Anda di halaman 1dari 6

Manajemen Biaya

Bab 17 – Manajemen dan Kendali Mutu

Dosen Pengampu: Lita Yulita F., S.E., M.Si., Ak., CA.

Azka Mufida
142160046

EA-A
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta
2018
Manajemen dan Kendali Mutu
Pentingnya Strategi Mutu
Manajemen mutu total yaitu upaya berkelanjutan dan tidak mudah menyerah oleh semua pihak
di dalam perusahaan untuk memahami, menemukan, dan memperluas ekspektasi konsumen.

Baldrige Quality Award


Pada 1987, Kongres di AS menciptakan Malcolm Baldrige National Quality Award untuk
meningkatkan daya saing di antara bisnis-bisnis di AS dengan mempromosikan kesadaran akan
pentingnya mutu, mengakui mutu dan hasil kerja, serta memublikasikan strategi kinerja yang sukses
dari perusahaan-perusahaan di AS dalam bidang produksi, jasa, industry kecil, serta pendidikan dan
perawatan kesehatan.

ISO 9000 dan ISO 14000


ISO 9000:2000 merupakan seperangkat acuan manajemen mutu dan standar mutu yang
dikembangkan oleh International Organization for Standardization yang berlokasi di Jenewa, Swiss.
Standar-standar ISO 9000:2000 berfokus pada pengembangan, pendokumentasian, dan
pengimplementasian prosedur yang efektif untuk meyakinkan konsistensi operasional dan kinerja
dalam proses penyampaian produksi dan jasa dengan tujuan keseluruhan dari peningkatan yang
berkelanjutan.
ISO 14000 merupakan seperangkat standar mutu yang didesain untuk meminimalisasi efek
ligkungan dari hasil produksi

Hubungan Konseptual antara Mutu dan Profitabilitas


Perusahaan dengan mutu meningkat bisa mencapai mutu yang menguntungkan dan menikmati
profitabilitas yang lebih tinggi serta sebuah pengembalian yang lebih tinggi dalam investasi.

Peran Akuntansi dalam Manajemen dan Kendali Mutu


Para akuntan bisa menambahkan nilai pada proses dengan menyediakan para manajer informasi
yang relevan dan tidak kadaluarsa mengenai data finansial dan nonfinansial yang mendukung inisiatif-
inisiatif terkait mutu dari sebuah perusahaan.

Kerangka Komprehensif untuk Mengelola dan Mengendalikan Mutu

Makna Mutu
Mutu diartikan sebagai kepuasan konsumen dengan keseluruhan mutu barang dan jasa, yaitu
perbedaan antara harapan konsumen dengan kinerja actual dari barang dan jasa.
Mutu desain merupakan perbedaan antara harapan konsumen (atas atribut, jasa fungsi, dan lain-
lain) dan desain produk.
Mutu kinerja merupakan perbedaan antara spesifikasi desain produk dan kinerja actual produk.
Kerangka Komprehensif untuk Mengelola dan Mengendalikan Mutu

1. Pengetahuan mengenai proses bisnis


2. Peran konsumen
3. Komponen finansial
4. Indikator-indikator kerja non-finansial
5. Loop umpan balik
6. Analisis biaya relevan
7. Hubungan dengan manajemen operasional

Harapan Terkait Kondisi Mutu: Peran Six Sigma


Tujuan utama mutu yang tercakup oleh perusahaan dipengaruhi oleh permintaan konsumen,
yaitu level mutu konsumen (mencakup level produk) yang berkeinginan untuk membayar.

Harapan Kondisi Mutu: Pendekatan Six Sigma


Six sigma merupakan sebuah strategi keseluruhan untuk mengakselerasi peningkatan dan
pencapaian level yang belum dicapai melalui focus pada karakteristik-karakteristik utama dari
konsumen dan identifikasi serta eliminasi penyebab error atau cacat dalam proses.
Six Sigma berdasar pada sebuah metodologi pemecahan masalah sederhana, DMAIC: Defining
(Menentukan), Measuring (Mengukur), Analyzing (Menganalisis), Improving (Meningkatkan), dan
Controlling (Mengendalikan).

Tips-tips implementasi: Six Sigma


 Memberikan kepemimpinan dan sumber daya yang diperlukan.
 Menetapkan system penghargaan.
 Bijaksana memilih proyek awal.
 Pecahkan proyek-proyek sulit.
 Hindari PHK karyawan.

Harapan Kondisi Mutu: Tujuan Akhir Versus Kesesuaian Standar Mutlak


Pendekatan alternative untuk mendefinisikan harapan mutu, atau toleransi produk, adalah untuk
memilih antara goalpost dan kesesuaian standar mutlak. Toleransi merujuk pada batas yang dapat
diterima mengenai karakteristik mutu, seperti ketebalan (contohnya diukur dalam sentimeter).

Kesesuaian Tujuan Akhir


Kesesuaian tujuan akhir merupakan kesesuaian dengan spesifikasi mutu yang dinyatakan
sebagai kisaran tertentu di sekitar sasaran.

Kesesuaian Mutu Mutlak


Kesesuaian mutu mutlak (pendekatan mutu yang kuat) ditujukan untuk semua produk atau jasa
untuk memenuhi nilai target persis dengan tidak ada variasi.
Pengukuran Finansial dan Biaya Mutu

Analisis Biaya yang Relevan


Pengeluaran terkait mutu (investasi) memengaruhi target level dari mutu dan akhirnya pada
proses kerja dan output. Dalam pengeluaran untuk inisiatif terkait mutu bisa menggunakan kerangka
keputusan, artinya informasi keuangan yang relevan untuk keputusan-keputusan terkait mutu terdiri
dari biaya masa depan (dan pendapatan) yang berbeda antara alternative keputusan. Dalam hal ini biaya
relevan dapat dihindari dengan memilih salah satu alternative keputusan atas yang lain.

Laporan Biaya Mutu


Biaya mutu merupakan sebuah kerangka laporan komprehensif untuk mengklasifikasikan biaya
terkait mutu.

Biaya Pencegahan
Biaya pencegahan adalah biaya untuk menjaga mutu dari kecacatan yang terjadi. Biaya
pencegahan mencakup: biaya pelatihan mutu, biaya perawatan peralatan, biaya jaminan bagi pemasok,
biaya system informasi, desain ulang produk dan peningkatan proses, dan lingkungan mutu.

Biaya Taksiran
Biaya taksiran atau temuan adalah biaya yang dikhususkan untuk mengukur dan menganalisis
data untuk menentukan kesesuaian hasil pada spesifikasi yang ada. Biaya taksiran mencakup: biaya tes
dan pengecekan, serta instrument dan peralatan tes.

Biaya Kegagalan Internal


Biaya kegagalan internal berhubungan dengan proses yang cacat atau barang yang cacat yang
ditemukan secara mendasar untuk dikirim kepada konsumen. Biaya ini mencakup: biaya kegiatan
koreksi, biaya pengerjaan kembali dan (jaringan) kegagalan, biaya proses, biaya percepatan, biaya
pengecekan dan tes ulang, serta kontribusi yang hilang dikarenakan permintaan yang meningkat dari
sumber daya yang diperbaharui.

Biaya Kegagalan Eksternal


Biaya kegagalan eksternal merupakan biaya terkait cacatnya mutu yang terdeteksi setelah
barang dan jasa yang tidak dapat diterima sampai ke tangan konsumen. Kegagalan biaya eksternal
mencakup: biaya perbaikan atau pergantian, biaya untuk menangani keluhan dari konsumen dan
penngembalian produk, biaya penarikan kembali produk biaya keandalan produk, penjualan yang
hilang dan konsumen yang ‘sakit’ akan menyebabkan hasil produksi yang cacat, serta biaya
pengembalian reputasi.

Biaya Kesesuaian dan Ketidaksesuaian


Biaya kesesuaian merupakan biaya pencegahan dan biaya taksiran. Sedangkan biaya
ketidaksesuaian merupakan biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal.

Laporan-Laporan Biaya Mutu


Tujuan pelaporan biaya mutu adalah untuk membuat manajemen sadar akan besarnya biaya-
biaya ini, untuk memotivasi peningkatan yang berkelanjutan dalam biaya mutu dan untuk menyajikan
sebuah dasar yang melawan efek mutu – peningkatan investasi bisa dicapai.
Format Laporan
Perusahaan harus menyeleksi dan mendesain sebuah system laporan yang (1) bisa
diintegrasikan dalam system informasi, (2) mempromosikan inisiatif mutu yang dispesifikasikan oleh
top manajemen.

Biaya Mutu dan Penentuan Biaya Berbasis Aktivitas


Sistem penentuan biaya berbasis aktivitas secara ideal disesuaikan untuk persiapan laporan
biaya mutu. Sebuah system ABC mengidentifikasi biaya dengan aktivitas dan lalu meningkatkan
visibilitas biaya mutu.

Indikator-Indikator Mutu Nonfinansial

Ukuran Mutu Internal Nonfinansial


Proses menghasilkan, produktivitas, presentase dari hasil pertama, jumlah bagian produksi
yang cacat, mesin up-time, tren dalam dolar untuk investasi, pergantian pegawai, rekaman yang aman,
throughput, produksi, efisiensi siklus waktu, efisiensi throughput, serta waktu perkembangan
barang/jasa baru.

Ukuran Mutu Eksternal (Kepuasan Pelanggan/Konsumen)


Jumlah unit yang cacat yang dikirim ke konsumen sebagai sebuah presentase dari total unit
yang dikirim dan ketidakpuasan konsumen, presentase produk yang diproduksi sebelumnya atau
kegagalan yang luar biasa, pengiriman yang terlambat, rata-rata pengiriman tepat waktu, informasi
penelitian pasar mengenai kecenderungan kesukaan konsumen dan kepuasan konsumen dengan fitur
produk yang spesifik, serta waktu respons konsumen.

Peran Pengukuran Kinerja Nonfinansial


Alasan pengukuran mutu: telah siap sedia (dibandingkan, contohnya, untuk generasi dari biaya
yang berdasar pada aktivitas, data daftar mutu kinerja nonfinansial sebelumnya lebih murah untuk
didapatkan), beberapa informasi relevan untuk operasional pribadi, pengukuran ini berhubungan
dengan proses fisik, beberapa informasi membutuhkan waktu lebih daripada pengukuran mutu
finansial, serta pengukuran kinerja finansial bisa menjadi presikator yang berguna dari kinerja finansial
masa depan.

Mendeteksi dan Mengoreksi Mutu yang Rendah

Mendeteksi Mutu yang Rendah


Diagram kendali menempatkan (titik-titik) observasi dari operasional secara berurutan diambil
dari interval yang konstan untuk membantu menentukan apakah sebuah proses berada di bawah
pengendalian atau tidak.

Pengambilan Tindakan Koreksi


1. Histogram: grafik perwakilan frekuensi atribut atau kejadian dalam serangkaian data tertentu.
2. Diagram Pareto: merupakan histogram dari factor yang berkontribusi terhadap masalah mutu,
disajikan dari frekuensi tertinggi ke terendah.
3. Diagram Sebab-Akibat: mengatur sebab dan akibat kasus untuk mendeteksi akar permasalahan
dari masalah mutu
Lean Manufacturing dan Lean Accounting

Lean Manufacturing
Tujuan dari lean manufacturing untuk meningkatkan arus produk dan arus mutu adalah
mengurangi persediaa, meningkatkan pembuatan keputusan, dan meningkatkan profitabilitas
perusahaan.
Prinsip utama dari lean manufacturing adalah: nilai, arus nilai, tarik dan alirkan, pemberdayaan,
serta kesempurnaan.

Lean Accounting
Lean accounting menggunakan arus nilai untuk mengukur keuntungan finansial dari kemajuan
perusahaan dalam implementasi lean manufacturing. Lean accounting menempatkan produk dan
layanan perusahaan ked almam values stream, masing-masing adalah kelompok terkait produk atau
layanan.
Alasan mengapa peningkatan dalam hasil finansial secara khas muncul setelah adanya
peningkatan operasi dari implementasi lean manufacturing.
1. Para pelanggan akan untung dari fleksibilitas perusahaan yang meningkat dengan memesan
lebih sedihkit, lebih beragam dalam kuantitas.
2. Perkembangan dalam proses produktivitas akan menghasilkan kapasitas lebih: sebagai
peralatan dan fasilitas yang digunakan lebih efisien; yang lainnya akan menjadi senggang.
3. Karena metode-metode full-cost accounting termasuk biaya semua perusahaan sebagai bagian
dari saham sampai produk terjual.

Peran Strategis Lean Accounting


Lean manufacturing dan lean accountin dapat memainkan peran kunci dalam kesuksesan
perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai