indonesia
International Journal Of Management & Business Studies
Jurnal
(IJMBS)
Volume & Halaman Vol. 8, issue 3, Hal. 14-18
Tahun 2018
Ahmad Zafrullah Tayibnapis, Lucia E. Wuryaningsih, Radita
Penulis
Gora
Reviewer Maghfira Rahmah
Tanggal 3 Maret 2019
Penelitian ini untuk menganalisis kondisi dan masalah ekonomi
Tujuan Penelitian
yang ada dan mengamati fenomena ekonomi digital di Indonesia.
Permintaan uang telah tumbuh sejalan dengan hadirnya ide-ide
William J. Baumol (1952) dan James Tobin (1956) dimana suku
bunga dan biaya perantara sangat berpengaruh pada permintaan
uang tunai untuk keperluan transaksi. Perkembangan atau
kemajuan teknologi akan menyebabkan penuruna kas rata-rata
yang dimiliki oleh individu. Sementara itu James Tobin
berpendapat bahwa inkonsistensi antara penerimaan dan
penerimaan pendapatan memaksa individu untuk menyediakan
Kajian Teori instrument pembayaran untuk membiayai transaksi mereka, dan
belum tentu dalam bentuk tunai. Ide dari J. Tobin dan William J.
Baumol pada dasarnya sejalan dimana permintaan uang untuk
keperluan transaksi dipengaruhi oleh tigkat bunga. Namun,
seiring dengan perkembangan zaman, permintaan uang tidak
hanya dipengaruhi oleh pendapatan dan suku bunga tetapi juga
dapat dipengaruhi oleh banyak faktor lain seperti sistem
pembayaran yang berlaku, ketersediaan fasilitas kredit dengan
bunga lunak, dll.
Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan
data primer sebanyak 100 responden dan data sekunder yang
berasal dari berbagai sumer yang validitasnya dapat
dipertanggungjawabkan. Penelitian juga menggunakan
Metode Penelitian
interaksionisme simbolik dan model fenomenologi eksistensial
untuk dapat memahami makna yang muncul dan esensi dari
pengaruh digital ekonomi terutama untuk mengembangkan
UMKM agar dapat bersaing di pasar.
Hasil Penelitian - Hasil survey pengguna produk teknologi digital yang terdiri dari
100 responden dengan karakterisitik pengguna teknologi
keuangan, perbankan digital, dan online menunjukkan bahwa
masyarakat membutuhkan produk teknologi ini karena lebih
murah, praktis, lebih cepat serta efisien. Selain itu, komunitas
juga memiliki pertimbangan lain terkait dengan manfaat digital
dan teknologi online. Seperti, keamanan, privacy, dan gaya
hidup yang harus diikuti sesuai dengan perkambangan zaman.
- Hasil survey juga menunjukkan bahwa ada beberapa responden
yang memiliki pendapat berbeda terkait penggunaan teknologi
digital. Dimana, beberapa responden tersebut meara keberatan
dengan penggunaan e-money atau e-toll yang hanya digunakan
ketika melewati jalan tol sehingga menyebabkan kemacetan di
pintu masuk dan keluar jalan tol. Alasan lain juga menyangkut
terjadinya penipuan ketika melakukan transaksi online termasuk
penyalahgunaan kartu ATM dan kartu kredit saat membuat
pembayaran di kasir.
- Dalam penelitian ini juga melihat adanya fakta yang
menunjukkan bahwa sejumlah perusahaan berbasis teknologi
besar itu menyediakan halaman pinjaman peer to peer bekerja
sama dengan bank untuk sumber daya investasi. Adanya
pembayaran nasional mekanisme atau infrastruktur gateway
yang mengintegrasikan banyak saluran pembayaran untuk
memfasilitasi transaksi pembayaran elektronik sangat penting
dan pada saat yang sama berfungsi untuk melindungi
konsumen.
- Keberadaan peran pemerintah seharusnya juga sangat penting
dimana mendorong kolaborasi antara penyedia layanan
keuangan dan perbankan agar layanan teknologi keuangan
dapat meningkatkan pemerataan akses, memajukan industry
keuangan agar lebih efisien, mempertahankan modal dan
kegiatan produksi UMKM serta meningkatkan pertumbuhan
ekonomi Indonesia. Pemerintah harus dapat mengakomodasi
implikasi pengembangan inovasi teknologi keuangan.
- Terkait dengan platform online beberapa UMKM masih
terkendala dengan cara bagaimana mengakses platform
dijaringan ini. Sehingga, fasilitator diperlukan sebagai perantara
bisnis di Indonesia agar UMKM tidak perlu membuka platform
online sendiri. Sementara itu, telah ada layanan industry yang
berkembang yang dikenal sebagai equity crowdfunding (EC).
Kejelasan bahasa yang digunakan sangat memudahkan dalam
Kekuatan
memahami isi jurnal ini.
Ada beberapa materi yang bisa disempurnakan, yakni:
 Pada kajian teori, kurangnya landasan-landasan teori untuk
memperkuat hasil penelitian yang ada. Pengambilan beberapa
kalimat sebagai opini pribadi karena tidak mencantumkan
sumbernya seperti:
Kelemahan
 Apa itu Financial stability dan Stable financial system?
 Pada hasil penelitian, data yang terkait dengan equity
crowdfunding (EC) di Indonesia dapat diperjelas dan
dicantumkan. Misalkan seperti jumlah UMKM pengguna sistem
ini dan dapat dibandingkan dengan peer to peer lending.
Meskipun penelitian ini dibuat dengan menggunakan bahasa yang
mudah dipahami namun, kurangnya referensi yang digunakan
Kesimpulan
membuat terlihat seperti beropini sehingga tidak memperkuat
hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai