ISO 14000
Seperangkat standar terkait manajemen lingkungan, yaitu apa yang perusahaan lakukan
untuk meminimalisasi efek buruk terhadap lingkungan. Berpusat pada manajemen mutu.
4. Six Sigma
Sebagai prinsip petunjuk yang mengantarkan pada peningkatan produk, jasa dan proses.
Six Sigma adalah metodologi yang dipergunakan untuk melakukan upaya perbaikan dan
peningkatan proses yang berkesinambungan atau terus menerus (Continuous
Improvement). SIX SIGMA berasal dari kata SIX yang berarti enam (6) dan SIGMA yang
merupakan satuan dari Standard Deviasi yang juga dilambangkan dengan simbol , Six
Sigma juga sering di simbolkan menjadi 6. Makin tinggi Sigma-nya, semakin baik pula
kualitasnya. Dengan kata lain, semakin tinggi Sigma-nya semakin rendah pula tingkat
kecacatan atau kegagalannya. Seperti Tabel konversi Sigma dibawah ini.
Strategi yang dilakukan oleh Six Sigma adalah :
Fokus terhadap Kepuasan dan Kebutuhan Pelanggan (Customer Focused)
Menurunkan tingkat kecacatan (Reduce Defect)
Berkisar di sekitar Pusat Target (Center around Target)
Menurunkan Variasi (Reduce Variation)
Konsep dasar dari Six Sigma sebenarnya berasal dari gabungan Konsep TQM (Total
Quality Management) dan Statistical Process Control (SPC) dimana kedua konsep tersebut
berasal dari pemikiran-pemikiran para pakar seperti Deming, Ishikawa, Walter Shewhart
dan Crossby. Dalam perkembangannya, Six Sigma yang mulanya adalah sebuah metric
berkembang menjadi sebuah Metodologi dan saat ini sudah menjadi sebuah Sistem
Manajemen.
DMAIC-Defiing (Menentukan), Measuring (Mengukur), Analyzing (Mneganalisis),
Improving (Meningkatkan), dan Controlling (Mengendalikan). Tahap penentuan desain,
tim Six Sigma mendefinisikan masalah. Tahap pengukuran, tim mengumpulkan data
proses kinerja yang relevan. Dalam tahap analisis, tim mencoba untuk menemukan akar
penyebab dari yang mendasari masalah mutu. Hal ini diikuti tahap peningkatan di mana
ada penawaran solusi yang dihasilkan dan diimplementasikan pada masalah-masalah.
Kemudian pada tahap pengendalian, pengendalian yang tepat digunakan untuk
meyakinkan bahwa masalah-masalah yang teridentifikasi tidak akan terulang.
Dalam Penerapan Six Sigma, target atas kecacatan atau kegagalan proses dikontrol dalam
target 3,4 DPMO (Defects per Million Opportunities atau Kegagalan per sejuta
kesempatan) yang artinya dalam 1 Juta unit produk yang diproduksi hanya ada 3,4 unit
yang cacat. Berarti perusahaan memproduksi produk dengan tingkat kepuasan pelanggan
mencapai 99,9997%.
Harapan Kondisi Mutu
Kesesuaian tujuan akhir (goalpost conformance) : kesesuaian dengan spesifikasi mutu
yang dinyatakan sebagai kisaran tertentu di sekitar sasaran yang merupakan hasil yang
ideal oleh operasional. Kisaran sekitar sasaran disebut sebagai toleransi mutu.
Kesesuaian mutu mutlak (absolute quality conformance) ditujukan untuk semua
produk atau jasa untuk memenuhi nilai target persis dengan tidak ada variasi.
Fungsi Kerugian Mutu Taguchi
Menggambarkan hubungan antara cost of quality dan level deviasi dari target mutu.
Taguchi dan Wu menunjukkan bahwa fungsi kuadratik menyediakan mutu perkiraan ang
baik dari kerugian.