Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN

“PENENTUAN HARGA JUAL”

OLEH

KELOMPOK 1

1. ABDUL RAHMIN (B1C1 13 134)


2. WA ODE FARUNI (B1C1 16 149)
3. SELMIRA APRIANI (B1C1 17 111)
4. SITI ERNA LITA SAPUTRI (B1C1 17 117)
5. TUTI RAHAYU (B1C1 17 123)
6. WA CILI (B1C1 17 129)
7. WA ODE SITI LAURA (B1C1 17 134)
8. YUSNA HERMAN (B1C1 17 141)
9. ADE SUKMA (B1C1 17 147)
10. ARY HARTAWAN (B1C1 17 153)

AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019

i
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah, sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini tepat
waktu. Walaupun makalah ini telah selesai, namun kami menyadari
sepenuhnya bahwa di dalamnya masih terdapat banyak kekurangan. Kekurangan tersebut
karena keterbatasan pengalaman, pengetahuan, kemampuan, waktu serta tenaga. Oleh sebab
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah kami harapkan demi penyempurnaan
penulisan berikutnya.

Akhirnya kami berharap semoga makalah yang sederhana ini, dapat berguna dan
bermanfaat bagi diri penulis sendiri maupun bagi para pembacanya.

Kendari, April 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian harga jual .............................................................................................. 3
B. Teori ekonomika .................................................................................................... 4
C. Menentukan harga berdasarkan biaya .................................................................... 5
D. Target Costing ........................................................................................................ 5
E. Siklus hidup produk dan penentuan harga jual ...................................................... 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................................................ 11
B. Saran ...................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dunia bisnis di Indonesia saat ini sangatlah pesat dan menyebabkan
persaingan yang sangat ketat antar perusahaan, dengan kondisi ini perusahaan harus
berusaha mengikuti perkembangan agar dapat mempertahankan Penentuan harga pokok
produksi merupakan hal yang sangat penting mengingat manfaat informasi harga pokok
produksi adalah untuk menetukan harga jual produk serta penentuan harga pokok persedian
produk jadi dan produk dalam proses yang akan disajikan dalam neraca.
Perhitungan harga pokok dilakukan dengan menjumlahkan seluruh unsur biaya
produksi, sedangkan harga pokok produksi per unit ditentukan dengan membagi seluruh total
biaya produksi dengan volume produksi yang dihasilkan atau yang diharapkan akan
dihasilkan. Cara seperti ini yang harus digunakan apabila berhubungan dengan prinsip
akuntansi, mempengaruhi baik jumlah harga pokok produk maupun cara penyajiannya dalam
laporan rugi laba (Lasena,2013). Penjelasan tersebut diatas, sudah jelas mengatakan bahwa
Harga Pokok menjadi permasalahan yang sangat serius untuk segera di atasi.
Masalah manajemen yang tidak kalah pentingnya dengan masalah-masalah akuntansi
lainnya adalah pengambilan keputusan untuk memberi/menentukan harga jual dari pokok
perusahaan, masalah ini sering kali sangat rumit dan sukar menentukannya. Banyak faktor
yang mempengaruhi pengambilan keputusan tentang penentuan harga jual baik dari dalam
perusahaan seperti biaya produksi dan biaya lain yang relevan, laba yang diinginkan, tujuan
perusahaan dan sebagainya. Sedang faktor-faktor dari luar yang mempengaruhi penentuan
harga jual di antaranya persaingan, luas pasar, sifat produk dan sebagainya. Penentuan harga
jual seringkali tidak bisa sekali diambil untuk digunakan seterusnya. Dengan beberapa kali
revisi akan membuat harga jual betul-betul bisa digunakan sesuai dengan keinginan dan
tujuan perusahaan.
Penentuan harga jual yang salah sering berakibat fatal pada masalah keuangan
perusahaan dan akan mempengaruhi kontinuitas usaha perusahaan misalnya: kerugian yang
terus menerus atau menimbunnya prosuksi di gudang karena macetnya pasaran.

4
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan harga jual ?


2. Apa yang maksud teori ekonomika ?
3. Bagaimana cara menentukan harga berdasarkan biaya ?
4. Apa yang dimaksud dengan target Costing ?
5. Bagaimana siklus hidup produk dan penentuan harga jual ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk dapat mengetahui pengertian harga jual


2. Untuk dapat mengetahui teori ekonomika
3. Untuk dapat mengetahui menentukan harga berdasarkan biaya
4. Untuk dapat mengetahui target Costing
5. Untuk dapat mengetahui siklus hidup produk dan penentuan harga jual

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Harga Jual

Harga Jual adalah sejumlah kompensasi (uang ataupun barang) yang dibutuhkan
untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang atau jasa. Perusahaan selalu menetapkan
harga produknya dengan harapan produk tersebut laku terjual dan boleh memperoleh laba
yang maksimal.

Menurut Hansen and Mowen (2001:633) mendefinisikan harga jual adalah jumlah
moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang
atau jasa yang dijual atau diserahkan.

Menurut Mulyadi (2001:78) pada prinsipnya harga jual harus dapat menutupi biaya
penuh ditambah dengan laba yang wajar. Harga jual sama dengan biaya produksi ditambah
mark-up.

Jadi dapat disimpulkan bahwa harga jual adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan
perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa ditambah dengan persentase laba yang
diinginkan perusahaan, oleh karena itu untuk mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan
salah satu cara yang dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara
menentukan harga yang tepat untuk produk yang terjual. Harga yang tepat adalah harga yang
sesuai dengan kualitas produk suatu barang dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan
kepada konsumen.

B. Teori Ekonomika

Secara garis besar, teori ekonomika dibagi menjadi teori makroekonomi


(macroeconomics theory) dan teori mikroekonomika (microeconomics theory). Teori
mikroekonomika disebut juga teori harga (price theory) karena menjelaskan terciptanya
harga.

6
Harga sebuah produk adalah hasil akhir dari interaksi dua kekuatan, yakni permintaan
dan penawaran produk tersebut.

 Teori Permintaan

Menyatakan bahwa jumlah produk yang diminta oleh pembeli (pelanggan) pada suatu
perioda waktu tertentu bergantung pada harga pokok itu. Semakin tinggi harga, semakin
sedikitlah jumlah unit produk yang diminta. Sebaliknya, semakin rendah harga, semakin
banyaklah jumlah unti produk yang diminta. Teori permintaan dijelaskan pada kurva dibawah
ini :

Kurva permintaan diatas dapat menjelaskan hubungan antara harga pasar (P) dan
jumlah unit barang (Q) yang diminta konsumen. Kurva ini bergerak dari atas kiri ke bawah
kanan yang menunjukkan bahwa jika harga turun, jumlah unit yang diminta menjadi lebih
banyak, dan sebaliknya jika harga naik, jumlah unit yang diminta menjadi lebih sedikit.

7
 Teori Penawaran

Mengatakan bahwa jumlah produk yang ditawarkan oleh penjual pada suatu perioda
waktu tertentu bergantung pada harga produk itu. Semakin tinggi harga, semakin banyak
jumlah unit produk yang ditawarkan penjual, sebaliknya semakin rendah harga, semakin
sedikit pula jumlah unit produk yang ditawarkan. Teori penawaran dijelaskan pada kurva
dibawah ini :

Kurva pernawaran diatas dapat menjelaskan hubungan antara harga pasar (P) dan
jumlah unit barang (Q) yang diminta konsumen. Kurva ini menjelaskan bahwa semakin
tinggi harga, maka jumlah unit yang ditawarkan semakin banyak, dan sebaliknya, semakin
rendah harga, maka jumlah unit yang ditawarkan juga rendah.

Harga pasar ditentukan oleh titik perpotongan antara kurva penawaran dan kurva
permintaan. Pada titik ekuilibrium inilah jumlah yang disediakan oleh produsen sama dengan
jumlah yang diminta oleh konsumen.

8
C. Menentukan Harga Berdasarkan Biaya

 Cost-Plus Prising Method

Dalam metode ini, produsen menetapkan harga jual untuk satu unit barang yang
besarnya sama dengan jumlah biaya per unit ditambah dengan suatu jumlah untuk menutup
laba yang diinginkan (disebut marjin) pada setiap unit.

Formula Metode Cost-Plus Prising : Biaya Total + Marjin = Harga Jual

Contoh :

Seorang kontraktor bangunan menghitung-hitung bahwa untuk membangun dan menjual

lima buah rumah yang sejenis, akan dikeluarkan sejumlah biaya dengan rincian sebagai
berikut:

o Biaya material: Rp25.000.000


o Biaya tenaga kerja: Rp10.000.000
o Biaya lain (seperti sewa kantor, penyusutan alat-alat, gaji pimpinan, dsb.):
Rp5.000.000

Sehingga jumlah total biaya adalah Rp.40.000.000

Apabila ia menghendaki laba sebesar 20% dari biaya total, maka:

Harga jual total = biaya total + laba

= Rp40.000.000 + (20% x Rp40.000.000)

= Rp48.000.000

9
Dengan demikian, masing-masing rumah akan dijual seharga Rp9.600.000 didapat
dari perhitungan (Rp48.000.000/5) dengan laba sebesar Rp1.600.000 didapat dari
perhitungan (Rp8.000.000/5). Jika rumah-rumah tersebut tidak semuanya laku, maka ada
kemungkinan laba akan turun, atau bahkan menderita kerugian.

Namun perlu diketahui bahwa pada umumnya kontraktor baru melaksanakan


pembangunan setelah memperoleh pesanan atau kontrak, jadi barang yang dibuat sebenarnya
sudah terjual pada saat kontrak pesanan disetujui. Karena metode penetapan harga cost plus
pricing method ini menggunakan faktor biaya sebagai dasar perhitungannya, maka ada
baiknya sejak awal usaha, sudah mulai menghitung dan mencatatkan biaya yang diperlukan
selama proses produksi.

 Mark up

Yaitu menentukan harga jual per unit produk dengan menentukan kelebihan harga
dari harga dasar tiap produk untuk mendapatkan keuntungan. Seperti namanya, menetapan
harga mark up adalah berupa nominal. Rumus perhitungan harga jual atas dasar biaya secara
umum dapat dinyatakan dalam persamaan berikut ini :

Harga Jual / unit = Biaya* + % Mark-up

% mark up dihitung dengan rumus :

% Mark-up = Expectasi Laba + Biaya**

Keterangan:

* Biaya = Biaya yang berhubungan langsung dengan volume (perunit)

** Biaya = Biaya yang tidak berhubungan langsung oleh volume produk (non produksi)

Ada perbedaan konsep langsung dan tidak langsungnya biaya dengan volume antara
metode full costing dengan metode variable costing. Konsep biaya yang berhubungan
langsung dengan volume menurut metode full costing adalah berupa biaya produksi,
sedangkan biaya yang tidak berhubungan langsung dengan volume adalah berupa biaya non
produksi.

10
Variable costing memandang dengan cara yang berbeda terhadap biaya yang
dipengaruhi secara langsung oleh volume produk bila dibandingkan dengan full
costing. Dalam pendekatan variable costing, biaya penuh yang dipengaruhi secara langsung
oleh volume produk terdiri dari biaya variabel, sedangkan biaya penuh yang tidak
dipengaruhi secara langsung oleh volume produk terdiri dari biaya tetap.

Contoh :

Manajer Pemasaran PT. GLORY sedang mempertimbangkan penentuan harga jual


produk ASTREX untuk tahun anggaran yang akan datang. Menurut anggaran, perusahaan
direncanakan akan beroperasi pada kapasitas normal sebanyak 1.000.000 kg dengan taksiran
biaya penuh untuk tahun anggaran yang akan datang sbb :

Biaya Variabel :

Biaya produksi variable Rp. 2.000.000.000

Biaya adm & umum variable Rp. 50.000.000

Biaya pemasaran variable Rp. 50.000.000

————————– +

Total biaya variable Rp. 2.100.000.000

11
Biaya Tetap :

Biaya produksi tetap Rp. 1.000.000.000

Biaya adm. & umum tetap Rp. 150.000.000

Biaya pemasaran tetap Rp. 250.000.000

————————– +

Total biaya tetap Rp. 1.400.000.000

————————– +

Total biaya penuh Rp. 3.500.000.000

Total aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran Rp. 4.000.000.000 dan laba
yang diharapkan dinyatakan dalam tarif kembalian investasi (ROI) 25%.

Penyelesaian :

o Menggunakan Pendekatan Full Costing

Unsur biaya :

Biaya produksi variable Rp. 2.000.000.000

Biaya produksi Rp. 1.000.000.000

————————— +

Total Rp. 3.000.000.000

12
Unsur mark-up :

Biaya non produksi variable Rp. 100.000.000

Biaya non produksi tetap Rp. 400.000.000

Ekspektasi laba25% X rp. 4.000.000.000 Rp. 1.000.000.000

————————– +

TOTAL unsur Mark-up Rp. 1.500.000.000

Rp. 1.500.000.000

Persentase Mark-up = ———————— x 100% = 50%

Rp. 3.000.000.000

Perhitungan Harga Jual :

Biaya produksi Rp. 3.000.000.000

Mar-up 50% x Rp. 3.000.000.000 Rp. 1.500.000.000

————————— +

Total harga jual Rp. 4.500.000.000

Volume produksi 1.000.000 kg

————————— :

Harga jual produk / kg Rp. 4.500,-

13
o Menggunakan Pendekatan Variabel Costing

Unsur biaya :

Biaya produksi variable Rp. 2.000.000.000

Biaya produksi tetap Rp. 1.000.000.000

Biaya non produksi variable Rp. 100.000.000

————————– +

Rp. 3.100.000.000

Unsur mark-up :

Biaya produksi tetap Rp. 1.000.000.000

Biaya non produksi tetap Rp. 400.000.000

Ekspektasi laba25% X Rp. 4.000.000.000 Rp. 1.000.000.000

————————– +

TOTAL Unsur Mark-up Rp. 2.400.000.000

Rp. 2.400.000.000

Persentase Mark-up = ———————— x 100% = 77,4%

Rp. 3.100.000.000

Perhitungan Harga Jualnya :

Biaya produksi Rp. 3.000.000.000

14
Mar-up 77,4% x Rp. 3.000.000.000 Rp. 2.322.000.000

————————— +

Total harga jual Rp. 5.322.000.000

Volume produksi 1.000.000 kg

————————— :

Harga jual produk / kg Rp. 5.322,-

o Menggunakan Pendekatan Total Costing

Unsur biaya :

Biaya produksi variable Rp. 2.000.000.000

Biaya produksi tetap Rp. 1.000.000.000

Biaya non produksi tetap Rp. 400.000.000

Biaya non produksi variable Rp. 100.000.000

————————— +

Rp. 3.500.000.000

15
Unsur mark-up :

Ekspektasi laba 25% X Rp. 4.000.000.000 Rp. 1.000.000.000

Rp. 1.000.000.000

Persentase Mark-up = ———————— x 100% = 28,57%

Rp. 3.500.000.000

Perhitungan Harga Jualnya :

Biaya produksi Rp. 3.000.000.000

Mar-up 28,57% x Rp. 3.000.000.000 Rp. 857.100.000

————————— +

Total harga jual Rp. 3.857.100.000

Volume produksi 1.000.000 kg

————————— :

Harga jual produk / kg Rp. 3.857,-

16
 Harga Jual Waktu dan Bahan

Biasanya digunakan oleh perusahaan bengkel mobil, dok kapal dan perusahaan-
perusahaan penjual jasa reparasi, bahan dan suku cadang sebagai pelengkap penjualan jasa.

Dalam perusahaan jasa volumenya dihitung berdasarkan waktu yang dibutuhkan


untuk melayani konsumen bukan harga jual/unit tetapi harga jual per satuan waktu yang
dinikmati konsumen.

Harga Jual = Biaya Penuh + Ekspetasi Laba

Dalam sebuah bengkel yang menjual jasa perbaikan mobil, maka :

1. Biaya yang berhubungan dengan produk adalah biaya tenaga mekanik dan ahli listrik.
2. Biaya yang tidak berhubungan dengan produk adalah biaya tenaga kerja tidak
langsung, listrik, depresiasi, asuransi dll

Contoh :

Gloria berusaha di usaha bengkel mobil. Manajer pemasaran PT Gloria sedang


mempertimbangkan penetuan harga jual jasa reparasi untuk tahun angaran yang akan datang.
Perusahaan memiliki dua departemen : Bengkel dan Toko Suku Cadang. Perusahaan
mempekerjakan 6 orang tenaga mekanik dan 4 orang ahli listrik dalam departemen Bengkel.
Menurut anggaran, perusahaan direncanakan akan beroperasi pada kapasitas normal sebanyak
300 hari @ 7 jam kerja/hari. Aktiva yang digunakan di departemen Bengkel sebesar 60 juta.
Aktiva yang ditanam dalam departemen Toko Suku Cadang sebesar 28 juta.. Tarif kembalian
investasi (ROI) yang diharapkan dalam tahun anggaran adalah sebesar 25%

Estimasi jam kerja tenaga kerja langsung untuk tahun anggaran sbb :

Upah tenaga kerja langsung :

17
21.000 jam @ Rp. 1.500 perjam Rp. 31.500.000

Biaya kesejahteraan tenga kerja langsung :

Tunjangan kesehatan 10 org x 12 bln x Rp. 50.000 Rp. 6.000.000

Tunjangan kesejahteraaan 10 org x 12 bln x Rp. 25.000 Rp. 3.000.000

——————— +

Jumlah biaya tenaga kerja langsung Rp. 40.500.000

Jam tenaga kerja langsung 10 org x 300 hari x 7 jam/hari 21.000 jam

——————— :

Biaya tenaga kerja langsung perjam Rp. 1.929

Biaya tidak langsung bengkel dianggarakan sbb :

Gaji pengawas & TK tidak langsung lain Rp. 11.600.000

Biaya depresiasi aktiva tetap Rp. 2.200.000

Biaya asuransi Rp. 650.000

Biaya listrik Rp. 800.000

Biaya air Rp. 400.000

Biaya depresiasi aktiva tetap Rp. 350.000

Biaya umum Rp. 500.000

18
——————— +

Jumlah biaya tidak langsung Dept. Bengkel Rp. 16.500.000

Biaya tidak langsung toko suku cadang dianggarkan sbb:

Gaji tenaga kerja Rp. 9.000.000

Biaya listrik Rp. 700.000

Biaya kantor Rp. 300.000

——————– +

Jumlah BTK tidak langsung dept. Toko Rp. 10.000.000

Perhitungan Mark-up Dept. Bengkel :

Biaya tidak langsung dept. Bengkel Rp. 16.500.000

Expektasi laba 25% x Rp. 60 juta Rp. 15.000.000

———————+

Jumlah Rp. 31.500.000

Biaya tenaga kerja langsung Rp. 40.500.000

———————-:

Persentase mark-up dari BTKL 78%

19
Menghitung Mark-up Dept. Toko Suku Cadang

Biaya tidak langsung toko suku cadang dianggarkan sbb:

Gaji tenaga kerja Rp. 9.000.000

Biaya listrik Rp. 700.000

Biaya kantor Rp. 300.000

——————– +

Jumlah BTK tidak langsung dept. took Rp. 10.000.000

Ekspektasi Laba 25% x Rp. 28 juta Rp. 7.000.000

——————- +

Jumlah Rp. 17.000.000

Mis. Taksiran harga beli bahan & suku cadang Rp. 23.800.000

——————– :

Persentase mark-up dari harga bahan & suku cadang 40%

Menentukan Harga Jual Dept. Bengkel

Dimisalkan : Untuk service mesin terdiri dari pekerjaan ganti oli dan tune-up mesin
yang memerlukan 2 orang tenaga mekanik dan 1 orang tenaga ahli listrik, yang masing-
masing bekerja sbb :

Mekanik 1 jam orang

Ahli listrik 1,5 jam orang

20
Sehingga perhitungan harga jual dept. Bengkel :

Biaya tenaga kerja langsung 2,5 jam x @1.929 Rp. 4.823

Mark-up : 78% x Rp. 4.823 Rp. 3.762

————- +

Harga jual jasa service mesin Rp. 8.585

Menentukan Harga Jual Dept. Toko Bahan dan Suku Cadang

Dimisalkan : Seorang pelanggan memerlukan jasa service mesin dan memelukan 1


kaleng oli mesin yang harga fakturnya Rp. 10.000 dan saringan oki (oli filter) yang harga
fakturnya Rp. 8.000

Sehingga perhitungan harga jual Dept. Toko Bahan :

Harga jual jasa service mesin Rp. 8.585

Harga bahan dan suku cadang Rp. 18.000

Mark-up dari harga bahan & suku cadang Rp. 7.200

————— +

21
Harga jual bahan dan suku cadang Rp. 25.200

D. Target Costing

Target Costing menargetkan biaya produk dengan mendasarkan pada harga jual yang
para konsumen mau membayarnya. Jadi, dalam hal ini perusahaan memperhatikan lebih
dahulu harga termungkin yang konsumen mau bayar. Oleh karena merupakan taksiran, harga
tersebut dinamai target price. Jika perusahaan menginginkan laba tertentu, biaya targetnya
adalah harga target dikurangi laba yang diinginkan tersebut.

Formulanya : Biaya Target = Harga Target – Laba Target

Contoh :

Setelah dilakukan kajian mendalam, managemen menaksir bahwa produk dengan


rancangan baru dapat terjual dengan harga Rp. 1.000. Jadi, harga targetnya adalah Rp. 1.000.
Managemen menginginkan laba sebesar 30% dari harga tersebut. Berapa biaya targetnya?

Penyelesaiannya :

Biaya Target = Rp. 1.000 – (30% x Rp.1000)

= Rp. 700

E. Siklus Hidup Produk Dan Penentuan Harga Jual

Siklus hidup produk adalah tahap-tahap yang dialami oleh suatu produk selama masa
hidupnya. Tahap awalnya adalah ketika produk itu pertama kali muncul dipasar. Mudahnya,
ketika produk tersebut memasuki pasar. Tahap ini sering disebut sebagai perkenalan
(introduction atau startup). Setelah itu produk mengalami pertumbuhan (growth), kemudian
memasuki masa dewasa atau tahap kematangan (maturity). Terakhir adalah tahap penurunan
(decline). Normalnya, produk akan mengalami tahap-tahap berturut-turut sebagai berikut :

22
perkenalan, pertumbuhan, kematangan, dan penurunan. Durasi produk berada di masing-
masing tahap tadi tidak harus sama.

Tahap startup biasanya ditandai oleh rendahnya penjualan. Harga jual pada tahap ini
cenderung tinggi. Pada masa growth, penjualan mulai tumbuh sebagai tanda bahwa para
pelanggan mulai menerima produk tersebut dan harganya masih bertahan tinggi. Pesaing
belum secara nyata memasuki persaingan. Pada masa maturity, penjualan melandai sebagai
tanda bahwa para pesaing sudah mulai memasuki pasar. Harga pada masa ini boleh dikatakan
sudah tampak terjadi penurunan. Jika ingin bertahan pada masa ini, perusahaan memang
harus menurunkan harga jualnya. Terakhir, pada tahap decline, penjualan turun sebab produk
sudah menjadi using. Agar dapat bertahan pada tahap ini, perusahaan sebaiknya menurunkan
harga secara signifikan. Jika tidak, ia akan terpaksa keluar dari pasar.

Logisnya, jika dihubungkan dengan target costing, produk yang siklus hidupnya
panjang lebih mudah untuk senantiasa memperbaiki biaya targetnya. Sebaliknya, produk
yang siklus hidupnya pendek lebih sulit dan oleh karena itu perhatian yang relatif lebih ekstra
harus ditekankan untuknya.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

harga jual adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi
suatu barang atau jasa ditambah dengan persentase laba yang diinginkan perusahaan, oleh
karena itu untuk mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan salah satu cara yang
dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara menentukan harga yang tepat
untuk produk yang terjual. Harga sebuah produk adalah hasil akhir dari interaksi dua
kekuatan, yakni permintaan dan penawaran produk tersebut. Harga berdasarkan biaya dapat
ditentukan dengan metode Cost Plus Prising, Mark-up, dan Harga jual untuk waktu dan

23
bahan. Target Costing menargetkan biaya produk dengan mendasarkan pada harga jual yang
para konsumen mau membayarnya. Siklus hidup produk yang pertama tahap perkenalan,
tahap pertumbuhan, tahap kematangan, dan tahap penurunan.

B. Saran

Para produsen dalam menentukan harga jual produk harus mempunya pengetahuan
agar tidak keliru dalam menentukannya dan juga harus disesuaikan dengan kualitas produk
yang akan dijual.

C. Daftar Pustaka

Sodikin,Slamet,Sugiri,(2015).Akuntansi Managemen Edisi 5, Jogjakarta: UPP STIM YKPN


https://risnisariakt.wordpress.com/2017/07/25/makalah-penentuan-harga-jual/
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-mengenal-metode-penetapan-harga-cost-plus-pricing-
method-dan-cara-menghitungnya/
https://www.simulasikredit.com/cara-menghitung-harga-pokok-penjualan-dan-bedanya-
dengan-harga-jual/
https://www.dokterbisnis.net/2010/07/10/metode-dan-cara-bagaimana-menentukan-harga-
jual-produk/

24

Anda mungkin juga menyukai