MANAJEMEN OPERASI
“ MENGELOLA KUALITAS “
DOSEN :
Dra. Sri Hastari,MM
Jurnal Perkuliahan
Program Studi : Manajemen
Mata Kuliah : Manajemen Operasi
SKS : 3 (tiga)
Dosen : Dra. Sri Hastari,MM
Topik : Pendahuluan
Sub Topik :
A. KUALITAS DAN STRATEGI
B. IMPLIKASI KUALITAS
AMERICAN SOCIETY FOR QUALITY : keseluruhan fitur dan karakteristik produk yang
mampu memuaskan kebutuhan pelanggan.
Sistem Total Qualiy Management- TQM diarahkan untuk mengidentifikasi dan memuaskan
kebutuhan pelanggan.
B. IMPLIKASI KUALITAS
● REPUTASI PERUSAHAAN
● KETERLIBATAN GLOBAL
Kualitas menjadi perhatian internasional. Bagi perusahaan dan negara yang ingin
bersaing secara efektif pada ekonomi global, produk harus memenuhi harapan
kualitas, desain, dan harga global.
Terkait pengurangan komponen atau jasa yang rusak. Contoh: Pelatihan, program
peningkatan kualitas
Diakibatkan oleh proses produksi komponen atau jasa yang rusak sebelum diantar ke
pelanggan. Contoh: rework, scrap, downtime (waktu tunggu akibat mesin rusak)
● ISO 9000
Standar kualitas yang dikembangkan oleh International Organization for
Standardization (ISO). Fokus menetapkan prosedur manajemen kualitas melalui :
kepemimpinan, dokumentasi terperinci, perintah kerja dan penyimpanan catatan.
● ISO 14000
Standar manajemen lingkungan yang ditetapkan oleh ISO yang berisi 5 elemen pokok
yaitu: manajemen lingkungan, audit, evaluasi kinerja, pelabelan, penilaian sikus hidup.
1. Citra positif dari masyarakat dan mengurangi eksploitasi pada pertanggung jawaban.
2. Pendekatan sistematis yang baik pada pencegahan terhadap polusi melalui minimasi
dampak ekologi pada produk.
1. PDCA (Plan Do Check Act): model dalam melakukan perbaikan terus menerus
dengan merencanakan, melakukan, memeriksa, dan melakukan tindakan.
2. Six Sigma atau Kaizen: menjelaskan kemampuan proses yang sangat tinggi
(keakuratan 99,9997%). Menguragi cacat untuk membantu menurunkan biaya,
menghemat waktu, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Digunakan di Amerika
dan Jepang.
3. Zero defect: proses produk tanpa cacat dan juga untuk menjelaskan usaha perbaikan
terus nenerus. Diterapkan di Amerika Serikat.
5. Konsep Taguchi
Konsep Taguchi bertujuan memperbaiki kualitas produk dan proses. Tiga konsep
Taguchi:
1. Quality robust (produk berkualitas tangguh): produk yang dapat diproduksi
secara seragam dan konsisten dalam segala kondisi dan lingkungan yang kurang
baik.
2. Quality loss function (fungsi kerugian kualitas): mengidentifikasi semua biaya
yang berkaitan dengan kualitas rendah serta menunjukkan bagaimana biaya ini
meningkat jika kualitas produk bergeser dariyang keinginan pelanggan.
3. Target oriented quality (kualitas berorientasi sasaran): sebuah filosofi
perbaikan terus menerus untuk membuat kualitas produk tepat sesuai dengan
sasaran.
Sebuah proses yang digunakan untuk mengawasi standar, membuat pengukuran dan
mengambil tindakan perbaikan selagi sebuah produk sedang diproduksi. Semua proses tidak
pernah luput dari hasil yang bervariasi Variasi penyebabnya ada yang alamiah dan ada yang
buatan. Shewhart menemukan alat ampuh untuk memisahkan kedua jenis penyebab yang
dinamakan bagan kendali (control chart). SPC digunakan untuk mengukur kinerja sebuah
proses
● X CHART sebuah bagan kendali kualitas untuk variable yang memberikan indikasi
disaat terjadinya perubahan kecenderuangan terpusat pada sebuah proses produksi .
Dimana :
- = rerata dari banyak rerata sampel atau nilai sasaran yang ditetapkan untuk
proses tersebut.
- Z = angka untuk standar deviasi normal ( 2 untuk keyakinan 95,45% , 3 untuk
99,73%),
- = standar deviasi dari rerata sampel
- ơ = standar deviasi populasi (proses)
● R CHART sebuah bagan kendali yang menelusuri rentangan sampel,
mengindikasikan bahwa terjadi kelebihan atau kekurangan keseragaman penyebaran
pada sebuah proses produksi
Menggunakan R (Rentangan) yakni perbedaan antara item terbesar dan terkecil pada
sampel
Dimana:
Merupakan variabilitas yang mempengaruhi setiap proses produksi dan sumber varian
berada dalam kendali statistik yang membentuk sebuah distribusi
Selama distribusi (pengukuran output) berada dalam batas tertentu, proses dikatakan
“berada dalam kendali”
1. Memastikan bahwa proses mampu beroperasi dalam kendali dan hanya memiliki
variasi almiah
2. Mengenali dan menghilangkan variasi buatan, sehingga proses akan tetap berada
dalam kendali