OLEH
KELOMPOK 1
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
i
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah, sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini tepat
waktu. Walaupun makalah ini telah selesai, namun kami menyadari
sepenuhnya bahwa di dalamnya masih terdapat banyak kekurangan. Kekurangan tersebut
karena keterbatasan pengalaman, pengetahuan, kemampuan, waktu serta tenaga. Oleh sebab
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah kami harapkan demi penyempurnaan
penulisan berikutnya.
Akhirnya kami berharap semoga makalah yang sederhana ini, dapat berguna dan
bermanfaat bagi diri penulis sendiri maupun bagi para pembacanya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian harga jual .............................................................................................. 3
B. Teori ekonomika .................................................................................................... 4
C. Menentukan harga berdasarkan biaya .................................................................... 5
D. Target Costing ........................................................................................................ 5
E. Siklus hidup produk dan penentuan harga jual ...................................................... 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia bisnis di Indonesia saat ini sangatlah pesat dan menyebabkan
persaingan yang sangat ketat antar perusahaan, dengan kondisi ini perusahaan harus
berusaha mengikuti perkembangan agar dapat mempertahankan Penentuan harga pokok
produksi merupakan hal yang sangat penting mengingat manfaat informasi harga pokok
produksi adalah untuk menetukan harga jual produk serta penentuan harga pokok persedian
produk jadi dan produk dalam proses yang akan disajikan dalam neraca.
Perhitungan harga pokok dilakukan dengan menjumlahkan seluruh unsur biaya
produksi, sedangkan harga pokok produksi per unit ditentukan dengan membagi seluruh total
biaya produksi dengan volume produksi yang dihasilkan atau yang diharapkan akan
dihasilkan. Cara seperti ini yang harus digunakan apabila berhubungan dengan prinsip
akuntansi, mempengaruhi baik jumlah harga pokok produk maupun cara penyajiannya dalam
laporan rugi laba (Lasena,2013). Penjelasan tersebut diatas, sudah jelas mengatakan bahwa
Harga Pokok menjadi permasalahan yang sangat serius untuk segera di atasi.
Masalah manajemen yang tidak kalah pentingnya dengan masalah-masalah akuntansi
lainnya adalah pengambilan keputusan untuk memberi/menentukan harga jual dari pokok
perusahaan, masalah ini sering kali sangat rumit dan sukar menentukannya. Banyak faktor
yang mempengaruhi pengambilan keputusan tentang penentuan harga jual baik dari dalam
perusahaan seperti biaya produksi dan biaya lain yang relevan, laba yang diinginkan, tujuan
perusahaan dan sebagainya. Sedang faktor-faktor dari luar yang mempengaruhi penentuan
harga jual di antaranya persaingan, luas pasar, sifat produk dan sebagainya. Penentuan harga
jual seringkali tidak bisa sekali diambil untuk digunakan seterusnya. Dengan beberapa kali
revisi akan membuat harga jual betul-betul bisa digunakan sesuai dengan keinginan dan
tujuan perusahaan.
Penentuan harga jual yang salah sering berakibat fatal pada masalah keuangan
perusahaan dan akan mempengaruhi kontinuitas usaha perusahaan misalnya: kerugian yang
terus menerus atau menimbunnya prosuksi di gudang karena macetnya pasaran.
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Harga Jual adalah sejumlah kompensasi (uang ataupun barang) yang dibutuhkan
untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang atau jasa. Perusahaan selalu menetapkan
harga produknya dengan harapan produk tersebut laku terjual dan boleh memperoleh laba
yang maksimal.
Menurut Hansen and Mowen (2001:633) mendefinisikan harga jual adalah jumlah
moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang
atau jasa yang dijual atau diserahkan.
Menurut Mulyadi (2001:78) pada prinsipnya harga jual harus dapat menutupi biaya
penuh ditambah dengan laba yang wajar. Harga jual sama dengan biaya produksi ditambah
mark-up.
Jadi dapat disimpulkan bahwa harga jual adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan
perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa ditambah dengan persentase laba yang
diinginkan perusahaan, oleh karena itu untuk mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan
salah satu cara yang dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara
menentukan harga yang tepat untuk produk yang terjual. Harga yang tepat adalah harga yang
sesuai dengan kualitas produk suatu barang dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan
kepada konsumen.
B. Teori Ekonomika
6
Harga sebuah produk adalah hasil akhir dari interaksi dua kekuatan, yakni permintaan
dan penawaran produk tersebut.
Teori Permintaan
Menyatakan bahwa jumlah produk yang diminta oleh pembeli (pelanggan) pada suatu
perioda waktu tertentu bergantung pada harga pokok itu. Semakin tinggi harga, semakin
sedikitlah jumlah unit produk yang diminta. Sebaliknya, semakin rendah harga, semakin
banyaklah jumlah unti produk yang diminta. Teori permintaan dijelaskan pada kurva dibawah
ini :
Kurva permintaan diatas dapat menjelaskan hubungan antara harga pasar (P) dan
jumlah unit barang (Q) yang diminta konsumen. Kurva ini bergerak dari atas kiri ke bawah
kanan yang menunjukkan bahwa jika harga turun, jumlah unit yang diminta menjadi lebih
banyak, dan sebaliknya jika harga naik, jumlah unit yang diminta menjadi lebih sedikit.
7
Teori Penawaran
Mengatakan bahwa jumlah produk yang ditawarkan oleh penjual pada suatu perioda
waktu tertentu bergantung pada harga produk itu. Semakin tinggi harga, semakin banyak
jumlah unit produk yang ditawarkan penjual, sebaliknya semakin rendah harga, semakin
sedikit pula jumlah unit produk yang ditawarkan. Teori penawaran dijelaskan pada kurva
dibawah ini :
Kurva pernawaran diatas dapat menjelaskan hubungan antara harga pasar (P) dan
jumlah unit barang (Q) yang diminta konsumen. Kurva ini menjelaskan bahwa semakin
tinggi harga, maka jumlah unit yang ditawarkan semakin banyak, dan sebaliknya, semakin
rendah harga, maka jumlah unit yang ditawarkan juga rendah.
Harga pasar ditentukan oleh titik perpotongan antara kurva penawaran dan kurva
permintaan. Pada titik ekuilibrium inilah jumlah yang disediakan oleh produsen sama dengan
jumlah yang diminta oleh konsumen.
8
C. Menentukan Harga Berdasarkan Biaya
Dalam metode ini, produsen menetapkan harga jual untuk satu unit barang yang
besarnya sama dengan jumlah biaya per unit ditambah dengan suatu jumlah untuk menutup
laba yang diinginkan (disebut marjin) pada setiap unit.
Contoh :
lima buah rumah yang sejenis, akan dikeluarkan sejumlah biaya dengan rincian sebagai
berikut:
= Rp48.000.000
9
Dengan demikian, masing-masing rumah akan dijual seharga Rp9.600.000 didapat
dari perhitungan (Rp48.000.000/5) dengan laba sebesar Rp1.600.000 didapat dari
perhitungan (Rp8.000.000/5). Jika rumah-rumah tersebut tidak semuanya laku, maka ada
kemungkinan laba akan turun, atau bahkan menderita kerugian.
Mark up
Yaitu menentukan harga jual per unit produk dengan menentukan kelebihan harga
dari harga dasar tiap produk untuk mendapatkan keuntungan. Seperti namanya, menetapan
harga mark up adalah berupa nominal. Rumus perhitungan harga jual atas dasar biaya secara
umum dapat dinyatakan dalam persamaan berikut ini :
Keterangan:
** Biaya = Biaya yang tidak berhubungan langsung oleh volume produk (non produksi)
Ada perbedaan konsep langsung dan tidak langsungnya biaya dengan volume antara
metode full costing dengan metode variable costing. Konsep biaya yang berhubungan
langsung dengan volume menurut metode full costing adalah berupa biaya produksi,
sedangkan biaya yang tidak berhubungan langsung dengan volume adalah berupa biaya non
produksi.
10
Variable costing memandang dengan cara yang berbeda terhadap biaya yang
dipengaruhi secara langsung oleh volume produk bila dibandingkan dengan full
costing. Dalam pendekatan variable costing, biaya penuh yang dipengaruhi secara langsung
oleh volume produk terdiri dari biaya variabel, sedangkan biaya penuh yang tidak
dipengaruhi secara langsung oleh volume produk terdiri dari biaya tetap.
Contoh :
Biaya Variabel :
————————– +
11
Biaya Tetap :
————————– +
————————– +
Total aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran Rp. 4.000.000.000 dan laba
yang diharapkan dinyatakan dalam tarif kembalian investasi (ROI) 25%.
Penyelesaian :
Unsur biaya :
————————— +
12
Unsur mark-up :
————————– +
Rp. 1.500.000.000
Rp. 3.000.000.000
————————— +
————————— :
13
o Menggunakan Pendekatan Variabel Costing
Unsur biaya :
————————– +
Rp. 3.100.000.000
Unsur mark-up :
————————– +
Rp. 2.400.000.000
Rp. 3.100.000.000
14
Mar-up 77,4% x Rp. 3.000.000.000 Rp. 2.322.000.000
————————— +
————————— :
Unsur biaya :
————————— +
Rp. 3.500.000.000
15
Unsur mark-up :
Rp. 1.000.000.000
Rp. 3.500.000.000
————————— +
————————— :
16
Harga Jual Waktu dan Bahan
Biasanya digunakan oleh perusahaan bengkel mobil, dok kapal dan perusahaan-
perusahaan penjual jasa reparasi, bahan dan suku cadang sebagai pelengkap penjualan jasa.
1. Biaya yang berhubungan dengan produk adalah biaya tenaga mekanik dan ahli listrik.
2. Biaya yang tidak berhubungan dengan produk adalah biaya tenaga kerja tidak
langsung, listrik, depresiasi, asuransi dll
Contoh :
Estimasi jam kerja tenaga kerja langsung untuk tahun anggaran sbb :
17
21.000 jam @ Rp. 1.500 perjam Rp. 31.500.000
——————— +
Jam tenaga kerja langsung 10 org x 300 hari x 7 jam/hari 21.000 jam
——————— :
18
——————— +
——————– +
———————+
———————-:
19
Menghitung Mark-up Dept. Toko Suku Cadang
——————– +
——————- +
Mis. Taksiran harga beli bahan & suku cadang Rp. 23.800.000
——————– :
Dimisalkan : Untuk service mesin terdiri dari pekerjaan ganti oli dan tune-up mesin
yang memerlukan 2 orang tenaga mekanik dan 1 orang tenaga ahli listrik, yang masing-
masing bekerja sbb :
20
Sehingga perhitungan harga jual dept. Bengkel :
————- +
————— +
21
Harga jual bahan dan suku cadang Rp. 25.200
D. Target Costing
Target Costing menargetkan biaya produk dengan mendasarkan pada harga jual yang
para konsumen mau membayarnya. Jadi, dalam hal ini perusahaan memperhatikan lebih
dahulu harga termungkin yang konsumen mau bayar. Oleh karena merupakan taksiran, harga
tersebut dinamai target price. Jika perusahaan menginginkan laba tertentu, biaya targetnya
adalah harga target dikurangi laba yang diinginkan tersebut.
Contoh :
Penyelesaiannya :
= Rp. 700
Siklus hidup produk adalah tahap-tahap yang dialami oleh suatu produk selama masa
hidupnya. Tahap awalnya adalah ketika produk itu pertama kali muncul dipasar. Mudahnya,
ketika produk tersebut memasuki pasar. Tahap ini sering disebut sebagai perkenalan
(introduction atau startup). Setelah itu produk mengalami pertumbuhan (growth), kemudian
memasuki masa dewasa atau tahap kematangan (maturity). Terakhir adalah tahap penurunan
(decline). Normalnya, produk akan mengalami tahap-tahap berturut-turut sebagai berikut :
22
perkenalan, pertumbuhan, kematangan, dan penurunan. Durasi produk berada di masing-
masing tahap tadi tidak harus sama.
Tahap startup biasanya ditandai oleh rendahnya penjualan. Harga jual pada tahap ini
cenderung tinggi. Pada masa growth, penjualan mulai tumbuh sebagai tanda bahwa para
pelanggan mulai menerima produk tersebut dan harganya masih bertahan tinggi. Pesaing
belum secara nyata memasuki persaingan. Pada masa maturity, penjualan melandai sebagai
tanda bahwa para pesaing sudah mulai memasuki pasar. Harga pada masa ini boleh dikatakan
sudah tampak terjadi penurunan. Jika ingin bertahan pada masa ini, perusahaan memang
harus menurunkan harga jualnya. Terakhir, pada tahap decline, penjualan turun sebab produk
sudah menjadi using. Agar dapat bertahan pada tahap ini, perusahaan sebaiknya menurunkan
harga secara signifikan. Jika tidak, ia akan terpaksa keluar dari pasar.
Logisnya, jika dihubungkan dengan target costing, produk yang siklus hidupnya
panjang lebih mudah untuk senantiasa memperbaiki biaya targetnya. Sebaliknya, produk
yang siklus hidupnya pendek lebih sulit dan oleh karena itu perhatian yang relatif lebih ekstra
harus ditekankan untuknya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
harga jual adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi
suatu barang atau jasa ditambah dengan persentase laba yang diinginkan perusahaan, oleh
karena itu untuk mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan salah satu cara yang
dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara menentukan harga yang tepat
untuk produk yang terjual. Harga sebuah produk adalah hasil akhir dari interaksi dua
kekuatan, yakni permintaan dan penawaran produk tersebut. Harga berdasarkan biaya dapat
ditentukan dengan metode Cost Plus Prising, Mark-up, dan Harga jual untuk waktu dan
23
bahan. Target Costing menargetkan biaya produk dengan mendasarkan pada harga jual yang
para konsumen mau membayarnya. Siklus hidup produk yang pertama tahap perkenalan,
tahap pertumbuhan, tahap kematangan, dan tahap penurunan.
B. Saran
Para produsen dalam menentukan harga jual produk harus mempunya pengetahuan
agar tidak keliru dalam menentukannya dan juga harus disesuaikan dengan kualitas produk
yang akan dijual.
C. Daftar Pustaka
24