Anda di halaman 1dari 4

MANAJEMEN DAN KENDALI MUTU

1. Pentingnya Strategi Mutu Total Quality Management


Total Management System atau disingkat dengan TQM adalah suatu sistem manajemen
kualitas yang berfokus pada Pelanggan (Customer focused) dengan melibatkan semua
level karyawan dalam melakukan peningkatan atau perbaikan yang berkesinambungan
(secara terus-menerus) untuk mencapai keberhasilan jangka panjang melalui Kepuasan
Pelanggan (Customer Satisfaction).
8 Elemen Pokok TQM :
1. Fokus pada Pelanggan (Customer Focussed)
2. Keterlibatan Karyawan secara keseluruhan (Total Employee Involvement)
3. Pemusatan perhatian pada Proses (Process-centered)
4. Sistem yang Terintegrasi (Integrated System)
5. Pendekatan Strategi dan Sistematik (Strategy and Systematic Approach)
6. Peningkatan yang berkesinambungan (Continual Improvement)
7. Keputusan berdasarkan Fakta (Fact-based decision making)
8. Komunikasi (Communications)

ISO 9000 : 2000


Berfokus kepada pengembangan, pendokumentasian, dan pengimplementasian prosedur
yang efektif untuk meyakinkan konsistensi operasional dan kinerja dalam proses
penyampaian produksi dan jasa dengan tujuan keseluruhan dari peningkatan yang
berkelanjutan.

ISO 14000
Seperangkat standar terkait manajemen lingkungan, yaitu apa yang perusahaan lakukan
untuk meminimalisasi efek buruk terhadap lingkungan. Berpusat pada manajemen mutu.

2. Peran Akuntansi dalam Manajemen dan Kendali Mutu


Para akuntan bisa menambahkan nilai pada proses dengan menyediakan para manajer
informasi yang relevan dan up-to-date mengenai data finansial dan non finansial yang
mendukung inisiatif-inisiatif terkait mutu dari sebuah perusahaan. Contohnya adalah
perusahaan Farmasi.
Lima tahap strategi pengembalian keputusan :
1. Menentukan isu strategi dari masalah yang muncul
2. Mengidentifikasi langkah-langkah alternatif
3. Memperoleh informasidan melakukan analisis terhadap alternatif-alternatifnya
4. Memilih dan mengimplementasikan alternatif yang sudah dipilih dan diinginkan.
5. Mengevaluasi terhadap efektivitas pelaksanaan alternatif tersebut.

3. Kerangka Komperehensif untuk Manajemen dan Kendali Mutu


Mutu (quality) untuk mengartikan keseluruhan level kepuasan konsumen mengenai
produk/jasa perusahaan. Mutu dapat diuraikan menjadi 2 komponen yaitu fitur dan kinerja
(mutu design).
Harapan konsumen sebagai landasan kerangkanya, dan informasi terkait cost of quality
merupakan elemen utama dalam kerangka tersebut.

4. Six Sigma
Sebagai prinsip petunjuk yang mengantarkan pada peningkatan produk, jasa dan proses.
Six Sigma adalah metodologi yang dipergunakan untuk melakukan upaya perbaikan dan
peningkatan proses yang berkesinambungan atau terus menerus (Continuous
Improvement). SIX SIGMA berasal dari kata SIX yang berarti enam (6) dan SIGMA yang
merupakan satuan dari Standard Deviasi yang juga dilambangkan dengan simbol , Six
Sigma juga sering di simbolkan menjadi 6. Makin tinggi Sigma-nya, semakin baik pula
kualitasnya. Dengan kata lain, semakin tinggi Sigma-nya semakin rendah pula tingkat
kecacatan atau kegagalannya. Seperti Tabel konversi Sigma dibawah ini.
Strategi yang dilakukan oleh Six Sigma adalah :
Fokus terhadap Kepuasan dan Kebutuhan Pelanggan (Customer Focused)
Menurunkan tingkat kecacatan (Reduce Defect)
Berkisar di sekitar Pusat Target (Center around Target)
Menurunkan Variasi (Reduce Variation)
Konsep dasar dari Six Sigma sebenarnya berasal dari gabungan Konsep TQM (Total
Quality Management) dan Statistical Process Control (SPC) dimana kedua konsep tersebut
berasal dari pemikiran-pemikiran para pakar seperti Deming, Ishikawa, Walter Shewhart
dan Crossby. Dalam perkembangannya, Six Sigma yang mulanya adalah sebuah metric
berkembang menjadi sebuah Metodologi dan saat ini sudah menjadi sebuah Sistem
Manajemen.
DMAIC-Defiing (Menentukan), Measuring (Mengukur), Analyzing (Mneganalisis),
Improving (Meningkatkan), dan Controlling (Mengendalikan). Tahap penentuan desain,
tim Six Sigma mendefinisikan masalah. Tahap pengukuran, tim mengumpulkan data
proses kinerja yang relevan. Dalam tahap analisis, tim mencoba untuk menemukan akar
penyebab dari yang mendasari masalah mutu. Hal ini diikuti tahap peningkatan di mana
ada penawaran solusi yang dihasilkan dan diimplementasikan pada masalah-masalah.
Kemudian pada tahap pengendalian, pengendalian yang tepat digunakan untuk
meyakinkan bahwa masalah-masalah yang teridentifikasi tidak akan terulang.
Dalam Penerapan Six Sigma, target atas kecacatan atau kegagalan proses dikontrol dalam
target 3,4 DPMO (Defects per Million Opportunities atau Kegagalan per sejuta
kesempatan) yang artinya dalam 1 Juta unit produk yang diproduksi hanya ada 3,4 unit
yang cacat. Berarti perusahaan memproduksi produk dengan tingkat kepuasan pelanggan
mencapai 99,9997%.
Harapan Kondisi Mutu
Kesesuaian tujuan akhir (goalpost conformance) : kesesuaian dengan spesifikasi mutu
yang dinyatakan sebagai kisaran tertentu di sekitar sasaran yang merupakan hasil yang
ideal oleh operasional. Kisaran sekitar sasaran disebut sebagai toleransi mutu.
Kesesuaian mutu mutlak (absolute quality conformance) ditujukan untuk semua
produk atau jasa untuk memenuhi nilai target persis dengan tidak ada variasi.
Fungsi Kerugian Mutu Taguchi
Menggambarkan hubungan antara cost of quality dan level deviasi dari target mutu.
Taguchi dan Wu menunjukkan bahwa fungsi kuadratik menyediakan mutu perkiraan ang
baik dari kerugian.

5. Informasi Finansial yang Relevan untuk Mendukung Inisiatif Terkait Mutu


Peningkatan mutu menyediakan sebuah kesempatan untuk meningkatkan pendepatan dan
untuk menyimpan biaya yang signifikan. Akuntan manajerial bisa menyediakan pembuat
keputusan dengan estimasi yang akurat dari biaya dan keuntungan yang diasosiasikan
dengan pengeluaran terkait mutu seperti perpindahan ke JIT.
Cost Of Quality Report (Laporan Biaya Mutu) :
- Preventif cost (biaya pelatihan, perawatan peralatan, jaminan bagi pemasok, biaya
sistem informasi, desain ulang produk dan peningkatan poses, dan lingkungan mutu)
- Appraisal or detection cost (biaya tes dan pengecekan ; instrument dan peralatan tes)
- Internal failure cost (biaya kegiatan koreksi, biaya pengerjaan kembali dan kegagalan,
biaya proses, biaya pecepatan, biaya pengecekan dan tes ualng)
- External failure cost (biaya perbaikan/pergantian, biaya untuk menangani keluhan dari
konsumen, biaya recall, penjualan yang hilang dan konsumen yang sakit akan
menyebabkan produk gagal, dan biaya pengembalian reputasi)
Cost of Quality bisa juga dikategorikan sebagai :
- Cost of conformance (biaya kesesuaian : biaya pencegahan dan taksiran)
- Cost of non-conformance (biaya ketidaksesuaian : biaya kegagalan internal dan
eksternal)
Format Laporan Cost of Quality :
- Sistem laporan yang (1) bisa diintegrasikan ke dalam sistem informasi, (2)
mempromosikan inisiatif mutu yang disoesifikasikan oleh top manajemen.

6. Penggunaan Kinerja Data Nonfinansial untuk Mendukung Inisiatif Terkait Mutu


Ukuran Mutu Internal dan Eksternal Non Finansial (kepuasan pelanggan) merupakan
komponen utama dan penting dari kerangka komperehensif karena dapat digunakan
sebagai acuan dalam meningkatkan operasional, lebih fokus kepada area masalah yang
tepat untuk lebih diperhatikan, untuk mengetahui apakah usaha peningkatan mutu bekerja
(berhasil dalam meningkatkan mutu).

7. Teknik-Teknik dalam Mendeteksi Masalah Mutu


Mendeteksi Mutu yang rendah menggunakan : control chart (menempatkan observasi dari
operasional secara berurutan diambil dari interval yang konstan untuk menentukan apakah
sebuah proses berada didalam pengendalian atau tidak ; run chart (menunjukkan tren
observasi sepanjang waktu ).
Mengoreksi mutu dengan menggunakan : histogram, diagram pareto, dan diagram sebab
akibat atau nama lainnya adalah fish bone).

8. Lean Manufacturing dalam Sistem Akuntansi


Tujuan dari lean manufacturing adalah meningkatkan arus produksi dan mutu dengan
mengurangi persediaan, meningkatkan pembuatan keputusan, dan meningkatkan
profitabilitas.
Lean accounting menggunakan arus nilai untuk mengukur keuntungan financial dari
kemajuan perusahaan dalam implementasi lean manufacturing. Lean accounting
menempatkan produk dan layanan perusahaan ke dalam value stream.
Lean manufacturing dan Lean Accounting memainkan peran penting dalam kesuksesan
perusahaan.

Taguchi Quality Loss Function

Genichi Taguchi dan Y. Wu mengusulkan pendekatan kesesuaian kualitas absolut sebagai


Kontrol kualitas off-line. Taguchi dan Wuhypothesize menyatakan bahwa setiap variasi
dari spesifikasi yang tepat memerlukan biaya atau kerugian bagi perusahaan. Biaya atau
kerugian ini dapat digambarkan secara quaratic. Fungsi kehilangan kualitas Taguchi
menggambarkan fungsi biaya yang terkait dengan penyimpangan dari target kualitas.
Kerugian tumbuh lebih besar saat variasi meningkat (fungsi kuadratik): kerugian total
meningkat sebagai besarnya karakteristik kualitas produk atau layanan bergerak lebih jauh
dari nilai target.

Anda mungkin juga menyukai