Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
ISO (International Standarisation Organisation) adalah organisasi nonpemerintah dan buka nmerupakan bagian dari PBB atau WTO (World
Trade Organization) walaupun Standar-standar yang dihasilkan merupakan
rujukan bagi kedua organisasi tersebut.Anggota ISO, terdiri dari 110
negara, tidak terdiri dari delegasi pemerintah tetapi tersusun dari institusi
standarisasi nasional sebanyak satu wakil organisasi untuksetiap negara.
Konvergensi beberapa faktor yang berhubungan dengan pasar global
berkembang menyebabkan perkembangan ISO 14001 Seri Manajemen
Lingkungan Standar Internasional.Sebagai industrialisasi telah menyebar
kenegara-negara di seluruh dunia, warga Negara dan pemerintah mereka
telah menyuarakan keprihatinan mereka tentang efek dari industrialisasi
terhadap lingkungan. Sebagai akibat dari kekhawatiran tersebut, konsep
pembangunan

berkelanjutan

dikembangkan.

Sebagai

tujuan

oleh

pemerintah dan kelompok-kelompok bisnis di seluruhdunia.


B. Tujuan Masalah
Mengetahui lebih jauh tentang ISO 14001 sebagai salah satu bagian dari
system manajemen lingkungan, Mengetahui Keuntungan perusahaan yang
menerapkan ISO, Menjelaskan penerapan sistem managemen lingkungan di
Indonesia khususnya penerapannya di PT. Unilever Indonesia, Tbk.
C. Manfaat penggunaan ISO 14001
1. Meningkatkan citra organisasi
2. Meningkatkan kinerja lingkungan organisasi
3. Meningkatkan penaatan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan
pengelolaan lingkungan
4. Mengurangi resiko usaha
5. Meningkatkan efisiensi kegiatan
6. Meningkatkan daya saing

Makalah Iso 140001 | 1

7. Meningkatkan komunikasi internal dan hubungan baik dengan berbagai


pihak
berkepentingan
8. Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan,
pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan (plan, do, check, act)

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian ISO 14001
ISO 14001 adalah standar internasional tentang system manajemen
lingkungan sangat penting untuk diketahui dan dilaksanakan oleh seluruh

Makalah Iso 140001 | 2

sector industri. ISO 14001 juga memberikan jaminan (bukti) kepada


produsen dan konsumen, bahwa dengan menerapkan sistem tersebut
produk yang dihasilkan/dikonsumsi, limbah, produk bekas pakai ataupun
layanannya sudah melalui suatu proses yang memperhatikan kaidahkaidah atau upaya-upaya pengelolaan lingkungan.
Ada beberapa seri dari ISO-14001, yaitu :
ISO 14001

: Sistem Manajemen Lingkungan

ISO 14010 - 14015

: Audit Lingkungan

ISO 14020 - 14024

: Label Lingkungan

ISO 14031

: Evaluasi Kinerja Lingkungan

ISO 14040 - 14044

: Assessment/Analisa Berkelanjutan

ISO 14060

: Aspek Lingkungan dari Produk

Keberadaan Standar ISO digerakkan oleh pasar sebagai pemakai


utama standar. Suatu Standar (misalnya, ISO 14001) dibuat berdasarkan
konsensus internasional oleh ahli-ahli dari industri, teknik atau bisnis.
Walaupun Standar ISO bersifat sukarela, pada kenyataannya standar dibuat
berdasarkan permintaan pasar, dan didasarkan konsensus di antara pihakpihak terkait ini membuktikan pemakaian yang luas di seluruh dunia.
B. Keuntungan Perusahaan Dalam Pemakaian ISO 14001
Ada beberapa keuntungan perusahaan dalam pemakaian ISO 14001 :
1. Perlindungan Lingkungan
a. Mengurangi/meminimalisasi limbah
b. Mengoptimalisasi sumber daya alam
c. Mengatasi isu-isu lingkungan
2. Dasar Persaingan yang Setara
ISO 14001 akan mengurangi sekecil mungkin perbedaan perbedaan pembiayaan lingkungan yang disebabkan perbedaan
sistem/geografis.

Makalah Iso 140001 | 3

3. Kesesuaian Terhadap Peraturan yang Ada


Dengan menggunakan sertifikat pengelolaan lingkungan terbuka
kesempatan dalam kemampuan penulusuran dan penyesuaian
dokumen-dokumen dalam mendukung peraturan yang ada.
4. Terbentuknya Sistem Manajemen yang Efektif
Sistem manajemen lingkungan akan membuat pengelolaan lebih
efektif

dan

mampu

berkiprah

dalam

dunia

percaturan

Internasional
5. Memiliki Kekuatan Pasar
a. Mampu memasuki pasar dengan produk ramah lingkungan
b. Meningkatkan peran pasar (Market Share)
c. Memenuhi persyaratan pelanggan
d. Membuka peluang investasi
6. Pengurangan Biaya
Dasar utama dalam penekanan biaya adalah mengurangi penanganan
bahan kimia dan sisa-sisa/limbah lainnya. Lebih sedikit bahan
kimia/limbah, akan semakin sedikit biaya dan semakin tinggi tingkat
mutu air/tanah. Dengan ISO-14001 yangkesemuanya didasarkan
penggunaan standart, maka diharapkan semakin kecil peluang
menyimpangnya operasi.
Biaya-biaya yang dapat dikurangi meliputi :
a. Biaya-biaya kesalahan
b. Biaya operasional yang terakumulasi
c. Biaya taksiran
7. Pengurangan Kerugian
Sistem akan melindungi atau meminimumkan akibat ke lingkungan,
dan juga meminimumkan akibat buruk bagi karyawan, pengurangan
luka dan penyakit jika perusahaan mengadopsi sistem manajemen
lingkungan ISO-14001
8. Meningkatkan Hubungan Masyarakat
Jika perusahaan mengembangkan program pengelolaan lingkungan, ini
berarti mengembangkan hubungan kemasyarakatan
9. Mengembangakan Kepercayaan dan Kepuasan Pelanggan
Dengan dimilikinya sertifikat ISO-14001, pelanggan akan merasa lebih
aman dan lingkungannya terlindungi. Hal ini akan meyakinkan

Makalah Iso 140001 | 4

pelanggan bahwa pemasok peduli lingkungan dan mempunyai dokumen


yang sesuai untuk mendukung pernyataan tersebut.
10. Mengembangakan Perhatian Manajemen yang Lebih Tinggi
Dengan ISO-14001 departemen lingkungan dipandang positif dan
merupakan konponen penting dalam perusahaan. keseluruhan proses
dalam mencapai sertifikasi ISO-14001 akan merangsang manajemen
lebih berkembang dan lebih menghargai pengelolaan lingkungan

Standar ISO 14001 diterbitkan pada bulan September 1996 oleh


Organisasi Internasional untuk

Standarisasi (ISO), pribadi, organisasi

utama yang terlibat dalam standarisasi praktek manajemen industri.


Meskipun standar ISO 14001 adalah produk dari sebuah organisasi non
pemerintah dan sesuai dengan standar adalah sukarela, salah satu tujuan
utama dari standar adalah untuk memastikan bahwa bisnis mematuhi
hukum lingkungan yang berlaku. Pengusahaan melihat penerapan ISO
14001 sebagai sarana untuk diri sendiri mengatur, sehingga mengurangi
eksposur mereka terhadap pengawasan dan sanksi oleh US Environmental
Protection Agency (EPA) serta

tingkat Negara mitra. Bagian III

menggambarkan ketentuan ISO 14001, dan Bagian IV menggambarkan


perspektif dari berbagai pihak tentang utilitas ISO 14001. Akhirnya,
Bagian V survey keseluruhan kekuatan dan keterbatasan ISO 14001.
Semua organisasi dari beragam jenis kegiatan, beragam ukuran,
berbeda lokasi, pada prinsipnya dapat menerapkan standar ISO 14001,
sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Beberapa pihak organisasi perlu
dan berkepentingan untuk menunjukkan kepada pihak lain (mitrausaha,
konsumen,

masyarakat,

investor,dll)

bahwa

kegiatan

pengelolaan

lingkungan organisasi yang bersangkutan. Mengikuti standar yang diakui


secara internasional, seperti ISO 14001. Faktor pendorong utama dalam
penerapan standar ISO 14001 di seluruh dunia adalah semakin
meningkatnya kepedulian berbagai pihak terhadap pentingnya upaya
pelestarian fungsi lingkungan hidup. Di satusisi, pihak organisasi yang
bersangkutan dapat secara proaktif menerapkan standar ISO 14001 untuk
meningkatkan citra organisasi dan meningkatkan daya saingnya,

Makalah Iso 140001 | 5

sementara di sisi lain banyak organisasi lain merasa perlu menerapkan


standar ISO 14001 untuk mengantisipasi permintaan konsumen dan mitra
usaha.
Alasan pengembangan ISO 14001 adalah sebagai Konvergensi
Beberapa faktor yang berhubungan dengan pasar global berkembang
menyebabkan perkembangan ISO 14001 Seri Manajemen Lingkungan
Standar Internasional. Sebagai industrialisasi telah menyebar ke Negaranegara di seluruh dunia, warga Negara dan pemerintah mereka telah
menyuarakan keprihatinan mereka tentang efek dari industrialisasi
terhadap lingkungan. Sebagai akibat dari kekhawatiran tersebut, konsep
pembangunan berkelanjutan

dikembangkan. Sebagai tujuan oleh

pemerintah dan kelompok-kelompok bisnis di seluruh dunia.


Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. Unilever Indonesia, Tbk.
Alamat : Graha Unilever Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 15 Jakarta
12930
Bidang Usaha : Kosmetik dan Kebutuhan Rumah Tangga
Website :www.unilever.co.id
Tentang Perusahaan

C. PT.Unilever Indonesia Tbk


1. Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. Unilever Indonesia, Tbk.
Alamat : Graha Unilever Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 15 Jakarta
12930
Bidang Usaha : Kosmetik dan Kebutuhan Rumah Tangga
Website :www.unilever.co.id
2. Tentang Perusahaan

Makalah Iso 140001 | 6

PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5


Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33
yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini
disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat
No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di
Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan
diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934
Tambahan No. 3.
Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi
tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever
Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir
Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi
PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman
dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari
1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998
Tambahan No. 39.
Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek
Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari
Ketua

Badan

Pelaksana

Pasar

Modal

(Bapepam)

No.

SI-

009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.


Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003,
para pemegang saham

menyepakati pemecahan saham, dengan

mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10


per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46
yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003
dan disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan keputusan No. C-17533 HT.01.04-TH.2003.
Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen,
margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim,
makanan dan minuman dari teh dan produk-produk kosmetik.

Makalah Iso 140001 | 7

Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan


pada tanggal 13 Juni, 2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82
yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni 2000,
perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasajasa penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan
Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia
dengan keputusan No. C-18482HT.01.04-TH.2000.
Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933.
3. Visi PT. Unilever
To become the first choice of consumer, costumer and
community Visi ini terbentuk disadari bahwa PT. Unilever terfokus
pada consumer, costumer dan community. Hal ini terwujud pada
komitmen PT. Unilever terhadap konsumennya yaitu menyediakan
produk bermerek dan pelayanan yang secara konsisten menawarkan
nilai dari segi harga dan kualitas, dan yang aman bagi tujuan
pemakaianny agar costumer, consumer dan community dapat merasa
puas.
4. Misi PT.Unilever
a

Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi

b
c
d
e

kebutuhan dan aspirasi konsumen.


Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.
Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.
Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi.
Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan

memberikan imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.


Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada
masyarakat dan lingkungan hidup.

5. Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan pada PT. Unilever


Indonesia, Tbk.
Perkembangan industri dewasa ini telah menyebabkan krisis
lingkungan dan energi. Bermula dari dampak industri inilah maka
organisasi dan industri dituntut untuk meningkatkan pertanggung
jawaban terhadap konservasi lingkungan. Berdasarkan kondisi ini,

Makalah Iso 140001 | 8

maka tuntutan peraturan dunia terhadap pertanggung jawaban


organisasi dan industri dalam pengelolaan lingkungan menjadi
meningkat. Sistem Manajemen Lingkungan telah menjadi tuntutan dari
pelanggan negara maju yang secara sadar melihat pentingnya
perlindungan terhadap lingkungan dilaksanakan sejak dini untuk
meminimalkan kerusakan lingkungan di masa depan.
Berbagai macam organisasi semakin meningkatkan kepedulian
terhadap pencapaian dan penunjukan kinerja lingkungan yang baik
melalui pengendalian dampak lingkungan yang terkait dengan kegiatan,
produk dan jasa organisasi yang bersangkutan, konsisten dengan
kebijakan dan tujuan lingkungan mereka. Hal tersebut dilaksanakan
dalam konteks semakin ketatnya peraturan perundang-undangan,
pengembangan kebijakan ekonomi dan perangkat lain yang mendorong
perlindungan lingkungan; dan meningkatnya kepedulian pihak-pihak
yang

berkepentingan

terhadap

lingkungan

dan

pembangunan

berkelanjutan. Banyak organisasi telah melaksanakan kajian atau audit


lingkungan

untuk

mengkaji

kinerja

lingkungan

mereka.

Bila

dilaksanakan tersendiri, kajian dan audit tersebut mungkin tidak cukup


untuk memberikan jaminan bahwa kinerja lingkungannya memenuhi
dan akan berlanjut memenuhi persyaratan peraturan perundangundangan dankebijakan organisasi. Agar efektif, kajian dan audit
tersebut perlu dilaksanakan dalamsuatu sistem manajemen yang
terstruktur yang terintegrasi dalam organisasi tersebut.
Unilever melaporkan bahwa mereka berupaya menerapkan prinsipprinsip tata kelola perusahaan yang baik atau goodcorporate
governance (GCG) dalam setiap kegiatan. Prinsip ini pun telah
diintegrasikan ke dalam Tujuan Perusahaan dan Kode Etik Prinsip
Bisnis Unilever. Dokumen-dokumen tersebut menjadi pedoman bagi
manajemen, karyawan, mitra dan juga para pihak yang berkepentingan
dalam aktivitas mereka.

Makalah Iso 140001 | 9

Berkelanjutan juga diterapkan secara langsung di dalam beberapa


elemen tata kelola perusahaan Uniever, antara lain :
a. Unilever bekerja sama dengan Safety and Environment Assurance
Committee

(SEAC)

atau

KomisiJaminan

Keselamatan

dan

Lingkunganyang berkedudukan di Inggris gunamemastikan bahwa


seluruh prosespengambilan keputusan yang berkaitandengan
keselamatan

dan

lingkungandari

produk

dilakukan

secara

terpisahdari keputusan komersial.


b. Central Safety, Health and Environment Committee (CSHEC) atau
Komisi

Pusat

Keselamatan,

Kesehatan

dan

Lingkungan

mengembangkan kebijakan, peraturan, prosedur dan standar


tentang

kesehatan,

keselamatan

dan

lingkungan,

serta

menyebarluaskan perilaku yang aman dan penanganan investigasi


kecelakaan.
Kode etik perusahaan yang diungkapkan dalam Kode Etik Prinsip
Bisnis Unilever yang berkaitan dengan lingkungan adalah :
Kode Etik Terhadap Lingkungan :
Unilever berkomitmen terhadap pengembangan manajemen
dampak lingkungan secara berkesinambungan dan terhadap tujuan
jangka

panjang

berupa

mengembangkan

bisnis

yang

berkesinambungan.
6. Kebijakan Lingkungan PT. Unilever Indonesia, Tbk.
Efisiensi dalam produksi dampak lingkungan tempat produksi Unilever
terbagi atas dampak yang berasal dari luar (seperti penggunaan sumber daya
dan energi) dan dampak yang berasal dari dalam (seperti limbah cair dan
sampah).

Untuk

mengelola

dampak

ini

sambil

terus-menerus

menyempurnakan proses produksi, Unilever menerapkan Sistem Pengelolaan


Lingkungan atau Environmental Management Sytem (EMS) berdasarkan ISO
14001.
Elemen penting dari EMS Unilever adalah menetapkan dan meninjau
sasaran berdasarkan indikator kinerja utama atau key performance indicator

Makalah Iso 140001 | 10

(KPI). Setiap tahun, Unilever mengumpulkan data dari pabrik Unilever di


Cikarang dan Rungkut berupa hasil pengukuran kinerja lingkungan yang
penting. Data ini dibandingkan dengan standar yang berlaku di Indonesia dan
target global Unilever, kemudian dihimpun dan dianalisis sebagai bagian dari
system pelaporan kinerja lingkungan atau Environmental Performance Report
(EPR) global Unilever.
Dalam hal penggunaan energi dan air, Unilever menyatakan bahwa sejak
2003, pabrik Unilever telah menerapkan berbagai program untuk mengurangi
konsumsi energi. Program ini telah mengurangi jumlah penggunaan energy
pabrik sebanyak 37% dibandingkan 2005. Sejak 2005, pabrik Rungkut telah
berhasil mengurangi kebutuhan air dan mengurangi pembuangan air limbah
dari proses produksinya melalui pemasangan unit pengolah air limbah reverse
osmosis. Teknologi ini menyediakan pengolahan air limbah canggih yang
memungkinkan pemanfaatan air buangan hasil daur ulang untuk boiler dan
menara pendingin. Sementara itu, limbah domestik dari toilet dan aktivitas
pencucian masih dikirimkan langsung ke saluran limbah milik kawasan
industri.
Unilever melaporkan penanganan Limbah Bahan Berbahaya Beracun
(B3) yang telah dilakukannya, yaitu bahwa limbah B3 ini disimpan dalam
ruang penyimpan khusus, sebelum dibuang ke PPLI, sebuah perusahaan
pembuangan limbah B3 yang memenuhi standar lingkungan Indonesia dan
internasional. Limbah padat dari kegiatan pencucian reaktor dipandang
sebagai limbah B3 dan karena itu dikirim ke PPLI untuk pengolahan yang
baik dan benar. Sedangkan untuk limbah yang tidak berbahaya Unilever
bekerja sama dengan Asosiasi Industri Daur Ulang Plastik Indonesia
(AIDUPI), kami memanfaatkan kemasan yang tidak terpakai atau bahan
plastik lainnya untuk membuat produk plastik seperti ember atau keset.
Limbah lain seperti drum kosong dan palet juga dikirimkan ke mitra untuk
dipakai lagi atau didaur ulang.
Pada 2003, Unilever telah mengganti bahan bakar boiler dari solar ke gas
alam yang mengandung relative lebih sedikit sulfur. Penggantian ini
mengurangi emisi SOx kami secara signifikan. Namun, pada dua tahun
terakhir, pasokan gas ke Rungkut tidaklah stabil, dan mereka terpaksa kembali
memakai solar sambil mencari alternative bahan bakar rendah sulfur.

Makalah Iso 140001 | 11

Sementara itu, pabrik Cikarang tetap memanfaatkan gas alam, sehingga


mampu menjaga tingkat emisi SOx yang rendah.
Selain itu, Unilever berupaya mengurangi jumlah limbah tidak berbahaya
yang dihasilkan pabriknya yang mencakup limbah domestik, serta produk dan
kemasan yang tidak layak jual/pakai. Unilever berupaya memanfaatkan
kembali atau mendaur ulang limbah tersebut. Limbah yang tidak dapat dipakai
atau didaur ulang lagi akan dibuang ke tempat pembuangan akhir. Kini, lebih
dari 4.800 ton/tahun limbah pabriknya dipakai lagi atau didaur ulang oleh
pihak ketiga. Bekerja sama dengan Asosiasi Industri Daur Ulang Plastik
Indonesia (AIDUPI), mereka memanfaatkan kemasan yang tidak terpakai atau
bahan plastik lainnya untuk membuat produk plastik seperti ember atau keset.
Limbah lain seperti drum kosong dan palet juga dikirimkan ke mitra untuk
dipakai lagi atau didaur ulang. Dengan demikian, jumlah limbah yang didaur
ulang terus meningkat sejak 2004.
Unilever juga berhasil mengurangi jumlah limbah yang dikirim ke tempat
pembuangan akhir melalui cara inovatif untuk membuang lumpur dari
instalasi pengolahan air limbah. Jumlah lumpur ini mencapai 5 ton per hari.
Pada 2006, pihak Unilever telah menandatangani nota kesepahaman dengan
produsen semen (PT Holcim) untuk mengolah lumpur air limbahnya sebagai
bahan baku di pabrik mereka. Sejak pendatanganan itu, Unilever tidak lagi
mengirim lumpur apa pun ke tempat pembuangan akhir.
Salah satu instrumen untuk mencapai sasaran efisiensi lingkungan
Unilever adalah Total Productive Maintenance (TPM). Sejak tahun
1992,Unilever telah memakai pendekatan TPM untuk menciptakan kondisi
pabrik yangideal. Kerangka kerja TPM didasari olehlima prinsip yaitu :
a. Seiri Keteraturan. Pisahkan alat yang diperlukan dari alat yang tidak
diperlukan. Sediakan hanya alat yang diperlukan pada lantai produksi.
b. Seiton Organisasi Tempat Kerja. Atur tempat kerja sehingga alat yang
diperlukan dapat diraih secara mudah dan cepat. Tempatkan sesuatu
sesuai dengan tempatnya.
c. Seiso - Pembersihan. Segera sapu, cuci, dan bersihkan semua yang berada
di tempat kerja setelah dipakai.
d. Seikhatsu - Kebersihan. Jaga kebersihan semua alat sehingga selalu siap
dipakai.
e. Shitsuke - Kedisiplinan. Setiap orang memahami, mematuhi, dan
menerapkan aturan di pabrik.

Makalah Iso 140001 | 12

Kelima prinsip ini dipercayamampu membantu mereka dalam


menjagaperalatan sedekat mungkin dengankondisi peralatan yang ideal,
bekerja lebihefisien, mengurangi waktu mesin tidakberoperasi, serta
meningkatkan catatankeselamatan kerja, kecelakaan fatal,kecelakaan
berakibat hilang waktu ataulost time accidents (LTA), kasus
yangmenghambat pekerjaan atau restrictedwork cases (RWC), serta
kasus yangmenuntut perawatan kesehatan ataumedical treatment cases
(MTC).
Pada

dekade

terakhir

ini,

unilever

telah

terus-menerus

meningkatkan cara pengumpulan dan pelaporan data. Pada tahun 2006,


mereka mengundang URS Verification Limited (URSVL) untuk
mengaudit

cara

mereka

mengelola

catatan

data

pemantauan

lingkungannya. Berdasarkan hasil audit ini, pihak unilever telah


memperbaiki
kemungkinan

sistem

pengelolaan

terjadinya

kesalahan

datanya

untuk

transkripsi,

mengurangi
dan

untuk

mengembangkan sistem penelusuran data lingkungan yang lebih baik.


Semua ini dilakukan sebagai bukti komitmen dalam penyediaan
informasi yang lengkap dan akurat mengenai dampak lingkungannya.
Komitmen Unilever terhadap lingkungan ini telah mengundang
perhatian berbagai pihak. Selama tiga tahun terakhir, kami meraih
peringkat Hijau untuk kedua pabrik Unilever dari Kementerian
Lingkungan Hidup, melalui penghargaan PROPER. Peringkat hijau
diberikan kepada perusahaan yang telah mencapai emisi nol.
Penghargaan tersebut membuktikan bahwa Unilever mampu kecelakaan
fatal, kecelakaan berakibat hilang waktu atau lost time accidents (LTA),
kasus yang menghambat pekerjaan atau restricted work cases (RWC),
serta kasus yang menuntut perawatan kesehatan atau medicaltreatment
cases (MTC).
7. Eco Efisiensi dalam Produksi

Makalah Iso 140001 | 13

Dampak lingkungan tempat produksi Unilever terbagi atas dampak


yang berasal dari luar (seperti penggunaan sumber daya dan energi) dan
dampak yang berasal dari dalam (seperti limbah cair dan sampah).
Untuk mengelola dampak ini sambil terus-menerus menyempurnakan
proses produksi, kami menerapkan Sistem Pengelolaan Lingkungan
atau Environmental Management Sytem (EMS) berdasarkan ISO 14001.
Strategi ini mencakup :
a. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam, bahan baku dan
kemasan dan/atau energy,
b. Meminimalkan buangan air limbah/sampah padat dan/atau emisi ke
udara, dan
c. Memaksimalkan produk jadi dengan meminimalkan produk
gagal/rusak.
Salah satu contoh nyata produk dari Unilever yang ramah lingkungan
adalah produk deterjen yang dihasilkan. Sebagai produsen deterjen serbuk,
PT. Unilever mengklaim bahwa teknologi yang dilakukan dalam
pengelolaan LAS adalah melakukan sulfonasi, yaitu mengubah alkil
benzen sulfonat. Selain itu upaya yang dilakukan Unilever adalah
mengubah rantai ABS yang bercabang menjadi Linier Alkyl Benzen
Sulfonat (LABS) sehingga lebih mudah terurai ke lingkungan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Makalah Iso 140001 | 14

Kenyamanan, keamanan dan kebersihan lingkungan hidup harus


dijaga oleh seluruh manusia, organisasi maupun perusahaan. Penerapan
ISO 14001 sangat penting untuk kemajuan perusahaan. Pencapaian
Unilever membuktikan bahwa Sistem Manajemen Lingkungan tidak hanya
membawa perubahan terhadap lingkungan alam sekitar, tetapi juga
terhadap perusahaan dan menjadi motivasi bagi perusahaan lainnya untuk
melakukan hal yang serupa atau bahkan lebih baik lagi.
B. Saran
Sebaiknya Sistem Manajemen Lingkungan semakin didorong oleh
pemerintah dan didukung oleh masyarakat supaya lebih banyak lagi
kontribusi yang dilakukan dalam melestarikan lingkungan hidup
ISO 14001 sebaiknya diterapkan oleh perusahaan perusahaan atau
orgnisasi yang produksinya bersentuhan langsung dengan alam dan
lingkungan hidup.

Makalah Iso 140001 | 15

Anda mungkin juga menyukai