Anda di halaman 1dari 9

Tugas Akuntansi Sektor Publik

“REALISASI ANGGARAN PUBLIK”

OLEH:
Kelompok 6
Manikam Aprilani
Marwah Razak
Naurah Atifah
Eko Hardianyah
Sudirman
Hisbullah
Misrad
AKUNTANSI 7.8 ( D )

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA – GOWA
2015
BAB 8

REALISASI ANGGARAN PUBLIK

A. TEORI DALAM REALISASI ANGGARAN PUBLIK

Dalam riteratur, realisasi anggaran dikenal atau terkait dengan istilah, “operational management”.
Istilah tersebut diartikan sebagai proses yang memungkinkan organisasi publik mencapai tujuannya
melalui penambahan dan penggunaan sumber daya yang efisien (Krajewski/Ritzman. 1990:3). Setiap
organisasi, baik publik maupun swasta, pabrik atau penyedia layanan, mempunyai fungsi operasional.
Fungsi ini sangat penting dalam mencapai tujuan organisasi.

Bagi manajer atau pengelola organisasi, isu utama dalam proses realisasi anggaran adalah kualitas,
yang kemudian menjadi senjata dalam menghadapi persaingan. Namun, tekanan pada kualitas tidak
berarti bahwa manajer dapat mengabaikan penghapusan penting antara kualitas dan biaya, serta waktu
dan fleksibilitas. Tantangan yang muncul kemudian adalah menghasilkan kualitas produk dan jasa
secara efisien.

Apa itu Kualitas ?


1. Definisi kualitas oleh produser atau penyedia layanan
Dalam organisasi publik, kualitas berarti penyesuaian terhadap spesifikasi (comformance to
specification). Kualitas merupakan bagian yang diukur melalui seberapa dekat hal ini dalam
menyesuaikan spesifikasi. Spesifikasi juga dapat didefinisikan dengan “desain kinerja tinggi”.
Kedua ukuran kualitas itu dapat diterjemahkan ke dalam spesifikasi dan ukuran pada setiap
langkah proses organisasi. Dengan cara yang sama, kualitas layanan dijaga dengan penerapan
standar pelayanan.

2. Definisi kualitas oleh pengguna/konsumen


Pengguna atau konsumen mendefinisikan kualitas sebagai nilai bahwa seberapa pun baiknya
produk atau layanan pasti mempunyai tujuan berapa harga yang diharapkan akan dibayar. Definisi
lainnya adalah “kemampuan penggunaannya” (fitness for use) atau bagaimana produk dihasilkan
sebaik mungkin. Dalam memperkirakan nilai atau kemampuan penggunaan, konsumen dapat
mempertimbangkan berbagai aspek kualitas, seperti perangkat keras (hardware), dukungan produk
atau layanan, dan kesan psikologi.

Kualitas Sebagai Manfaat Persaingan


Pengelola organisasi akan mendapatkan dampak positif dari kualitas yang tinggi karena kualitas
merupakan isu yang melingkupi seluruh organisasi. Sebaliknya, kualitas yang rendah dapat berdampak
negatif terhadap kinerja organisasi, seperi menurunkan kemampuan organisasi untuk bersaing di
masyarakat (pasar) dan meningkatkan biaya dalam menghasilkan produk atau layanan.

Mencegah Permasalah Kualitas


a. Isu-isu organisasi
Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas adalah dengan menghacurkan rintangan yang
dihadapi organisasi, yaitu antara bagian dan pengelola (manajer)di area fungsi yang berbeda
bekerja bersama-sama merancang serta menghasilkan produk atau layanan yang terpercaya. Selain
itu, untuk meningkatkan kemungkinan pendekatan yang rasional yang menyangkut desain
percobaan, produk baru juga mempunyai kelompok jaminan kualitas (quality assurance).

b. Pertimbangan pegawai
Tantangan dalam pengelolaan kualitas adalah menjaga kesadaran akan pentingnya kualitas yang
baik pada seluruh pegawai, dan untuk memotivasi pegawai dalam meningkatkan kualitas produk.
Dalam hal ini, yang dapat membantu meningkatkan kualitas adalah program “on the job training”.
Peningkatan kualitas juga dapat dilakukan melalui pemberian intensif dan pembayaran jasa dan
bonus. Jika kualitas pelayanan meningkat, maka keuntungan juga akan meningkat dan pegawai
akan menerima penghargaan atau hadiahnya.

c. Lingkaran kualitas
Cara lain untuk meningkatkan partisipasi pegawai dan meningkatkan kualitas adalah dengan
mengembangkan “lingkaran kualitas” (quality circle – konsep dari Kaoru Ishikawa). Lingkaran
kualitas adalah kelompok kecil dari pengawas dan pegawai yang bertemu untuk mengidentifikasi,
menganalisis, memecahkan masalah produksi, dan masalah kualitas. Filosofinya adalah bahwa
kebanyakan pegawai akan lebih bangga dan tertarik pada pekerjaannya jika mereka turut serta
membantu mewujudkannya.

d. Maksud desain produk dan proses


Salah satu kunci untuk mencapai kualitas yang tinggi adalah dengan memastikan bahwa produk
atau jasa didesain sesuai kapabilitas organisasi yang menghasilkannya. Ini berarti pengelola
operasi dan perancang produk/jasa harus bekerja sama pada awal tahapproduk/jasa demi
tercapainya kualitas hasil yang lebih baik.

e. Pertimbangan pembelian
Produksi barang dan jasa membutuhkan input beberapa bahan baku atau item pembelian. Manajer
operasi harus memperhatikan kualitas input tersebut. Pimpinan organisasi juga mempunyai
tanggung jawab terkait kualitas pemasok bahan (supplier). Jika ia menginginkan bagian pembelian
mengidentifikasi beberapa biaya yang rendah yang ditawarkan pemasok yang berkualifikasi,
pemimpin manajemen harus mengikuti pembelian dengan waktu yang cukup untuk mendapatkan
dan menganalisis informasi yang ada terkait kualifikasi pemasok (supplier). Upaya ini
membutuhkan kerjasama antara bagian pembelian dengan bagian lainnya yang mempunyai
kapabilitas teknis dalam melakukan analisis.

Berbagai Pendapat Ahli Tentang Kualitas Dalam Realisasi Anggaran


W. Edward Daming menyatakan bahwa untuk mencapai kualitas yang baik harus dimulai dengan
pemimpin puncak organisasi. Argumentasinya adalh bahwa organisasi mempunyai rencana strategi
yang telah pasti ‘kemana akan dilaksanakan’ dan ‘bagaimana mencapainya’. Manajemen harus
mempunyai filosofi bahwa kesalahan, kerusakan, dan bahan yang tidak sesuai lama kelamaan tidak
akan diterima serta dihapuskan. Kualitas pengawasan harus ditingkatkan dengan menyediakan waktu
yang cukup bagi pengawas (supervisor) untukbekerja dengan pegawai, dan menyediakan peralatan
yang dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan yang ada. Manajemen juga harus menciptakan
lingkungan dimana pegawai tidak akan takut dalam melaporkan permasalahan atau merekomendasikan
perbaikan. Ketakutan ini biasa muncul dari pemikiran balasan yang akan berdampak terhadap
pelaporan pegawai.oleh karena itu, manajemen harus mengembangkan perangat yang sesuai dalam
mengelola kualitas. Perangkat itu tidak hanya mesin atau peralatan tangan yang dapat membantu
mengkur kualitas yang dihasilkan,tetapi juga metode statistik untuk mengendalikan proses atau bahan
yang masuk ke dalam organisasi dan membantu mengidentifikasi sumber permasalahan kualitas.
Metode statistik dapat digunakan untuk membantu apakah pelatihan pegawai memang dibutuhkan.
Metode statistik juga merupakan kekuatan manajemen dari berbagai peralatan untuk mengelola
kualitas.

Peningkatan kualitas juga dikemukakan oleh Armand V. Feigenbaum, yakni yang disebur dengan
Total Quality Control (TQC). TQC adalah konsep dimana kualitas merupakan tanggung jawab yang
harus dibagi kepada seluruh orang dalam organisasi, khususnya pegawai yang membuat produk.
Dalam TQC, seluruh personal membagi pandangan bahwa pengendalian kualitas adalah titik akhir dari
TQC. Kesalahan atau kerusakan harus ditemukan dan dikoreksi pada sumbernya. Kualitas sumber
merupakan jalan kehidupan dan pegawai berwenang menghentikan jalannya produksi jika mereka
melihat adanya permasalahan kualitas.

Menurut Kuaro Ishikawa, kualitas membutuhkan keterlibatan organisasi secara total. Dia
menyimpulkan bahwa di Negara-Negara Barat, pengendalian kualitas umumnya dilakukan hanya atas
beberapa staf spesialis dan hanya menanggapi permasalahan yang serius. Menurutnya, keterlinatan
organisasi secara total akan menjadi input bagi perbaikan kualitas dan sering kali pihak nonspesialis
menyediakan saran-saran perbaikan kualitas.

B. SISTEM REALISASI ANGGARAN PUBLIK

Pengelolaan operasi atau realisasi anggaran mengacu pada arahan atau pengendalian
sistematis atas proses yang mengubah input menjadi barang dan jasa
(krajewski/Rizman,1990:4 fungsi ini sangat penting bagi sistem produksi barang dan jasa ,
baik bagi organisasi publik maupun organisasi swasta .

Dalam sistem realisasi anggaran ada dua jenis input : pertama, partisipasi konsumen atau klien
pada saat mereka tidak hanya menerima output, tetapi juga ikut aktif dalam proses
transformasi itu sendiri. Kedua, informasi dari bagian sumber daya internal maupun eksternal,
seperti laporan internal tentang layanan konsumen atau pengelolaan persediaan , dan laporan
pemerintah terkait kecenderungan ekonomi.
Pengelolaan operasi atau realisasi anggaran dapat dilihat dari tuga perspektif yang berbeda ,
yakni sebagai fungsi, sebagai penunjang karier, dan sebagai seperangkat keputusan
a. Realisasi Anggaran sebagai fungsi
Operasi adalah salah satu dari berbagai fungsi dalam organisasi . pada organisasi
berukuran besar , penetapan masing – masing fungsi ke dalam departemen yang berbeda
diasumsikan sebagai pertanggungjawaban atas aktivitas tertentu namun, saling terkait satu
sama lain.
b. Realisasi Anggaran sebagai penunjang karier
Operasi telah menjadi tingkatan karier menuju posisi manajemen yang lebih tinggi dengan
baik di beberapa organisasi. Sebagai contoh , jabatan kepala pelaksana yang berlatar
belakang keuangan.
c. Realisasi Anggaran sebagai perangkat keputusan
Pembuatan keputusan merupakan aspek yang sangat penting bagi seluruh aktivitas
manajemen .
C. SIKLUS REALISASI ANGGARAN PUBLIK

Siklus realisasi anggaran terdiri dari serangkaian kegiatan setelah penganggaran ditetapkan
dan dilanjutkan dengan pelaksanaan anggaran tersebut. Siklus realisasi anggaran dibagi ke
dalam 3 tahapan kegiatan yakni persiapan , pelaksanaan dan penyelesaian.

Setiap tahapan realisasi anggaran public terbagi kedalam tiga kegiatan utama yakni (1)
pencairan anggaran (pengeluaran),(2) realisasi pendapatan, dan (3) pelaksanaan. Masing –
masing kegiatan utama tersebut berlaku sebagai siklus realisasi anggaran. setiap kegiatan
utama itu terbagi lagi ke dalam kegiatan per tahapan persiapan , proses pelaksanaan dan
penyelesaian.
Kegiatan utama yang pertama,yakni pencairan anggaran(pengeluaran). dimulai dengan tahap
persiapan yang terdiri dari kegiatan pembuatan prosedur dan formulir serta pembuatan
anggaran kas; tahap proses pelaksanaan terdiri dari kegiatan pengumpulan bukti untuk
pencatataan, penyelesaian tata prosedur pencatatan barang dan modal, serta pelaporan
aktivitas jasa.
Kegiatan utama yang kedua,yakni realisasi pendapatan, dimulai dengan tahapan persiapan
yang terdiri dari kegiatan menghitung potensi dan mmbuat regulasi untuk prosedur serta
formulir;tahap proses pelaksanaan terdiri dari kegitan penagihan dan pengumpulan
pendapatan serta pengenaan sanksi dan insentif.

Kegiatan utama yang ketiga, yakni pelaksanaan program , dimulai dengan tahapan persiapan
yang terdiri dari kegiatan pembentukkan tim dam meembuat data aturan serta pembagian
beban kerja. Tahap proses pelaksanaaan terdiri dari kegiatan pelaksanaan pekerjaan ,
sementara tahap penyelesaian terdiri dari kegiatan finalisasi produk dan pembuatan laporan.
D. TEKNIK REALISASI ANGGARAN PUBLIK
Berdasarkan sistem realisasi anggaran yang telah dirancang, pengelola (manajer) akan
mengoordinasikan kegiatan sehari – harinya dengan strategi operasi organisasi.
1. Peramalan
Pada proses perencanaan , pengelolaan organisasi menggunakan peramalan. namun, ada
beberapa fakta bahwa peramalan lekat dengan kekeliruan. Menurut pengertiannya,
peramalan adalah proses memperkirakan kejadian di masa depan.
a. Karakteristik Permintaan
Penawaran barang dan jasa sangat beraneka ragam. Proses peramalan akan mudah
dilakukan jika pola permintaan atas produk tertentu telah dikuasai. Berbagai factor ,
baik internal maupun eksternal, akan mempengaruhi sebuah permintaan.
Dari berbagai factor yang mempengaruhi permintaan ,lima komponen dasar
permintaan pada kebanyakan organisasi adalah rata – rata, kecenderungan,pengaruh
musiman, siklus pergerakan, dan kesalahan yang tidak disengaja. Komponen rata –
rata dalam derajat yang berbeda untuk menetapkan rumus permintaan yang dipicu oleh
factor eksternal dan internal.
b. Pelaksanaan peramalan dalam Realisasi Anggaran
Karena permintaan memiliki berbagai perbedaan karakteristik , beberapa metode
peramalan yang berbeda akan dibutuhkan. Tujuan peramalan adalah mengembangkan
peramalan yang berguna dari informasi yang ada .
Dalam buku operation management (1990:349), krawjeski dan Rizman menyatakan
bahwa tiga jenis teknik peramalan yang digunakan untuk meramalkan permintaan
adalah:
1) Time series Analisy
2) Metode Kausal
3) Teknik Kualitatif
c. Merancang Sistem Peramalan
Pada saat merancang sistem peramalan permintaan , manajer harus menetapkan : (1)
apa yang harus diramalkan ,(2)perangkat apa yang akan digunakan , dan (3)bagaimana
sistem yang dapat membantu pembuatan keputusan manajerial.
2. Manajemen Bahan
Manajemen bahan terkait erat dengan persediaan , tingkatan produksi , pola pegawai ,
jadwal dan distribusi. Menurut manajemen bahan , dua alasan dalam membuat keputusan
taktis tentang bahan yang harus dipertimbangkan pentingnya adalah (1) peran utama
bahan dalam proses produksi, dan (2) dampak dari inventaris organisasi.
a. Pembelian dan distribusi
Pembelian bahan merupakan proses perolehan yang melibatkan keputusan tentang
penjajakan penggunaan , kontrak negosiasi , dan pemutusan pembelian . pembelian
merupakan titik awal dari siklus manajemen bahan yang terdiri dari penjajakan ,
penyimpanan , pengubahan, penyimpanan dan distribusi.
b. Contoh pembelian bahan
Pada BUMN pembuat kain, manajemen bahannya dilakukan pada (1) pembelian
bahan dengan membeli peralatan / mesin, benang, dan bahan kimia lainnya pada harga
yang paling murah, kualitas terbaik berdasarkan perbandingan harga, dan biaya
pengataran yang paling minimal.
3. Sistem Persediaan
Kunci utama pengelolaan persediaan adalah apakah item pokok yang diminta independen
atau dependen. Terhadap kedua hal tersebut, manajer organisasi menggunakan sistem
produksi dan sistem pengendalian persediaan yang berbeda.
a. Economic Order Quality
Merupakan ukuran bagian yang meminimalkan biaya penggunaan dan pemesanan
seluruh persediaan tahunan. Hal ini didasarkan pada asumsi:
1) Tingkat permintaan item bersifat konstan
Item diproduksi atau dibeli dalam bagian, dimana pemesanan item diterima
sekaligus tidak ada batasan ukuran bagi masing – masing bagian seperti kapasitas
truk atau batasan penggunaan bahan.
2) Ada dua biaya yang relevan. Pertama , biaya penggunaan persediaan yang berasal
dari penggandaan tingkat rata- rata persediaan dalam unit dengan biaya untuk
menggunakan satu unit pada periode wakru tertentu.
3) Tidak ada ketidaktentuan dalam permintaan, waktu yang pasti atau persediaan
tingkatan persediaan tidak hanya bersifat konstan namun juga diketahui jumlah
yang diterima seuai dengan apa yang dipesan.
b. Sistem Review Berkelanjutan
Salah satu sistem pengendalian persediaan terbaik yang dikenal adalah sistem review
berkelanjutan (continous review sistem) , dimana kuantitas akhir item direview setiap
waktu untuk menentukkan apakah sudah waktunya memesan kembali.
c. Sistem Review Periodik
Sistem pengendalian persediaan yang lain adalah sistem review periodik , dimana
posisi item persediaan direview secara periodik adan tidak secara terus menerus.
Pemesanan baru dilakukan pada akhir setiap review dan periode antarpemesan yang
sudah pasti.
d. Sistem Hybrid
Sistem lain yang digunakan dalam pengedalian persediaan adalah sistem Hybrid.
Sistem ini menguji pilihan perlengkapan , dasar persedian, dan sistem visual. Sistem
pilihan perlengkapan adalah sistem dimana posisi persediaan direview pada interval
pada waktu yang sudah pasti, dan jika posisi sedang menurun ketingkat yang
ditetapkan sebelumnya ukuran variable pemesanan dilakukan untuk memenuhi
kebutuhanyang diharapkan.
4. Sistem Produksi
Strategi organisasi harus diterjemahkan ke dalam perencanaan operasi secra detail. Salah
satunya adalah perencanaan produksi . pada organisasi yang menghasilkan produk/jasa
rencana produksi terkait dengan tujuan dan sasaran strategis melalui penjadwalan produksi
.
Perencanaan produksi adalah pernyataan manajerial tentang waktu yang dibutuhkan untuk
tingkat produksi , tingkat angkatan kerja , dan investasi persediaan ,yang dilakukan dalam
pertimbangan permintaan konsumen dan batasan kapasitas organisasi. Perencanaan
disesuaikan dengan tujuan memaksimalkan pelayanan , meminimalkan investasi
persediaan, memelihara stabilitas angkatan kerja , meminimalkan biaya produksi, dan
meminimalkan keuntungan(khusus organisasi berorientasi laba).

Product family adalah kelompok barang dan jasa yang mempunyai kesamaan permintaan
dan proses ,SDM, serta permintaan bahan. hal ini sering kali terkait dengan
pengelompokkan pasar, atau dalam perencanaan produksi terkait dengan proses khusus.
Barang atau jasa organisasi dapat dikelompokkan ke dalam product family untuk
menghindari tahapan yang terlalu banyak pada proses perencanaan. Dalam hal ini, harus
digunakan pengukuran yang sesuai seperti unit, mata uang, standar jam, atau ukuran
lainnya.
5. Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan SDM berperan penting dalam pencapaian tujuan organisasi . hal ini tidak
terlepas dari input manajerial, tujuan, alternative, dan strategi terkait perencanaan SDM
organisasi.
a. Proses Perencanaan SDM sama dengan proses perencanaan produksi dalam
perencanaan SDM, penerapan seorang perencana menyangkut permintaan SDM bagi
masing – masing kelompok SDM didasarkan pada penilaian sejarah permintaan atau
penilaian pendapat dan jaminan simpanan yang ada untuk pelayanan.
b. Strategi perencanaan SDM
Strategi perencanaan bertujuan memilih alternative tertentu yang akan digunakan
organisasi dalam perencanaan SDM.seperti sistem produksi,pada perencanaan SDM
juga terdapat dua strategis yaitu strategis pengajaran dan strategi tingkatan.
6. Penjadwalan
Perencanaan produksi mengolah sumber daya untuk berbagai kebutuhan produksi selama
periode wakru tertentu. Proses penjadwalan produksi dimulai dengan penggunaan
perencanaan produksi yang telah disahkan oleh organisasi sebagai dasar pengembangan
skedul prospektif produk/ jasa.
Pengembangan skedul induk produksi prospektif
a. Perhitungan proyeksi persediaan yang ada
b. Penetapan waktu dan ukuran kuantitas skedul induk produksi
c. Perhitungan kuantitas yang dijanjikan
Contoh penjadwalan:
BUMN penghasil bahan bakar minyak dijadwalkan akan memproduksi minyak tanah,
bensin, aftur, solar, dan oli selama enam bulan pada awal tahun 2010.
7. Pengendalian
Pengendalian yang dimaksud disini adalah pengendalian kualitas yang berfokus pada
pencegahan permasalahan kualitas, yang ditujukan ke implikasi biaya dari kualitas yang
rendah.pembahasan ini ditekankan pada keterlibatan public dan umpan balik yang
diterimanya, serta seluruh bagian organisasi yang mengupayakan peningkatan kualitas.
Selain itu, pembahasan juga ditujukan pada bagaimana mengembangkan perencanaan.
a. Pelaksanaan Total Quality Control (TQC)
b. Pengukuran kualitas
c. Paremeter manajerial
d. Metode statistik pengendalian proses
8. Keuangan
Banyak keputusan menyangkut realisasi anggaran melibatkan investasi dengan modal
besar. Sebagian besar asset organisasi memiliki fungsi operasi. Oleh karena itu, pengelola
organisasi harus mencari proyek yang menghasilkan modal besar dan memperkirakan
biaya keuntungan, serta resikonya.
a. Time value of money
Konsep penting pada beberapa teknik analisis keuangan adalah bahwa satu rupiah di
tanggal pada hari lebih bernilai dari satu rupiah yang diterima di masa depan.
1) Nilai masa depan investasi
2) Nilai sekarang dari jumlah di masa depan
b. Teknik Analisis
Ada dua teknik analisis keuangan dasar, yaitu
1) Net present value method
2) Payback method
9. Pemasaran Produk Jasa
Pemasaran produk atau jasa merupakan muara dari proses produksi organisasi. Kegiatan
ini menentukan kelangsungan organisasi di masa depan kerena melalui kegiatan ini
pendapatan organisasi mengalir.contoh: proses pemasaran produk/jasa sebuah perusahaan
daerah penghasil teh di jawa tengah.
10. Pemberian Jasa
Pemberian jasa merupakan produk organisasi selain yang berwujud barang keberhasilan
pemberian jasa dipengaruhi oleh “bagaimana jasa itu itu diselenggarakan”kepuasan
pengguna merupakan output yang sangat penting terkait dengan standar kualitas
produk/jasa orrganisasi apabila pengguna puas dengan jasa yang diberikan organisasi,
maka aliran pendapatan organisasi akan berjalan lancar.
Contoh pemberian jasa
a. Pemberian layanan pendidikan dan kesehaatan oleh pemerintah
b. Pemberian pendidikan politik oleh partai politik
c. Penyebaran wacana mengenai gender,kesehatan dan reproduksi oleh LSM
11. Kualitas (Kinerja)
Untuk mencapai kuaitas atau kinerja produk/jasa organisasi, kegiatan yang harus dilakukan
pertama kali adalah merencanakan kualitas produk/jasa. Kegiatan ini dilakukan dengan dasar input
kepuasan pengguna. Berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan, kualitas produk/jasa harus
dijaga pada batasan yang telah ditetapkan untuk memenuhi kualitas yang telah disepakati. Pada
tahap penyelesaian, kegiatan dilakukan untuk memastikan bahwa kualitas yang sesuai dengan
permintaan pasar atau pengguna produk/jasa telah terpenuhi.
Contoh kualitas
Kualitas beras yang yang diharapkan konsumen meliputi :
- Harga murah
- Kondisi bersih
- Warna cerah
- Kadar gizi tinggi
- Tidak berbau
- Tidak terkontaminasi virus atau penyakit
- Bisa didapatkan dengan mudah

E. CONTOH REALISASI ANGGARAN DI ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


1. Pemerintah Pusat
Pemerintah berencana memenuhi amanah konstitusi (UUD 1954) yang mengharuskan aloksi
anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Realiasi anggaran ini
dimulai pada tahun 2009. Jumlah realisasi anggaran ini merupakan suatu kemajuan yang cukup
berarti dalam pembangunan dunia pendidikan di Indonesia setelah selama ini sering terpinggirkan.

2. Pemerintah Daerah
Selama tahap realisasi anggaran, salah satu kegiatan dalam pencairan anggaran adalah pengajuan
anggaran kas organisasi. Anggaran kas memuat perkiraan arus kas masuk yang bersumber dari
penerimaan dan perkiraan arus kas keluar yang diguanakan untuk membiayai pelaksanaan
kegiatan selama setiap periode. Mekanisme pengelolaan anggaran kas pemerintah daerah ini
ditetapkan dengan peraturan kepala daerah.

3. LSM
Contoh belanja elanja dari LSM Centre fo Electroral reform(CETRO) beserta lembaga donor yang
mendanai belanja tersebut dapat dilihat pada halaman 257.

4. Yayasan
Berikut adalah salah satu contoh perencanaan investasi dalam bidang keuangan pada salah satu
upaya persiapan teknik realisasi anggaran yayasan:

Yayasan keanekaragaman hayati Indonesia


KEHATI atau yayasan keanekaragaman Hayati Indonesia didirikan pada tahun 1994 dan mendapat
dana abadi 1995 melalui hibah sebesar $ 16,5 juta dari USAID. KEHATI telah memulai pencarian
dana untuk memenuhi kemitmen menambah dana abadinya sekitar $ 4,7 juta dollar pada tahun
2005.
KEHATI juga telah berhasil memikat sejumlah besar donor filantropis, perusahaan dan
pemerintah. kini SEHATI sedang menjajaki kemungkinan menfaatkan “pengampunan utang untuk
penyelamatan lingkungan” untuk memperbesar dana abadinya.

5. Partai Politik
Sebagai contoh dalam menyiapkan program pendidikan politik kepada konstituen kegiatan dimulai
dengan membentuk tim pelaksana program dan membuat tata aturan kerja program serta membagi
beban kerja anggota tim pembentukkan tim dilakukan melalui serangkaian rapat partai dan
mengambilan keputusan oleh pimpinan tertinggi partai politik menurut tingkatannya yaitu, jika
program yang dilakukan oleh wilayah maka yang mengesahkan keputusan adalah dewan pimpinan
wilayah. Pada tahap penyelesaian kegiatan yang dilakukan adalah mengevaluasi kegiatan yang
sedang berjalan dan membuat laporan tentang masing- masing yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai